Anda di halaman 1dari 12

Naskah Publikasi

PROYEK TUGAS AKHIR


HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI
MENGGUNAKAN METODE MOORA BERBASIS WEB
(Studi kasus SMP Muhammadiyah Turi)

Program Studi Teknik Informatika


Fakultas Teknologi Informasi Dan Elektro

Disusun oleh:
LUTHFI AZIZ MUSTAFA
3125111362

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2019
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI
MENGGUNAKAN METODE MOORA BERBASIS WEB
(Studi kasus SMP Muhammadiyah Turi)

Luthfi Aziz Mustafa


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi dan Elektro
Universitas Teknologi Yogyakarta
JL. Ringriad Utara Jombor Sleman Yogyakarta
Email : el.aziz565@gmail.com

ABSTRAK

SMP Muhammadiyah Turi sebagai salah satu penyelenggara kegiatan akademik dan sekaligus
merupakan institusi pendidikan, tentu menginginkan terlaksananya kegiatan akademik dengan
baik dan lancar. Sekolah selalu berusaha untuk mendorong siswa-siswinya agar terus berprestasi.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System adalah sistem yang bertujuan
untuk menyediakan informasi, membimbing, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan. Proses penilaian dan pemilihan siswa berprestasi di SMP
Muhammadiyah Turi belum menggunakan sistem komputerisasi. Maka perlu dibuat suatu aplikasi
pendukung keputusan dalam pemilihan siswa berprestasi menggunakan komputerisasi dengan
metode Multi-Objective Optimization on The Basis of Ratio Analysis (MOORA). Dengan aplikasi
tersebut diharapkan mampu membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan mengenai
pemilihan siswa berprestasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini
berupa aplikasi website interface dan hasil pengujian sudah menunjukkan kinerja yang baik.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Website, Internet, Multi-Objective Optimization on


The Basis of Ratio Analysis (MOORA), Siswa berprestasi

1. PENDAHULUAN jika tidak teliti. Selain itu, dalam penentuan


1.1 Latar Belakang siswa berprestasi di SMP Muhammadiyah
SMP Muhammadiyah Turi adalah SMP Turi Sleman hasilnya kurang akurat, hal ini
Swasta yang beralamatkan di Keringan, dikarenakan proses penentuan siswa
Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. SMP berprestasi hanya dilihat dari nilai rapot dan
Muhammadiyah Turi selalu berusaha untuk tidak menggunakan acuan lain untuk
mendorong siswa-siswinya agar terus menentukan prestasi. Nilai rapot saja tidak
berprestasi. Dalam hal itu sekolah menjamin bahwa siswa tersebut benar-benar
membutuhkan ukuran untuk menentukan bisa dianggap sebagai siswa berprestasi.
kriteria bagi siswa agar dapat menentukan Padahal dalam kurikulum seharusnya
siswa berprestasi menurut sekolahnya beberapa kriteria penilaian masuk dalam
masing-masing. Saat ini proses penilaian perhitungan untuk menentukan siswa
masih dilakukan dengan cara manual yang berprestasi seperti ketidakhadiran, perilaku
cenderung memakan waktu yang relatif siswa, keaktifan mengikuti ekstrakurikuler
lama. Yaitu proses penilaian siswa dan prestasi yang dicapai siswa juga perlu
dilakukan oleh masing – masing guru mata diperhitungkan.
pelajaran dalam sebuah spreadsheet, Menyikapi hal tersebut diatas, pada
kemudian dicetak untuk dikumpulkan ke penelitian ini penyusun berusaha untuk
wali kelas. Selanjutnya wali kelas membantu SMP Muhammadiyah Turi
memasukkan nilai dari masing masing nilai Sleman dalam menentukan siswa berprestasi
mata pelajaran yang terkumpul untuk melalui perangkingan berdasarkan beberapa
membuat legger nilai dan raport. Proses ini kriteria dengan menggunakan metode Multi-
tidak efektif, karena harus memasukkan data Objective Optimization on The Basis of
berulang kali dan beresiko terjadi kesalahan Ratio Analysis (MOORA) berbasis web.
Penelitian ini menggunakan metode kriteria penilaian setiap siswa menggunakan
MOORA yaitu sistem multi-objektif yang metode Promethee yang dilihat dari hasil
mengoptimalkan dua atau lebih kriteria akhir menunjukkan keakuratan sebesar 88%
penilaian yang saling bertentangan secara sehingga dalam menentukan siswa terbaik
bersamaan. Sehingga dapat memudahkan menjadi lebih objektif dan transparan.
dalam memilih siswa berprestasi Penelitian lain [2], berjudul Sistem
berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Pendukung Keputusan Untuk Menentukan
Selain itu dengan adanya sistem ini dapat Prestasi Akademik Siswa dengan Metode
mempermudah dalam pengolahan nilai TOPSIS. Di sekolah yang diteliti masih
disertai dengan laporan hasil belajar yang terdapat masalah dalam membuat laporan
dapat dibuat dengan cepat. pembelajaran siswa, untuk menentukan
1.2 Batasan Masalah siswa yang berprestasi hanya ditentukan
Batasan masalah dalam penlitian ini menggunakan nilai rapot, belum adanya
adalah sebagai berikut: pemanfaatan secara optimal data laporan
a. Sistem yang dibangun lebih menekankan penilaian hasil belajar siswa, masih adanya
penggunaan metode Multi-Objective kesulitan untuk mengetahui pencapaian dari
Optimization on The Basis of Ratio kegiatan pembelajaran siswa. Dengan
Analysis (MOORA) dalam pemilihan menggunakan metode TOPSIS dapat
siswa berprestasi. mempermudah guru untuk menentukan
b. Kriteria prestasi belajar siswa meliputi prestasi akademik siswa secara tepat dan
kemampuan kognitif, afektif, presensi, cepat, meski mnggunakan beberapa kriteria
jumlah ekstrakurikuler yang diikuti serta dasar untuk dijadikan standar pemilihan
ada tidaknya prestasi yang pernah prestasi akademik seperti: hafalan al-qur’an,
dicapai dalam satu semester. rata-rata nilai, nilai minimum, jumlah
c. Sistem yang dibuat tidak menangani kehadiran, total nilai, dan piagam prestasi.
pendaftaran siswa. Penelitian terahir [3] yang juga penulis
d. Sistem tidak menangani data yang jadikan tinjauan adalah penelitian yang
berhubungan dengan keuangan. berjudul Sistem Pendukung Keputusan
e. Hasil akhir dari sistem yang dibuat Penerimaan Karyawan Baru Menggunakan
adalah siswa berprestasi dan ranking Metode Weighted Product. Penelitian
siswa berdasarkan perhitungan MOORA. dilakukan dengan menggunakan kriteria-
f. Sistem yang dibangun berbasis web. kriteria yang menjadi dasar pengambilan
1.3 Tujuan Penelitian keputusan antara lain seleksi tes tertulis,
Tujuan yang ingin dicapai dalam wawancara, pendidikan, dan usia dengan
penelitian ini adalah merancang dan mencari nilai bobot dan hasilnya akan
membangun sistem pendukung keputusan diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga
yang dapat memberikan solusi berupa terendah, sehingga lebih mudah mengambil
alternatif siswa berprestasi dalam satu kelas keputusan dengan melihat hasil tersebut.
sesuai dengan beberapa kriteria yang telah
ditentukan dengan menggunakan metode 2.2. Landasan Teori
Multi-Objective Optimization on The Basis a. Sistem Pendukung Keputusan
of Ratio Analysis (MOORA). Menurut pendapat [4], Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) secara umum
2. KAJIAN HASIL PENELITIAN didefinisikan sebagai sebuah sistem yang
DAN TEORI mampu memberikan kemampuan baik
2.1. Kajian Hasil Penelitian kemampuan pemecahan masalah maupun
Dalam penelitian ini, penulis kemampuan pemgkomunikasian untuk
mengambil tinjauan dari penelitian yang masalah semi-terstruktur. SPK dirancang
pernah dilakukan [1] yang berjudul Sistem untuk menunjang seluruh tahapan
Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa pembuatan keputusan, yang dimulai dari
Terbaik Dengan Metode Promethee Berbasis tahapan mengidentifikasi masalah, memilih
Web di MTSN Bendosari Sukoharjo. Dari data yang relevan, menentukan pendekatan
pembahasan dan kesimpulan, sistem yang yang digunakan dalam proses pembuatan
dibuat berhasil membantu pihak sekolah keputusan sampai pada kegiatan
dalam memilih siswa terbaik. Pengolahan mengevaluasi pemilihan alternatif.
b. Penilaian 2. Membuat Matriks Keputusan
Penilaian adalah proses pengumpulan Yaitu mewakilkan semua data yang
dan pengolahan informasi untuk mengukur tersedia untuk setiap attribut dalam bentuk
pencapaian hasil belajar peserta didik. matriks keputusan.
Penilaian merupakan hasil belajar yang
dicapai dalam bentuk angka – angka atau
skor setelah melalui tahapan tes atau
melakukan kegiata pada setiap akhir
pembelajaran. Nilai yang diperoleh dapat
menjadi acuan untuk melihat penguasaan Keterangan:
dan penerimaan materi selama pembelajaran xij : Respon alternatif j pada kriteria i
berlangsung. [5] i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
atau kriteria
c. Metode MOORA j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan
Menurut pendapat [6] Multi-Objective alternatif
Optimization on the basis of Ratio Analysis X : Matriks Keputusan
(MOORA) adalah sistem multi-objektif Data pada persamaan di atas
yang mengoptimalkan dua atau lebih attribut mempersentasikan sebuah matriks Xm x n.
yang saling bertentangan secara bersamaan. Dimana xij adalah pengukuran kinerja dari
Metode ini diterapkan untuk memecahkan alternatif ke-i pada attribut ke-j, m adalah
masalah dengan perhitungan matematika jumlah alternatif dan n adalah jumlah
yang kompleks. attribut/kriteria. Kemudian sistem ratio
Metode MOORA memiliki tingkat dikembangkan dimana setiap kinerja dari
fleksibilitas dan kemudahan untuk dipahami sebuah alternatif pada sebuah attribut
dalam memisahkan bagian subjektif dari dibandingkan dengan penyebut yang
suatu proses evaluasi kedalam kriteria bobot merupakan wakil untuk semua alternatif dari
keputusan dengan beberapa atribut attribut tersebut.
pengambilan keputusan. Metode ini 3. Matriks Normalisasi
memiliki tingkat selektifitas yang baik Normalisasi bertujuan untuk
karena dapat menentukan tujuan dari kriteria menyatukan setiap element matriks sehingga
yang bertentangan. Di mana kriteria dapat element pada matriks memiliki nilai yang
bernilai menguntungkan (benefit) atau yang seragam. Setiap elemen matrik dibagi oleh
tidak menguntungkan (cost). akar kuadrat dari jumlah kuadrat dari setiap
Keunggulan metode MOORA menurut alternatif per kriteria/attribut. Rasio ini dapat
[6] yaitu lebih sederhana, stabil, dan kuat, dinyatakan sebagai berikut:
bahkan metode ini tidak membutuhkan
seorang ahli di bidang matematika untuk
menggunakannya serta membutuhkan
perhitungan matematis yang sederhana. Keterangan:
Selain itu juga metode ini juga memiliki xij : Matriks alternatif j pada kriteria i
hasil yang lebih akurat dan tepat sasaran i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
dalam membantu pengambilan keputusan. atau kriteria
Bila dibandingkan dengan metode yang lain j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan alternatif
metode MOORA bahkan lebih sederhana X*ij : Matriks Normalisasi alternatif j pada
dan mudah diimplementasikan. kriteria i
Metode MOORA terdiri dari lima 4. Menghitung Nilai Optimasi
langkah utama [6] yaitu: Ketentuan pemberian bobot adalah
1. Menginputkan Nilai Kriterian nilai bobot jenis kriteria maximum lebih
Menentukan tujuan untuk besar dari nilai bobot jenis kriteria
mengidentifikasi attribut evaluasi yang minimum. Untuk menandakan bahwa
bersangkutan dan menginputkan nilai sebuah atribut lebih penting itu bisa
kriteria pada suatu alternatif dimana nilai dikalikan dengan bobot yang sesuai
tersebut nantinya akan diproses dan hasilnya (koefisien signifikasi). Rumusnya adalah
akan menjadi sebuah keputusan. Perkalian Bobot Kriteria Terhadap Nilai
Atribut Maximum dikurang Perkalian Bobot
Kriteria Terhadap Nilai Atribut Minimum, g. Website
jika dirumuskan maka: Menurut [9], Website adalah kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data
teks, data gambar, data animasi, suara, video
dan gabungan dari semuanya, baik yang
Keterangan: bersifat statis maupun dinamis yang
i : 1,2,3, ..., g adalah atribut atau kriteria membentuk satu rangkaian bangunan yang
dengan status maximized saling terkait, dimana masing-masing
j : g+1, g+2, g+3, ..., n adalah atribut/kriteria dihubungkan dengan jaringan-jaringan
dengan status minimized halaman (hyperlink).
wj : bobot terhadap alternatif j
y*j : Nilai penilaian yang sudah 3. METODE PENELITIAN
dinormalisasi dari alternatif j terhadap 3.1 Obyek Penelitian
semua atribut. Dalam penelitian Proyek Tugas Akhir
5. Perankingan ini yang dijadikan objek untuk proses
Nilai yi dapat menjadi positif atau penilaian prestasi siswa adalah siswa sebagai
negatif tergantung dari total maksimal alternatif dan nilai raport, nilai absensi, nilai
(atribut yang menguntungkan) dalam sikap, jumlah ekstrakurikuler serta poin
matriks keputusan. Sebuah urutan peringkat prestasi yang dicapai siswa sebagai kriteria.
dari yi menunjukkan pilihan terahir. Dengan Maka observasi dan pengambilan data
demikian alternatif terbaik memiliki nilai yi dilakukan di bagian siswa dan lembar nilai
tertinggi sedangkan alternatif terburuk siswa sehingga didapatkan data untuk
memiliki nilai yi terendah. pengelolaan nilai yang digunakan di SMP
d. Internet Muhammadiyah Turi.
Internet adalah jaringan global yang 3.2 Proses Multi-Objective
menghubungkan komputer - komputer di Optimization on The Basis of
seluruh dunia [7]. Dengan internet, sebuah Ratio Analysis (MOORA)
komputer bisa mengakses data yang terdapat Metode MOORA adalah metode yang
pada komputer lain di benua yang berbeda. diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadkas
Internet menjadi kekuatan yang sangat (2006). Metode yang relatif baru ini pertama
besar. Dengan jumlah pengguna yang sangat kali digunakan oleh Brauers (2003) dalam
banyak dan terus bertambah, internet suatu pengambilan keputusan dengan multi-
menjadi sarana yang efektif untuk kriteria.
kepentingan apapun. Pada proses pemilihan siswa
e. Entity Relationship Diagram berprestasi, terdapat kriteria – kriteria yang
(ERD) dinilai pada alternatif atau siswa yang
Menurut [7], salah satu pemodelan masing masing memiliki bobot. Selain itu
yang sering digunakan untuk merancang ditentukan pula apakah kriteria tersebut
basis data relasional adalah Entity bernilai menguntungkan (benefit) atau
Relationship Diagram (ERD). ERD bernilai tidak menguntungkan (cost).
memiliki elemen dasar yaitu Entitas, attribut, Selanjutnya nilai masing masing kriteria
dan Keterhubungan. tersebut diwujudkan dalam sebuah matrik
f. Diagram Alir Data (DAD) awal. Kemudian dilakukan normalisasi
Menurut [8], Data Flow Diagram matrik menggunakan formula MOORA
(DFD) atau Diagram Alir Data (DAD) sehingga menjadi matrik ternormalisasi.
adalah suatu diagram yang menggunakan Setelah itu dimasukkan bobot pada masing –
notasi-notasi untuk menggambarkan arus masing kriteria ke dalam matrik
dari data sistem, yang penggunanya sangat ternormalisasi sehingga didapatkan nilai.
membantu untuk memahami sistem secara Tahap terakhir adalah menjumlahkan
logika, terstruktur dan jelas. DFD masing masing nilai pada setiap alternatif
merupakan alat bantu dalam yang bernilai menguntungkan dikurangi
menggambarkan atau menjelaskan DFD ini dengan nilai yang bernilai tidak
sering disebut juga dengan nama Bubble menguntungkan. Dari tahap terahir tersebut
Chart, Bubble diagram, model proses, dihasilkan nilai optimasi. Sebuah urutan
diagram alur kerja, ataun model fungsi. peringkat dari nilai optimasi menunjukkan
pilihan terahir. Dengan demikian alternatif berprestasi yang tidak hanya
terbaik memiliki nilai nilai optimasi tertinggi mempertimbangkan nilai raport saja
sedangkan alternatif terburuk memiliki nilai melainkan juga mempertimbangkan kriteria
nilai optimasi terendah. lainnnya seperti absensi, nilai perilaku
siswa, prestasi siswa dan jumlah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrakurikuler yang diikuti.
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang diusulkan dapat dilihat pada
Proses pendataan dan penilaian di SMP gambar 4.2.
Muhammadiyah Turi masih dilakukan input nilai absensi, sikap,
Input nilai mapel oleh guru mapel ekstrakurikuler dan prestasi siswa
dengan mencatat secara manual dan untuk oleh wali kelas

pelaporannya menggunakan aplikasi


pengolah angka (spreadsheet) yang belum
berbasis database, sehingga memungkinkan Nilai tersimpan dan
diolah oleh sistem
menggunakan Metode
terjadinya redudansi dan inkonsistensi data. MOORA
berbasis web
Terutama pada pelaporan hasil belajar siswa,
seorang guru wali harus menginputkan nilai
setiap mata pelajaran secara satu per satu
pada masing – masing siswa. Padahal Guru dan siswa bisa melihat
jumlah siswa rata – rata per kelas terdapat laporan hasil belajar sewaktu
waktu

sekitar 30 siswa. Tentu proses yang


demikian kurang efisien dalam waktu dan Gambar 4.2 Sistem yang diusulkan
tenaga. 4.3 Analisis Kebutuhan
Selain itu dalam proses perangkingan 4.3.1 Kebutuhan Fungsional
siswa atau pemilihan siswa berprestasi Kemampuan yang dimiliki sistem
hanya melihat berdasarkan nilai rapor saja pendukung keputusan pemilihan siswa
dan tanpa menggunakan suatu metode berprestasi yang dilihat dari kebutuhan user
pengambilan keputusan. Hal tersebut ini antara lain:
menjadikan hasil dari pemilihan kurang a) Administrator (Staff TU)
akurat karena tanpa melihat kriteria – 1. Login.
kriteria lain seperti absensi, nilai perilaku 2. Input data, yang terdiri dari input
siswa, prestasi siswa dan jumlah data tahun ajaran, data guru, data
ekstrakurikuler yang diikuti siswa. Analisis kelas, data mata pelajaran, data
dari sistem yang berjalan dapat dilihat pada pengampu mata pelajaran, data
gambar 4.1 berikut. siswa, data wali kelas, data
Guru Mapel Membuat
Daftar Nilai Siswa
Guru Mapel Menyerahkan Daftar
Nilai Ke Guru Wali
Guru Wali Membuat Leger Nilai
mapel, sikap, absensi Dengan MS.
Excel
rombongan belajar dan data bobot.
3. Cetak laporan.
b) Guru (Guru Mata Pelajaran)
1. Login.
Guru Wali Membuat Rapor Masing

Siswa Memperoleh Raport Masing


- Masing
- Masing Siswa, Dengan
menginputkan kembali nilai mapel,
absensi, dan sikap satu – persatu
Perangkingan manual berdasarkan
rata – rata nilai siswa
2. Input nilai mata pelajaran, Nilai
ditambah ekstrakurikuler yang
diikuti
UH, Tugas, UTS dan UAS.
Gambar 4.1 Sistem yang berjalan c) Guru (Wali Kelas)
4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan 1. Login.
Sistem yang akan dibangun pada SMP 2. Input data nilai, yaitu data nilai
Muhammadiyah Turi yaitu menggunakan absensi, nilai sikap, jumlah
sistem pendukung keputusan metode Multi- ekstrakurikuler yang diikuti dan
Objective Optimization on The Basis of prestasi yang dicapai siswa.
Ratio Analysis (MOORA). Mengingat 3. Proses perangkingan dan pemilihan
pentingnya mengoptimalkan sistem yang siswa berprestasi dengan
telah berjalan, agar efektif dan berguna menggunakan metode MOORA.
untuk siswa maupun guru, maka sistem yang 4. Laporan, berupa cetak raport atau
dibangun dalam penelitian ini merupakan lembar hasil belajar siswa selama
sistem yang dapat menjadikan pendataan satu semester dan laporan siswa
dan penilaian di SMP Muhammadiyah Turi berprestasi.
lebih terstuktur dan sistematis. Selain itu, d) Siswa
juga dapat menampilakan alternatif siswa 1. Login
2. Tampilan hasil belajar selama satu Terlihat pada Tabel 4.3 telah
semester. ditentukan kriteria yang dipertimbangkan
4.3.2 Kebutuhan Non Fungsional dalam pemilihan, yaitu kriteria nilai raport
Kebutuhan non fungsional pada sistem (C1), Absensi (C2), Sikap (C3),
yang dibuat meliputi : Ekstrakurikuler (C4) dan Prestasi (C5). Pada
1. Perangkat Keras (Hardware) perhitungan pemilihan siswa berprestasi
Perangkat Keras yang digunakan untuk menggunakan MOORA ini Siswa sebagai
mengoperasikan sistem yang dibuat ini alternatif ditulis sebagai A1 sampai dengan
adalah sebagai berikut : An dengan uraian sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Perangkat keras A1 = Siswa 1, A2 = Siswa 2, A3 = Siswa 3 ...
An = Siswa n.
Sedangkan pada tahap ini digunakan 8 siswa
atau alternatif sebagai berikut:
2. Perangkat Lunak (Software) Tabel 4.4 Data siswa
Perangkat lunak dalam pembuatan
sistem pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perangkat lunak

b. Konversi Nilai
4.4 Penyelesaian Dengan Cara Data siswa setelah dikonversi menjadi
Manual MOORA angka dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
Berikut proses sistem dalam ini.
melakukan perhitungan menggunakan Tabel 4.5 Data siswa setelah dikonversi
metode Multi-Objective Optimization on The
Basis fo Ration Analysis (MOORA) pada
sistem pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi dari awal sampai dengan
perangkingan.
a. Menentukan Kriteria
Perhitungan manual sistem pendukung Dapat dilihat dari tabel, C2, C3 dan C5
keputusan pemilihan siswa berprestasi dikonversi menjadi angka berdasarkan
dengan metode MOORA memerlukan ketentuan dalam tabel 4.3.
beberapa kriteria penilaian dan bobot dari c. Normalisasi
setiap kriteria. Berdasarkan wawancara Pada tahap ini dilakukan normalisasi
dengan pihak SMP Muhammadiyah Turi, data dengan memasukkan data dari tabel
terdapat lima kriteria seperti terlihat pada sebelum ke dalam rumus berikut:
tabel di bawah:
Tabel 4.3 Bobot

Keterangan:
xij : Matriks alternatif j pada kriteria i
i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
atau kriteria
j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan alternatif
X*ij : Matriks Normalisasi alternatif j pada
kriteria i
Pada setiap alternatif, nilai normalisasi
kriteria nilai raport (C1), Absensi (C2),
Sikap (C3), Ekstrakurikuler (C4) dan
Prestasi (C5) didapatkan dari membagi nilai
pada setiap kriteria dengan akar kuadrat dari
jumlah kuadrat setiap atribut pada suatu
kriteria. Sehingga Didapatkan nilai
normalisasi seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Data Ternormalisasi Alternatif dengan nilai optimasi paling
tinggi adalah siswa berprestasi yaitu Ahmad
Imam A dengan nilai optimasi 0,3400.
4.5 Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem pendukung keputusan
pemilihan siswa berprestasi ini
menggunakan model Diagram konteks,
d. Normalisasi terbobot dan Optimasi Diagaram Alir Data (DAD) dan Entity
Pada tahap ini dimasukkan bobot Relationship Diagram (ERD) pada
kriteria pada nilai ternormalisasi dari setiap perancangannya.
alternatif. Kemudian menghitung nilai
optimasi setiap alternatif dengan 4.5.1 Diagram Konteks
menjumlahkan masing - masing nilai kriteria Pada gambar 4.3 user yang sebagai staff
yang bersifat benefit kemudian dikurangkan tu (admin) memiliki hak akses untuk login
dengan jumlah nilai kriteria yang benilai ke sistem dan memasukkan data login lain
cost. Seperti rumus berikut. seperti guru dan siswa. Staftu bertugas
memasukkan data – data yang dibutuhkan
untuk pemilihan siswa berprestasi antara lain
data siswa, data bobot, data guru, data kelas,
data mata pelajaran, data tahun ajaran. Guru
bertugas untuk memasukkan nilai mata
Keterangan: pelajaran yang diampu, memasukkan nilai
i : 1,2,3, ..., g adalah atribut atau kriteria absensi, nilai sikap, nilai ekstrakurikuler dan
dengan status maximized nilai prestasi. Selain itu guru dapat
j : g+1, g+2, g+3, ..., n adalah atribut/kriteria menjalankan proses perangkingan
dengan status minimized menggunakan metode moora untuk memilih
wj : bobot terhadap alternatif j siswa berprestasi di kelas dan mencetak
y*j : Nilai penilaian yang sudah rapor siswa. Siswa dapat melihat hasil
dinormalisasi dari alternatif j terhadap belajar selama satu semester. Berikut
semua atribut. diagram konteks sistem yang dibangun.
Tabel nilai yang sudah dioptimasi Staf TU

dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Hak akses


data login
Tabel 4.7 Data siswa teroptimasi berbobot data tahun ajaran
data siswa
Info tahun ajaran
Info siswa
Info guru
data guru
Info mapel
data mapel
Info kelas
data kelas
Info rombel
data rombel
Info ampu
data ampu
Info wali kelas
data wali kelas
Info bobot
data bobot
Info staftu
data staftu
Laporan Hasil Belajar
Laporan siswa berprestasi

Hak akses, info siswa,


info nilai mapel,
laporan hasil belajar

Sistem Pendukung Keputusan


Pemilihan Siswa Berprestasi Siswa
Menggunakan MOORA

data login, data siswa

e. Perangkingan Hak akses


Info guru
Info nilai mapel
Tahap terahir adalah melakukan data login
data guru
Info absensi
Info sikap
data nilai mapel Info nilai ekstra
perangkingan dengan melihat pada hasil data absensi
data sikap
Info prestasi
Info siswa
data nilai ekstra
akhir nilai optimasi moora pada setiap data prestasi
info ampu
info wali kelas
Laporan hasil belajar
alternatif. Berikut rangking siswa Laporan siswa berprestasi

berdasarkan nilai optimasi moora GURU

ditunjukkan pada tabel 4.8. Gambar 4.3 Diagram Konteks


Tabel 4.8 Perangkingan 4.5.2 Diagram Jenjang
Diagram jenjang merupakan diagram
yang menggambarkan proses – proses yang
dapat dilakukan oleh sistem yang dilihat
secara umum. Gambar 4.4 menunjukkan
gambaran proses tahapan sistem yang
terstruktur. Pada sistem yang dibangun
data tahun ajaran data siswa

terdapat empat proses utama yaitu, logim, tb_tahun_ajaran


2.1
Tahun
info tahun ajaran

data tahun ajaran


info siswa
data siswa 2.2
data siswa tb_siswa

Data Siswa
master data, proses dan laporan. Kemudian data tahun ajaran
Ajaran

data rombel
info siswa
data siswa

data rombel

proses di bawahnya merupakan proses level 2.8


data kelas
info kelas
info rombel Data data rombel
2.4 data kelas
tb_kelas Rombel
Data Kelas

2 dan seterusnya.
tb_rombel Siswa
info wali kelas
data kelas
2.9
data wali kelas data wali kelas
data mapel
data mapel Staf TU Data Wali tb_wali_kelas
0 data wali kelas
info wali kelas Kelas
SPK Pemilihan 2.5
Siswa tb_mapel Data info mapel
info siswa
Berprestasi Mapel Guru
info ampu
data mapel data guru
data bobot
info guru
data bobot
data guru tb_guru
2.6
info bobot info guru 2.3
tb_bobot Data data guru
Data Guru
Bobot data guru
data bobot
1 2 3 4 data staftu
data staftu info ampu
Login Master Data Proses Laporan
2.7 2.10
tb_staftu Data info staftu data ampu Data data ampu tb_ampu
Staftu Ampu
data staftu data ampu

3.1
Data Nilai
3.2
Data Nilai
3.3
Data Nilai
3.4
Data Nilai
3.5
Data Nilai
Gambar 4.6 DAD level 2 proses 2
Mapel Absensi Sikap Ekstra Prestasi
4.5.5 DAD Level 2 Proses 3
Diagram Alir Data Level 2 Proses 3
2.1
Tahun
Ajaran
2.2
Data Siswa
2.3
Data Guru
2.4
Data Kelas
2.5
Data
Mapel
2.6
Data
Bobot
2.7
Data
Staftu
2.8
Data
Rombel
2.9
Data Wali
Kelas
2.10
Data
Ampu
merupakan proses memasukkan data
Gambar 4.4 Diagram jenjang penilaian yang terdiri dari nilai mapel,
absensi, sikap, nilai ekstra dan prestasi.
4.5.3 Diagram Alir Data Level 1 Proses ini ditunjukkan pada gambar 4.7 di
Diagram Level 1 merupakan bawah ini.
data nilai ekstra data nilai mapel
data nilai ekstra
penjabaran proses diagram konteks yang tb_nilai_ekstra
3.4
Data Nilai info nilai ekstra
info nilai mapel 3.1
Data Nilai data nilai mapel tb_nilai_mapel

membuat proses – proses yang ada di dalam


Ekstra data nilai mapel Mapel
data nilai ekstra

sistem secara garis besar, seperti disajikan data absensi info nilai absensi
info nilai mapel

pada gambar 4.5 berikut ini: tb_absensi


3.2
Data Nilai Guru Siswa
Absensi
data absensi data nilai absensi
data login data login
info nilai prestasi
hak akses
hak akses
1
data login data login tb_login
Login data sikap data prestasi
hak akses
data login
3.3 3.5
data login
Staftu
data login tb_sikap Data Nilai info nilai absensi Data Nilai tb_prestasi
data staftu Sikap Prestasi
data login data nilai absensi data nilai prestasi
info login data tahun ajaran data staftu tb_staftu
info tahun ajaran data siswa data sikap data prestasi
data guru
info siswa data guru
info guru
info mapel
info kelas
data mapel
data kelas
data rombel
data guru
data siswa
tb_guru
Gambar 4.7 DAD level 2 proses 3
info rombel data ampu data siswa tb_siswa
info ampu data wali kelas
GURU info wali kelas data bobot data tahun ajar tb_tahun_ajar
info bobot data staftu
info staftu data tahun ajar

data guru, data login

info guru, info ampu,


2
data kelas

data kelas
tb_kelas 4.6 Entity Relationship Diagram
DATA MASTER

SISWA
info siswa, info wali kelas
data siswa, data login
info siswa
data rombel

data rombel tb_rombel


(ERD)
data mapel
data mapel
data ampu
tb_mapel

tb_ampu
ERD digunakan untuk menggambarkan
data nilai mapel
data absensi
data ampu
data wali kelas tb_wali_kelas hubungan antarentitas pada suatu basis data.
data sikap data wali kelas
alamat

data ekstra data bobot tb_bobot


kelamin

data prestasi
data bobot
memiliki

memiliki
staftu

Login

data bobot
1

1
foto

jenis_mapel
username

data sikap
foto

Info ranking siswa,


nama_mapel

kelamin
username

username

Info siswa berprestasi data sikap tb_sikap


password

alamat
level
kkm

data absensi
tgl_lahir

nama

kd_staftu

data absensi tb_absensi


kd_mapel

tgl_lahir

Info Nilai Mapel 3


data ekstra tb_ekstra
pengampu
memiliki

memiliki

memiliki

Proses
mapel

Guru
nip

data ekstra

data prestasi tb_prestasi


tg5

nama

data prestasi
1
kd_kelas

nip
tg4

kd_mapel
N

kd_guru

data nilai mapel tb_nilai_mapel


kd_guru
tg2
J_kd
r_kd

kd_kelas
tg3

data nilai mapel


KD5

tingkat
tg1

memiliki

data nilai mapel


KD5
KD4

Wali kelas
memiliki

memiliki
kelas

Laporan hasil belajar, data prestasi


nama_kelas
KD3
KD2

laporan siswa berprestasi


kd_guru
kd_kelas
1
KD1

data ekstra
memiliki

1
1

4
laporan hasil belajar data absensi
Nilai_mapel

Laporan
memiliki

data sikap
N

Laporan hasil belajar,


memiliki

memiliki
rombel

laporan siswa berprestasi


1
N
1
Kd_tajar

Gambar 4.5 DAD level 1


kd_tajar
NR
1

kd_kelas
absensi
r_tg

Idn_mapel

username
nis
N
semester

Kd_mapel

1
J_tg

memiliki

foto
nis

N
N

jalpha

4.5.4 DAD Level 2 Proses 2


status
N

kelamin
Idn_absensi
status

1
Tajun ajaran

alamat
jsakit
nis

kd_tajar

nabsensi
memiliki

Diagram alir data level 2 proses 2


1

tmp_lahir
jizin

siswa
N

tgl_lahir
1
tahun

menjelaskan proses yag berhubungan


memiliki
sikap

ibu
1
N

Nsikap_angka
N
nprestasi

nama
Kd_tajar

Nsikap_huruf

dengan data master seperti proses data tahun


Jml_ekstra

1
prestasi

bn_prestasi
Idn_sikap

kd_tajar
prestasi

nis

nisn
ayah

brn_ekstra
nis
Kd_mapel

ajaran, data siswa, data guru, data kelas, data


Nilai_ekstra

memiliki
kd_tajar

1
Idn_prestasi

wali kelas, data rombel, data mata pelajaran


bn_sikap
kd_tajar
nis

bobot
Idn_ekstra

data pengampu dan data bobot yang


nis

bn_absensi

nantinya hasil proses – poses tersebut


memiliki

bn_mapel
N

idn_bobot

disimpan ke dalam database, seperti


disajikan dalam gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram
5. IMPLEMENTASI Guru Mapel bisa menambahkan nilai mapel.
Sistem pendukung keputusan Form tambah nilai ditunukkan pada gambar
pemilihan siswa berprestasi berbasis web ini di bawah ini.
merupakan sistem yang dibangun untuk
mengoptimalkan pengolahan data nilai siswa
untuk memilih siswa berprestasi yang
menggunakan metode Multi-Objective
Optimization on the basis of Ratio Analysis
(MOORA) yang penilaiannya meliputi nilai
Gambar 5.3 Form tambah nilai
mata pelajaran, absensi, sikap,
ekstrakurikuler dan prestasi siswa. Sistem 5.4 Tampilan Halaman Pemilihan
kerja dari sistem ini terdapat beberapa menu Siswa Brprestasi
yang disesuaikan dengan hak akses masing - Pada halaman ini ditampilkan hasil
masing pengguna seperti staf tu, guru, baik perhitungan nilai menggunakan metode
guru wali maupun guru mapel dan siswa. MOORA yang dilakukan oleh sistem.
Sistem ini diimplementasikan dengan Halaman pemilihan siswa berprestasi dapat
menggunakan bahasa HTML, CSS, PHP dilihat pada gambar 5.4.
serta menggunakan tools Sublime Text 3,
XAMPP dan database MySQL.

5.1 Tampilan Halaman Dashboard


Staf TU
Halaman ini merupakan halaman yang
pertaman kali ditampilkan ketika setelah
pengguna dengan hak akses staftu berhasil Gambar 5.4 Halaman pemilihan siswa
login. berprestasi

6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan oleh penulis mengenai sistem
pendukung keputusan pemilihan siswa
berprestasi menggunakan MOORA berbasis
web, maka dapat diambil kesimpulan
Gambar 5.1 Halaman Dashboard staf tu
sebagai berikut:
Pada halaman dashboard ini
a. Dengan diterapkannya metode MOORA
ditampilkan menu yang dapat diakses oleh
untuk memilih siswa berprestasi,
user staff tu yang mencakup menu untuk
membuat pemilihan lebih objektif dan
mengolah data master, termasuk data bobot.
lebih akurat karena mampu
5.2 Tampilan Halaman Bobot memperhitungkan beberapa kriteria
Melalui halaman ini staf tu bisa penilaian yaitu nilai raport,
mengubah bobot pada setiap kriteria yang ketidakhadiran, sikap, jumlah
digunakann dalam perhitungan MOORA. ekstrakurikuler dan prestasi.
b. Sistem yang dibangun telah diuji dan
menghasilkan hasil yang akurat.
Dibandingkan menggunakan
perhitungan manual, sistem yang
dibangun mampu membantu melakukan
perhitungan lebih cepat dan tepat.
Gambar 5.2 Halaman Bobot
c. Sistem berhasil dibangun dengan
5.3 Tampilan Halaman Tambah Nilai berbasis web untuk mengontrol nilai
Untuk memasukkan nilai mata pelajaran dan data lainnya, sehingga data lebih
dilakukan dengan beberapa langkah, tertata dan rapi.
diantaranya memilih kelas, kemudian
mengatur jumlah KD dan Tugas, selanjutnya
6.2 Saran [5] Indonesia, R. (2016). Peraturan Menteri
Dari uraian sistem pendukung Pendidikan dan Kebudayaan No. 23
keputusan pemilihan siswa berprestasi tahun 2016 tentang Standar Penilaian
menggunakan metode MOORA, penulis Pendidikan.
memberikan beberapa saran yang https://doi.org/10.1017/CBO97811074
membangun guna pengembangan penerapan 15324.004.
selanjutnya, yaitu: [6] Cahya Dsn., (2018), DSS MOORA
a. Perlu ditambahkan sarana komunikasi Method,(cahyadsn.phpindonesia.id/extr
antarpengguna, misal antara siswa a/moora.php), diakses 12 Juli 2019,
dengan guru sehingga sistem yang sejak 12 maret 2018
dibuat bisa lebih interaktif.
b. Untuk efisiensi waktu penambahan [7] Hidayatullah, P., dan Kawistara, K. J.
data, pengembangan sistem kedepan (2017). Pemrograman WEB. Bandung:
diberikan fasilitas tambah data dengan Informatika.
cara import file excel.
[8] Husda, N. E., dan Wangdra, Y. (2016).
Pengantar Teknologi Informasi
(Revisi). Jakarta: Baduose Media.
DAFTAR PUSTAKA
[9] Destiningrum, M., & Adrian, Q. J.
[1] Huda, K., Hasbi, M., dan Siswanti, S. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan
(2016). Sistem Pendukung Keputusan Dokter Berbassis Web Dengan
Pemilihan Siswa Terbaik Dengan Menggunakan Framework Codeigniter
Metode Promethee Bebasis Web Di (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum
MTSN Bendosari Sukoharjo. Jurnal Medical Centre). Jurnal Teknoinfo,
Teknologi Informasi Dan Komunikasi 11(2), 30–37.
(TIKomSIN), 4(1), 1–6.
[2] Fitriana, A. N., Harliana, dan Handaru.
(2015). Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Menentukan Prestasi Akademik
Siswa dengan Metode TOPSIS. Citec
Journal, 2(2), 153–164.
[3] Setiyani, Y. S., & Sela, E. I. (2019).
Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Karyawan Baru
Menggunakan Metode Weighted
Product (Studi Kasus PDAM Sleman).
Jurnal Informatika
[4] Marbun, M., dan Sinaga, B. (2018).
Buku Ajar Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Hasil Belajar | 1
STMIK Pelita Nusantara Medan Buku
Ajar Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Hasil Belajar | 1 STMIK
Pelita Nusantara Medan. Medan: CV.
Rudang Mayang.

Anda mungkin juga menyukai