Metode Pekerjaan P3
Metode Pekerjaan P3
I. PENDAHULUAN
I.1 UMUM
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan Pembuatan Dinding Penahan Tanah di T.31
SUTT 150 kV Hankook - Jababeka, maka kami mencoba membuat Metoda
Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran
pekerjaan tersebut di atas. Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan
aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan urutan atau tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja. Mengingat Metode Kerja sangat
penting yang mana kriteria proyek selalu :
I.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta
mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
terkait.
I.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif
dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya,
dipercayakan kepada PT. PRIMA POWER PARAHIYANGAN Apabila ditunjuk
sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja
yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan akan sesuai
dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan :
A. Tepat waktu
B. Tepat biaya
C. Tepat mutu
I.2 TUJUAN
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang
dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan
demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus
disusun secara sistimatis.
1
III. PELAKSANAAN PEKERJAAN
III.1 INFORMASI PEKERJAAN
PERSIAPAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH
PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PERAPIHAN
Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 210
(Dua Ratus Sepuluh) hari kalender sesuai dengan time shedule dan kurva “S” yang
terlampir.
2
V.2 PENGADAAN
Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta
sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :
V.4 KEUANGAN
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi,
kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow
proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan laporan keuangan proyek.
3
1. Identifikasi Peralatan
2. Pemeliharaan dan Perawatan
3. Administrasi pemeliharaan peralatan
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang
mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan realisasi pemeliharaan
peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.
4
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam
pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan informasi yang
terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas
sebagai berikut :
Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks
kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan meliputi :
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan
dan tindak lanjutnya".
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan
tindak lanjutnya" .
Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing - masing
proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan proses meliputi :
Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses
dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.
5
6
METODE PELAKSANAAN PEMBUATAN DINDING PENAHAN TANAH
DI T.31 SUTT 150 KV HANKOOK - JABABEKA
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek ini,
seperti pemilik/pemberi proyek, bagian perencanaan, bagian pengawas, masyarakat di
lingkungan lokasi proyek untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus
menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan Time Schedule Pelaksanaan
Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan
syarat-syarat administrasi dan teknis pekerjaan.
7
a) Daya dukung tanah yang diperbolehkan (allowable bearing capacity) dari
pondasi yang akan dibangun.
b) Mengetahui kedalaman dan tipe pondasi yang disarankan.
c) Menentukan kandungan jenuh air yang dapat mempengaruhi pondasi.
d) Penentuan apakah site / lapangan rawan terjadinya penurunan dan amblesnya
bangunan, dsb.
Satu atau lebih potongan geologi harus telah disiapkan selama penyelidikan
lapangan. Perekayasa Geoteknik yang Ditunjuk tersebut harus mengkaji kembali
potongan-potongan ini dan memastikan bahwa potongan telah lengkap dan
8
memperhitungkan semua data baik dari studi meja maupun dari pengujian lapangan
dan laboratorium.
9
2. Detail Enjiniring Desain & Drawing
3. Laporan dan Dokumentasi
Cara Pelaksanaan :
a. Kami akan menyiapkan dan memasang bahan pembuat tanggul sementara dari
karung plastik yang di isi pasir/tanah untuk menjaga rembesan
b. Menyiapkan, menyediakan, memasang dan mengoperasikan segala jenis
pompa yang mampu menghisap air yang mengandung lumpur dan pasir serta
peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk keperluan pengeringan rembesan.
c. Jenis dan ukuran pompa yang digunakan, disesuaikan dengan keadaan lokasi
kegiatan
d. Mengontrol kondisi lokasi kegiatan atau di tempat-tempat lain, untuk
mencegah adanya akumulasi limpasan air
Tenaga Kerja :
- Pekerja (memantau mengalirnya air)
- Operator pompa
- Mandor
Bahan :
- Solar
Alat :
- Pompa air diesel 5 KW
Kami menjaga pada waktu pelaksanaan pekerjaan, agar lubang galian tidak digenangi air
yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian
digenangi air, maka kami akan mengeluarkannya dengan jalan memompa, menimba, atau
mengalirkan lewat parit-parit pembuang.
Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer Dam yang dilengkapi dan dikerjakan
sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam
proses pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal
cukup menjadi keras.
10
I.6.2 Mobilisasi Alat Bantu Pekerjaan
Peralatan yang akan digunakan di lapangan harus dipersispkan paling lambat 3 hari
sebelum pekerjaan dimulai. Peralatan yang akan digunakan dalam proyek ini antara
lain:
1. Concrete Mixer : 1 unit
2. Mesin Pompa Air : 1 unit
3. Concert Vibrator Beton : 1 unit
Semua peralatan utama merupakan milik sendiri. Mobilisasi peralatan dapat
dilakukan pada awal pekerjaan dan demobilisasi dilakukan pada mingggu akhir
pekerjan setelah pekerjaan selesai.
I.7 Pekerjaan Pemasangan Cerucuk Bambu u/ Penahan Tanah
Pekerjaan cerucuk/pancang bambu adalah pemasangan bambu dengan jarak antara tiap
tiang pancang 3 m dengan kedalaman yang terpancang 2,8 m/batang, dilakukan dengan
proses : Siapkan material/bahan bambu sesuai jumlah/volume yang dibutuhkan dalam
rencana pelaksanaan dengan panjang per batangnya adalah 3 m, siapkan
tenaga/pekerja/tukang dengan jumlah sesuai kebutuhan serta alat antara lain pompa air,
serta alat bantu berupa gergaji potong, parang serta alat bantu lainnya yang dibutuhkan.
Bambu dipotong-potong sepanjang 3 m, salah satu ujungnya/sisinya dibuat runcing. Setelah
dibuat profil konstruksi dan titik-titik pancang sudah ditentukan oleh juru ukur, pengawas
dan direksi pekerjaan maka siapkan pompa send pump dia. 2” lengkap dengan selang hisap
dan selang pembuang airnya yang ujung selangnya di beri pipa besi dia. 1.3/4” yang corong
pipa besi diarahkan secara vertikal ke arah titik yang akan dipancang, siapkan juga bambu
yang salah satu sisinya diruncingkan, sisi yang runcing dihadapkan ke dasar tanah/pasie
exsisting yang akan di pancang. Setelah pompa di hidupkan dan sirkulasi air berjalan
dengan baik, bidikan ujung pipa besi ke titik tanah/pasir exsisting yang akan dibuat lubang
pancang ketika pompa membuat lubang diikuti dengan memasukan batang bambu ke dalam
lubang.
Bahan :
- Bambu Haur / Bambu Keras
Pekerjaan Ini akan dilaksanakan selama 4 hari kalender dan dimulai dari hari ke 56 sampai
dengan hari ke 61 dengan volume galian sebesar 63 m³
Dengan kebutuhan Tenaga Kerja :
1. Pekerja 5 Orang
2. Mandor 1 Orang
11
II.2 Pekerjaan Urugan Pasit T:5 Cm
Tahapan Pekerjaan:
a) Bersama direksi melakukan pemeriksaan terhadap titk-titik timbunan.
b) Sebelum mulai menimbun permukaan tanah digaruk sampai kedalaman yang lebih
besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,5 m, dan
kadar air dari tanah yang digaruk selalu dijaga secara baik.
c) Penimbunan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum hamparan material
sebelum dipadatkan 5 cm. Penghamparan dan pemadatan material pada sisi
kemiringan luar atau dalam dilebihkan minimal 5 cm dari garis rencana agar pada
saat setelah perapian didapat kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana dan
pemadatan menggunankan alat pemadat/stamper.
d) Sekelompok pekerja akan merapikan hasil timbunan.
e) Bersama direksi melakukan pemeriksaan akhir terhadap pelaksanaan pekerjaan.
f) Mendokumentasi hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.
Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama 1 hari kalender dan dimulai dari hari ke 62
sampai dengan hari ke 68 dengan volume 2,7 m³
Dengan bahan :
1. Pasir Urug
Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama 1 hari kalender dan dimulai sejak hari ke 69
sampai dengan hari ke 70 dengan volume 1,5 m²
Dengan kebutuhan tenaga kerja :
1. Pekerja 8 Orang
2. Tukang Batu 4 Orang
3. Kepala Tukang 1 Orang
4. Mandor 1 Orang
II.4 Pekerjaan Pembuatan Pondasi Sumuran Incl. Case Buis Beton Dia. 80 Cm Setara
Mutu K-225
12
Menyusun Pipa Beton Satu Per Satu
Pipa beton yang pertama diletakkan dengan benar pada tempat yang sebenarnya terlebih
dahulu sesuai perencanaan. Kemudian tanah yang ada di dalam pipa ini dikeluarkan
sembari dilakukan penurunan pipa beton secara perlahan-lahan. Pekerjaan ini dikerjakan
terus-menerus dan diulangi. Setelah mencapai kedalaman tertentu, tempatkan pipa beton
kedua di atas pipa beton pertama. Lalu lakukan pekerjaan seperti sebelumnya. Demikian
dilakukan secara bertahap hingga mencapai kedalaman tertentu sesuai apa yang telah
direncanakan.
Setting Rangka Besi sesuai dengan ketentuan dari direksi
Persiapkan Tulang Beton yang telah di rakit menjadi Rangka Besi Beton pondasi
berdasarkan gambar kerja yg telah di sahkan oleh pihak direksi, dipastikan memiliki jarak
yang sesuai dengan pinggiran buis beton. Dipastikan lantai kerja tidak ada gangguan-
gangguan berupa urugan tanah, lalu siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225..
a. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen untuk
mempermudah takaran.
b. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen, pasir,
split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
c. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume
1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta
air secukupnya.
d. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru
kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar tercampur
sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan
kedalam kotak spesi.
e. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang sudah
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang kosong dan kerikil/split yang
berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk kecelahcelah tulangan, jika di perlukan
gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 9 s.d. 10 kalender kerja dengan
volume 21 m buis beton dia 80.
13
5. Mandor 1 Orang
a) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga dapat
mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen untuk
mempermudah takaran.
b) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
c) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune
split serta air secukupnya.
d) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar tercampur
sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan
tungkan kedalam kotak spesi.
e) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
14
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 15 s.d. 16 kalender kerja dengan
volume 42 m buis beton dia 40.
II.6 Pekerjaan Pondasi Tapak Beton Bertulang Uk. 200 X 200 X 50 Cm Setara Mutu K-
225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
15
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 10 s.d. 13 kalender kerja dengan
volume 14 m3.
II.7 Pekerjaan Pondasi Tapak Beton Bertulang Uk. 100 X 100 X 50 Cm Setara Mutu K-
225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1) Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2) Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3) Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4) Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5) Papan cetakan tidak boleh bocor.
6) Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7) Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
16
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi. Semen merupakan bahan
pokok terpenting dalam pembuatan beton karena mempersatukan butir-butir pasir dan
kerikil/split menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat dan apabila
diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan yang dibagi menjadi
bagian pokok ditinjau dari ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 16 s.d. 19 kalender kerja dengan
volume 3,5 m3.
17
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 12 s.d. 15 kalender kerja dengan
volume 5,76 m3.
18
II.9 Pekerjaan Pembuatan Kolom Beton Bertulang Uk. 100/50/30 Cm T = 550 Cm Setara
Mutu K-225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1) Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2) Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3) Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4) Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5) Papan cetakan tidak boleh bocor.
6) Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7) Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
1) Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2) Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3) Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4) Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5) Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
19
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 14 s.d. 17 kalender kerja dengan
volume 8,66 m3.
20
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 18 s.d. 21 kalender kerja dengan
volume 6,83 m3.
21
yang sesuai dengan pinggiran bekisting. Siram dahulu agar bersih dari sisa lumpur/tanah
sebelum melakukan penungan adonan beton mutu K-225.
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 16 s.d. 19 kalender kerja dengan
volume 4,5 m3.
22
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 20 s.d. 23 kalender kerja dengan
volume 3,23 m3.
23
4. Tukang Besi 2 Orang
5. Kepala Tukang 1 Orang
6. Mandor 1 Orang
II.13 Pekerjaan Pembuatan Balok Bertulang U/ Penahan Bagian Atas ( Balok Uk. 30
X 30 Cm, Kolom Uk. 30 X 30 Cm, Pondasi Tapak Uk. 90 X 90 X 30 Cm ) Setara
Mutu K-225
Menyiapkan Cetakan /Bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
1. Diasumsikan yang akan dibuat bekisting adalah bagian tiangnya untuk
penyambungan kolom sedangkan untuk pondasinya hanya diratakan dengancetok
(sendok spesi).
2. Supaya pondasi beton yang dihasilkan tidak melengkung maka waktu membuat
bekisting, jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus memenuhi persaratan tertentu.
3. Papan cetakan disusun secara rapih berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
4. Papan cetakan dibentuk dengan baik dan ditunjang dengan tiang agar tegak lurus
tidak miring dengan bantuan alat waterpass.
5. Papan cetakan tidak boleh bocor.
6. Papan-papan disambung dengan klem / penguat / penjepit.
7. Paku diantara papan secara berselang-seling dan tidak segaris agar tidak terjadi
retak.
1. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan sebesar sak semen
untuk mempermudah takaran.
2. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
3. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volune split serta air secukupnya.
4. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar
tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer)
dibalikan dan tungkan kedalam kotak spesi.
24
5. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong/ dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelahcelah tulangan, jika di perlukan gunakan Vibrator Beton.
Pekerjaan ini akan dilaksanakan antara minggu ke 22 s.d. 25 kalender kerja dengan jumlah
7 buah.
Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama periode minggu ke 12 s.d. 25 dengan Volume
pekerjaan 119,13 m³
Pekerjaan ini akan kami laksanakan selama periode minggu ke 22 s.d. 27 dengan Volume
pekerjaan 126,9 m³
25
Dengan kebutuhan tenaga :
1. Pekerja 9 Orang
2. Tukang Batu 5 Orang
3. Kepala Tukang 1 Orang
4. Mandor 1 Orang
II.16 Pekekerjaan Pembersihan dan perapihan lokasi pasca pekerjaan lokasi pasca
pekerjaan
Membersihkan lokasi/lapangan kerja jika pekerjaan telah selesai dari kotoran-kotoran,
sampah, sisa-sisa material dan semua bangunan sementara serta sisa material dan alat
kerja yang ada di permukaan.
Hasil-hasil dari pembersihan akan dibakar sampai habis pada lokasi yang aman, dijaga
dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan sekitarnya. Sisa pembakaran yang
dipastikan tidak ada lagi api yang menyala/membara ditanam dan diurug kembali secara
rapi.
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan pembuatan dinding penahan tanah di T.31 SUTT 150 kV
Hankook – Jababeka. Atas kepercayaan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
26