Anda di halaman 1dari 26

METODE PELAKSANAAN

PT. PRIMA POWER PARAHIYANGAN

I. PENDAHULUAN
I.1 UMUM
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan Pembuatan Dinding Penahan Tanah di T.31
SUTT 150 kV Hankook - Jababeka, maka kami mencoba membuat Metoda
Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran
pekerjaan tersebut di atas. Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan urutan atau tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja. Mengingat Metode Kerja sangat
penting yang mana kriteria proyek selalu :
I.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta
mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
terkait.
I.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif
dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.

Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya,
dipercayakan kepada PT. PRIMA POWER PARAHIYANGAN Apabila ditunjuk
sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja
yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai
dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan :
A. Tepat waktu
B. Tepat biaya
C. Tepat mutu

I.2 TUJUAN
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang
dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan
demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus
disusun secara sistimatis.

I.3 BENTUK DAN ISI


Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
a. Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
b. Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya.
c. Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.

II. FUNGSI KEGUNAAN


1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.
2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya.
3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif.
6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan efektif.
7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah
pembuktian guna meminta perpanjangan waktu.

1
III. PELAKSANAAN PEKERJAAN
III.1 INFORMASI PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Pembuatan Dinding Penahan Tanah di T.31


SUTT 150 kV Hankook - Jababeka
Lokasi : T.31 HANKOOK - JABABEKA
Tahun Anggaran : 2023

III.2 LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN


Adapun Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :

 PERSIAPAN PEKERJAAN
 PEKERJAAN PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH
 PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN

Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 210
(Dua Ratus Sepuluh) hari kalender sesuai dengan time shedule dan kurva “S” yang
terlampir.

IV. MANAGEMENT RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN)


Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh Project Manager)
didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek, informasi customer, informasi
divisi / cabang dan standarisasi. Pelaksanaan kegiatan Management Responsibility
meliputi :
1. Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek
2. Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu ( SKI ) Proyek
3. Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok ( SKK ), Sasaran
Kerja Individu ( SKI ) dikomunikasi dan dipahami di seluruh Proyek
4. Menjalankan prinsip - prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek
5. Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
6. Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya manusia
yang kompeten dilingkungan proyek
7. Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek
8. Menjamin penerapan dan keefektifan sistem manajemen proyek yang dalam
pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager ( PEM ) dan Project
Production Manager ( PPM )
9. Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran Proyek, SKI dan
Customer Satisfaction
10. Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin
penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja proyek

Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran


proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate Governance, terlaksananya
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan
terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.

V. RESOURCES MANAGEMENT ( PENGELOLAAN SUMBER DAYA)


V.1 SUMBER DAYA MANUSIA
Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dikembangkan untuk
menjamin kompetensi staf proyek. Dalam rangka Pelaksanaan proyek, akan dikelola
oleh suatu tim yang dipimpin oleh Project Manager dan dibantu oleh beberapa staf
sebagaimana tertuang dalam struktur organisasi proyek sesuai dengan job discription
terlampir.

2
V.2 PENGADAAN
Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta
sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :

1. Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa,


termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan daftar dan jenis
material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan
2. Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk
koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
3. Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi
dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan

4. Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh pelanggan /


bouwheer
5. Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja
pemasok / sub kontraktor

Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar


pemasuk/subkontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar rencana
kebutuhan barang dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor, daftar material yang
dipasok pelanggan/bouwheer, hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengadaan.

V.3 PENGENDALIAN MATERIAL DAN GUDANG

Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan barang.


Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :

1. Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian material / barang yang


diterima, termasuk material yang dipasuk pelanggan / bouwheer
2. Penanganan dan pemeriksaan permintaan material / barang
3. Pengendalian persediaan sesuai material / barang masuk dan keluar
4. Menyusun laporan pengendalian material / barang
5. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang

Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah : terlaksananya


pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.

V.4 KEUANGAN
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi,
kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :

a. Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek


b. Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya
c. Pengelolaan aktifitas keuangan proyek
d. Pengelolaan pajak - pajak proyek
e. Penyusunan laporan keuangan proyek
f. dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek

Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow
proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan laporan keuangan proyek.

V.5 PERALATAN KONSTRUKSI


Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah peralatan
yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan kegiatan peralatan
konstruksi meliputi:

3
1. Identifikasi Peralatan
2. Pemeliharaan dan Perawatan
3. Administrasi pemeliharaan peralatan

Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang
mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan realisasi pemeliharaan
peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.

V.6 PENGENDALIAN INFRASTRUKTUR


Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan peralatan proyek.
Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur yang diperlukan untuk
memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang ditetapkan, disediakan,
dipelihara dan dikendalikan yang antara lain mencakup :

1. Fasilitas proyek, seperti kantor kontraktor, workshop, mess pegawai


2. Peralatan, mesin dan perkakas
3. Peralatan inspeksi dan pengujian
4. Teknologi informasi dan komunikasi
5. Transport
6. Perlengkapan pengaman
7. Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek

Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah : rencana dan realisasi


pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian sasaran hasil evaluasi dan
peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.

V.7 PENGENDALIAN K3 DAN LINGKUNGAN


Pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan didasarkan adanya peraturan
perundang-undangan, dokumen kontrak dan kelengkapannya. Kegiatan pelaksanaan
pengendalian K3 dan lingkungan terdiri dari :

1. Identifikasi aspek K3 dan lingkungan


2. Penetapan rencana mutu pengendalian aspek K3 dan lingkungan
3. Menjamin pemahaman aspek K3 dan lingkungan
4. Pelaksanaan pengendalian aspek K3 dan lingkungan
5. Penyusunan laporan K3 dan lingkungan
6. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian K3 dan lingkungan

Hasil dari pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan adalah : rencana


pengendalian K3 dan lingkungan proyek, laporan K3 dan lingkungan proyek.

VI. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN,


ANALISA DAN PENINGKATAN)
Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi
penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan melakukan upaya-upaya
peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerja proyek. Kegiatan
evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang perlu
dilakukan untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan peningkatan perbaikan
secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) di tingkat proyek. Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan
Direksi baik yang berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.

VI.1 KEPUASAN OWNER

4
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam
pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan informasi yang
terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas
sebagai berikut :

Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks
kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan meliputi :

I.1 Melakukan client survey


I.2 Evaluasi dan analisa hasil client
I.3 Membuat customer satisfaction index
I.4 Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner
I.5 Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner

Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan
dan tindak lanjutnya".

VI.2 AUDIT INTERNAL

Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan dilakukan


audit internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :

 Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting


dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek untuk
pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.

Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan
tindak lanjutnya" .

VI.3 PROSES DAN PRODUKSI

Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing - masing
proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan proses meliputi :

 Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem


manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar untuk
menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.

Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses
dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.

5
6
METODE PELAKSANAAN PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH
DI T.31 SUTT 150 KV HANKOOK - JABABEKA

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek ini,
seperti pemilik/pemberi proyek, bagian perencanaan, bagian pengawas, masyarakat di
lingkungan lokasi proyek untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus
menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Time Schedule Pelaksanaan
Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan
syarat-syarat administrasi dan teknis pekerjaan.

I.1 Pekerjaan Persiapan dan Pembersihan Lokasi Kerja


I.1.1 Mobilisasi Personal
Tenaga kerja harus dipersiapkan lebih awal sebelum pekerjaan dimulai. Personil
yang akan digunakan dalam proyek ini antara lain:

1) Manager Proyek : 1 Orang


2) Manager Lapanag : 1 Orang
3) Civil Engineering : 1 Orang
4) Pelaksana Lapangan : 1 Orang
5) Administrasi : 1 Orang
6) Pekerja : 8 Orang
7) Tukang Batu : 4 Orang
8) Tukang Besi : 2 Orang
9) Tukang Kayu : 2 Orang
10) Kepala Tukang : 1 Orang
11) Mandor : 1 Orang

I.1.2 Pembersihan Lokasi Kerja


Membersihkan lokasi/lapangan kerja yang akan dikerjakan dari kotoran-kotoran,
rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-tonggak, sampah dan semua
rintangan permukaan kecuali bangunan-bangunan sampai permukaan tanahnya
kelihatan.
Hasil-hasil dari pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak-
tonggak dan sampah lainnya) akan dibakar sampai habis pada lokasi yang aman,
dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa pembakaran
yang dipastikan tidak ada lagi api yang menyala/membara ditanam dan diurug
kembali secara rapi.

I.2 Pembuatan Direksi Keet


Menyediakan sebuah bangunan untuk direksi keet sebesar 9 m2 yang di peuntukkan
sebagai kantor sementara dan gudang penyimpanan bahan material yang harus terhindar
dari hujan serta sebagai penyimpanan alat-alat pendukung pekerjaan. Fungsi lainnya adalah
sebagai kantor lapangan, akomodasi kantor yang cocok dan fasilitas yang memenuhi
kebutuhan proyek di lapangan. Memelihara bangunan sementara yang telah ada di lapangan
dan memperbaiki/mengganti kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan. Bangunan
sementara akan dibongkar setelah mendapat persetujuan Direksi.

I.3 Soil Investigation


Dalam melakukan pekerjaan soil investigation kami mempunyai target yang harus
didapatkan, antara lain :

7
a) Daya dukung tanah yang diperbolehkan (allowable bearing capacity) dari
pondasi yang akan dibangun.
b) Mengetahui kedalaman dan tipe pondasi yang disarankan.
c) Menentukan kandungan jenuh air yang dapat mempengaruhi pondasi.
d) Penentuan apakah site / lapangan rawan terjadinya penurunan dan amblesnya
bangunan, dsb.

I.3.1 Dutch Cone Penetration Test ( Sondir )


Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur daya dukung tanah. Dalam
pengujian CPT ini digunakan kerucut (konus) penetrometer. Alat tersebut
mempunyai bentuk berujung kerucut lancip dengan sudut 60 derajat dan luasan
ujung dengan ukuran 10cm2.

Langkah Uji Sondir:


a. Masukkan anchor ke tanah hingga kepala drat masuk karena fungsinya sangat
vital untuk pengikat alat.
b. Perakitan alat sesuai standar, kemudian alat diberdirikan supaya bisa difungsikan
dengan baik.
c. Pasang rantai yang berfungsi sebagai pemutar alat supaya rantai tidak tersendat.
Oleh sebab itu harus diolesi pelumas.
d. Pasang dua manometer di hidrolik.
e. Pasang pengikat anchor di alat. Pemasangan ini berguna untuk mengunci alat
agar tetap berada dalam posisi stabil serta tidak bergerak ketika melakukan
pengujian tanah.
f. Isi minyak hidrolik, pastikan minyak hidrolik tidak mengandung gelembung
udara. Lakukan pembersihan hidrolik terlebih dahulu dengan mengocok tuas
hidrolik lalu isikan minyak sampai penuh.
g. Lakukan pengaturan dan penyesuaian yang tepat supaya bikonus lurus vertikal
dan tidak miring pada tanah. Fungsinya untuk memastikan supaya saat alat
dimasukkan ke tanah maka bisa masuk lurus sempurna. Jika alat tidak masuk
lurus dapat menyebabkan hasil pengukuran menjadi tidak akurat.
h. Tandai titik tempat dimasukkan bikonus untuk mempermudah ketika konus
dimasukkan dalam tanah.
i. Masukkan pipa pertama yang sudah disambung dengan bikonus konus, turunkan
pipa hidrolik ke tanah, lalu putar tuas alat agar pipa mengalami penekanan serta
terdorong ke dalam tanah.
j. Naikkan hidrolik lalu pasang pipa kedua serta lakukan sebagaimana langkah
pertama hingga pipa kedua masuk dalam tanah.
k. Masukkan pipa berikutnya hingga diperoleh kedalaman yang diharapkan, Anda
bisa menggunakan cara membaca manometer untuk mengetahuinya.
l. Pembacaan manometer umumnya dilakukan setiap penekanan pipa dengan
kedalaman 20 cm.
m. Lakukan langkah-langkah tersebut sampai keluar data sondir akurat untuk
menghitung daya dukung tanah.

I.3.2 Geotechnical Soil


Perekayasa Geoteknik yang Ditunjuk harus telah melakukan inpeksi contoh tanah
pada waktu tahapan penyelidikan lapangan dan pengujian laboratorium. Bila ia tidak
terlibat pada tahapan tersebut maka ia harus menjamin bahwa ia telah cukup
mengenal tanah tersebut supaya dapat memulai pekerjaan desain.

Satu atau lebih potongan geologi harus telah disiapkan selama penyelidikan
lapangan. Perekayasa Geoteknik yang Ditunjuk tersebut harus mengkaji kembali
potongan-potongan ini dan memastikan bahwa potongan telah lengkap dan

8
memperhitungkan semua data baik dari studi meja maupun dari pengujian lapangan
dan laboratorium.

Dari interpretasi geologi dan data penyelidikan lapangan, Perekayasa Geoteknik


yang Ditunjuk kemudian harus mengidentifikasi Satuan Tanah (soil units) yang
relevan. Satuan-satuan Tanah (Soil Units) didefinisikan sebagai lapisan-lapisan atau
zona tanah yang mempunyai sifat-sifat teknik serupa yang dibuat untuk keperluan
proyek. Satuan ini dapat saja berupa satuan geologi, atau lapisan tertentu dalam
satuan geologi, atau bahkan kumpulan satuan-satuan geologi.

I.4 Survey Lokasi Dan Desaign Enjiniring


Metode pelaksanaan bertujuan untuk mengevaluasi dan memberikan masukan kepada klien
(baik klien personal, maupun perusahan) mengenai desain dan konstruksi sebuah pekerjaan.
Surveyor memberikan laporan rinci yang dikenal sebagai survei lokasi dan desaign
enjiniring. Mereka mengidentifikasi permasalahan dalam struktur dan konstruksi serta
memberikan saran-saran terkait perbaikan hasil pekerjaan nantinya.

Hasil dari pekerjaan ini adalah berupa laporan :


1. Calculation Noted

9
2. Detail Enjiniring Desain & Drawing
3. Laporan dan Dokumentasi

I.5 Pekerjaan Dewatering Aliran Sungai Dengan Kitsdam


Kisdam dilakukan untuk mengeringkan lokasi yang akan dilaksanakan kegiatan dengan
menyiapkan bahan serta menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis pompa
serta peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan pada
berbagai bagian pekerjaan sesuai dengan ketentuan konstruksi untuk setiap jenis pekerjaan.

Alat dan Bahan :


1. Pasir/Tanah
2. Karung Plastik Bagor (Sesuai Gambar Rencana)
3. Kayu Usuk untuk Penyangga

Cara Pelaksanaan :
a. Kami akan menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul sementara dari
karung plastik yang di isi pasir/tanah untuk menjaga rembesan
b. Menyiapkan, menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis
pompa yang mampu menghisap air yang mengandung lumpur dan pasir serta
peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan.
c. Jenis dan ukuran pompa yang digunakan, disesuaikan dengan keadaan lokasi
kegiatan
d. Mengontrol kondisi lokasi kegiatan atau di tempat-tempat lain, untuk
mencegah adanya akumulasi limpasan air

Pengoperasian per-jam pompa air diesel daya 5 Kw

Tenaga Kerja :
- Pekerja (memantau mengalirnya air)
- Operator pompa
- Mandor

Bahan :
- Solar

Alat :
- Pompa air diesel 5 KW

Kami menjaga pada waktu pelaksanaan pekerjaan, agar lubang galian tidak digenangi air
yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian
digenangi air, maka kami akan mengeluarkannya dengan jalan memompa, menimba, atau
mengalirkan lewat parit-parit pembuang.

Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer Dam yang dilengkapi dan dikerjakan
sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam
proses pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal
cukup menjadi keras.

I.6 Mobilisasi Material Pekerjaan Menuju Site


I.6.1 Mobilisasi Material
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini seperti semen, pasir, krikil, batu kali,
baja tulangan, kawat beton, paku dan yang lainnya diangkut ke tempat penyimpanan
sesuai jadwal yang akan dipersiapkan.

10
I.6.2 Mobilisasi Alat Bantu Pekerjaan
Peralatan yang akan digunakan di lapangan harus dipersispkan paling lambat 3 hari
sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan yang akan digunakan dalam proyek ini antara
lain:
1. Concrete Mixer : 1 unit
2. Mesin Pompa Air : 1 unit
3. Concert Vibrator Beton : 1 unit
Semua peralatan utama merupakan milik sendiri. Mobilisasi peralatan dapat
dilakukan pada awal pekerjaan dan demobilisasi dilakukan pada mingggu akhir
pekerjan setelah pekerjaan selesai.
I.7 Pekerjaan Pemasangan Cerucuk Bambu u/ Penahan Tanah
Pekerjaan cerucuk/pancang bambu adalah pemasangan bambu dengan jarak antara tiap
tiang pancang 3 m dengan kedalaman yang terpancang 2,8 m/batang, dilakukan dengan
proses : Siapkan material/bahan bambu sesuai jumlah/volume yang dibutuhkan dalam
rencana pelaksanaan dengan panjang per batangnya adalah 3 m, siapkan
tenaga/pekerja/tukang dengan jumlah sesuai kebutuhan serta alat antara lain pompa air,
serta alat bantu berupa gergaji potong, parang serta alat bantu lainnya yang dibutuhkan.
Bambu dipotong-potong sepanjang 3 m, salah satu ujungnya/sisinya dibuat runcing. Setelah
dibuat profil konstruksi dan titik-titik pancang sudah ditentukan oleh juru ukur, pengawas
dan direksi pekerjaan maka siapkan pompa send pump dia. 2” lengkap dengan selang hisap
dan selang pembuang airnya yang ujung selangnya di beri pipa besi dia. 1.3/4” yang corong
pipa besi diarahkan secara vertikal ke arah titik yang akan dipancang, siapkan juga bambu
yang salah satu sisinya diruncingkan, sisi yang runcing dihadapkan ke dasar tanah/pasie
exsisting yang akan di pancang. Setelah pompa di hidupkan dan sirkulasi air berjalan
dengan baik, bidikan ujung pipa besi ke titik tanah/pasir exsisting yang akan dibuat lubang
pancang ketika pompa membuat lubang diikuti dengan memasukan batang bambu ke dalam
lubang.

Bahan :
- Bambu Haur / Bambu Keras

Kebutuhan Jumlah Pekerja :


- Mandor : 1 orang/hari
- Tukang : 1 orang/hari
- Pekerja : 4 orang/hari

II. PEKERJAAN PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH

II.1 Pekerjaan Galian Untuk Pasangan Pondasi


Tahapan Pekerjaan:
1. Melakukan penandaan pada lokasi yang diperlukan, panjang, arah aliran dan
kelandaian , sesuai gambar atau sesuai perintah Direksi Pekerjaan.
2. Penggalian secara manual dengan ukuran dan kelandaian galian sesuai gambar,
hasil galian dipindahkan secara manual ke lokasi yang tepat dan diratakan
sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
3. Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian.
4. Pemeriksaan akhir terhadap pelaksanaan pekerjaan.
5. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Pekerjaan Ini akan dilaksanakan selama 4 hari kalender dan dimulai dari hari ke 56 sampai
dengan hari ke 61 dengan volume galian sebesar 63 m³
Dengan kebutuhan Tenaga Kerja :
1. Pekerja 5 Orang
2. Mandor 1 Orang

11
II.2 Pekerjaan Urugan Pasit T:5 Cm
Tahapan Pekerjaan:
a) Bersama direksi melakukan pemeriksaan terhadap titk-titik timbunan.
b) Sebelum mulai menimbun permukaan tanah digaruk sampai kedalaman yang lebih
besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,5 m, dan
kadar air dari tanah yang digaruk selalu dijaga secara baik.
c) Penimbunan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum hamparan material
sebelum dipadatkan 5 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi
kemiringan luar atau dalam dilebihkan minimal 5 cm dari garis rencana agar pada
saat setelah perapian didapat kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana dan
pemadatan menggunankan alat pemadat/stamper.
d) Sekelompok pekerja akan merapikan hasil timbunan.
e) Bersama direksi melakukan pemeriksaan akhir terhadap pelaksanaan pekerjaan.
f) Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama 1 hari kalender dan dimulai dari hari ke 62
sampai dengan hari ke 68 dengan volume 2,7 m³

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 2 Orang
2. Mandor 1 Orang

Dengan bahan :
1. Pasir Urug

II.3 Pekerjaan Lantai Kerja T:5 Cm


Tahapan Pekerjaan:
1. Landasan pondasi dari adukan 1pc : 3ps : 5kr digelar setebal 5 cm ditempatkan
pada dasar landasan dan dikerjakan sedikit hingga menutup semua landasan
pondasi beton
2. Spesi diratakan sedemikian rupa hingga rata permukaanya dengan menngunakan
kasutan.
3. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama 1 hari kalender dan dimulai sejak hari ke 69
sampai dengan hari ke 70 dengan volume 1,5 m²
Dengan kebutuhan tenaga kerja :
1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Kepala Tukang 1 Orang
4. Mandor 1 Orang

Dengan kebutuhan bahan :


1. Pasir
2. Semen
3. Krikil
4. Air

II.4 Pekerjaan Pembuatan Pondasi Sumuran Incl. Case Buis Beton Dia. 80 Cm Setara
Mutu K-225

12
Menyusun Pipa Beton Satu Per Satu
Pipa beton yang pertama diletakkan dengan benar pada tempat yang sebenarnya terlebih
dahulu sesuai perencanaan. Kemudian tanah yang ada di dalam pipa ini dikeluarkan
sembari dilakukan penurunan pipa beton secara perlahan-lahan. Pekerjaan ini dikerjakan
terus-menerus dan diulangi. Setelah mencapai kedalaman tertentu, tempatkan pipa beton
kedua di atas pipa beton pertama. Lalu lakukan pekerjaan seperti sebelumnya. Demikian
dilakukan secara bertahap hingga mencapai kedalaman tertentu sesuai apa yang telah
direncanakan.
Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi
Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran buis beton. Dipastikan lantai kerja tidak ada gangguan-
gangguan berupa urugan tanah, lalu siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225..

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

a. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen untuk
mempermudah takaran.
b. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
c. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
d. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar tercampur
sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi.
e. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelahcelah tulangan, jika di perlukan
gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 9 s.d. 10 kalender kerja dengan
volume 21 m buis beton dia 80.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Besi 2 Orang
4. Kepala Tukang 1 Orang

13
5. Mandor 1 Orang

II.5 Pekerjaan Pembuatan Strausspile Dia. 40 Cm Setara Mutu K-225


Pengeboran tanah untuk lubang pile dia 40
Metode kering
1. Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di
bor dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
2. Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya
mempunyai permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak
masuk ke dalam lubang bor saat lubang masih terbuka.
3. Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung
tanpa casing.
4. Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor. Pengeboran
dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata
bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter.
Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran buis beton. Dipastikan lantai kerja tidak ada gangguan-
gangguan berupa urugan tanah, lalu siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

a) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen untuk
mempermudah takaran.
b) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
c) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune
split serta air secukupnya.
d) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar tercampur
sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tungkan kedalam kotak spesi.
e) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang

14
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 15 s.d. 16 kalender kerja dengan
volume 42 m buis beton dia 40.

Dengan kebutuhan tenaga :


1) Pekerja 8 Orang
2) Tukang Batu 4 Orang
3) Tukang Besi 2 Orang
4) Kepala Tukang 1 Orang
5) Mandor 1 Orang

II.6 Pekerjaan Pondasi Tapak Beton Bertulang Uk. 200 X 200 X 50 Cm Setara Mutu K-
225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.

15
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 10 s.d. 13 kalender kerja dengan
volume 14 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang

II.7 Pekerjaan Pondasi Tapak Beton Bertulang Uk. 100 X 100 X 50 Cm Setara Mutu K-
225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1) Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2) Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3) Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4) Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5) Papan cetakan tidak boleh bocor.
6) Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7) Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan

16
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:


1) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 16 s.d. 19 kalender kerja dengan
volume 3,5 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1) Pekerja 8 Orang
2) Tukang Batu 4 Orang
3) Tukang Kayu 2 Orang
4) Tukang Besi 2 Orang
5) Kepala Tukang 1 Orang
6) Mandor 1 Orang

II.8 Pekerjaan Pembuatan Sloof Beton Bertulanguk. 40 X 40 Cm Setara Mutu K-225


Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.

17
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.

5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang


sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 12 s.d. 15 kalender kerja dengan
volume 5,76 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang

18
II.9 Pekerjaan Pembuatan Kolom Beton Bertulang Uk. 100/50/30 Cm T = 550 Cm Setara
Mutu K-225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1) Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2) Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3) Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4) Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5) Papan cetakan tidak boleh bocor.
6) Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7) Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang

19
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 14 s.d. 17 kalender kerja dengan
volume 8,66 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1) Pekerja 8 Orang
2) Tukang Batu 4 Orang
3) Tukang Kayu 2 Orang
4) Tukang Besi 2 Orang
5) Kepala Tukang 1 Orang
6) Mandor 1 Orang

II.10 Pekerjaan Pembuatan Kolom Beton Bertulang Uk. 80/50/30 Cm T = 500 Cm


Setara Mutu K-225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

20
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 18 s.d. 21 kalender kerja dengan
volume 6,83 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang

II.11 Pekerjaan Pembuatan Balok Beton Bertulang Uk. 50 X 50 Cm Setaramutu K-


225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak

21
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 16 s.d. 19 kalender kerja dengan
volume 4,5 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang

II.12 Pekerjaan Pembuatan Balok Beton Bertulang Uk. 30 X 50 Cm Setaramutu K-


225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).

22
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 20 s.d. 23 kalender kerja dengan
volume 3,23 m3.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang

23
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang
II.13 Pekerjaan Pembuatan Balok Bertulang U/ Penahan Bagian Atas ( Balok Uk. 30
X 30 Cm, Kolom Uk. 30 X 30 Cm, Pondasi Tapak Uk. 90 X 90 X 30 Cm ) Setara
Mutu K-225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.

Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi


Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.

Menyiapkan adonan beton mutu K-225


Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.

Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:

1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.

24
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.

Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 22 s.d. 25 kalender kerja dengan jumlah
7 buah.

Dengan kebutuhan tenaga :


1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Tukang Kayu 2 Orang
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang

II.14 Pekerjaan Pasang Batu Kali 1:4


Tahapan Pekerjaan:
a) Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 4 Ps (5,2 Mpa) dan
diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
b) Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
c) Pembuatan profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-tempat tertentu sesuai
petunjuk Direksi.
d) Pemasangan lubang-lubang pembuang (drain/ Weep Hole) untuk mengurangi
tekanan air setiap luas 2 M2 yang terbuat dari pipa PVC Ø 2" (dua inchi) dan pada
ujung pipa PVC yang tertanam di tanah dibungkus dengan ijuk dan di luar sisi ijuk
dipasang kerikil yang berfungsi sebagai saringan air sehingga tidak terjadi
penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul atau pasangan batu.
e) Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
f) Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama periode minggu ke 12 s.d. 25 dengan Volume
pekerjaan 119,13 m³

Dengan kebutuhan tenaga kerja :


a) Pekerja 8 Orang
b) Tukang Batu 8 orang
c) Mandor 2 Orang

II.15 Pekekerjaan Plesteran Siar Pasangan Batu Kali ad. 1:3


Tahapan Pekerjaan:
1. Semen, pasir dan air dicampur dengan perbandingan 1 PC : 3 PP (12,5 Mpa) dan
diaduk menjadi mortar dengan menggunakan Concrete Mixer.
2. Sebelum disiar bidang muka pasangan dibasahi dulu dan dibersihkan dari kotoran
yang melekat pada pasangan
3. Pekerjaan siaran dengan ketentuan siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm), siar
rata (rata dengan muka batu), dan siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2
cm)
4. Penyelesaian dan perapihan setelah pelesteran.
5. Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan

Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama periode minggu ke 22 s.d. 27 dengan Volume
pekerjaan 126,9 m³

25
Dengan kebutuhan tenaga :
1. Pekerja 9 Orang
2. Tukang Batu 5 Orang
3. Kepala Tukang 1 Orang
4. Mandor 1 Orang

II.16 Pekekerjaan Pembersihan dan perapihan lokasi pasca pekerjaan lokasi pasca
pekerjaan
 Membersihkan lokasi/lapangan kerja jika pekerjaan telah selesai dari kotoran-kotoran,
sampah, sisa-sisa material dan semua bangunan sementara serta sisa material dan alat
kerja yang ada di permukaan.
 Hasil-hasil dari pembersihan akan dibakar sampai habis pada lokasi yang aman, dijaga
dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa pembakaran yang
dipastikan tidak ada lagi api yang menyala/membara ditanam dan diurug kembali secara
rapi.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah di T.31 SUTT 150 kV
Hankook – Jababeka. Atas kepercayaan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 18 April 2023


PT. PRIMA POWER PARAHIYANGAN

DJADJANG SUDRAJAT IR. ENTIS SUTISNA


Manager Operasional Direktur

26

Anda mungkin juga menyukai