Dokumen - Tips Laporan Praktikum5 Pengecilan Ukuran
Dokumen - Tips Laporan Praktikum5 Pengecilan Ukuran
Nilai :
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
Pengecilan Ukuran
Oleh :
Nama : Lauravista Septy Ferlany
NPM : 240110090096
Hari, Tgl Praktikum : Selasa, 4 Oktober 2011
Waktu Praktikum : 13.00 – 15.00 WIB
Asisten : Citra Pratiwi
BAB I
1 PENDAHULUAN
ukuran dan bentuk dari setiap individu butiran produk akhir dari hasil pengecilan
ukuran diharapkan dan diinginkan, akan tetapi sulit dicapai. Setiap proses
pengecilan ukuran seperti proses pengirisan buah-buahan atau sayuran untuk
dikalengkan, penyawutan ubi-ubian untuk pengeringan, merajang tongkol jagung
untuk pakan ternak, penggilingan mineraluntuk pembuatan pupuk , penggilingan
biji-bijian untuk pakan ternak dan penggilingan dalam pembuatan tepung,
merupakan contoh-contoh proses pengecilan ukuran pada bahan-bahan hasil
pertanian.
Ada beberapa peranan atau fungsi dari pengecilan ukuran antara lain :
1. Untuk memperluas luas permukaan bahan hasil pertanian. Misalnya pada
proses pengeringan bahan pertanian. Proses pengeringan akan berjalan
efektif jika luas permukaan bahan diperluas. Karena bahan pertanian segar
umumnya memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga untuk mencegah
timbulnya kerusakan terhadap bahan pertanian tersebut perlu dilakukan
pengeringan.
2. Voluminous atau untuk mempermudah pengemasan bahan hasil pertanian.
3. Untuk mempermudah penanganan bahan hasil pertanian berikutnya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengukur dan mengamati
pengecilan ukuran bahan pertanian dengan mengkaji perfomansi mesin, kapasitas
througout , kapasitas output dan rendemen hasil pengecilan ukuran.
BAB II
2 TINJAUAN PUSTAKA
Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
hasil pertanian dikecilkan ukurannya dengan mengaplikasikan gaya tumbu, gaya
gese, dan gaya tekan. Tujuan dari pengecilan ukuran adalah memperluas
permukaan bahan hasil pertanian agar proses penanganan selanjutnya dapat
berlangsung efektif.
Pengecilan ukuran memiliki manfaat dalam pengolahan pangan,
diantaranya :
Terjadi peningkatan dalam luas permukaan bahan terhadap rasio volume
bahan sehingga menaikkan kapasitas laju pengeringan, pemanasan, dan
pendinginan, serta meningkatkan efiseinsi dan laju ekstraksi komponen
yang dapat larut.
Apabila pengecilan ukuran dikombinasikan dengan pengayakan,
pengecilan ukuran dapat menentukan ukuran bahan partikel dihasilkan
sehingga memudahkan dalam pengklasifikasian ukuran.
Ukuran partikel yang seragam memungkinkan lebih menyempurnakan
pencampuran bahan baku, contoh pencampuran tepung kue siap olah.
Operasi pengecilan ukuran dibagi menjadi 2 katagori, yaitu pengecilan
ukuran untuk bahan padat dan untuk bahan cair.Pengecilan ukuran bahan padat
dapat dilakukan dengan pemotongan ( cutting), penghancuran/penggilasan
(crushing), pencacahan/pencincangan ( chopping), pengikisan/penyosohan
(grinding), penggilingan ( milling), pengkubusan ( dicing), pengirisan (slicing).
Sedangkan pada bahan cair dilakukan dengan cara emulsifikasi ( emulsification),
dan atomisasi (atomizing). Proses pengecilan ukuran pada bahan pertanian
dilakukan dengan cara mengiris (cutting), nenggerus/menggilas/menghancurkan
(crushing) dan menggunting/penggeseran ( shearing).
Pengecilan ukuran dan emulsifikasi memiliki sedikit atau tidak memiliki
pengaruh terhadap pengawetan. Tetapi pengecilan ukuran dan emulsifikasi
diterapkan untuk meningkatkan kualitas pangan untuk tahap proses lebih lanjut.
Dalam beberapa produk pangan, pengecilan ukuran dan emulsifikasi
tegangan diberi lebih lanjut di atas titiknya maka bahan hasil pertanian akan patah
sepanjang garis kelemahannya ( a line of weakness). Sebagian dari energi yang
terkandung di dalam bahan kemudian dilepaskan sebagai bunyi dan energi panas.
Energi yang diserap oleh suatu bahan hasil pertanian sebelum patah
ditentukan oleh kekerasan bahan dan kecenderungan untuk retak (kerapuhan)
yang tergantung pada struktur bahan hasil pertanian tersebut. Bahan hasil
pertanian yang keras akan menyerap energi lebih besar untuk menghasilkan
retakan. Gaya tekan digunakan untuk mematahkan bahan hasil pertanian yang
bersifat rapuh dan bahan hasil pertanian yang bersifat kristal. Gabungan gaya
tumbuk dan gaya geser diterapkan pada bahan pangan berserat, dan gaya geser
digunakan utnuk pengilingan/penepungan. Diasumsikan bahan hasil pertanian
mengalami retakan pada tingkat tegangan yang lebih rendah jika gaya yang
digunakan pada jangka waktu yang lebih lama. Tingkat pengecilan ukuran, energi
yang diperlukan dan jumlah energi panas yang dihasilkan dalam bahan hasil
pertanian tergantung pada gaya dan waktu yang digunakan. Faktor lain yang
mempengaruhi energi input adalah kadar air dan sensitivitas bahan terhadap
energi panas. Menurut Kent (1983) kandungan air dalam bahan kering dapat
mempengaruhi bahan tersebut untuk menggumpal, dan hal ini dapat mengganggu
proses penepungan.
… 0,135 0,742 ¾
… 0,105 0,525 ½
3
… 0,092 0,371 8
3 0,070 0,263 ¼
3
4 0,065 0,185 16
1
6 0,036 0,131 8
3
8 0,032 0,093 32
1
10 0,035 0,065 16
3
14 0,025 0,046 64
1
20 0,0172 0,0328 32
28 0,0125 0,0232 …
1
35 0,0122 0,0164 64
48 0,0092 0,0116 …
65 0,0072 0,0082 …
100 0,0042 0,0058 …
150 0,0026 0,0041 …
200 0,0021 0,0029 …
BAB III
3 METODOLOGIPRAKTIKUM
3.2 Prosedur
1. Menimbang bahan yaitu singkong maupun ubi yang akan diproses dengan
mesin pengecil ukuran (a kg).
2. Mengupas bahan dan menimbang (b kg).
3. Menjalankan mesin dan memasukan bahan ke dalam mesin.
4. Menghitung waktu yang dibutuhkan selama proses penyerutan (x menit)
5. Menimbang bahan yang sudah diserut (c kg).
6. Mengamati performansi mesin dan mekanisme kerja proses mesin
7. Menghitung kapasitas throughout (a kg/x menit)
8. Menghitung kapasitas output (c kg/x menit)
9. Menghitung rendemen:
10. Rendemen pengupasan
11. Rendemen pemarutan
Keterangan:
= 3,14
= Diameter untuk rpm (D2)
p = panjang parutan.
l = lebar parutan.
= Rpm (N2)
= Panjang pisau.
= Lebar pisau.
= Banyak pisau (Pemarut 1 buah dan pengiris 2 buah).
-3
= 1044 kg m
RPM mesin.
nxdx= nydy = nzdz
nx = 1420
dx = Diameter pulix.
ny = Rpmy
dy = Diameter puliy.
BAB IV
4 HASIL PERCOBAAN
No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,1483 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,1181 kg
3 Massa setelah penyerutan (c) 0,11094 kg
4 Waktu penyerutan 0,477 menit
No Spesifikasi Satuan
1 Daya motor (P) 0,5 Hp
2 Rpm motor (n1) 1420 rpm
3 Diameter puli motor (d1) 0,128 m
4 Diameter silinder puli (d2) 0,118 m
5 Diameter silinder penerus (d3) 0,069 m
6 Diameter silinder penerus (d4) 0,118 m
7 Diameter silinder penerus (d5) 0,11 m
8 Diameter silinder (D) 0,11 m
9 Panjang pisau (p) 0,2 m
10 Lebar pisau (l) 0,093 m
11 Jumlah pisau (N) 1
c kg 0,11094 kg
b. Kapasitas output 0,233 kg/menit
x menit 0,477
b 0,1181 kg
c. Rendemen pengupasan x100% x100% 79,642 %
a 0,1483 kg
c 0,11094 kg
d. Rendemen penyerutan x100% x100% 93,93 %
b 0,1181 kg
4.1.4 Efisiensi
K aktual 13,98
Efisiensi kerja (ne) 100 % 10 ,24 %
K teoritis 136,48
No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,16091 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,13338 kg
3 Massa setelah pengirisan (c) 0,10070 kg
4 Waktu penyerutan 0,229 menit
No Spesifikasi Satuan
1 Daya motor (P) 0,5 Hp
2 Rpm motor (n1) 1420 rpm
3 Diameter puli motor (d1) 0,128 m
4 Diameter silinder puli (d2) 0,182m
5 Diameter silinder puli (d3) 0,069 m
6 Diameter silinder puli (d4) 0,182 m
7 Diameter silinder (D) 0,3 m
8 Panjang pisau (p) 0,085 m
9 Lebar pisau (l) 0,05 m
10 Jumlah pisau (N) 2
c kg 0,10070 kg
b. Kapasitas output 0,439 kg/menit
x menit 0,229
b 0,13338 kg
c. Rendemen pengupasan x100% x100% 83,182 %
a 0,16091 kg
c 0,10070 kg
d. Rendemen pengirisan x100% x100% 75 ,50 %
b 0,13338 kg
4.2.3 Efisiensi
K aktual 26,34
Efisiensi kerja (ne) 100 % 9,36 %
K teoritis 281,44
No Keterangan Satuan
1 Massa awal (a) 0,12651 kg
2 Massa awal, dikupas (b) 0,10201 kg
3 Massa setelah penyerutan (c) 0,09801 kg
4 Waktu penyerutan 0,362 menit
5 Jumlah irisan 107 slice
c kg 0,09801 kg
b. Kapasitas output 0,027 kg/menit
x menit 3,619
b 0,10201 kg
c. Rendemen pengupasan x100% x100% 80,63 %
a 0,12651 kg
c 0,09801 kg
d. Rendemen pengirisan x100% x100% 96,08 %
b 0,10201kg
4.3.4 Efisiensi
K aktual 1,62
Efisiensi kerja (ne) 100 % 1,91 %
K teoritis 85,03
BAB V
5 PEMBAHASAN
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum ini dapat disimpulkan beberapa hal, antara
lain :
1. Pengecilan ukuran merupakan salah satu dari satuan operasi dimana bahan
hasil pertanian dikecilkan ukurannya dengan mengaplikasikan gaya
tumbuk, gaya gesek, dan gaya tekan.
2. Proses pengecilan ukuran yang bertujuan untuk memperluas permukaan
bahan hasil pertanian terhadap ratio volume bahan sehingga menaikan
kapasitas laju pengeringan, pemanasan, dan pendinginan, serta
meningkatkan efisiensi dan laju ekstraksi komponen yang dapat larut.
3. Pengecilan ukuran dilakukan dengan menggunakan alat-alat mekanis
pengecil ukuran dengan prasyarat pada bahan yang dikecilkan tidak terjadi
perubahan sifat kimianya, keseragaman dalam bentuk dan ukuran bahan
setelah dikecilkan merupakan tujuan yang diharapkan.
4. Pengecilan ukuran sangat penting dilakukan karena kita dapat
menganalisis atau mengkaji spesifikasi teknis dari Mesin Penyerut dan
Pemarut. Sehingga setelah diuji-coba dengan menggunakan bahan hasil
pertanian (dalam hal ini singkong) kita dapat mempertimbangkan
mengenai pengembangan mesin untuk dapat memiliki spesifikasi teknis
lebih baik, sehingga produk yang dihasilkan pun lebih baik.
6.2 Saran
Untuk melaksanakan praktikum ini diharapkan praktikan mampu
melaksanakan hal-hal di bawah ini yaitu :
1. Menggunakan peralatan praktikum yang memiliki standar layak
digunakan, misalnya pisau mesin yang masih tajam.
2. Praktikan lebih memperhatikan arahan dari asisten agar prosedur
terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sarifah, Ir. M. App.Sc., R., Dadi Ir. M.Sc., Sudaryanto, Ir., MP., N., W., Asrii,
S.T.P.,Penuntun Praktikum MK TPHP 2011, FTIP, Universitas Padjajaran
Suhadi, Ujang. 2005. Karakteristik Bahan Hasil Pertanian. Materi Kuliah MK.
Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran.
7 LAMPIRAN