Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN


METODE MOORA

Muhammad Hidayat Putra


Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh
Email : hidayatputra@gmail.com

ABSTRAK

Sekolah selalu berusaha untuk mendorong siswa-siswinya agar terus berprestasi. Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System adalah sistem yang bertujuan untuk
menyediakan informasi, membimbing, serta mengarahkan pengguna informasi agar dapat
melakukan pengambilan keputusan. Proses penilaian dan pemilihan siswa berprestasi. Maka
perlu dibuat suatu pendukung keputusan dalam pemilihan siswa berprestasi dengan menggunakan
metode Multi-Objective Optimization on The Basis of Ratio Analysis (MOORA). Dengan
penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan mengenai
pemilihan siswa berprestasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Hasil dari penelitian ini
berupa sistem pemilihan keputusan dan hasil pengujian sudah menunjukkan kinerja yang baik.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Multi-Objective Optimization on The Basis of


Ratio Analysis (MOORA), Siswa berprestasi

1. PENDAHULUAN dicapai siswa juga perlu diperhitungkan.


1.1 Latar Belakang Menyikapi hal tersebut diatas, pada penelitian ini
Pemberian Beasiswa merupakan program penyusun berusaha untuk membantu dalam
kerja yang ada di setiap sekolah. Program menentukan siswa berprestasi melalui perangkingan
beasiswa diadakan untuk meringankan beban berdasarkan beberapa kriteria dengan menggunakan
siswa dalam menempuh masa studi khususnya metode Multi- Objective Optimization on The Basis
dalam masalah biaya. Pemberian beasiswa of Ratio Analysis (MOORA) berbasis web.
kepada siswa dilakukan secara selektif sesuai
dengan jenis beasiswa yang diadakan. Penelitian ini menggunakan metode MOORA
Beasiswa merupakan penghasilan bagi yang yaitu sistem multi-objektif yang mengoptimalkan
menerima dan tujuan beasiswa adalah untuk dua atau lebih kriteria penilaian yang saling
membantu meringankan beban biaya bertentangan secara bersamaan. Sehingga dapat
pendidikan siswa yang mendapatkan beasiswa. memudahkan dalam memilih siswa berprestasi
Pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa berdasarkan beberapa kriteria penilaian. Selain itu
lembaga untuk membantu seseorang yang dengan adanya sistem ini dapat mempermudah
kurang mampu ataupun berprestasi selama dalam pengolahan nilai disertai dengan laporan hasil
menempuh studinya. belajar yang dapat dibuat dengan cepat
Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem
pendukung keputusan pemilihan siswa
berprestasi dengan harpan akan mendapatkan 1.2 Tujuan Penelitian
hasil pemilihan yang terbaik. Penelitian ini Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
akan membahas suatu sistem pendukung adalah untuk menghasilkan penelitian sistem
keputusan yang diharapkan dapat membantu pendukung keputusan yang dapat memberikan solusi
dalam pemilihan siswa berprestasi. Hasil yang berupa alternatif siswa berprestasi dalam satu kelas
diberikan oleh sistem sebagai pendukung sesuai dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan
keputusan dapat memberikan suatu alternatif dengan menggunakan metode Multi-Objective
pemecahan masalah yang ada, sehingga Optimization on The Basis of Ratio Analysis
keputusan yang dibuat menjadi lebih baik. (MOORA).
Dikarenakan proses penentuan siswa
berprestasi hanya dilihat dari nilai rapot dan 1.3 Tujuan Penelitian
tidak menggunakan acuan lain untuk Batasan Masalah Dengan maksud agar
menentukan prestasi. Nilai rapot saja tidak
pembahasan dan penganalisaan dapat dilakukan
menjamin bahwa siswa tersebut benar-benar
bisa dianggap sebagai siswa berprestasi. dan tercapai sesuai dengan tujuan, maka perlu
Padahal dalam kurikulum seharusnya beberapa adanya pembatasan masalah. Batasan-batasan
kriteria penilaian masuk dalam perhitungan tersebut adalah:
untuk menentukan siswa berprestasi seperti 1. Data yang akan digunakan adalah data
ketidakhadiran, perilaku siswa, keaktifan sekunder dari 5 sisawa yaitu Siswa C1,
mengikuti ekstrakurikuler dan prestasi yang Lokasi C2, Lokasi C3, Lokasi C4, Lokasi
C5.
2. Kriteria yang digunakan untuk
pemilihan siswa adalah Nilai
Akhir, Jumlah sertifikat,
Ekstrakulikuler, Kedisiplinan,
Absensi.
3. Metode yang digunakan adalah
Multi-Objective Optimization on
The Basis of Ratio Analysis
(MOORA).

1.4 Tujuan Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah :
1.Membantu dalam mencari dan
menentukan pilihan siswa
berprestasi yang sesuai.
2.Dapat menjadi acuan bagi para
pemilih siswa berprestasi untuk
memberikan yang terbaik, baik nilai
siswa , kedisiplinan siswa dan lain
sebagainya.
3.Memudahkan dalam mencari siswa
yang terpilih menjadi siswa
berprestasi.
semi-terstruktur. SPK dirancang untuk
2. KAJIAN HASIL menunjang seluruh tahapan pembuatan
PENELITIAN DAN TEORI keputusan, yang dimulai dari tahapan
2.1. Kajian Hasil Penelitian mengidentifikasi masalah, memilih data
Dalam penelitian ini, penulis yang relevan, menentukan pendekatan yang
mengambil tinjauan dari penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan
pernah dilakukan [1] yang berjudul Sistem keputusan sampai pada kegiatan
Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa mengevaluasi pemilihan alternatif.
Terbaik Dengan Metode Promethee Berbasis
Web di MTSN Bendosari Sukoharjo. Dari
pembahasan dan kesimpulan, sistem yang
dibuat berhasil membantu pihak sekolah
dalam memilih siswa terbaik. Pengolahan
kriteria penilaian setiap siswa menggunakan
metode Promethee yang dilihat dari hasil
akhir menunjukkan keakuratan sebesar 88%
sehingga dalam menentukan siswa terbaik
menjadi lebih objektif dan transparan.
Penelitian lain [2], berjudul Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Menentukan
Prestasi Akademik Siswa dengan Metode
TOPSIS. Di sekolah yang diteliti masih
terdapat masalah dalam membuat laporan
pembelajaran siswa, untuk menentukan
siswa yang berprestasi hanya ditentukan
menggunakan nilai rapot, belum adanya
pemanfaatan secara optimal data laporan
penilaian hasil belajar siswa, masih adanya
kesulitan untuk mengetahui pencapaian dari
kegiatan pembelajaran siswa. Dengan
menggunakan metode TOPSIS dapat
mempermudah guru untuk menentukan
prestasi akademik siswa secara tepat dan
cepat, meski mnggunakan beberapa kriteria
dasar untuk dijadikan standar pemilihan
prestasi akademik seperti: hafalan al-qur’an,
rata-rata nilai, nilai minimum, jumlah
kehadiran, total nilai, dan piagam prestasi.
Penelitian terahir [3] yang juga penulis
jadikan tinjauan adalah penelitian yang
berjudul Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Karyawan Baru Menggunakan
Metode Weighted Product. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan kriteria-
kriteria yang menjadi dasar pengambilan
keputusan antara lain seleksi tes tertulis,
wawancara, pendidikan, dan usia dengan
mencari nilai bobot dan hasilnya akan
diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga
terendah, sehingga lebih mudah mengambil
keputusan dengan melihat hasil tersebut.

2.2. Landasan Teori


a. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut pendapat [4],
Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) secara umum didefinisikan
sebagai sebuah sistem yang
mampu memberikan kemampuan
baik kemampuan pemecahan
masalah maupun kemampuan
pemgkomunikasian untuk masalah
b. Penilaian 2. Membuat Matriks Keputusan
Penilaian adalah proses pengumpulan Yaitu mewakilkan semua data yang
dan pengolahan informasi untuk mengukur tersedia untuk setiap attribut dalam bentuk
pencapaian hasil belajar peserta didik. matriks keputusan.
Penilaian merupakan hasil belajar yang
dicapai dalam bentuk angka – angka atau
skor setelah melalui tahapan tes atau
melakukan kegiata pada setiap akhir
pembelajaran. Nilai yang diperoleh dapat
menjadi acuan untuk melihat penguasaan Keterangan:
dan penerimaan materi selama pembelajaran xij : Respon alternatif j pada kriteria i
berlangsung. [5] i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
atau kriteria
c. Metode MOORA j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan
Menurut pendapat [6] Multi-Objective alternatif
Optimization on the basis of Ratio Analysis X : Matriks Keputusan
(MOORA) adalah sistem multi-objektif Data pada persamaan di atas
yang mengoptimalkan dua atau lebih attribut mempersentasikan sebuah matriks Xm x n.
yang saling bertentangan secara bersamaan. Dimana xij adalah pengukuran kinerja dari
Metode ini diterapkan untuk memecahkan alternatif ke-i pada attribut ke-j, m adalah
masalah dengan perhitungan matematika jumlah alternatif dan n adalah jumlah
yang kompleks. attribut/kriteria. Kemudian sistem ratio
Metode MOORA memiliki tingkat dikembangkan dimana setiap kinerja dari
fleksibilitas dan kemudahan untuk dipahami sebuah alternatif pada sebuah attribut
dalam memisahkan bagian subjektif dari dibandingkan dengan penyebut yang
suatu proses evaluasi kedalam kriteria bobot merupakan wakil untuk semua alternatif dari
keputusan dengan beberapa atribut attribut tersebut.
pengambilan keputusan. Metode ini 3. Matriks Normalisasi
memiliki tingkat selektifitas yang baik Normalisasi bertujuan untuk
karena dapat menentukan tujuan dari kriteria menyatukan setiap element matriks sehingga
yang bertentangan. Di mana kriteria dapat element pada matriks memiliki nilai yang
bernilai menguntungkan (benefit) atau yang seragam. Setiap elemen matrik dibagi oleh
tidak menguntungkan (cost). akar kuadrat dari jumlah kuadrat dari setiap
Keunggulan metode MOORA menurut alternatif per kriteria/attribut. Rasio ini dapat
[6] yaitu lebih sederhana, stabil, dan kuat, dinyatakan sebagai berikut:
bahkan metode ini tidak membutuhkan
seorang ahli di bidang matematika untuk
menggunakannya serta membutuhkan
perhitungan matematis yang sederhana. Keterangan:
Selain itu juga metode ini juga memiliki xij : Matriks alternatif j pada kriteria i
hasil yang lebih akurat dan tepat sasaran i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
dalam membantu pengambilan keputusan. atau kriteria
Bila dibandingkan dengan metode yang lain j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan alternatif
metode MOORA bahkan lebih sederhana X*ij: Matriks Normalisasi alternatif j pada
dan mudah diimplementasikan. kriteria i
Metode MOORA terdiri dari lima 4. Menghitung Nilai Optimasi
langkah utama [6] yaitu: Ketentuan pemberian bobot adalah
1. Menginputkan Nilai Kriterian nilai bobot jenis kriteria maximum lebih
Menentukan tujuan untuk besar dari nilai bobot jenis kriteria
mengidentifikasi attribut evaluasi yang minimum. Untuk menandakan bahwa
bersangkutan dan menginputkan nilai sebuah atribut lebih penting itu bisa
kriteria pada suatu alternatif dimana nilai dikalikan dengan bobot yang sesuai
tersebut nantinya akan diproses dan hasilnya (koefisien signifikasi). Rumusnya adalah
akan menjadi sebuah keputusan. Perkalian Bobot Kriteria Terhadap Nilai
Atribut Maximum dikurang Perkalian Bobot
Kriteria Terhadap Nilai Atribut Minimum,
g. Website
jika dirumuskan maka:
Menurut [9], Website adalah kumpulan
halaman yang menampilkan informasi data
teks, data gambar, data animasi, suara, video
dan gabungan dari semuanya, baik yang
Keterangan: bersifat statis maupun dinamis yang
i : 1,2,3, ..., g adalah atribut atau kriteria membentuk satu rangkaian bangunan yang
dengan status maximized saling terkait, dimana masing-masing
j : g+1, g+2, g+3, ..., n adalah atribut/kriteria dihubungkan dengan jaringan-jaringan
dengan status minimized halaman (hyperlink).
wj : bobot terhadap alternatif j
3. METODE PENELITIAN
y*j : Nilai penilaian yang sudah
dinormalisasi dari alternatif j terhadap 3.1 Obyek Penelitian
semua atribut. Dalam penelitian Proyek Tugas Akhir
5. Perankingan ini yang dijadikan objek untuk proses
Nilai yi dapat menjadi positif atau penilaian prestasi siswa adalah siswa sebagai
negatif tergantung dari total maksimal alternatif dan nilai raport, nilai absensi, nilai
(atribut yang menguntungkan) dalam sikap, jumlah ekstrakurikuler serta poin
matriks keputusan. Sebuah urutan peringkat prestasi yang dicapai siswa sebagai kriteria.
dari yi menunjukkan pilihan terahir. Dengan Maka observasi dan pengambilan data
demikian alternatif terbaik memiliki nilai yi dilakukan di bagian siswa dan lembar nilai
tertinggi sedangkan alternatif terburuk siswa sehingga didapatkan data untuk
memiliki nilai yi terendah. pengelolaan nilai yang digunakan di SMP
Muhammadiyah Turi.
d. Internet
Internet adalah jaringan global yang 3.2 Proses Multi-Objective
menghubungkan komputer - komputer di Optimization on The Basis of
seluruh dunia [7]. Dengan internet, sebuah Ratio Analysis (MOORA)
komputer bisa mengakses data yang terdapat Metode MOORA adalah metode yang
pada komputer lain di benua yang berbeda. diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadkas
Internet menjadi kekuatan yang sangat (2006). Metode yang relatif baru ini pertama
besar. Dengan jumlah pengguna yang sangat kali digunakan oleh Brauers (2003) dalam
banyak dan terus bertambah, internet suatu pengambilan keputusan dengan multi-
menjadi sarana yang efektif untuk kriteria.
kepentingan apapun. Pada proses pemilihan siswa
e. Entity Relationship Diagram berprestasi, terdapat kriteria – kriteria yang
(ERD) dinilai pada alternatif atau siswa yang
Menurut [7], salah satu pemodelan masing masing memiliki bobot. Selain itu
yang sering digunakan untuk merancang ditentukan pula apakah kriteria tersebut
basis data relasional adalah Entity bernilai menguntungkan (benefit) atau
Relationship Diagram (ERD). ERD bernilai tidak menguntungkan (cost).
memiliki elemen dasar yaitu Entitas, attribut, Selanjutnya nilai masing masing kriteria
dan Keterhubungan. tersebut diwujudkan dalam sebuah matrik
awal. Kemudian dilakukan normalisasi
f. Diagram Alir Data (DAD)
matrik menggunakan formula MOORA
Menurut [8], Data Flow Diagram
sehingga menjadi matrik ternormalisasi.
(DFD) atau Diagram Alir Data (DAD)
Setelah itu dimasukkan bobot pada masing –
adalah suatu diagram yang menggunakan
masing kriteria ke dalam matrik
notasi-notasi untuk menggambarkan arus
ternormalisasi sehingga didapatkan nilai.
dari data sistem, yang penggunanya sangat
Tahap terakhir adalah menjumlahkan
membantu untuk memahami sistem secara
masing masing nilai pada setiap alternatif
logika, terstruktur dan jelas. DFD
yang bernilai menguntungkan dikurangi
merupakan alat bantu dalam
dengan nilai yang bernilai tidak
menggambarkan atau menjelaskan DFD ini
menguntungkan. Dari tahap terahir tersebut
sering disebut juga dengan nama Bubble
dihasilkan nilai optimasi. Sebuah urutan
Chart, Bubble diagram, model proses,
peringkat dari nilai optimasi menunjukkan
diagram alur kerja, ataun model fungsi.
pilihan terahir. Dengan demikian alternatif berprestasi yang tidak hanya
terbaik memiliki nilai nilai optimasi tertinggi mempertimbangkan nilai raport saja
sedangkan alternatif terburuk memiliki nilai melainkan juga mempertimbangkan kriteria
nilai optimasi terendah. lainnnya seperti absensi, nilai perilaku
siswa, prestasi siswa dan jumlah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrakurikuler yang diikuti.
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang diusulkan dapat dilihat pada
Proses pendataan dan penilaian di SMP gambar 4.2.
Muhammadiyah Turi masih dilakukan
dengan mencatat secara manual dan untuk
pelaporannya menggunakan aplikasi input nilai absensi, sikap, ekstrakurikuler dan prestasi siswa oleh wali kelas

pengolah angka (spreadsheet) yang belum Input nilai mapel oleh guru mapel

berbasis database, sehingga memungkinkan


terjadinya redudansi dan inkonsistensi data.
Terutama pada pelaporan hasil belajar siswa,
seorang guru wali harus menginputkan nilai
setiap mata pelajaran secara satu per satu
pada masing – masing siswa. Padahal
jumlah siswa rata – rata per kelas terdapat
sekitar 30 siswa. Tentu proses yang Guru dan siswa bisa melihat laporan hasil belajar sewaktu waktu

demikian kurang efisien dalam waktu dan Gambar 4.2 Sistem yang diusulkan
Nilai tersimpan dan diolah oleh sistem menggunakan Metode MOORA
berbasis web

tenaga. 4.3 Analisis Kebutuhan


Selain itu dalam proses perangkingan 4.3.1 Kebutuhan Fungsional
siswa atau pemilihan siswa berprestasi Kemampuan yang dimiliki sistem
hanya melihat berdasarkan nilai rapor saja pendukung keputusan pemilihan siswa
dan tanpa menggunakan suatu metode berprestasi yang dilihat dari kebutuhan user
pengambilan keputusan. Hal tersebut ini antara lain:
menjadikan hasil dari pemilihan kurang a) Administrator (Staff TU)
akurat karena tanpa melihat kriteria – 1. Login.
kriteria lain seperti absensi, nilai perilaku 2. Input data, yang terdiri dari input
siswa, prestasi siswa dan jumlah data tahun ajaran, data guru, data
ekstrakurikuler yang diikuti siswa. Analisis kelas, data mata pelajaran, data
dari sistem yang berjalan dapat dilihat pada pengampu mata pelajaran, data
gambar 4.1 berikut. siswa, data wali kelas, data
Guru Wali Membuat Leger Nilai mapel, sikap, absensi Dengan MS. Excel
rombongan belajar dan data bobot.
3. Cetak laporan.
b) Guru (Guru Mata Pelajaran)
Guru Mapel Membuat Daftar Nilai Siswa Guru Mapel Menyerahkan Daftar Nilai Ke Guru Wali

Guru Wali Membuat Rapor Masing


1. Login.
2. Input nilai mata pelajaran, Nilai
- Masing Siswa, Dengan menginputkan kembali nilai mapel, absensi, dan sikap satu – persatu ditambah ekstrakurikuler yang diikuti

UH, Tugas, UTS dan UAS.


Gambar 4.1 Sistem yang berjalan
Siswa Memperoleh Raport Masing
- Masing
Perangkingan manual berdasarkan rata – rata nilai siswa

c) Guru (Wali Kelas)


4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan 1. Login.
Sistem yang akan dibangun pada SMP 2. Input data nilai, yaitu data nilai
Muhammadiyah Turi yaitu menggunakan absensi, nilai sikap, jumlah
sistem pendukung keputusan metode Multi- ekstrakurikuler yang diikuti dan
Objective Optimization on The Basis of prestasi yang dicapai siswa.
Ratio Analysis (MOORA). Mengingat 3. Proses perangkingan dan pemilihan
pentingnya mengoptimalkan sistem yang siswa berprestasi dengan
telah berjalan, agar efektif dan berguna menggunakan metode MOORA.
untuk siswa maupun guru, maka sistem yang 4. Laporan, berupa cetak raport atau
dibangun dalam penelitian ini merupakan lembar hasil belajar siswa selama
sistem yang dapat menjadikan pendataan satu semester dan laporan siswa
dan penilaian di SMP Muhammadiyah Turi berprestasi.
lebih terstuktur dan sistematis. Selain itu, d) Siswa
juga dapat menampilakan alternatif siswa 1. Login
2. Tampilan hasil belajar selama satu Terlihat pada Tabel 4.3 telah
semester. ditentukan kriteria yang dipertimbangkan
4.3.2 Kebutuhan Non Fungsional dalam pemilihan, yaitu kriteria nilai raport
Kebutuhan non fungsional pada sistem (C1), Absensi (C2), Sikap (C3),
yang dibuat meliputi : Ekstrakurikuler (C4) dan Prestasi (C5). Pada
1. Perangkat Keras (Hardware) perhitungan pemilihan siswa berprestasi
Perangkat Keras yang digunakan untuk menggunakan MOORA ini Siswa sebagai
mengoperasikan sistem yang dibuat ini alternatif ditulis sebagai A1 sampai dengan
adalah sebagai berikut : An dengan uraian sebagai berikut ini:
Tabel 4.1 Perangkat keras A1 = Siswa 1, A2 = Siswa 2, A3 = Siswa 3 ...
An = Siswa n.
Sedangkan pada tahap ini digunakan 8 siswa
atau alternatif sebagai berikut:
2. Perangkat Lunak (Software) Tabel 4.4 Data siswa
Perangkat lunak dalam pembuatan
sistem pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perangkat lunak

b. Konversi Nilai
4.4 Penyelesaian Dengan Cara Data siswa setelah dikonversi menjadi
Manual MOORA angka dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut
Berikut proses sistem dalam ini.
melakukan perhitungan menggunakan Tabel 4.5 Data siswa setelah dikonversi
metode Multi-Objective Optimization on The
Basis fo Ration Analysis (MOORA) pada
sistem pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi dari awal sampai dengan
perangkingan.
a. Menentukan Kriteria
Perhitungan manual sistem pendukung Dapat dilihat dari tabel, C2, C3 dan C5
keputusan pemilihan siswa berprestasi dikonversi menjadi angka berdasarkan
dengan metode MOORA memerlukan ketentuan dalam tabel 4.3.
beberapa kriteria penilaian dan bobot dari c. Normalisasi
setiap kriteria. Berdasarkan wawancara Pada tahap ini dilakukan normalisasi
dengan pihak SMP Muhammadiyah Turi, data dengan memasukkan data dari tabel
terdapat lima kriteria seperti terlihat pada sebelum ke dalam rumus berikut:
tabel di bawah:
Tabel 4.3 Bobot

Keterangan:
xij : Matriks alternatif j pada kriteria i
i : 1,2,3, ..., n adalah nomor urutan atribut
atau kriteria
j : 1,2,3, ..., m adalah nomor urutan alternatif
X*ij : Matriks Normalisasi alternatif j pada
kriteria i
Pada setiap alternatif, nilai normalisasi
kriteria nilai raport (C1), Absensi (C2),
Sikap (C3), Ekstrakurikuler (C4) dan
Prestasi (C5) didapatkan dari membagi nilai
pada setiap kriteria dengan akar kuadrat dari
jumlah kuadrat setiap atribut pada suatu
kriteria. Sehingga Didapatkan nilai
normalisasi seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Data Ternormalisasi Alternatif dengan nilai optimasi paling
tinggi adalah siswa berprestasi yaitu Ahmad
Imam A dengan nilai optimasi 0,3400.
4.5 Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem pendukung keputusan
pemilihan siswa berprestasi ini
menggunakan model Diagram konteks,
d. Normalisasi terbobot dan Optimasi Diagaram Alir Data (DAD) dan Entity
Pada tahap ini dimasukkan bobot Relationship Diagram (ERD) pada
kriteria pada nilai ternormalisasi dari setiap perancangannya.
alternatif. Kemudian menghitung nilai
optimasi setiap alternatif dengan 4.5.1 Diagram Konteks
menjumlahkan masing - masing nilai kriteria Pada gambar 4.3 user yang sebagai staff
yang bersifat benefit kemudian dikurangkan tu (admin) memiliki hak akses untuk login
dengan jumlah nilai kriteria yang benilai ke sistem dan memasukkan data login lain
cost. Seperti rumus berikut. seperti guru dan siswa. Staftu bertugas
memasukkan data – data yang dibutuhkan
untuk pemilihan siswa berprestasi antara lain
data siswa, data bobot, data guru, data kelas,
data mata pelajaran, data tahun ajaran. Guru
bertugas untuk memasukkan nilai mata
Keterangan: pelajaran yang diampu, memasukkan nilai
i : 1,2,3, ..., g adalah atribut atau kriteria absensi, nilai sikap, nilai ekstrakurikuler dan
dengan status maximized nilai prestasi. Selain itu guru dapat
j : g+1, g+2, g+3, ..., n adalah atribut/kriteria menjalankan proses perangkingan
dengan status minimized menggunakan metode moora untuk memilih
wj : bobot terhadap alternatif j
siswa berprestasi di kelas dan mencetak
y*j : Nilai penilaian yang sudah rapor siswa. Siswa dapat melihat hasil
dinormalisasi dari alternatif j terhadap belajar selama satu semester. Berikut
semua atribut. diagram konteks sistem yang dibangun.
Tabel nilai yang sudah dioptimasi
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut. Staf TU

Tabel 4.7 Data siswa teroptimasi berbobot data login


Info siswa Info guru
data Info
tahun mapel
ajaran Info
data
Hak akses Info tahun ajaran
kelas Info rombel Info ampu
siswa
Info wali kelas Info
data bobot
guru dataInfo staftu
mapel data kelas data rombel data ampu
Laporan Hasildata
Belajar Laporan siswa berprestasi
wali kelas data bobot data staftu

Hak akses, info siswa, info nilai mapel, laporan hasil belajar

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Menggunakan MOORA

Siswa
data login, data siswa

e. Perangkingan
Tahap terahir adalah melakukan Hak akses Info guru

perangkingan dengan melihat pada hasil


Info nilai mapel
data loginInfo absensi
data guruInfo sikap

akhir nilai optimasi moora pada setiap


data nilai mapelInfo nilai ekstra
data absensiInfo prestasi
data sikapInfo siswa

alternatif. Berikut rangking siswa data nilai ekstrainfo ampu


data prestasiinfo wali kelas
Laporan hasil belajar Laporan siswa berprestasi

berdasarkan nilai optimasi moora


ditunjukkan pada tabel 4.8.
Gambar 4.3 Diagram Konteks
GURU

Tabel 4.8 Perangkingan 4.5.2 Diagram Jenjang


Diagram jenjang merupakan diagram
yang menggambarkan proses – proses yang
dapat dilakukan oleh sistem yang dilihat
secara umum. Gambar 4.4 menunjukkan
gambaran proses tahapan sistem yang
terstruktur. Pada sistem yang dibangun
terdapat empat proses utama yaitu, logim,
data tahun ajaran data siswa

info tahun ajaran info siswa data siswa data siswa tb_siswa
2.1
2.2
tb_tahun_ajaran Tahun Ajaran

master data, proses dan laporan. Kemudian


data tahun ajaran Data Siswa info siswa data siswa

data tahun ajaran

proses di bawahnya merupakan proses level


data rombel data rombel
data kelas
info kelas
2.8
info rombel Data Rombel data rombel
2.4 data kelas
tb_kelas
Data Kelas

2 dan seterusnya.
tb_rombel
info wali kelas
data kelas
2.9
data wali kelas data wali kelas
data mapel Staf TU Data Wali tb_wali_kelas Siswa
data mapel
0 info wali kelas Kelas
data wali kelas

SPK Pemilihan Siswa Berprestasi 2.5


tb_mapel Data info mapel
info siswa
Mapel
data mapel
data bobot
info guru
data bobot Guru
data guru tb_guru
info ampu data guru
2.6
2.3
tb_bobot Data Bobot info bobot info guru data guru
Data Guru
data bobot
1 2 3 4 data staftudata staftu
info ampu
Login Master Data Proses Laporan
data guru
2.7 2.10
tb_staftu Data Staftu info staftu data ampu Data data ampu tb_ampu
Ampu
data ampu
data staftu

3.1
Data Nilai
3.2
Data Nilai
3.3
Data Nilai
3.4
Data Nilai
3.5
Data Nilai Mapel Absensi SikapEkstra Prestasi
Gambar 4.6 DAD level 2 proses 2
4.5.5 DAD Level 2 Proses 3
Diagram Alir Data Level 2 Proses 3
2.1
Tahun Ajaran
2.2
Data Siswa
2.3
Data Guru
2.4
Data Kelas
2.5
Data Mapel
2.6
Data Bobot
2.7
Data Staftu
2.82.92.10
Data
Rombel
Data Wali
KelasAmpu
Data merupakan proses memasukkan data
Gambar 4.4 Diagram jenjang penilaian yang terdiri dari nilai mapel,
absensi, sikap, nilai ekstra dan prestasi.
4.5.3 Diagram Alir Data Level 1 Proses ini ditunjukkan pada gambar 4.7 di
Diagram Level 1 merupakan bawah ini. data nilai ekstra

penjabaran proses diagram konteks yang


data nilai ekstra
3.4
tb_nilai_ekstra Data Nilai Ekstra

membuat proses – proses yang ada di dalam data nilai ekstra


info nilai ekstra

sistem secara garis besar, seperti disajikan data absensi info nilai absensi

pada gambar 4.5 berikut ini: 3.2


tb_absensi Data Nilai Absensi
data absensidata nilai absensi
data nilai mapel
Guru Siswa
info nilai mapel
data login hak akses hak akses data login hak aksesdata
datalogin
login info nilai prestasi
3.1
Data Nilai data nilai mapel tb_nilai_mapel

1
tb_login
data nilai mapel Mapel
Login data login data sikap data prestasi

3.3 3.5
data login tb_sikap Data Nilai Sikap info nilai absensi Data Nilai Prestasi tb_prestasi
info nilai mapel
data login
data staftu data nilai absensi
data login data staftu data guru data nilai prestasi
info login data tahun ajaran data guru data siswa tb_staftu
data sikap data prestasi
Staftu info tahun ajarandata siswa data siswa
info siswa
data guru data mapel data kelas data rombel data ampu info kelas
data wali guru info
data mapel info kelas
bobot data staftu info rombel info ampu
info wali kelas info bobot info staftu tb_guru

tb_siswa
Gambar 4.7 DAD level 2 proses 3
GURU data tahun ajar tb_tahun_ajar

data tahun ajar

data guru, data login


2
info guru, info ampu, DATA MASTER data kelas info siswa, info wali kelasdata rombel
data siswa, data login data kelas tb_kelas
data rombel tb_rombel
info siswa

data mapel tb_mapel


SISWA data mapel data ampu tb_ampu
data ampu data wali kelas tb_wali_kelas

data nilai mapel data absensi data sikap data ekstra data prestasi

data wali kelas data bobot


data bobot data bobot tb_bobot

data sikap
Info ranking siswa, Info siswa berprestasi
tb_sikap

data sikap tb_absensi


data absensi

Info Nilai Mapel 3data ekstra tb_ekstra Proses


data ekstra
data prestasi tb_prestasi data prestasi
data nilai mapel tb_nilai_mapel data nilai mapel
data nilai mapel data absensi

Laporan hasil belajar,data prestasi


laporan siswa berprestasi

4
laporan hasil belajar data absensi
data ekstra Laporan
Laporan hasil belajar,data sikap
laporan siswa berprestasi

Gambar 4.5 DAD level 1


4.6 Entity Relationship Diagram
4.5.4 DAD Level 2 Proses 2 (ERD)
Diagram alir data level 2 proses 2 ERD digunakan untuk menggambarkan
menjelaskan proses yag berhubungan hubungan antarentitas pada suatu basis data.
dengan data master seperti proses data tahun
alamat
kelamin

ajaran, data siswa, data guru, data kelas, data


memiliki

memiliki
Login
staftu

1
foto

wali kelas, data rombel, data mata pelajaran


jenis_mapel
username

foto
nama_mapel

kelamin
username

username

alamat
password

level
kkm

data pengampu dan data bobot yang


1
tgl_lahir

nama

kd_staftu

kd_mapel

tgl_lahir

nantinya hasil proses – poses tersebut


pengampu
memiliki

memiliki

memiliki
mapel

Guru
nip

disimpan ke dalam database, seperti


tg5

nama

1
nip
kd_kelas

disajikan dalam gambar 4.6 di bawah ini.


1
tg4

kd_guru
kd_mapel
kd_guru
tg2
r_kd
J_kd

tg3
KD5

tingkat

kd_kelas
tg1

memiliki

Wali kelas1
KD4
KD5

memiliki

memiliki
kelas

1
KD3
KD2

nama_kelas

kd_guru
1
KD1

kd_kelas

memiliki

1
1
Nilai_mapel
memiliki

memiliki

rombel

1
N
1
Kd_tajar

kd_tajar
NR
1

kd_kelas

Nmemiliki
tahun status
semester
Kd_tajar
kd_tajar
J_tg r_tg
prestasi Kd_mapel
nis Tajun ajaran

nprestasi
nis
Idn_prestasi 1
Idn_mapel

prestasi N memiliki N

N kd_tajar Kd_mapel
N
nis
N
Idn_ekstra Jml_ekstra
N
Idn_absensi
nis
N
absensi
kd_tajar
Nilai_ekstra
nabsensi
Nsikap_angka

Idn_sikap jizin
jalpha
1
kd_tajar jsakit
1
sikap

nis
1
memiliki Nsikap_huruf memiliki

memilikimemiliki

nis

1
1 1

siswa

nis
status

bobot ayah

nama ibu
username
nisn kelamin
idn_bobot
tgl_lahir foto
bn_mapel bn_prestasi alamat
bn_sikap
tmp_lahir
bn_absensi brn_ekstra
Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram
5. IMPLEMENTASI Guru Mapel bisa menambahkan nilai mapel.
Sistem pendukung keputusan Form tambah nilai ditunukkan pada gambar
pemilihan siswa berprestasi berbasis web ini di bawah ini.
merupakan sistem yang dibangun untuk
mengoptimalkan pengolahan data nilai siswa
untuk memilih siswa berprestasi yang
menggunakan metode Multi-Objective
Optimization on the basis of Ratio Analysis
(MOORA) yang penilaiannya meliputi nilai
mata pelajaran, absensi, sikap, Gambar 5.3 Form tambah nilai
ekstrakurikuler dan prestasi siswa. Sistem 5.4 Tampilan Halaman Pemilihan
kerja dari sistem ini terdapat beberapa menu Siswa Brprestasi
yang disesuaikan dengan hak akses masing - Pada halaman ini ditampilkan hasil
masing pengguna seperti staf tu, guru, baik perhitungan nilai menggunakan metode
guru wali maupun guru mapel dan siswa. MOORA yang dilakukan oleh sistem.
Sistem ini diimplementasikan dengan Halaman pemilihan siswa berprestasi dapat
menggunakan bahasa HTML, CSS, PHP dilihat pada gambar 5.4.
serta menggunakan tools Sublime Text 3,
XAMPP dan database MySQL.

5.1 Tampilan Halaman Dashboard


Staf TU
Halaman ini merupakan halaman yang
pertaman kali ditampilkan ketika setelah
pengguna dengan hak akses staftu berhasil Gambar 5.4 Halaman pemilihan siswa
login. berprestasi

6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan oleh penulis mengenai sistem
pendukung keputusan pemilihan siswa
berprestasi menggunakan MOORA berbasis
Gambar 5.1 Halaman Dashboard staf tu web, maka dapat diambil kesimpulan
Pada halaman dashboard ini sebagai berikut:
ditampilkan menu yang dapat diakses oleh a. Dengan diterapkannya metode MOORA
user staff tu yang mencakup menu untuk untuk memilih siswa berprestasi,
mengolah data master, termasuk data bobot. membuat pemilihan lebih objektif dan
5.2 Tampilan Halaman Bobot lebih akurat karena mampu
Melalui halaman ini staf tu bisa memperhitungkan beberapa kriteria
mengubah bobot pada setiap kriteria yang penilaian yaitu nilai raport,
digunakann dalam perhitungan MOORA. ketidakhadiran, sikap, jumlah
ekstrakurikuler dan prestasi.
b. Sistem yang dibangun telah diuji dan
menghasilkan hasil yang akurat.
Dibandingkan menggunakan
perhitungan manual, sistem yang
dibangun mampu membantu melakukan
Gambar 5.2 Halaman Bobot perhitungan lebih cepat dan tepat.
5.3 Tampilan Halaman Tambah Nilai c. Sistem berhasil dibangun dengan
Untuk memasukkan nilai mata pelajaran berbasis web untuk mengontrol nilai
dilakukan dengan beberapa langkah, dan data lainnya, sehingga data lebih
diantaranya memilih kelas, kemudian tertata dan rapi.
mengatur jumlah KD dan Tugas, selanjutnya
6.2 Saran [5] Indonesia, R. (2016). Peraturan Menteri
Dari uraian sistem pendukung Pendidikan dan Kebudayaan No. 23
keputusan pemilihan siswa berprestasi tahun 2016 tentang Standar Penilaian
menggunakan metode MOORA, penulis Pendidikan.
memberikan beberapa saran yang https://doi.org/10.1017/CBO97811074
membangun guna pengembangan penerapan 15324.004.
selanjutnya, yaitu:
a. Perlu ditambahkan sarana komunikasi [6] Cahya Dsn., (2018), DSS MOORA
antarpengguna, misal antara siswa Method,(cahyadsn.phpindonesia.id/extr
dengan guru sehingga sistem yang a/moora.php), diakses 12 Juli 2019,
dibuat bisa lebih interaktif. sejak 12 maret 2018
b. Untuk efisiensi waktu penambahan [7] Hidayatullah, P., dan Kawistara, K. J.
data, pengembangan sistem kedepan (2017). Pemrograman WEB. Bandung:
diberikan fasilitas tambah data dengan Informatika.
cara import file excel.
[8] Husda, N. E., dan Wangdra, Y. (2016).
Pengantar Teknologi Informasi
DAFTAR PUSTAKA (Revisi). Jakarta: Baduose Media.
[9] Destiningrum, M., & Adrian, Q. J.
[1] Huda, K., Hasbi, M., dan Siswanti, S. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan
(2016). Sistem Pendukung Keputusan Dokter Berbassis Web Dengan
Pemilihan Siswa Terbaik Dengan Menggunakan Framework Codeigniter
Metode Promethee Bebasis Web Di (Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum
MTSN Bendosari Sukoharjo. Jurnal Medical Centre). Jurnal Teknoinfo,
Teknologi Informasi Dan Komunikasi 11(2), 30–37.
(TIKomSIN), 4(1), 1–6.
[2] Fitriana, A. N., Harliana, dan Handaru.
(2015). Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Menentukan Prestasi Akademik
Siswa dengan Metode TOPSIS. Citec
Journal, 2(2), 153–164.
[3] Setiyani, Y. S., & Sela, E. I. (2019).
Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Karyawan Baru
Menggunakan Metode Weighted
Product (Studi Kasus PDAM Sleman).
Jurnal Informatika
[4] Marbun, M., dan Sinaga, B. (2018).
Buku Ajar Sistem Pendukung
Keputusan Penilaian Hasil Belajar | 1
STMIK Pelita Nusantara Medan Buku
Ajar Sistem Pendukung Keputusan
Penilaian Hasil Belajar | 1 STMIK
Pelita Nusantara Medan. Medan: CV.
Rudang Mayang.

Anda mungkin juga menyukai