1. Biodata :
Pasien Penanggung Jawab (Keluarga)
2. Keluhan Utama
a. Saat Masuk : Nyeri perut
b. Saat Pengkajian : Cemas akan operasi
3. Riwayat Penyakit :
a. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien sudah pernah didiagnosis dengan
penyakit apendisitis pada tahun 2009, sembuh tanpa operasi. Tahun-tahun
berikutnya pasien terkadang masih mengalami gejala nyeri ulu hati dan mual
muntah ketika mengalami kelelahan. Saat gejala itu menyerang pasien
langsung berobat ke dokter praktik terdekat. Sampai pada tanggal 10 Nopember
2020 pukul 2 pagi pasien menggigil kedinginan dengan suhu badan yang panas
disertaui mual muntah, pasien langsung dibawa ke IGD dan mendapatkan
terapi obat melalui IV. Setelah mendapatkan terapi obat pasien merasa sehat
sehingga dipulangkan. Saat dirumah pasien langsung melakukan aktifitas berat
membantu hajatan saudara. Kondisi pasien kembali mengalami mual muntah
disertai nyeri ulu hati yang hebat. Keesokan harinya pasien dibawa ke RS IGD
RSUD Goeteng Purbaingga tanggal 11 Nopember 2020 dengan keluhan nyeri
dibagian perut di ulu hati menyebar keseluruh bagian perut. Nyeri yang
dirasakan pegal. Nyeri yang dirasakan berskala 7 dari 10 dan tetap terasa
walaupun dalam kondisi istirahat. Pasien mual dan muntah dan tidak selera
makan. Pasien masuk ruang rawat inap tanggal 12 November 2020.
b. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah dirawat dengan diagnosa
apendisitis pada tahun 2009 sembuh tanpa operasi. Setelah menjalani perawatan
pasien sering merasakan keluhan yang sama saat kelelahan. Saat merasakan
adanya masalah kesehatan pasien langsung memeriksakan diri ke dokter
terdekat. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi maupun DM. Satu
tahun yang lalu pernah mengalami gangguan persyarafan dan sembuh dengan
rawat jalan di poli syaraf.
c. Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga pasien tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit yang sama dengan keluhan pasien. Anggota keluarga tidak
ada yang mempunyai penyakit turunan dan penyakit menular.
Genogram :
Ket:
30 35 : Laki-laki
: Perempuan
10 6 : Tinggal bersama
Data Post OP
Pemerikasaan Biologis (Fisik Persistem)
a. Sistem pencernaan
Pasien belum flatus, masih belum boleh makan minum.
b. Sistem perkemihan dan reproduksi
Pasien terpasang kateter, Urin berwarna kuning dengan konsistensi cair
bau khas.
c. Sistem integument
Ada luka bekas OP di kuadran kanan bawah abdomen.
5. Terapi Medis :
Tgl Jenis terapi Dosis Cara Pemberian
13-11- Ceftriaxon 2x1 (1 g) Intra Vena
2020 Ranitidin 2x1 (50 mg)
Scopamin 2x1 (20 mg)
14-11- Ranitidin 2x1 (50 mg) Intra Vena
2020 Ondansetron 2x1 (4 mg)
Scopamin 2x1 (20 mg)
Cefazolin 2x1 (20 mg)
Ketorolac 3x1 (30 mg)
15-11- Cefazolin 2x1 (20 mg) Intra Vena
2020 Ketorolac 3x1 (30 mg)
As. Tranex 3x1 (500 mg)
16-11- Cefazolin 2x1 (20 mg) Intra Vena
2020 Ketorolac 3x1 (30 mg)
As. Tranex 3x1 (500 mg)
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
13-11-2020 DS : Pasien mengatakan merasa Nyeri Kronis Agen cidera
nyeri pada daerah abdomen sejak biologi
beberapa tahun yang lalu.
DO :
Berkeringat
Ekspresi wajah meringis
menahan nyeri
Posisi tubuh meringkuk
menahan nyeri
Melindungi area nyeri
13-11-2020 DS : pasien mengeluh BAB terakhir Resiko Diit tidak
4 hari SMRS Konstipasi adekuat
DO:
Bising usus : 6x/mnt
13-11-2020 DS: Pasien mengatakan cemas Ansietas Ancaman
dengan prosedur operasi yang akan pada status
dijalani. terkini
DO:
Pasien menangis
Berkeringat
N : 105
Bertanya tanya tentang prosedur
operasi
13-11-2020 DS: pasien mengatakan sedang Ketidakefektifan Penyakit fisik
mengikuti panitia pemilihan dan performa peran
tidak bisa mengikuti perkumpulan
panitia karena sedang dirawat.
Pasien juga ingin cepat pulang agar
bisa bertemu dengan keluarga.
Pasien memiliki 2 anak yang masih
berumur 10 tahun dan 6 tahun.
DO :
Pasien tampak gelisah
Pasien hanya ditunggu suami
pasien
13-11-2020 DS : Pasien mengatakan tidak bisa Hambatan Kendala
mengikuti pengajian rutin da religiositas lingkungan
kesulitan dalam melaksanakan untuk
kewajiban sholat. mempraktikan
DO: Terpasang infus di tangan agama
kanan
14-11-2020 DS: Pasien mengatakan nyeri di Nyeri akut Agen cidera
daerah bekas operasi (abdomen fisik
region 3/ kanan bawah), pegal, skala
5 tidak menjalar dan hilang timbul.
DO: ada luka operasi di region 3
abdomen, konsidsi balutan baik,
tidak rembes
14-11-2020 DS: Pasien mengatakan nyeri di Hambatan Program
daerah bekas operasi (abdomen mobilitas fisik pembatasan
region 3/ kanan bawah), pegal, skala gerak
5 tidak menjalar dan hilang timbul.
Pasien dianjurkan untuk tirah baring
24 jam dengan posisi semifowler.
DO: ada luka operasi di region 3
abdomen, konsidsi balutan baik,
tidak rembes, pasien post anestesi
spinal, terpasang kateter
14-11-2020 DS: Pasien mengatakan telah Kerusakan Prosedur
menjalankan operasi di perut integritas bedah
DO: Terdapat luka ada luka operasi jaringan
di region 3 abdomen, konsidsi
balutan baik, tidak rembes
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional Nama/TTD
Keperawatan (NOC)
I Ansietas b.d Setelah dilakukan asuhan Pengurangan kecemasan Tanda kecemasan bisa
ancaman status keperawatan selama 3 x 24 jam O: kaji untuk tanda verbal juga ditunjukan dengan
terkini kecemasan pasien berkurang non verbal kecemasan tanda non verbal seperti
dengan kriteria hasil: N: gunakan pendekatan yang berkeringat, gelisah,
Kriteria awal target tenang dan meyakinkan, dan susah
Peningkatan 4 5 dengarkan klien, insruksikan berkonsentrasi.
tekanan nadi klien untuk menggunakan Menjadi pendengar dan
Berkeringat 4 5 teknik relaksasi menjelaskan informasi
dingin E: jelaskan semua prosedur yang diperlukan pasien
Perasaan 3 5 termasuk sensasi yang akan terkait apa yang
gelisah dirasakan yang mungkin akan memicu kecemasan
Ket : dialami klien selama prosedur dengan pendekatan
1. Berat dilakukan tenang akan
2. Cukup berat C: dorong keluarga untuk meluruskan persepsi
3. Sedang mendampingi klien dengan pasien.
4. Ringan cara yang tepat Dukungan keluarga
5. Tidak ada sangat penting untuk
meyakinkan pasien.
II Resiko Setelah dilakukan asuhan Manajemen konstipasi Diit yang tidak adkuat
konstipasi b.d keperawatan selama 3 x 24 jam O: monitor bising usus, dengan konsumsi
diit tidak eliminasi usus membaik Identifikasi faktor-faktor makanan rendah serat
adekuat berkurang dengan kriteria hasil: ( pengobatan, tirah baring, atau kurang asupan
Kriteria awal target dan diit) makanan dan ciaran
Konstipasi 4 5 N: dukung peningkatan dapat memicu
Kemudahan 4 5 asupan cairan, intruksikan konstipasi, dalam
BAB pasien/keluarga mengenai keadaan ini bisa terjadi
Pola eliminasi 4 5 hubungan antara diit, latihan penurunan bising usus.
Ket : dan asupan cairan terhadap Penurunan bising usus
1. Berat kejasian konstipasi, menandakan penurunan
2. Cukup berat intruksikan diit tinggi serat motilitas
3. Sedang E: ajarkan pada pasien gastrointestinal yang
4. Ringan mengenai proses pencernaan menyebabkan
5. Tidak ada normal perlambatan defekasi.
C: penggunaan laksatif jika Laksatif dapat
diperlukan digunakan untuk
mengatasi sembelit
III Nyeri kronis Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri Pengkajian nyeri
b.d agen cidera keperawatan selama 3 x 24 jam O: monitor kepuasan pasien dilakukan untuk
biologis nyeri berkurang denagn kriteria terhadap manajemen nyeri mengetahui dimana
hasil: dalam interval yang spesifik sumber dan penyebaran
Kriteria awal target N: lakukan pengkajian nyeri nyeri, bagaimana
Nyeri yang 3 3 komprehensif yang meliputi kualitasnya dan waktu
dilaporkan lokasi, karakteristik, dirasakan oleh pasien.
Denyut nadi 4 5 onset/durasi, frekuensi, Teknik non
radial kualitas, intensitas, atau farmakologi (relaksasi)
Menggunakan 1 5 beratnya nyeri dan faktor dapat mendukung
tindakan pencetus. mengatasi nyeri dengan
pengurangan E: Ajarkan penggunaan kolaborasi analgetik
nyeri tanpa teknik non farmakologi
analgesik C: kolaborasi dengan petugas
Ket : ksehatan lainnya dalam
1. Berat pemberian analgesik
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
IV Ketidakefektifa Setelah dilakukan asuhan Peningkatan peran Akibat proses
n perfoma keperawatan selama 3 x 24 jam O : observasi afek pasien perawatan peran yang
peran b.d pasin mampu meningkatan peran N: Bantu pasien untuk seharusnya dijalankan
penyakit fisik dengan kriteria hasil: mengidentifikasi perubahan pasien kemungkinan
Kriteria awal target peran khusus yang diperlukan akan terhambat, perlu
Deskripsi 4 5 terkait dengan penyakit adanya modifikasi dan
tentang E: Ajarkan perilaku- perilaku dukungan keluarga
perubahan baru yang diperlukan pasien untuk dapat
peran akibat untuk mmenuhi perannya mengkomopensasi
penyakit C: Diskusi dengan keluarga peran pasien
Melaporkan 3 5 mengenai bagaimana adaptasi sebelumnya.
strategi dalam peran keluarga untuk dapat
menghadapi mengkompensasi peran
perubahan anggota keluarga yang sakit
peran
Ket :
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Sebagian cukup berat
adekuat
5. Sepenuhnya adekuat
V Hambatan Setelah dilakukan asuhan Peningkatan ritual Akibat proses
religiositas b.d keperawatan selama 3 x 24 jam keagamaan perawatan aktifitas
Kendala pasien mampu melakukan O: identifikasi keinginan religi kemungkinan
lingkungan aktivitas religi dengan kriteria pasien terhadap ekpresi akan terhambat, perlu
untuk hasil: keagamaan adanya modifikasi
mempraktikan Kriteria awal target N: berikan rekaman video untuk melaksanakan
agama Kepuasan 3 5 atau audio tentang pelayanan aktifitas religi dan
spiritual keagamaan, bantu dengan mencapai kepuasan
Afek tenang 3 5 modifikasi untuk acara ritual spiritual.
dan tentram dalam rangka memenuhi
Ket : kebutuhan karena
1. Sangat terganggu ketidakmampuan, eksplorasi
2. Banyak terganggu alternatif untuk beribadah
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
VI Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri Pengkajian nyeri
agen cidera keperawatan selama 3 x 24 jam O: monitor kepuasan pasien dilakukan untuk
fisik nyeri berkurang denagn kriteria terhadap manajemen nyeri mengetahui dimana
hasil: dalam interval yang spesifik sumber dan penyebaran
kriteria Awa target N: lakukan pengkajian nyeri nyeri, bagaimana
l komprehensif yang meliputi kualitasnya dan waktu
Nyeri yang 3 4 lokasi, karakteristik, dirasakan oleh pasien.
dilaporkan onset/durasi, frekuensi, Teknik non
Denyut nadi 4 5 kualitas, intensitas, atau farmakologi (relaksasi)
radial beratnya nyeri dan faktor dapat mendukung
Menggunakan 3 5 pencetus. mengatasi nyeri dengan
tindakan E: Ajarkan penggunaan kolaborasi analgetik
pengurangan teknik non farmakologi
nyeri tanpa C: kolaborasi dengan petugas
analgesik ksehatan lainnya dalam
Ket : pemberian analgesik
1. Berat
2. Cukup berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
VII Hambatan Setelah dilakukan asuhan Perawatan tirah baring Anestesi spinal
mobilitas fisik keperawatan selama 3 x 24 jam O: monitor komplikas tirah dilakukan dengan men
b.d program pasin mampu melakukan baring (kehilangan tonus otot, yuntikkan anestesi pa
pembatasan pergerakan/ambulasi dengan konstipasi, nteri punggung, da area dekat sumsum
gerak kriteria hasil: perubahan pola tidur) tulang belakang pasien.
kriteria Awa target N: posisikan pasien sesuai Sehingga pasien
l anjuran, bantu mobilisasi dini dianjurkan untuk tirah
Bergerak 4 5 E: jelaskan alasan baring.
dengan mudah diperlukannya tirah baring
berjalan 4 5 C: kolaborasi dalam
Ket : pemenuhan kenyamanan
1. Sangat terganggu pasien
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
VII Kerusakan Setelah dilakukan asuhan Perlindungan infeksi Perawatan luka dengan
I integritas keperawatan selama 3 x 24 jam O: monitor tanda infeksi teknik asepsis akan
jaringan b.d integritas jaringan pasien N: pertahankan asepsis, menghindarkan luka
prosedur membaik dengan kriteria hasil: berikan perawatan luka dari mikroorganisme
pembedahan kriteria awal target E: ajarkan cara menghindari yang kemungkinan
Sensasi nyeri 3 4 infeksi menyebabkan infeksi
Integritas kulit 4 4
Ket:
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
IMPLEMENTASI