Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI

Pada hari ini ...................... tanggal ........................., kami yang bertanda tangan di bawah ini
masing-masing :

Nama : HELTY
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl.Kandea Komp Unhas No.16
No. Tlp/HP : 08124200735

Dalam hal ini bertindak atas nama sendiri yang berkedudukan di Makassar, Selanjutnya
disebut Pihak Pertama (Penjual)

Nama : WIWIK SETIOWATI


Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Pelajar / Mahasiswa
Alamat : Kasintuwu kec.Poso Kota Utara Kab.Poso
No. Tlp / HP :

Dalam hal ini bertindak untuk dirinya sendiri, berkedudukan di POSO – Sulawesi Tengah
selanjutnya disebut Pihak Kedua (Pembeli).

Bahwa satu dan lain hal karena jual beli dihadapan Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT)
yang berwenang belum dapat dilakukan oleh kedua belah Pihak, maka kedua belah Pihak
hendak membuat perjanjian pengikatan Jual Beli (Perjanjian) atas objek sebagai berikut :

PASAL I
OBJEK PERJANJIAN

Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini setuju / sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Jual Beli Tanah Kavling. Adapun objek yang dimaksud sebagai berikut :

Lokasi : PERUMAHAN MEGA ASRI


Type : 41/60
Blok : G NO.3
Luas tanah Standar : 60 M2
Luas Kelebihan tanah :- M2

PASAL II
HARGA DAN BIAYA-BIAYA PENGIKATAN

Bahwa Pihak Kedua setuju membayar harga 1 (satu) kavling tanah dengan perincian sebagai
berikut :

Harga Jual : Rp
Kelebihan Tanah : Rp
Total : Rp

Discount : Rp
Uang Muka : Rp
Kredit Pemilikan Tanah : Rp

Adapun perincian pembayaran terlampir

/……..…………../
Paraf
Pembayaran angsuran dapat diantar langsung atau ditransfer ke :

KANTOR PEMASARAN MEGA ASRI


JL.BUNG.PERUMAHAN MEGA ASRI Blok B NO.5makassar.

HELTY
NO. REK :

1. Harga Jual sudah termasuk Biaya yang terdiri dari :


a. Biaya IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
b. Biaya LISTRIK/PLN daya 1300VA DAN SUMUR BOR

2. Harga Jual belum termasuk :


a. Biaya Legalisasi Notaris
b. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Pembayaran dilakukan pada saat penandatanganan Akte Jual Beli dan mengikuti
ketentuan Pajak yang berlaku pada saat penandatanganan Akte Jual Beli
c. Biaya Balik Nama Sertifikat
d. Biaya proses kredit sesuai hasil wawancara dengan pihak Bank penyelenggara
Kredit Pemilikan Tanah
e. Pajak Penghasilan (PPH) yang timbul akan menjadi tanggungan Pihak Kedua
f. Kewajiban pembayaran lainnya yang timbul dikemudian hari (bila ada) sesuai
ketentuan / peraturan dari Pemerintah, termasuk akibat dari perubahan Kredit
Pemilikan Tanah menjadi mekanisme pembayaran diluar Kredit Pemilikan Tanah.

PASAL III
SANKSI / DENDA KETERLAMBATAN

Setelah Pihak Kedua menyetujui cara – cara pembayaran tersebut di atas, dengan ini pula
Pihak Kedua berjanji akan mentaati apa yang telah Pihak Kedua setujui, apabila tidak maka
Pihak Pertama berhak untuk melakukan tindakan sebagai berikut :

1. Setiap tunggakan akan dikenakan penalti sebesar 0.5% per Hari dari jumlah pembayaran
angsuran.
2. Apabila terjadi wanprestasi / tunggakan selama 3 (tiga) kali pembayaran angsuran, maka
Blok / Kavling dapat digeser / dijual kembali dengan atau tanpa pemberitahuan
sebelumnya, dana yang telah disetor tidak dapat dikembalikan.
3. Apabila terjadi pembatalan/pengunduran diri dengan alasan apapun, maka pembayaran
yang telah disetor dinyatakan HANGUS/TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN.

/……..…………../
Paraf
4. Pihak Kedua setuju bahwa dalam hal terjadi peristiwa di bawah ini, maka tanpa perlu
dibuktikan lagi Pihak Kedua sudah menyatakan pembatalan atas Surat Pesanan ini /
Surat Pesanan otomatis menjadi batal, apabila :
a. Cidera janji / wanprestasi atau memberikan keterangan yang tidak benar atas
data-data dalam Surat Pesanan ini.
b. Keterlambatan pembayaran uang muka atau keterlambatan pembayaran
angsuran kredit sejak tanggal jatuh tempo lebih dari 1 (satu) bulan dari jadwal
tanggal yang telah ditentukan.
c. Tidak ada realisasi persetujuan Kredit sesuai jadwal yang ada pada Surat Pesanan
atau tidak segera melakukan penandatanganan AJB dan Akad Kredit / KPT sampai
batas waktu yang telah ditentukan.
d. Tidak membayar uang muka dan atau penambahan uang muka, akibat turunnya
jumlah plafon Kredit yang disetujui oleh Bank.
e. Melakukan pergantian nama, dari nama yang sudah diajukan sebelumnya.

5. Denda keterlambatan dan pembatalan :


a. Apabila pembayaran dengan cara tunai bertahap terlambat membayar angsuran
sejak tanggal jatuh tempo pembayaran, maka Pihak Kedua dikenakan denda
keterlambatan sebesar 0,5% dari jumlah angsuran tertunggak (nilai angsuran x
0,5% x jumlah hari tunggakan)
b. Pihak Pertama tidak berkewajiban memberitahukan apabila Pihak Kedua
terlambat membayar sesuai jadwal yang disepakati.
c. Apabila terjadi pembatalan / pengunduran diri oleh Pihak Kedua dengan alasan
apapun, maka pembayaran Tanda Jadi yang telah disetor dinyatakan hangus dan
pembayaran lain yang telah disetor tidak dapat dikembalikan. Dan apabila terjadi
pembatalan akibat pembatalan sepihak Pihak Kedua maupun akibat tidak
dipenuhinya pembayaran sisa pelunasan atau realisasi Kredit atau keterlambatan
pembayaran angsuran selama 30 (tiga puluh) hari kalender maka surat
pemesanan ini dinyatakan batal demi hukum dan Pihak Pertama berhak atas
seluruh jumlah uang pembayaran yang telah dibayarkan oleh Pihak Kedua sebagai
kompensasi kerugian dengan kata lain tidak ada nilai pengembalian uang kepada
Pihak Kedua, pengembalian berupa peralihan ke properti lain yang ditunjuk oleh
Pihak Pertama.
6. Apabila Pihak Kedua tidak melakukan pembayaran selama 3 (tiga) bulan maka Pihak
Pertama akan memberikan Surat Peringatan (SP I, II dan III secara bertahap) dan apabila
tetap tidak ada kelanjutan pembayaran maka Pihak Pertama berhak mengambil alih
pesanan tersebut dan mengajukan pembatalan dari sistem Perbankan. Apabila ke
depannya Pihak Kedua ingin melanjutkan kembali angsuran tersebut, maka harus
dilakukan Akad Kredit ulang.

PASAL IV
KETENTUAN UMUM

1. Pihak Kedua tidak dapat melakukan tindakan untuk merubah / mengganti nama
kepemilikan atau memindahkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dalam pemesanan
ini, termasuk menyewakan dan menjaminkan haknya kepada orang lain sebelum
dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli Notariil. Apabila hal tersebut dilanggar, maka
Pihak Pertama lepas dari kewajiban / konsekuensi hukum yang ditimbulkannya untuk
tidak terikat atau tidak melaksanakan terhadap tindakan Pihak Kedua tersebut serta
terhadap ketentuan-ketentuan perpajakan, sepenuhnya menjadi tanggungan Pihak
Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua ingin merubah / mengganti nama kepemilikan dalam perjanjian ini
kepada Pihak Ketiga terhadap Objek kavling tanah harus seijin dan melalui prosedur
yang berlaku di Pihak Pertama dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran atas harga Kavling Tanah telah lunas.

/……..…………../
Paraf
b. Apabila perubahan / penggantian kepemilikan terjadi antara Pihak Kedua dan
Pihak Ketiga-nya adalah isteri /suami / anak kandung / Orang Tua Kandung,
maka dikenakan biaya administrasi sebesar 10% dari Harga rumah yang telah di
tetapkan oleh pihak pertama
3. Apabila terdapat perbedaan luas tanah antara yang tercantum dalam Surat Pesanan ini
dengan hasil pengukuran resmi dari kantor Pertanahan sebagaimana yang tercantum
dalam Sertifikat hak atas tanah, maka kedua belah Pihak sepakat menunjuk pada luas
tanah yang tercantum dalam sertifikat tersebut. Dalam hal kekurangan atau kelebihan
luas tanah tersebut sampai dengan 1 (satu) M² tidak merubah harga Pesanan, sedangkan
jika perbedaan lebih dari 1 (satu) M² akan diperhitungkan kembali dengan satuan harga
meter persegi menurut harga jual yang tercantum dalam Surat Pesanan ini.
4. Pihak Kedua wajib mengikuti model / Desain khususnya Fasade ( Tampak Depan )
rumah Standar dari Pihak Pertama. Desain Rumah diberikan oleh Pihak Pertama sesuai
ukuran Unit luas bangunan pada unit rumah yang dibeli.
5. Pihak Kedua tidak diperkenankan membangun Rumah melewati batas Rolling yang
ditetapkan oleh Pihak Pertama dan tidak diperkenankan membangun dengan model
Tampak Depan ( Fasade ) yang berbeda dari desain yang sudah disepakati pada saat
pembelian, apabila hal tersebut tidak diindahkan maka resiko pembongkaran baik dari
Pihak Pertama ataupun dari Instansi pemerintah terkait akan menjadi tanggungan
Pihak Kedua.
6. Pihak Kedua dapat memulai pembangunan selambat-lambatnya 5 (Lima) Tahun sejak
Kavling Tanah dinyatakan terpenuhinya 30% (Tiga Puluh Persen) dari nilai Piutang atau
lunas dan tanah kavling tersebut telah menjadi hak Pihak Kedua oleh Pihak Pertama, dan
bila waktu yang telah disepakati ternyata tidak dimulai pembangunan maka Pihak
Kedua dikenakan sanksi keterlambatan sebagaimana diatur dalam surat ketentuan
lainnya yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini. Pihak
Pertama berhak mengambil alih Kavling tersebut dan dialihkan ke Kavling lainnya yang
ditunjuk oleh Pihak Pertama.
7. Pihak Kedua tidak diperkenankan melakukan perubahan pada tampak depan bangunan.
8. Unit Kavling yang dipesan tidak dapat ditukar dengan unit rumah yang lain tanpa
persetujuan daripada Pihak Pertama.
9. Serah terima bukti kepemilikan rumah dapat dilaksanakan setelah pembayaran lunas
seluruhnya.
10. Biaya Pengelolaan Keamanan dan Kebersihan Lingkungan (PKKL) tidak menjadi
tanggungan Pihak Pertama.
11. Pembayaran dapat dilakukan di PERUMAHAN MEGA ASRI B-5 Makassar, Indonesia
dengan tunai / cheque / Bilyet Giro / Bank transfer setiap hari kerja jam 08.30 s/d 16.00
WITA, kepada Rekening HELTY dengan No.Rekening : ................................................... dengan
menyebutkan Nama Perumahan, Nama Pembeli, Blok / Kavling, Type, Pembayaran
untuk / Angsuran ke …, dan bukti transfer agar dikirim / di Fax.ke Bagian Keuangan.
Keterlambatan pembayaran ataupun akibat lainnya yang mungkin timbul disebabkan
karena kesalahan transfer Bank menjadi tanggung jawab Pihak Kedua sepenuhnya.
Pembayaran baru dianggap “sah” setelah pembayaran tunai / cheque / Bilyet Giro /
bank transfer dapat diterima / dicairkan / diuangkan dan telah dikeluarkan kwitansi
resmi dari Bagian Keuangan (Kasir) Pihak Pertama atau rekening Pihak Pertama yang
telah disebutkan di atas.

/……..…………../
Paraf
PASAL V
PENUTUP

1. Perjanjian ini TIDAK SAH apabila tidak ditanda tangani oleh Pihak Pertama selaku
wakil dari perusahaan dan Pihak Kedua selaku pembeli atau yang dikuasakan.
2. Setiap perubahan dalam perjanjian ini dianggap TIDAK SAH apabila tidak mendapat
persetujuan dari Pihak Pertama.
3. Untuk segala akibat hukum yang timbul dari perjanjian ini Pihak Pertama dan Pihak
Kedua memilih domisili pada Panitra Pengadilan Negeri.
4. Perjanjian Jual-Beli ini dibuat dan ditandatangani oleh Pihak Pertama dan Pihak
Kedua dalam rangkap 2 (dua) rangkap bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama, dan kepada Pihak Kedua diberikan 1 (satu) rangkap.

Demikian Perjanjian Pengikatan Jual Beli ini dibuat berdasarkan aturan hukum yang berlaku,
dan disepakati oleh kedua belah Pihak.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

( WIWIK SETIOWATI ) ( HELTY )

Catatan :
 ADAPUN KETENTUAN YANG LAIN SELAIN YANG DI SEBUTKAN DI ATAS,DAPAT
DI TUANGKAN DALAM PERJANJIAN YANG LAIN NAMUN MASIH MENJADI
BAGIAN DALAM PERJANJIAN INI

Anda mungkin juga menyukai