Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yangterdapat di
permukaan bumi, meliputi gejala-gejala yang terdapat pada lapisan air,tanah, dan udara
(atmosfer) yang berhubungan dengan kehidupan manusia (BisriMustafa : 2010). Tiga
pendekatan geografi yaitu pendekatan keruangan,pendekatan kelingkungan, dan pendekatan
kompleks wilayah. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kelingkungan, yaitu adanya
interaksi antara manusia dengan lingkungan alam disekitar.
Sungai (disebut juga sebagai bengawan; bahasa Inggris: river) adalah aliran air di
permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus
dari hulu (sumber) menuju hilir (muara).[1] Sungai merupakan tempat mengalirnya air
secara grafitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Arah aliran sungai sesuai dengan sifat
air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai bermula dari gunung atau dataran
tinggi menuju ke danau atau lautan.
Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah
sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi
air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar
seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke
anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran
air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan.
Pengujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk
dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran
sungai (DAS).
Sungai Kalilo adalah salah satu sungai yang ada di Indonesia, khususnya di Kabupaten
Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan pelestarian lingkungan Sungai
Kalilo dengan upaya pencegahan terhadap banjir. Juga Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
mengubah Sungai Kalilo menjadi destinasi wisata.
Potensi banjir tentu saja dapat tejadi di daerah sungai. Upaya pencegahan adalah salah satu
Tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Banyuwangi guna melestarikan lingkungan daerah
Sungai Kalilo. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melakukan Tindakan tersebut dengan
menormalisasikan sungai kalilo dengan mengeruk sedimen pada Sungai Kalilo. Kepala Dinas
PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, normalisasi Kalilo secara
bertahap akan dilakukan di 4 titik, yang dimulai dari kawasan hilir. Rencananya normalisasi
sungai dengan pengerukan sedimen akan dilaksanakan selama 2 minggu kedepan."untuk
tahap awal kita lakukan di lingkungan Lebak terlebih dahulu, karena memang akses
masuknya alat berat cukup mudah," ungkap Guntur, Senin (20/2/2023).Pengerukan endapan
yang dilaksanakan, dengan elevasi turun hingga satu meter, dengan menurunkan sejumlah alt
berat. Untuk mempercepat normalisasi DPU Pengairan meminta masyarakat bisa pro aktif
membantu petugas utamanya dalam meberikan askes, bagi alat berat yang diterjukan dalam
melakukan pengerukan sedimen disepanjang Daerah Aliran Sungai Kalilo."Kendala
utamanya adalah akses masuknya alat berat, sehingga kami meminta masyarakat bisa
membantu kami, sehingga pengerjaan pengerukan sedimen bisa cepat selesai," jelas
Guntur.Sebagai informasi dampak banjir yang menerjang kawasan perkotaan di Banyuwangi,
membuat sedimen di DAS Kalilo semakin tinggi, dan mencapai lebih dari 2 meter. Saat
terjadi hujan dengan intensita tinggi, sungai yang berada dikawasan kota Banyuwangi
tersebut tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap kepermukiaman warga.  

Kampung warna-warni tidak hanya terdapat di kota Malang. Di Banyuwangi juga ada.
Siapapun yang sedang melintas di kawasan Sungai Kalilo akan tergoda melihat warna warni
bangunan dan dinding rumah warga di sepanjang bantaran sungai tersebut. Banyuwangi
sedang membenahi wajah kotanya. Lewat program Banyuwangi Berwarna, lingkungan
sungai dipulihkan dan diartistik ulang. Bantaran sungai Kalilo di Kelurahan Singonegaran,
Kecamatan Banyuwangi yang berada di tengah kota, disulap menjadi bersih dan berwarna-
warni bak pelangi. Hasilnya, wajah kota Banyuwangi tampak cantik dan menarik serta
berpotensi menjadi obyek wisata baru.Wajah baru di sekitar sungai Kalilo ini merupakan
realisasi awal dari kerjasama antara Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November
(IKA-ITS) Surabaya dan Pemkab Banyuwangi. Pengerjaan mengecat tembok dan bantaran
sungai dilakukan oleh sekitar 90 alumni ITS, masyarakat sekitar dan Pemkab Banyuwangi,
Sabtu (12/11/2016). Mereka bergotong royong membuat sungai lebih indah dan sedap
dipandang. Bagi Pemkab Banyuwangi, kerjasama dengan perguruan tinggi negeri seperti ITS
akan menjadi energi positif. Dengan tenaga ahli dan pengalaman yang dimiliki, pihak ITS
diharapkan bisa melakukan percepatan pembangunan di Banyuwangi. Ini menjadi harapan
Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.
Dengan adanya destinasi wisata nusantara bahkan hingga mancanegara tersebut
tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar daerah Sungai Kalilo. Tetapi
massalah banjir tentu hal yang harus sangat diperhatikan baik oleh pemerintah setempat
ataupun masyarakat sekitar.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengajukan penelitian dengan judul
Optimalisasi Upaya Pelestarian Lingkungan Bantaran Sungai Kalilo Banyuwangi"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah
yaitu:
1. Masih adanya resiko bencana banjir di daerah Sungai Kalilo Ketika hujan deras
terjadi.
2. Masih kurangnya kesadaran wisatawan terkait masalah menjaga kelesterian daerah
Sungai Kalilo.
3. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terkait masalah menjaga kelesterian daerah
Sungai Kalilo.

C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan tidak meluas maka penulis perlu membatasi
permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana upaya yang dilakukan pemerintah
setempat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan wilayah sungai kalilo dan juga apa
saja peran masyarakat dalam membantu meningkatkan kondisi Sungai Kalilo.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja upaya yang dilakukan Pemerintah setempat dalam upaya melestarikan
lingkungan Sungai Kalilo?
2. Apa peran masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan sekitar Sungai Kalilo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah setempat dalam upaya melestarikan
lingkungan Sungai Kalilo.
2. Mengetahui peran masyarakat dalam upaya melestarikan lingkungan sekitar
Sungai Kalilo
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak, baik manfaat secara
praktis maupun secara teoretis.
1. Manfaat Praktis
Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai upaya mengoptimalisasi
dalam upaya melestarikan lingkungan daerah sungai kalilo. Serta menerapkan ilmu yang
telah dipelajari selama ini serta memenuhi syarat untuk penyelesaian tugas akhir semester
genap di SMA NEGERI 1 GIRI TARUNA BANGSA Tahun Ajaran 2022/2023.
b. Bagi pembaca
Penelitian ini dapat memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi mengenai
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Masyarakat sekitar untuk
menjaga dalam melestarikan bantaran sungai Kalilo.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan juga para wisatawan yang
berkunjung. Dan juga penelitian ini dapat menunjukan bagaimana perkembangan sungai
kalilo dari tahun ke tahunnya.
2. Manfaat Teoretis
Beberapa manfaat secara teoretis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Bagi Jurusan Pendidikan Geografi
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi study/kajian tentang …..
b. Sebagai rujukan dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai