Anda di halaman 1dari 2

Diagnosa Anamnesa Glaukoma kongenital biasanya bilateral, meskipun peningkatan TIO bias terjadi pada satu mata (25

30% kasus). Triad klasik glaukoma kongenital : epifora (excessive tearing), fotofobia (hipersensitif terhadap cahaya) karena adanya edema kornea dan manifestasinya pada anak anak dengan menyembunyikan wajahnya pada cahaya terang dan blefarospasme yang merupakan manifestasi dari fotofobia.(1,2,3,4,5,6,13) Inspeksi kornea Pada kornea dinilai ukuran, dan Haabs striae. Alat alat yang bisa digunakan diantaranya penlight, slit lamp, direct ophtalmoskop, dan retinoskop. Diameter kornea bayi normal antara 10-10,5 mm dan bertambah 0,5-1 mm pada tahun pertama kehidupan. Peningkatan diameter kornea lebih dari 12mm pada tahun pertama kehidupan, meningkatkan kemungkinan glaukoma. Peningkatan ini jelas pada kasus yang asimetris. Haabs striae adalah robeknya lapisan endotel dan membrane descemet karena peningkatan TIO. Karena robeknya lapisan kornea akan menyebabkan masuknya aqueos humor dan menimbulkan edema yang difus. Tonometri TIO paling baik diukur dengam menggunakan topikal anastesi, pada anak yang tidak kooperatif, TIO diukur menggunakan anastesi dan sedatif sistemik dapat menyebabkan positif palsu. Salah satu cara yang dipilih untuk pengukuran TIO adalah dilakukan pada saat anak sedang makan. Pada bayi dan anak yang lebih muda biasanya digunakan tonometer Perkins dan Tono-pen, untuk anak yang lebih dewasa bisa menggunakan tonometer Goldmann aplanasi. Pada glaukoma kongenital primer, TIO biasanya pada kisaran 30-40 mmHg, dan dengan pemakaian anastesi TIO biasanya lebih besar 20 mmHg. TIO normal pada bayi dan anak kecil biasanya lebih rendah dari dewasa normal. Pada bayi baru lahir TIO rata rata berkisar antara 10-12 mmHg dan meningkat hingga 14 mmHg sampai usia 7-8 tahun. Penggunaan sedatif chloral hidrate menyebabkan perbedaan yang hanya sedikit dibandingkan tanpa penggunaan. Selain itu, saat penggunaan sedatif vital sign anak harus dimonitor ketat terutama oksigenasi. Pemeriksaan segmen anterior Setelah pemeriksaan tonometri, dilakukan pemeriksaan segmen anterior menggunakan portabel slit lamp. Didapatkannya kedalaman yang abnormal pada kamera okuli anterior dan hipoplasia pada stroma iris perifer merupakan karakteristik untuk glaukoma kongenital primer. Gonioskopi bisa menjelaskan mekanisme dari glaucoma. Pemeriksaan ini paling baik menggunakan lensa kontak Kouppe dan slit lamp portable atau loupe. Seringkali pemeriksaan awal dapat dilakukan di ruang praktek pada anak yang kooperatif, kemudian pemeriksaan yang lebih lengkap bisa

dilakukan di ruang operasi dengan menggunakan anastesi. KOA dari bayi normal berbeda dengan KOA dewasa,perbedaan tersebut antara lain : Trabekula meshwork lebih berpigmen Uveal meshwork lebih translusen sehingga jarak antara taji sklera dan badan siliar tidak terlihat jelas

Pemeriksaan nervus optikus Pada pemeriksaan nervus optikus, biasanya menunjukan peningkatan cup-disc rasio. Pada banyak kasus, cup-disc rasio lebih dari 0,3, sebaliknya cup-disc rasio bayi normal kurang dari 0,3. Pada temuan cup-disc rasio yang berbeda pada kedua mata meningkatkan kemungkinan glaucoma pada sisi yang memilik rasio lebif besar. Jika USG tersedia, pengukuran dari panjang axial line secara serial berguna untuk mengevaluasi progresivitas dari penyakit. Pertumbuhan mata yang berlebihan khususnya bila dibandingkan dengan pertunbuhan mata seusianya bisa menjadi indikator kontrol TIO yang tidak adekuat.

Mandal anil K.del pediatric glaucoma Elsevier butterworth Heinemann.philadelphia. 2006 Sadler, TW. Embriologi kedokteran edisi 7. Jakarta. EGC,2000

Anda mungkin juga menyukai