Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TERAPI KOMBINASI

BACKRUB DAN ABDOMINAL HYPOPRESSIVE UNTUK


MENGURANGI SKALA NYERI PADA Tn. A DENGAN MASALAH
NYERI KRONIS DI UPT PSTW JEMBER

( disusun untuk memenuhi tugas Stase Gerontik )


Dosen Pengampu : Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.

Disusun oleh :

Wiwin Handayani, S.Kep. NIM 212311101046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi

Low back pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan masalah
kesehatan dunia yang sangat umum, yang menyebabkan pembatasan aktivitas dan
juga ketidakhadiran kerja. Nyeri punggung bawah memang tidak menyebabkan
kematian, namun menyebabkan individu yang mengalaminya menjadi tidak
produktif sehingga akan menyebabkan beban ekonomi yang sangat besar baik
bagi individu, keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Nyeri punggung bawah
dilihat dari lama terjadinya rasa nyeri. Rasa nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri
punggung bawah akut, subakut, dan kronis. Penderita nyeri punggung bawah di
Indonesia, diperkirakan mencapai 7,6% hingga 37%. Keluhan nyeri punggung
bawah sering terjadi pada usia 20-40 tahun. Beberapa faktor seperti kerja
berlebihan, ketegangan otot, cedera otot dan nyeri punggung bawah. Selain itu
faktor usia, obesitas, posisi bekerja menjadi pemicu timbulnya nyeri punggung
bawah (Ningsih & Hakim, 2022).

Masase merupakan salah satu manipulasi paling sederhana yang pertama


kali dilakukan oleh manusia untuk mengusap bagian tubuh yang dirasa sakit,
meletakkan kedua tangan dengan halus pada bagian tubuh yang dirasa sakit dan
ternyata menimbulkan efek relaksasi pada tubuh manusia. Masase adalah gerakan
tangan yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan
jasmani yang menimbulkan efek kenyamanan dalam hal ini menggunakan gerak
tangan mekanis yang bisa diberikan kepada semua orang. Berdasarkan penjelasan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa masase dapat membantu mengurangi rasa
nyeri pada bagian tubuh yang dikeluhkan. Salah satu gangguan rasa sakit yang
sering dialami oleh seseorang yaitu low back pain (Ningsih & Hakim, 2022).

Masase memiliki beberapa jenis fungsi, yaitu masase sebagai penambah


pemanasan (dilakukan sebelum memulai aktivitas), masase sebagai penenang, dan
penstabilan penampilan (dilakukan selama aktivitas), dan masase sebagai
pemulihan (dilakukan setelah aktivitas). Pada prinsipnya masase setelah latihan
adalah mempercepat kembalinya fungsi homeostatis, mengatasi ketegangan otot,
kram dan inflamasi (Ningsih & Hakim, 2022).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada Tn.A di Wisma Teratai


UPT PSTW Jember, ditemukan masalah kesehatan terkait nyeri sendi pada lansia.
Sehingga dapat dilakukan edukasi kesehatan mengenai terapi backrub dan
abdominal hypopresive untuk mengurangi rasa nyeri pada sendi utamanya pada
pinggang / punggung bawah.
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan terapi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai backrub dan abdominal hypopresive di Wisma
Teratai UPT PSTW Jember guna menurunkan tingkat nyeri.

2.1.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang pengertian backrub dan abdominal
hypopresive
2. Memberikan informasi tentang manfaat backrub dan abdominal
hypopresive
3. Memberikan informasi terkait cara melakukan backrub dan
abdominal hypopresive
2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Lansia
Manfaat yang didapatkan dari backrub dan abdominal hypopresive ini
adalah lansia di Wisma Teratai dapat mengetahui informasi terkait
pentingnya menjaga kelenturan otot dan sendi dalam rangka
menurunkan tingkat nyeri sendi dan punggung bawah klien. Selain itu,
kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan atau motivasi Tn. A di
Wisma Teratai UPT PSTW Jember dalam menerapkan aktivitas fisik
sehingga nyeri yang menjadi masalah pada Tn. A di wisma dapat
teratasi dan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang berarti.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat menambah wawasan serta pengetahuan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada lansia Tn. A di Wisma
Teratai UPT PSTW Jember dalam menangani masalah nyeri yang
menjadi keluhan Tn. A di wisma tersebut.
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan oleh mahasiswa PSP2N
Stase Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Jember pada
lansia di Wisma Teratai UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember
didapatkan bahwa Tn. A mengalami masalah nyeri pada punggung bawah dan
juga ekstremitas bawahnya.
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Lanjut usia merupakan istilah bagi seseorang yang telah memasuki periode
dewasa akhir atau usia tua (Al-Finatunni’mah & Nurhayati, 2020). Seiring
perubahan usia, tanpa disadari juga pada orang lanjut usia akan mengalami
perubahan-perubahan fisik, psikososial dan spiritual. Salah satu perubahan
tersebut adalah gangguan kardiovaskular dan muskuloskeletal. Selain gangguan
kardiovaskuler yang diketahui dapat mengancam jiwa lansia, masalah
muskuloskeletal terutama nyeri sendi dan nyeri punggung bawah (Astuti dkk,
2020; Ningsih & Hakim, 2022).
Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi yang ditandai dengan
pembengkakan sendi, warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya gangguan
gerak. Pada keadaan ini lansia sangat terganggu, apabila lebih dari satu sendi yang
terserang. Dalam upaya penyembuhan nyeri pinggang seseorang banyak
melakukan hal agar nyeri pinggang yang dalami berkurang bahkan tidak kambuh.
Penyembuhan adalah proses usaha penanganan dan pemulihan keluhan maupun
cedera yang timbul karena berbagai macam faktor penyebab. Dalam hal metode
penyembuhan ada macam-macam bentuk terapi yang dapat digunakan untuk
usaha penyembuhan seperti luka, cedera, dan beberapa penyakit. Adapun macam-
macam bentuk teknik penyembuhan yaitu terapi latihan, manual terapi,
thermotherapy, coldtherapy, electrotherapy, iontophoresis, traksi, dan terapi
masase ( Ningsih & Hakim, 2022).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Utomo & Kushartanti (2019)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jenis perlakuan massage frirage dan
kombinasi back massage-stretching untuk penyembuhan nyeri pinggang yang
ditunjukkan peningkatan ROM pinggang pada pasien PTC FIK UNY. Selain itu
juga terdapat pengaruh kondisi cedera akut dan kronis terhadap penyembuhan
nyeri pinggang yang ditunjukkan peningkatan ROM pinggang pada pasien PTC
FIK UNY. Kemudian juga terdapat interaksi jenis perlakuan dengan kondisi
cedera terhadap penyembuhan nyeri pinggang yang ditunjukkan peningkatan
ROM pinggang pada pasien PTC FIK UNY. Hasil analisis diketahui masase
frirage lebih baik untuk menyembuhkan nyeri pinggang akut sedangkan
kombinasi back massage-stretching lebih baik untuk menyembuhkan nyeri
pinggang kronis.
3.2 Kerangka Penyelesaian

Usia lanjut (lansia)

Penurunan fungsi fisik : nyeri Kualitas hidup menurun


persendian

Masase/backrub dan abdominal Menurunkan nyeri


hypopresive therapy sendi/pinggang

Peningkatan kualitas hidup


BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Massase backrub dan abdominal hipopresif untuk menurunkan nyeri
pinggang/sendi pada Tn. A akan dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juni 2022 jam
15.00 WIB yang bertempat di Wisma Teratai UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha (PSTW) Jember. Kegiatan diawali dengan pemaparan terapi bacrub dan
abdominal hipopresif kemudian dilanjutkan dengan pemberian terapi bacrub dan
abdominal hipopresif pada Tn. A
4.2 Khalayak Sasaran
Sasaran terapi bacrub dan abdominal hipopresif adalah Tn. A di Wisma
Teratai UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember.
4.3 Metode yang digunakan
1. Jenis model pembelajaran: ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori : diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik.
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan.
c. Membuat kesepakatan bersama klien terkait tindakan
d. Mengevaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran.

: sasaran

: pemateri

4.4 Media
Media yang digunakan yaitu leaflet.
4.5 Waktu dan Tempat
Waktu dan Tempat :
Waktu : 15.00 WIB - selesai
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022
Tempat : Wisma Teratai UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
(PSTW), Jember

4.6 Setting Tempat


Wisma teratai UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha (PSTW) Jember
BAB 5. KRITERIA EVALUASI

4.1 Evaluasi struktur

a. Kegiatan dihadiri oleh Tn. A di Wisma Teratai UPT PSTW Jember serta
mahasiswa
b. Kehadiran dari mahasiswa dapat 100% dalam kegiatan implementasi
terapi aktivitas kelompok backrub dan abdominal hipopresif
c. Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugas dan tupoksinya
d. Mahasiswa mampu melakukan koordinasi dengan Tn. A Wisma Teratai
4.2 Evaluasi proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b. Tn. A mengikuti kegiatan hingga akhir
c. Klien Tn. A berperan aktif selama kegiatan
d. Tn. A hanya dapat melakukan satu gerakan abdominal hypopresive
e. Tn. A mengeluhkan nyeri dan kaku saat terapi abdominal hypopresive
dilakukan
f. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan terapi backrub dan abdominal
hipopresif
4.3 Evaluasi hasil
a. Setelah dilakukan evaluasi hasil Tn. A mengalami penurunan intensitas
nyeri
b. Tn. A dapat memahami manfaat terapi bacrub dan abdominal hipopresif
dan tahapan yang dilakukan sesuai dengan penjelasan
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, F., Marvia, E., dan Wulandari, S.N. 2020. Pengaruh Backrub dan
abdominal hipopresif Terhadap Perubahan Nyeri Sendi pada Lansia di
Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika Mataram. 6 (1):43-48.
Ningsih, R., W., dan Hakim, A., A. 2022. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Low Back Pain dan Upaya Penanganan pada Pasien Ashuma
Therapi Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Olahraga. (10) : 1.
Utomo, A., dan Kushartanti, W. 2019. Efektivitas massage frirage dan kombinasi
back massage-stretching untuk penyembuhan nyeri pinggang. Jurnal
Keolahragaan. (7) : 1.
Lampiran

Lampiran 1. Berita Acara

Lampiran 2. Daftar Hadir

Lampiran 3. SAP

Lampiran 4. Materi

Lampiran 5. SOP

Lampiran 6. Kuesioner
Lampiran 1. Berita Acara
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

BERITA ACARA

Pada hari Rabu 15 Juni 2022 pukul 15.00 WIB s/d selesai bertempat di Wisma
Teratai UPT PSTW Jember, Kabupaten Jember akan dilaksanakan kegiatan terapi
backrub dan abdominal hipopresif oleh mahasiswa Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Jember Angkatan 28. Kegiatan ini dihadiri oleh 1
mahasiswa, dan Tn. A di Wisma Teratai UPT PSTW Jember, Kabupaten Jember
(daftar hadir terlampir).

Jember, 15 Juni 2022

Mengetahui
Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Komunitas
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Hanny Rasni, S.Kp.,M.Kep. Galih Satya Pramukti, S.Tr.Kep.


NIP. 19761219 200212 2 003 NIPTT. 107-04101994-022018-9699
Lampiran 2. Daftar Hadir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

DAFTAR HADIR

Kegiatan terapi backrub dan abdominal hipopresif, pada hari Rabu 15 Juni 2022
pukul 15.00 WIB di Wisma Teratai UPT PSTW Jember Kabupaten Jember.
Dihadiri oleh :

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN


1 Ardiman Kaliwingin 1. Hadir
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7

Mengetahui
Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Komunitas
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Hanny Rasni, S.Kp.,M.Kep. Galih Satya Pramukti, S.Tr.Kep.


NIP. 19761219 200212 2 003 NIPTT. 107-04101994-022018-9699
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

DAFTAR HADIR

Kegiatan terapi backrub dan abdominal hipopresif, pada hari Rabu 15 Juni 2022
pukul 15.00 WIB s/d selesai di Wisma Teratai UPT PSTW Jember, Kabupaten
Jember. Dihadiri oleh :

NO NAMA NIM TANDA TANGAN


1 Wiwin Handayani 212311101046

Mengetahui
Pembimbing Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Komunitas
Fakultas Keperawatan Universitas Jember

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Hanny Rasni, S.Kp.,M.Kep. Galih Satya Pramukti, S.Tr.Kep.


NIP. 19761219 200212 2 003 NIPTT. 107-04101994-022018-9699
Lampiran 4. SAP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Kegiatan terapi backrub dan abdominal hipopresif

Sasaran : Tn. A Warga Wisma Teratai, UPT PSTW Jember

Waktu : 15.00 WIB

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juni 2022

Tempat : halaman depan wisma teratai UPT PSTW Jember

A. Latar Belakang
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita. Seiring perubahan
usia, tanpa disadari juga pada orang lanjut usia akan mengalami perubahan-
perubahan fisik, psikososial dan spiritual. Salah satu perubahan tersebut adalah
gangguan kardiovaskular dan muskuloskeletal. Selain gangguan kardiovaskuler
yang diketahui dapat mengancam jiwa lansia, masalah muskuloskeletal terutama
nyeri sendi (Astuti dkk, 2020).
Dalam hal metode penyembuhan ada macam-macam bentuk terapi yang
dapat digunakan untuk usaha penyembuhan seperti luka, cedera, dan beberapa
penyakit. Adapun macam-macam bentuk teknik penyembuhan yaitu terapi latihan,
manual terapi, thermotherapy, coldtherapy, electrotherapy, iontophoresis, traksi,
dan terapi masase. Back massage adalah sebuah stimulasi kulit dengan cara
menggunakan gerakan efflurage pada bagian punggung bawah atau pinggang
yang dilakukan untuk menghilangkan nyeri, bekerja dengan cara mendorong
pelepasan endorfin, sehingga memblok transmisi stimulus nyeri. Stretching adalah
peregangan otot yang diperlukan dan digunakan baik untuk orang sehat atau sakit
untuk mengulur, melenturkan atau menambah fleksibilitas otot-otot yang
dianggap bermasalah (Utomo & Kushartanti, 2019).
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)/Standart Kompetensi
Setelah mengikuti kegiatan backrub dan abdominal hipopresif ini, diharapkan
pasien mampu menerapkan dan mempraktikkan backrub dan abdominal
hipopresif.
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)/Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan sasaran akan mampu :
1. Menyebutkan definisi backrub dan abdominal hipopresif
2. Menyebutkan manfaat backrub dan abdominal hipopresif
3. Menyebutkan langkah-langkah backrub dan abdominal hipopresif
D. Garis Besar Materi
Pendidikan kesehatan tentang backrub dan abdominal hipopresif
E. Sub Pokok Bahasan
1. Menyebutkan definisi backrub dan abdominal hipopresif
2. Menyebutkan manfaat backrub dan abdominal hipopresif
3. Menyebutkan langkah-langkah backrub dan abdominal hipopresif
4. Mempraktikkan backrub dan abdominal hipopresif
F. Waktu
20 menit
G. Metode
Demonstrasi dan tanya jawab
H. Media
1. Materi
2. Leaflet
I. Model Pembelajaran
a. Jenis model kegiatan :demonstrasi dan tanya jawab
b. Langkah pokok :
1) Mencipatakan suasana yang tenang
2) Mengajukan masalah
3) Mengidentifikasi pilihan tindakan
4) Memberi komentar
5) Menetapkan tindak lanjut
J. Setting Tempat

Keterangan :

: Pemateri

: Peserta penyuluhan

K. Persiapan

Penyuluh menyiapkan materi tentang backrub dan abdominal


hipopresif yang kemudian membuat media pembelajaran yaitu leaflet.

L. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

No Susunan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta waktu


acara

1 Pembukaa a. Memberikan Peserta sangat 5 menit


n salam, antusias dan
memperkenalkan memperhatikan apa
diri, dan yang telah
menjelaskan disampaikan
tujuan dari
kegiatan

b. Menyebutkan Peserta
susunan acara dan Memperhatikan dan
materi yang akan kooperatif
disampaikan

c. Kontrak waktu
pada kegiatan Peserta
penyuluhan ini Memperhatikan dan
kooperatif
2. Inti Memaparkan materi : Memberikan 10 menit
a. Menjelaskan komentar dan
definisi dari menjawab
backrub dan pertanyaan
abdominal
hipopresif
Memperhatikan dan
mendengarkan
b. Menjelaskan
manfaat backrub
dan abdominal
Memperhatikan dan
hipopresif mendengarkan

c. Menjelaskan
langkah-langkah
backrub dan
abdominal
hipopresif
3 Penutup 1. Melakukan Memperhatikan dan 5 menit
evaluasi secara mendengarkan
lisan melalui
pertanyaan

2. Menyimpulkan Memberi komentar


materi bersama- dan menjawab
sama dengan pertanyaan bersama
peserta

3. Menutup Memperhatikan dan


penyuluhan dan membalas salam
memberi salam

M. Evaluasi

1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


2. Peserta dapat mengerti dan memahami pengertian backrub dan
abdominal hipopresif
3. Peserta dapat mengerti dan memahami manfaat backrub dan
abdominal hipopresif
4. Peserta dapat mempraktikkan dan melakukan backrub dan abdominal
hipopresif
Lampiran 4. Materi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

Backrub dan abdominal hipopresif

1. Pengertian
Backrub adalah gosok punggung untuk membantu mempercepat proses
pemulihan nyeri punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada
punggung secara perlahan dan lembut untuk menimbulkan efek relaksasi.
Pijat punggung adalah teknik pijat yang ditandai dengan pijatan yang
memanjang, perlahan selama 3 – 10 menit. Gerakan meluncur dan gerakan
stroking yang menggunkan dua tangan secara bersamaan dan berulang dari
daerah sacral ke daerah servical pada tulang belakang. Kedua tangan
menutup suatu area yang lebarnya 5cm pada kedua sisi tonjolan tulang
belakang.
2. Manfaat backrub
a. Membantu memperbaiki sirkulasi dan menurunkan tekanan darah.
Jika sirkulasi membaik, maka organ tubuh berfungsi dan bekerja
dengan baik
b. Memperbaiki jaringan tubuh cadangan kapiler dan memperluas
kapiler, sehingga akan meningkatkan aliran darah ke jaringan dan
organ, meningkatkan proses reduksi oksidasi, memfasilitasi
jantung dan berkontribusi terhadap redistribusi darah dalam tubuh.
c. Mempengaruhi sistem saraf perifer, meningkatkan rangsangan dan
konduksi impuls saraf, melemahkan dan menghentikan rasa sakit
dengan mempercepat proses pemulihan saraf yang cedera.
d. Memiliki efek psikologis yang beragam terhadap kulit dan
fungsinya, seperti membersihkan saluran keringat, kelenjar
sebaceous, meningkatkan fungsi sekresi, ekresi dan pernapasan
kulit.
e. Membuat otot menjadi fleksibel, meningkatkan fungsi kontraktil
yang mempercepat keluarnya metabolit yang merupakan hasil dari
metabolisme
3. Langkah-langkah backrub dan abdominal hipopresif
a. Bantu klien melepas baju
b. Bantu klien dengan posisi pronasi atau sims dengan punggung
menghadap perawat
c. Buka punggung klien, bahu, lengan atas dan bokong, tutup isinya
dengan selimut mandi
d. Letakkan handuk panjang dibawah punggung
e. Hangatkan lotion ditelapak tangan atau tempelkan lotion pada air
hangat
f. Jelaskan bahwa lotion akan terasa dingin
g. Berdiri didekat klien
h. Dengan gerakan sirkuler, pijat daerah leher dengan tiga jari
i. Gunakan gerakan stroking (menggosok) dengan arah sirkuler
keluar dari arah sacrum menuju ke leher, lakukan dengan gerakan
memanjang, tegas dan lembut, pertahankan tangantetap dengan
punggung klien
j. Berhentilah pada pisat punggung dan kemudian gerakkan secara
sirkuler keluar dikedua scapula, kemudian kembali ke bokong
dengan gerakan lambat. Lankutkan pijat selama beberapa menit
k. Remas kulit dengan jari-jari, remas ke atas sepanjang satu sisi
spina dari bokong dan bahu dan sekitar bawah leher. Remas atau
usap kebawah kearah sacrum. Ulangi sepanjang sisi punggung
yang lain
l. Pukul-pukul punggung klien menggunakan sisi telapak tangan
m. Ulangi kembali gerakan-gerakan tersebut diatas masing-masing
gerakan 3-5 menit, tambahkan lotion jika perlu
n. Sambil melakukan massage periksa adanya kemerahan pada kulit
o. Tanya klien daerah yang perlu dilakukan massage khusus
p. Akhiri message dengan gerakan usapan panjang dan tegas dari atas
ke bawah dan katakan pada klien bahwa anda akan mengakhiri
massage
Lampiran 5. SOP

PROSEDUR TETAP BACKRUB DAN ABDOMINAL HIPOPRESIF

JUDUL SOP
FAKULTAS
BACKRUB (PIJAT PUNGGUNG)
KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

1. PENGERTIAN Back rub adalah tipe massage pada punggung


yang terdiri dari usapan panjang, lambat dan
meluncur.

2. TUJUAN 1. Meningkatkan sirkulasi darah


2. Menurunkan kecemasan
3. Menurunkan persepsi nyeri
4. Menurunkan ketegangan otot
5. Memberikan kenyamanan
6. Meringankan insomnia
7. Menstimuli sirkulasi kulit
3. INDIKASI 1. Klien bedrest
2. Klien dengan yang mengalami
nyeri/ketidaknyamanan
3. Klien dengan keluhan kekakuan dan
ketegangan otot di punggung dan bahu
4. Klien dengan kesulitan tidur
4. KONTRAINDIKASI 1. Kerusakan integritas kulit missal luka
bakar, luka terbuka
2. Klien yang menjalani operasi/bedah pada
punggung/vertebrae
3. Klien dengan fraktur costae
4. Klien dengan gagal jantung
5. Klien dengan perdarahan
5. PERSIAPAN KLIEN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda,
dan identifikasi klien dengan memeriksa
identitas klien secara cermat. Kaji
toleransi aktivitas, kekuatan, nyeri,
koordinasi, dan keseimbangan klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang
akan dilakukan, berikan kesempatan
kepada klien untuk bertanya dan jawab
seluruh pertanyaan klien
3. Minta pengunjung untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada klien
4. Atur posisi klien sehingga merasakan
aman dan nyaman.
6. PERSIAPAN ALAT 1. Selimut mandi
2. Handuk kecil
3. Lotion/bedak
4. Sarung tangan
7. CARA KERJA 1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan
segera dimulai
2. Tinggikan tempat tidur sampai
ketinggian kerja yang nyaman
3. Cek alat-alat yang akan digunakan
4. Dekatkan alat-alat kesisi tempat tidur
klien
5. Posisikan klien senyaman mungkin
6. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
7. Periksa TTV klien sebelum memulai
backrub (terutama nadi dan tekanan
darah)
8. Atur ruangan dengan kehangatan yang
cukup
9. Bantu klien melepas baju
10. Bantu klien dengan posisi pronasi atau
sims dengan punggung menghadap
perawat
11. Buka punggung klien, bahu, lengan atas
dan bokong, tutup isinya dengan selimut
mandi
12. Letakkan handuk panjang dibawah
punggung
13. Hangatkan lotion ditelapak tangan atau
tempelkan lotion pada air hangat
14. Jelaskan bahwa lotion akan terasa dingin
15. Berdiri didekat klien
16. Dengan gerakan sirkuler, pijat daerah
leher dengan tiga jari
17. Gunakan gerakan stroking (menggosok)
dengan arah sirkuler keluar dari arah
sacrum menuju ke leher, lakukan dengan
gerakan memanjang, tegas dan lembut,
pertahankan tangantetap dengan
punggung klien
18. Berhentilah pada pisat punggung dan
kemudian gerakkan secara sirkuler keluar
dikedua scapula, kemudian kembali ke
bokong dengan gerakan lambat.
Lankutkan pijat selama beberapa menit
19. Remas kulit dengan jari-jari, remas ke
atas sepanjang satu sisi spina dari
bokong dan bahu dan sekitar bawah
leher. Remas atau usap kebawah kearah
sacrum. Ulangi sepanjang sisi punggung
yang lain
20. Pukul-pukul punggung klien
menggunakan sisi telapak tangan
21. Ulangi kembali gerakan-gerakan tersebut
diatas masing-masing gerakan 3-5 menit,
tambahkan lotion jika perlu
22. Sambil melakukan massage periksa
adanya kemerahan pada kulit
23. Tanya klien daerah yang perlu dilakukan
massage khusus
24. Akhiri message dengan gerakan usapan
panjang dan tegas dari atas ke bawah dan
katakan pada klien bahwa anda akan
mengakhiri massage
25. Bersihkan sisa lotion pada punggung
klien dengan handuk
26. Bantu klien memakai kembali baju
27. Rapihkan klien ke posisi semula
28. Beritahu bahwa tindakan sudah selesai
29. Bereskan alat-alat yang telah digunakan
dan lepas sarung tangan
30. Buka kembali tirai atau pintu dan jendela
31. Kaji respon klien (subyektif & obyektif)
32. Berikan reinforcement positif pada klien
33. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
34. Akhiri kegiatan dengan baik
8. HASIL Dokumentasikan :

1. Tanggal/jam pemberian tindakan


2. Nama tindakan
3. Respon klien selama tindakan (subyektif
dan obyektif)
4. Nama dan paraf perawat
Lampiran leaflet
Lampiran dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai