1012 - Undangan Pelaksanaan Pilmapres Tingkat Universitas 2023 Dan Juknis
1012 - Undangan Pelaksanaan Pilmapres Tingkat Universitas 2023 Dan Juknis
Yth.
1. Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
2. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas
Universitas Lambung Mangkurat
WAKTU
NO KEGIATAN
PELAKSANAAN
Penyampaian Informasi dan Petunjuk Teknis Pilmapres
1 24 Maret 2023
ULM tahun 2023 ke Fakultas melalui surat
Pendaftaran Peserta Tingkat ULM melalui email
2 3 April 2023
kemahasiswaan@ulm.ac.id
Waktu
No (WITA) Kegiatan PiC
1. 07.30 – 08.00 Registrasi Panitia
2. 08.00 – 08.05 Pembukaan MC
3. 08.10– 08.20 Sambutan dan Arahan dari Wakil Wakil Rektor Bidang
Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemahasiswaan dan Alumni
Alumni Dr. Muhamad Rusmin
Nuryadin, S.E., M.Si .
4. 08.20 – 08.30 Foto bersama Panitia (Dokumentasi)
Pelaksanaan Seleksi Pilmapres
5. 08.30 – 15.30 Dr. Drs. Eko Suhartono, M.Si
Tingkat ULM Tahun 2023
i
PETUNJUK TEKNIS
PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI PROGRAM SARJANA
TINGKAT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2023
Mengacu Pada:
Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengarah:
Prof. Dr. Ahmad, SE., M.Si
Dr. Iwan Aflanie, dr., M.Kes., Sp.F., SH
Dr. Ir. Arief Rahmad Maulana Akbar, M.Si., IPU
Dr. Muhamad Rusmin Nuryadin, SE., M.Si
Dr. Ir. Yusuf Azis, M.Sc
Tim Penyusun:
Dr. Eko Suhartono, Drs, M.Si.
Noer Komari, S.Si., M.Kes
Fauzie Rahman, SKM, MPH
Dra. Hj. Lisna Rahmawati, M.Pd
Penyunting:
Diana Handayani, S.Hut., M.Hut
Husnul Fatimah, SKM
Noor Laila
Desain Sampul:
Agus Muhammad Ridwan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
petunjuk-Nya lah dapat terselesaikannya Petunjuk Teknis Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi Tingkat Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini, dimana pada
dasarnya Petunjuk Teknis ini mengacu pada Pedoman Tingkat Nasional
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana. Dibuatnya panduan ini
diharapkan dapat menjadi panduan atau pegangan bagi pihak terkait dalam
menyelenggarakan pemilihan mahasiswa berprestasi baik tingkat Program
Studi, Fakultas, maupun ULM.
Semoga Petunjuk Teknis ini dapat memberikan manfaat dalam
penyelenggaraan pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat ULM demi
perwujudan cita-cita perguruan tinggi untuk membentuk mahasiswa yang
terkemuka dan berdaya saing di kancah nasional. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
penyempurnaan Petunjuk Teknis ini kedepannya, agar lebih aplikatif guna
membantu perwujudan cita-cita civitas akademika yang diharapkan.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan ..................................................................................... 1
1. Landasan Filosofis....................................................................... 1
1. Tujuan .......................................................................................... 2
2. Sasaran ........................................................................................ 2
D. Penyelenggaraan .............................................................................. 5
F. Evaluasi .............................................................................................. 11
G. Penutupan ......................................................................................... 11
Lampiran
iv
A. PENDAHULUAN
1. Landasan Filosofis
a. Kemajuan sebuah negara banyak dipengaruhi oleh kualitas sumber
daya manusianya.
b. Sumber daya manusia yang ideal seharusnya memiliki keunggulan
1
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor
42 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Lambung Mangkurat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 2078) yang telah diubah dan ditambah dengan Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 11 Tahun
2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 474);
f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor
47 Tahun 2018 tentang Statuta Universitas Lambung Mangkurat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1385);
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 555);
h. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 58843/MPK.A/KP.06.02/2022, tanggal 9 September 2022
tentang Pengangkatan Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Periode Tahun 2022-2026.
3. Nilai Kerja
Nilai kerja yang diusung dalam program Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi (Pilmapres) sebagai berikut:
a. Kejujuran, transparansi, keterbukaan;
b. Kepatutan; yang meliputi integritas, stabilitas emosi, dan bebas
paham radikal.
c. Semangat bersaing secara sehat, dan bekerja sama; dan
d. Kesetaraan (nondiskriminatif)
2
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
b. Meningkatnya kesadaran program studi, fakultas, maupun ULM
C. SYARAT PESERTA
Peserta yang turut dalam Pilmapres Tingkat ULM harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut.
1. Terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa Program
Sarjana di ULM maksimal semester VI;
2. Berusia tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Januari 2023 yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Izin
Tinggal Terbatas (KITAS);
3. Belum pernah menjadi finalis Pilmapres Tingkat Nasional;
4. Menunjukkan Surat Tugas dari Fakultas yang menyatakan bahwa
yang bersangkutan merupakan wakil resmi mahasiswa berprestasi
Program Sarjana dari fakultasnya. Setiap fakultas dapat
mengirimkan 2 (dua) orang peserta Program Sarjana.
5. Melampirkan Dokumen Pendukung Prestasi/capaian yang
diunggulkan
6. Naskah Gagasan Kreatif dalam Bahasa Indonesia dan ringkasan
(bukan abstrak) dalam Bahasa Inggris
7. Topik yang akan dijadikan Gagasan Kreatif (GK) adalah Sustainable
Development Goals (SDGs) dan Revolusi Industri 4.0
9. Pendaftaran dan penyerahan berkas mahasiswa paling lambat
Senin, 3 April 2023 dalam bentuk hardfile dan softfile:
a) Hardfile:
3
Fakultas menyerahkan Dokumen Mahasiswa Berprestasi
Perwakilan Fakultas dengan menyerahkan seluruh persyaratan
administrasi dalam map berwarna hijau bagi laki-laki dan merah
bagi perempuan. Map diserahkan ke Sub bagian Minat, Bakat,
Penalaran, dan Informasi Kemahasiswaan
Berkas yang dikumpulkan:
1) Pas Foto (Berwarna) ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar
2) Fotokopi KTM sebanyak 1 eksp
3) Fotokopi KTP sebanyak 1 eksp
4) Surat Tugas Fakultas sebanyak 1 eksp
5) Borang Pendaftaran Peserta sebanyak 2 eksp
6) Dokumen Pendukung Prestasi/capaian yang diunggulkan
sebanyak 2 eksp
7) Transkrip AKademik Mahasiswa sebanyak 1 eksp
8) Naskah Gagasan Kreatif dalam Bahasa Indonesia sebanyak 3
eksp
9) Poster Gagasan Kreatif sebagai Media Presentasi
10) Ringkasan (bukan abstrak) dalam Bahasa inggris maksimal 1
halaman dengan 1 spasi sebanyak 2 eksp
b) Softfile:
Fakultas melakukan pengiriman berkas peserta Pilmapres dalam
1 (satu) folder melalui email kemahasiswaan@ulm.ac.id.
Berkas yang dikumpulkan:
1) Pas Foto (Berwarna)
2) Scan KTM dalam bentuk PDF
3) Scan KTP dalam bentuk PDF
4) Scan Surat Tugas Fakultas dalam bentuk PDF
5) Borang Pendaftaran Peserta dalam bentuk PDF
6) Scan Dokumen Pendukung Prestasi/capaian yang
diunggulkan dalam bentuk PDF
7) Scan Transkrip Akademik Mahasiswa dalam bentuk PDF
4
8) Naskah Gagasan Kreatif dalam Bahasa Indonesia dalam
bentuk PDF
9) Poster Gagasan Kreatif sebagai Media Presentasi dalam
Bentuk PDF
10) Ringkasan (bukan abstrak) dalam Bahasa inggris maksimal 1
(satu) halaman dengan 1 spasi dalam bentuk PDF
10. Peserta pada hari, tanggal : Rabu, 5 April 2023 dilaksanakan tes
kemampuan, yang meliputi:
a) Gagasan Kreatif
b) Bahasa Inggris
c) Organisasi dan Kemampuan yang Diunggulkan
d) Sikap dan Wawasan Kebangsaan
D. PENYELENGGARAAN
1. Tingkat Perguruan Tinggi
Pilmapres dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat prodi,
fakultas, universitas hingga tingkat nasional, prosedur dan tahapan
pilmapres tingkat ULM sebagai berikut:
a) Mahasiswa terpilih telah melewati seleksi pilmapres tingkat program
studi dan fakultas.
b) Dua mahasiswa terpilih di tingkat Fakultas dan diajukan untuk
mengikuti seleksi tingkat Universitas, dimana sebelumnya hasil
pemilihan dituangkan dalam berita acara pemilihan yang diketahui oleh
pimpinan Fakultas masing-masing
c) Seleksi dan penjurian dilakukan di tingkat Perguruan Tinggi
d) 2 (dua) mahasiswa terpilih akan melaju pada pilmapres tingkat wilayah
dan nasional.
2. Tingkat Wilayah dan Nasional
Pilmapres diselenggarakan oleh Puspresnas, Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahapan seleksi pada pilmapres
tingkat wilayah dilakukan dengan menghimpun identitas dan berkas
peserta yang telah lolos seleksi administrasi. Selanjutkan masuk tahap
5
seleksi nasional awal dan ditutup dengan Babak Final. Secara singkat alur
proses seleksi Pilmapres Program Sarjana dapat dilihat pada Lampiran 1.
a) Pendaftaran Peserta.
Peserta yang dinyatakan lolos seleksi di tingkat perguruan tinggi
melakukan pendaftaran secara daring melalui laman http://
pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id dengan mengunggah
kelengkapan dokumen sebagai berikut.
a. Surat pengantar dari perguruan tinggi yang minimal
ditandatangani oleh pejabat bidang kemahasiswaan di tingkat
perguruan tinggi, bukan tingkat fakultas/prodi/jurusan.
b. Borang pendaftaran peserta yang telah diisi lengkap dengan
format yang tercantum pada lampiran.
Panitia selanjutnya melakukan desk evaluation untuk
memverifikasi data yang diunggah peserta. Peserta yang
dinyatakan lolos desk evaluation oleh panitia akan mendapatkan
password yang digunakan untuk
a. mengisi portofolio Capaian Unggulan (CU) yang dilampiri
bukti pendukung. Detail pengisian portofolio CU dapat dilihat
dalam Lampiran 3;
b. mengunggah naskah Gagasan Kreatif (GK) untuk
menyelesaikan masalah pembangunan yang berkaitan
dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Revolusi
Industri 4.0. Naskah GK untuk Program Sarjana dapat berupa
konsep/strategi. Detail penyusunan naskah GK Program
Sarjana dapat dilihat dalam Lampiran 3.
c. video presentasi dalam bahasa Inggris. Ketentuan video
presentasi dapat dilihat dalam Lampiran 7.
Panitia selanjutnya melakukan seleksi administrasi untuk
memverifikasi data yang diunggah peserta. Peserta yang
dinyatakan lolos seleksi administrasi akan diundang oleh LLDIKTI
untuk mengikuti Seleksi Wilayah.
6
b) Seleksi Wilayah
7
Nasional, yang sepenuhnya menjadi kewenangan Balai Pengembangan
Talenta Indonesia (BPTI). Pada tahap ini juri Pilmapres Tingkat Nasional
8
terstruktur);
● Tugas Kelompok, yaitu tugas yang diselesaikan melalui
kerja sama kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Finalis dibekali pengembangan soft skills melalui berbagai
kegiatan partisipatif.
d. Juri mengamati dan menilai hal-hal berikut.
1) Sikap dan perilaku finalis;
2) Portofolio CU melalui wawancara dengan sarana bantu
poster Deskripsi Diri untuk menggali informasi keunggulan
finalis pada bidang tertentu—rubrik penilaian portofolio CU
melalui wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2;
3) GK yang diungkapkan secara lisan dalam bahasa Indonesia
dengan alat bantu poster GK—rubrik penilaian GK dapat
dilihat pada Lampiran 5;
4) Kemampuan berpikir kritis, kerja sama, kreativitas, inisiatif,
kepercayaan diri, kepemimpinan, kepedulian kepada
peserta lain, dan komunikasi, termasuk komunikasi dalam
bahasa Inggris—rubrik penilaian komunikasi dalam bahasa
Inggris dapat dilihat pada Lampiran 7.
e. Juri merekomendasikan para pemenang untuk ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
f. Panitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada
para pemenang.
2. Jadwal Pelaksanaan Pilmapres
9
3 Penyerahan berkas mahasiswa dalam bentuk 3 April 2023
hardfile
4 Verifikasi Berkas Finalis Tingkat ULM 4 April 2023
5 Seleksi Pilmapres Tingkat ULM 5 April 2023
6 Pengumuman Pemenang Pilmapres ULM 6 April 2023
7 Pembinaan 7 – 13 April 2023
8 Pendaftaran Pendaftaran Mapres ULM ke Selambatnya
LLDIKTI tanggal 15 April
2023
9 Pengiriman data jumlah peserta masing-masing 17 April 2023
LLDIKTI ke BPTI melalui alamat email
bpti@kemdikbud.go.id
10 Pembuatan akun operator LLDIKTI 1-12 Mei 2023
11 Seleksi Wilayah Mapres di LLDIKTI 2-12 Mei 2023
12 Laporan LLDIKTI ke BPTI Terkait hasil seleksi 12-15 Mei 2023
13 Pengumuman daftar peserta yang berhak 17 Mei 2023
mengikuti Seleksi Awal Nasional oleh BPTI
14 Peserta Seleksi Awal Nasional Mengunggah 18-24 Mei 2023
berkas yang dipersyaratkan
15 Seleksi Awal Nasional Mapres 25 Mei - 20 Juni
2023
16 Pengumuman daftar peserta yang berhak 27 Juni 2023
mengikuti Seleksi Final Nasional oleh BPTI
17 Penyelenggaraan Babak Final Pilmapres 24 – 28 Juli 2023
E. SISTEM PENILAIAN
Sistem penilaian Pilmapres dilaksanakan secara berjenjang dimulai
dari Seleksi Tingkat Universitas, Seleksi Wilayah, Seleksi Nasional Awal,
hingga Final Pilmapres Nasional.
1. Penilaian Seleksi Tingkat Universitas
a. Capaian Unggulan (CU) = 50 %
b. Gagasan Kreatif (Tulisan dan Presentasi) = 30 %
c. Bahasa Asing (Tulisan dan Presentasi) dan
Wawasan Kebangsaan = 20 %
2. Penilaian Seleksi Wilayah
Aspek penilaian pada Seleksi Wilayah meliputi nilai CU, nilai GK,
dan nilai kemampuan bahasa Inggris berdasarkan video presentasi
berbahasa Inggris dengan komposisi masing-masing nilai adalah
sebagai berikut..
10
Nilai CU : 50%
Nilai GK : 30%
Nilai Bi : 20%
3. Penilaian Seleksi Nasional Awal
Aspek penilaian pada Seleksi Nasional Awal meliputi nilai CU dan
nilai GK dengan komposisi masing-masing nilai adalah sebagai berikut.
Nilai CU : 50%
Nilai GK : 30%
Nilai Bi : 20%
4. Penilaian Babak Final Pilmapres Nasional
Aspek penilaian pada Final Pilmapres Nasional meliputi nilai
presentasi GK melalui media poster, nilai wawancara CU melalui media
poster Deskripsi Diri, nilai kemampuan komunikasi dalam bahasa
Inggris, dan nilai kepatutan yang meliputi integritas, stabilitas emosi,
dan bebas paham radikal. Komposisi nilai pada Babak Final adalah
sebagai berikut.
Nilai CU : 50%
Nilai GK : 30%
Nilai Bi : 20%
F. EVALUASI
Evaluasi keberhasilan dilakukan dengan memperhatikan kriteria
1. animo peserta yang mendaftar untuk mengikuti Pilmapres,
2. jumlah peserta yang lolos desk evaluation,
3. jumlah gagasan kreatif yang mendapat kesempatan untuk
ditindaklanjuti.
G. PENUTUP
Semoga Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi Program Sarjana Tingkat ULM Tahun 2023 ini dapat
digunakan sebaik-baiknya dengan harapan fakultas memperoleh
gambaran dan dapat melaksanakan Pemilihan Mahasiswa
11
Program
Sarjana
12
Lampiran 1. Alur Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Opsional untuk Fakultas dan Program Studi)
16
17
Lampiran 2. Borang Pendaftaran Peserta
Nama :
NIK/KITAS :
NIM :
Alamat E-mail :
Program Pendidikan :
(Sarjana/Diploma)
Program Studi :
Semester ke :
Fakultas :
Alamat Fakultas :
18
Surat Pengantar dari Fakultas :
Tanda Tangan :
19
Lampiran 3. Petunjuk Pengisian dan Penilaian Portofolio Capaian Unggulan
A. Penjelasan Umum
1. Capaian Unggulan (CU) adalah hasil istimewa yang mendapat pengakuan dan
diperoleh selama menjadi mahasiswa baik dari kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Kegiatan yang menghasilkan capaian
unggulan dikelompokkan ke dalam tujuh bidang utama sebagai berikut.
a. Kompetisi, merupakan wujud capaian meraih gelar kejuaraan (dapat
berupa lomba bidang penalaran, olahraga, kesenian, keagamaan, atau
sejenisnya).
b. Pengakuan, merupakan wujud capaian dalam suatu event tertentu,
misalnya menjadi narasumber atau pembicara, pelatih, juri, wasit,
moderator, atau sejenisnya.
c. Penghargaan, merupakan wujud capaian atas dedikasi atau keberhasilan
berinovasi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta
diberikan oleh lembaga resmi (misalnya penghargaan berupa HaKI) atau
masyarakat.
d. Karier Organisasi, merupakan wujud capaian karier di bidang organisasi
kemahasiswaan atau organisasi kemasyarakatan berupa Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Bendahara, atau satu tingkat di bawah pengurus harian.
e. Hasil Karya, merupakan wujud capaian prestasi berupa buku ber- ISBN
(buku referensi, buku ajar, novel, kumpulan puisi atau buku karya sastra,
kumpulan lukisan, dan sejenisnya), artikel ilmiah yang sudah diterbitkan,
karya seni, karya desain, temuan model, aplikasi komputer, produk
inovatif, karya film, atau sejenisnya. Hasil karya yang dimaksud bukan
karya yang dikompetisikan.
f. Pemberdayaan atau Aksi Kemanusiaan merupakan wujud capaian
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang memberikan dampak
positif bagi masyarakat/lingkungan, baik berupa pemrakarsa, koordinator,
atau peserta.
g. Kewirausahaan, merupakan wujud capaian di bidang wirausaha yang
memberikan dampak kesejahteraan kepada komunitasnya.
2. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengajuan capaian unggulan
diantaranya:
20
a. Kegiatan yang dilakukan event organizer dan dapat diikuti oleh siapa saja
asal membayar sejumlah biaya tidak dianggap sebagai capaian unggulan.
21
B. Kategori, Kodifikasi dan Skor Capaian Unggulan
Di tiap bidang kegiatan ada beberapa kategori. Kriteria untuk menetapkan
kategori bidang capaian unggulan dimuat dalam tabel di bawah ini.
Kompetisi Peserta harus Peserta harus Peserta harus Peserta harus Tidak ada nilai
merupakan merupakan merupakan merupakan untuk
utusan yang utusan yang utusan yang utusan yang kompetisi
mewakili negara. mewakili negara. mewakili daerah mewakili tingkat
kampus. perguruan
Minimal harus ada Minimal harus ada Minimal harus Minimal harus tinggi.
wakil dari 3 negara wakil dari 3 negara ada wakil dari 3 ada wakil dari 3
di luar suatu wilayah di suatu wilayah provinsi Perguruan
regional. regional. Contoh Tinggi
wilayah regional berbeda.
adalah ASEAN, Asia,
Asia Pasifik, Eropa,
dll
Pengakuan Peserta berperan Peserta berperan Peserta berperan Peserta Tidak ada nilai
dalam event tingkat dalam event tingkat dalam event berperan dalam untuk event
international. regional tingkat event tingkat tingkat
provinsi perguruan
tinggi.
Penghargaan Diberikan Diberikan oleh Diberikan Diberikan oleh Tidak ada nilai
oleh lembaga lembaga oleh Gubernur, untuk
internasional. tingkat Presiden, Pemda Provinsi, penghargaan
regional. Pemerintah Pusat, Lembaga dari perguruan
atau Lembaga Tingkat Provinsi. tinggi sendiri.
Tingkat Nasional.
Karier Organisasi Organisasi harus Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi
mempunyai cabang mempunyai cabang mempunyai mempunyai terbatas di
minimal di 3 negara minimal di 3 negara cabang minimal di cabang di tiga perguruan
yang berbeda di luar di suatu regional 5 provinsi PT berbeda. tinggi sendiri.
suatu wilayah
regional
Hasil Karya Diliput oleh media/ Diliput oleh media/ Diliput oleh media/ Diliput oleh Diliput oleh
masyarakat masyarakat regional. masyarakat media/ media/
internasional. nasional. masyarakat masyarakat
provinsi. perguruan
tinggi.
Pemberdayaan Berdampak secara Berdampak secara Berdampak secara Berdampak Berdampak
atau aksi internasional. regional. nasional. untuk provinsi. untuk
Kemanusiaan kehidupan
kampus.
Kewirausahaan Berbadan hukum Berbadan hukum Berbadan Berbadan Tidak
dan jumlah dan jumlah hukum dan hukum dan berbadan
karyawan/mitra > karyawan/ mitra jumlah jumlah hukum.
50 orang. 31—50 orang. karyawan/mitra karyawan/mitra
21—30 orang. 3—20 orang.
22
Tabel Kodifikasi (Coding) dan Skor Capaian Unggulan
Program
Sarjana
23
C. Petunjuk Pengisian Aplikasi PILMAPRES dan cara menjawabnya
1. Aplikasi Pilmapres adalah aplikasi komputer untuk mendaftarkan diri
sebagai calon peserta Pilmapres, dan antara lain berisi pertanyaan yang
perlu dijawab dengan cara yang benar.
24
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Portofolio CU melalui Wawancara
Bobot Skor
No Komponen Penilaian Skor
(Persen) 6,0-10
. Terbobot
Verifikasi:
Kejujuran
Wawasan:
Cara Menjawab:
Kepemimpinan:
5. 15
Kemampuan Koordinasi dan
Pemberdayaan
25
Lampiran 5. Pedoman Penulisan Gagasan Kreatif
1. Batasan
Yang dimaksud sebagai Gagasan Kreatif (GK) adalah karya ilmiah hasil
tulisan mandiri dan asli (bukan karya jiplakan) yang belum pernah
diikutsertakan dalam lomba pada tingkat mana pun kecuali dalam rangkaian
Pilmapres tahun ini dan belum pernah dipublikasikan (10 s.d. 20 halaman) berisi
uraian konsep atau strategi yang dilandasi penalaran logis dan data akurat
untuk hal-hal berikut..
a. Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan solusi
i. Identifikasi permasalahan harus dilakukan melalui analisis potensi dan
kebutuhan lingkungan yang menjadi penerimaan utama manfaat
pemecahan masalah. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan
lingkungan penerima manfaat dapat berupa
• daerah berdasarkan lokasi geografis, misalnya kabupaten,
provinsi, wilayah Indonesia Timur, atau bahkan Negara Indonesia;
• komunitas dengan identitas sosial tertentu, misalnya kelompok
wanita, kelompok pecinta wayang, kelompok pengusaha muda,
kelompok nelayan, dan sebagainya;
• gabungan kedua kondisi di atas, misalnya nelayan Kepulauan
Seribu, mahasiswa kurang mampu dari perguruan tinggi di
provinsi NTB, dan sebagainya.
ii. Identifikasi permasalahan harus didukung dengan data yang akurat
dan dengan menyebutkan sumber data.
b. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan solusi terhadap masalah yang
diajukan.
c. Memilih kemungkinan solusi terbaik.
d. Merumuskan sasaran yang berciri SMART (Specific, Measurable,
Acceptable, Realistic, dan Timed Bound) sebagai salah satu langkah awal
pemecahan masalah.
e. Menjabarkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kemungkinan solusi yang dianggap sebagai opsi
terbaik.
f. Menjabarkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
26
implementasi; yang antara lain dapat meliputi
i. struktur organisasi pelaksana gagasan;
ii. jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan mitra
penting (stakeholder) program pembangunan yang bersangkutan.
Sebagai karya ilmiah, gagasan yang bersangkutan harus ditulis dengan
mematuhi kaidah penulisan karya ilmiah. Bagi peserta Program Sarjana, gagasan
tertulis dapat berupa konsep/strategi.
2. Alur Penulisan
Naskah inti (di luar sampul, lembar pengesahan, daftar isi, dan daftar
pustaka) harus disajikan mengikuti sistematika berikut.
1. Lingkup pembahasan
a. Penegasan lingkungan penerima manfaat serta alasan untuk memilih
lingkungan yang bersangkutan.
b. Pernyataan mengenai teori utama (kalau ada) yang digunakan sebagai
dasar kerangka analisis.
2. Identifikasi Potensi dan Kebutuhan lingkungan
a. Uraikan potensi (yang dapat dikembangkan) dari lingkungan terpilih
(ajukanlah data /fakta pendukung). Misalnya:
i. Di daerah ini terdapat banyak sekali objek yang dapat menarik
wisatawan, seperti candi, benteng peninggalan zaman Belanda,
serta makam para pahlawan. Saat ini objek-objek tersebut masih
sulit dikunjungi karena minimnya infrastruktur penunjang pariwisata
seperti jalanan ataupun rumah penginapan.
ii. Daerah ini memiliki hasil bumi yang melimpah, namun belum dikelola
dengan baik.
b. Ajukanlah data/fakta yang menunjukkan perlunya kegiatan tertentu
untuk mengatasi “situasi tidak ideal” yang dialami warga lingkungan
pilihan Saudara. Misalnya
i. Tingkat buta huruf di daerah ini mencapai 60% sehingga dibutuhkan
usaha terorganisasi untuk mengatasi kondisi ini.
ii. Para mahasiswa kurang mampu di provinsi ini dapat terbantu jika
ada pihak yang bersedia membangun rumah tinggal yang biaya
sewanya tidak berbentuk uang tunai, melainkan kesediaan
27
penghuni untuk melakukan aktivitas sosial.
3. Rumusan Target Pembangunan
a. Target Pembangunan adalah hasil yang ingin dicapai sehubungan dengan
potensi dan kebutuhan lingkungan.
b. Target pembangunan dapat sekadar memanfaatkan/ mengoptimalkan
potensi (jika lingkungan tidak memiliki kebutuhan khusus).
c. Target pembangunan juga dapat memenuhi kebutuhan lingkungan.
d. Rumusan Target Pembangunan harus berciri SMART:
• Specific (gagasan spesifik),
• Measurable (dapat diukur secara objektif),
• Acceptable (disepakati dan dapat diterima sebagai sesuatu yang tidak
bertentangan dengan hukum, norma, dan moral),
• Realistic (mungkin untuk dicapai),
• Time-bound (punya tenggat waktu dan kapan akan dicapai).
4. Analisis untuk memilih cara pencapaian target
a. Sebuah target mungkin saja dicapai melalui berbagai cara.
b. Untuk menemukan cara yang sebaiknya dipilih, perlu lebih dahulu memikirkan
berbagai kemungkinan cara.
c. Tiap alternatif cara harus dipertimbangkan untung-ruginya berdasarkan
sejumlah kriteria (misalnya tingkat kesulitan, besarnya biaya, lamanya waktu
yang dibutuhkan, dan sebagainya).
5. Penjabaran Rencana Kerja
a. Uraikan tahap tahap utama usaha pencapaian target.
b. Rinci tiap langkah utama ke dalam langkah kerja.
c. Sertakan perkiraan waktu/jadwal kerja.
6. Penjabaran Informasi Tambahan
Uraikan tambahan informasi yang relevan dengan pelaksanaan rencana
kerja, misalnya
a. struktur organisasi pelaksana gagasan;
b. jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan;
c. mitra penting/pemangku kepentingan (stakeholders) program
pembangunan yang bersangkutan.
28
7. Visualisasi Gagasan Program
Sarjana
Gagasan juga digambarkan dengan sebuah bagan (Bagan
Visualisasi Gagasan Kreatif) dengan tujuan pembaca lebih memahami isi
dari gagasan kreatif dengan konsep yang dikenal dengan SaHaBaT
(Sasaran, Hambatan, Bantuan, Tindakan).
8. Lampiran
Ajukan lampiran-lampiran yang dianggap perlu.
29
9. Kriteria Penilaian Naskah GK
1. Penyajian 10
2.1 Fakta atau gejala dalam lingkungan yang menarik untuk dikaji 8
3 Kualitas Gagasan 20
30
Lampiran 6. Rubrik Penilaian Naskah GK
31
selingkung penulisan Daftar Pustaka yang
digunakan.
32
7 ≤ Skor Identifikasi permasalahan yang ditemukan
<8 pada fakta atau gejala dalam lingkungan
dilakukan secara kurang sistematis ATAU
ditemukan beberapa hal yang menjadi
masalah yang tidak relevan dengan fakta
atau gejala.
6 ≤ Skor Identifikasi permasalahan yang ditemukan
<7 pada fakta atau gejala dalam lingkungan
dilakukan secara kurang sistematis dan
ditemukan beberapa hal yang menjadi
masalah yang tidak relevan dengan fakta
atau gejala sepenuhnya relevan dengan
fakta atau gejala.
5 ≤ Skor Identifikasi permasalahan tidak dilakukan
<6 ATAU dilakukan namun sangat sedikit yang
dipaparkan karena dari paparan fakta atau
gejala di lingkungan langsung dirumuskan
masalah tanpa adanya upaya
mengidentifikasi masalah-masalah yang
spesifik dalam data atau gejala.
2.3 Rumusan masalah sebagai 9 ≤ Skor Rumusan masalah dipaparkan secara
hasil identifikasi masalah ≤ 10 lengkap dan relevan dengan masalah-
masalah yang teridentifikasi. Pertanyaan-
pertanyaan yang menjabarkan rumusan
masalah relevan satu dengan yang lain
yang menunjukkan sistematika tahap-
tahap pemecahan masalah.
8 ≤ Skor Rumusan masalah dipaparkan secara
<9 lengkap dan relevan dengan masalah-
masalah yang teridentifikasi, namun
ditemukan sedikit hal dalam pertanyaan-
10 pertanyaan yang menjabarkan masalah
yang kurang relevan atau meragukan untuk
dicarikan solusinya.
7 ≤ Skor Rumusan masalah dipaparkan secara
<8 lengkap, namun ditemukan beberapa hal
dalam pertanyaan-pertanyaan yang
menjabarkan masalah yang kurang relevan
atau meragukan sebagai bagian dari
pertanyaan yang signifikan untuk dicarikan
solusinya.
6 ≤ Skor Rumusan masalah langsung dipaparkan
<7 dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
beberapa di antaranya tidak menunjukkan
keterkaitan atau tidak signifikan untuk
5 ≤ Skor Rumusan masalah langsung dipaparkan
<6 dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang
menjabarkan masalah yang tidak
menunjukkan keterkaitan satu dengan
yang lain dan/atau tidak signifikan untuk
dicarikan solusinya.
2.4 Uraian mengenai akibat 8 9 ≤ Skor Terdapat uraian detail dan logis tentang
pembiaran yang merugikan ≤ 10 akibat pembiaran yang merugikan
lingkungan lingkungan.
8 ≤ Skor Uraian tentang akibat pembiaran yang
<9 merugikan lingkungan cukup logis
meskipun tidak detail.
7 ≤ Skor Sebagian uraian tentang akibat pembiaran
<8 yang merugikan lingkungan kurang logis
meskipun detail.
33
6 ≤ Skor Sebagian uraian tentang akibat pembiaran
<7 yang merugikan lingkungan kurang logis
dan kurang detail.
5 ≤ Skor Tidak ada uraian mengenai akibat
<6 pembiaran yang merugikan lingkungan.
2.5 Uraian mengenai solusi yang 15 9 ≤ Skor Kelima unsur SMART ditampilkan secara
berciri SMART ≤ 10 lengkap dengan penjelasan yang detail dan
komprehensif.
8 ≤ Skor Kelima unsur SMART ditampilkan secara
<9 lengkap dengan penjelasan yang cukup
detail dan cukup komprehensif.
7 ≤ Skor Kelima unsur SMART ditampilkan cukup
<8 lengkap disertai dengan penjelasan yang
cukup detail dan cukup komprehensif.
6 ≤ Skor Kelima unsur SMART ditampilkan cukup
<7 lengkap disertai dengan penjelasan yang
kurang detail dan kurang komprehensif.
5 ≤ Skor Kelima unsur SMART ditampilkan tidak
<6 lengkap disertai dengan penjelasan yang
tidak detail dan tidak komprehensif.
2,6 Uraian mengenai dampak 8 9 ≤ Skor Tercapainya sasaran program dapat
lanjutan (efek bola salju) dari ≤ 10 berlanjut dengan munculnya peluang
pencapaian solusi manfaat/ keuntungan bagi pihak-pihak lain
yang relevan dan/atau penyelenggaraan
program pengembangan di masa depan
dengan inovasi atau modifikasi untuk
memperbesar manfaat/keuntungan dari
solusi.
8 ≤ Skor Tercapainya sasaran program dapat terus
<9 berlanjut bagi lingkungan penerima
manfaat/keuntungan dengan kemungkinan
penyelenggaraan program pengembangan
di masa mendatang yang tanpa inovasi atau
tanpa modifikasi untuk memperbesar
manfaat/keuntungan dari solusi.
7 ≤ Skor Tercapainya sasaran program dapat terus
<8 berlanjut bagi lingkungan penerima
manfaat/keuntungan dengan kemungkinan
penyelenggaraan program pengembangan
atau modifikasi untuk memperbesar
manfaat/keuntungan dari solusi yang
bergantung pada kinerja atau ketersediaan
sumber daya.
6 ≤ Skor Tercapainya sasaran program dapat terus
<7 berlanjut bagi lingkungan penerima
manfaat/keuntungan tanpa kemungkinan
penyelenggaraan program pengembangan
atau modifikasi untuk memperbesar
manfaat/keuntungan dari solusi.
5 ≤ Skor Tidak ada uraian tentang dampak lanjutan
<6 dari pencapaian sasaran.
2,7 Rincian uraian mengenai 8 9 ≤ Skor Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
langkah-langkah tindakan ≤ 10 memperlihatkan hubungan yang jelas
untuk mencapai solusi antara langkah dan detail.
8 ≤ Skor Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
<9 memperlihatkan hubungan yang jelas
antara langkah meskipun tidak detail.
7 ≤ Skor Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
<8 memperlihatkan kedetailan, namun ada
hubungan yang kurang jelas antarlangkah
34
6 ≤ Skor Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
<7 tidak detail dan sebagian memperlihatkan
hubungan yang kurang jelas antarlangkah.
5 ≤ Skor Uraian langkah-langkah pencapaian solusi
<6 hanya berupa rangkuman tanpa detail dan
penahapan yang jelas.
9 ≤ Skor Kendala implementasi gagasan dijelaskan
≤ 10 beserta detail antisipasinya yang relevan
2,8 Uraian mengenai kendala/ 5 dan dapat diimplementasikan.
hambatan pelaksanaan 8 ≤ Skor Kendala implementasi ditemukan secara
gagasan dan antisipasinya <9 detail namun tidak disertai paparan detail
mengenai antisipasinya.
7 Sko Kendala implementasi dipaparkan kurang
≤ r<8 detail dan disertai paparan antisipasinya
yang juga kurang detail.
6 ≤ Skor Kendala implementasi dipaparkan, namun
<7 tidak dipaparkan antisipasinya.
Kendala implementasi hanya berupa
5 ≤ Skor rangkuman yang kurang menunjukkan
<6 relevansi dengan tindakan dan tanpa
disertai
antisipasi penanganannya.
3 Kualitas Gagasan 20
3.1 Keunikan dan Orisinalitas 10 9 ≤ Skor Gagasan inovatif dan merupakan
Gagasan ≤ 10 terobosan mutakhir yang belum ditemukan
dalam situasi atau lingkungan serupa.
Gagasan merupakan improvisasi,
8 ≤ Skor terinspirasi oleh gagasan lain, tetapi
<9 disesuaikan dengan kondisi lingkungan
penerima manfaat.
7 Skor Gagasan menerapkan gagasan serupa
≤ <8 terdahulu (adaptasi) yang belum banyak
dikerjakan pihak lain dan sesuai dengan
lingkungan penerima manfaat.
6 ≤ Skor Gagasan menerapkan gagasan serupa
<7 terdahulu (adaptasi) yang telah banyak
dikerjakan pihak lain dan sesuai dengan
lingkungan penerima manfaat.
5 ≤ Skor Gagasan sekadar mencontoh gagasan lain
<6 (imitasi) tanpa adaptasi dan improvisasi.
3.2 Keterlaksanaan Gagasan 9 ≤ Skor Gagasan mencerminkan kesesuaian
≤ 10 dengan cara/alam berpikir mahasiswa
sehingga mampu direalisasikan segera
karena memiliki urgensi yang tinggi.
8 ≤ Skor Gagasan mencerminkan kesesuaian
<9 dengan cara/alam berpikir mahasiswa
sehingga mampu direalisasikan segera
karena memiliki
urgensi yang tinggi sepanjang sumber daya
10 tersedia.
7 Skor Gagasan mencerminkan kesesuaian
≤ <8 dengan cara/alam berpikir mahasiswa
namun diperlukan waktu yang panjang
untuk merealisasikan gagasan karena
kondisi tertentu, seperti memerlukan
tahap yang sangat panjang.
6 ≤ Skor Gagasan tidak mencerminkan kesesuaian
<7 dengan cara/alam berpikir mahasiswa
karena ada hal-hal yang meragukan dalam
argumentasi dalam gagasan meskipun
35
gagasan dapat direalisasikan segera karena
memiliki urgensi yang tinggi.
36
Lampiran 7. Rubrik Penilaian Penyajian GK dengan Media Poster
37
8 ≤ Skor Gagasan kreatif diuraikan secara runtut dengan mengikuti
<9 alur pada poster dan dikembangkan secara menarik,
namun masih ditemukan sedikit kekakuan, seperti akibat
keterpakuan pada poster.
7 ≤ Skor Gagasan kreatif diuraikan secara runut dengan mengikuti
<8 alur pada poster, namun ada bagian pengembangan yang
disampaikan secara kurang menarik ataupun kurang
proporsional (lebih panjang daripada yang lain padahal
tidak lebih penting daripada yang lain)
6 ≤ Skor Gagasan kreatif diuraikan secara runut dengan mengikuti
<7 alur pada poster namun tidak dikembangkan secara luwes
dan menarik akibat keterpakuan pada poster atau
kegugupan.
5 ≤ Skor Gagasan kreatif tidak diuraikan secara runtut dan tidak
<6 dikembangkan secara luwes dan menarik.
1,3 Cara 15 9 ≤ Skor Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
menjelaskan ≤ 10 Indonesia ragam lisan yang formal dan benar (sesuai
dengan kaidah) secara lancar tanpa diselingi bentuk tegun
(apa namanya , eeee , itu, anu ), secara lugas (tidak bertele-
tele), dan secara bersemangat tanpa kesan dibuat-buat.
8 ≤ Skor Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
<9 Indonesia ragam lisan yang formal dan benar (sesuai
dengan kaidah) secara lancar tanpa diselingi bentuk tegun
(apa namanya, eeeee, itu, anu ), secara lugas (tidak bertele-
tele), namun terlalu bersemangat sehingga terkesan
dibuat-buat atau justru, sebaliknya, kurang bersemangat
(tanpa tekanan pada aspek-aspek yang penting).
7 ≤ Skor Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
<8 Indonesia ragam lisan yang formal dan benar (sesuai
dengan kaidah), meskipun sesekali terdengar pemakaian
kalimat atau pilihan kata yang tidak tepat, secara lancar
dengan kadang-kadang terdengar bentuk tegun (apa
namanya, eeeee, itu, anu) , meskipun pemaparan
disampaikan secara bersemangat sehingga terkesan tidak
dibuat-buat.
6 ≤ Skor Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan bahasa
<7 Indonesia ragam lisan yang formal, namun cukup sering
pula terdengar pemakaian kalimat atau pilihan kata yang
nonformal ataupun tidak sesuai dengan dan/atau
pemakaian bentuk tegun yang mengganggu, meskipun
pemaparan disampaikan secara bersemangat sehingga
terkesan tidak dibuat-buat.
5 ≤ Skor Gagasan kreatif dipaparkan dengan kecenderungan
<6 menggunakan bahasa Indonesia ragam lisan nonformal,
dengan pemakaian kalimat atau pilihan kata yang tidak
baku, meskipun secara lancar dengan sesekali atau tanpa
bentuk tegun, dan cara pemaparan pun ganjil (terlalu
bersemangat atau kurang
bersemangat) .
1,4 Ketepatan 5 9 ≤ Skor Waktu presentasi digunakan secara efektif; semua
waktu ≤ 10 gagasan disajikan secara lengkap dan proporsional.
8 ≤ Skor Waktu presentasi digunakan secara efektif, namun ada
<9 gagasan yang disajikan secara tidak proporsional (melebihi
paparan gagasan lain yang lebih penting) sehingga waktu
untuk penyampaian gagasan yang lebih penting secara
lebih detail digunakan kurang efektif meskipun tidak
mengganggu pemahaman.
7 ≤ Skor Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif pada
<8 beberapa gagasan yang penting sehingga presentasi
cepat selesai sebelum waktunya atau ada bagian yang
tidak dipresentasikan secara memadai sehingga agak
mengganggu pemahaman.
6 ≤ Skor Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif pada
<7 gagasan-gagasan yang penting sehingga isi presentasi
tampak kurang proporsional yang berakibat pada
presentasi menjadi cepat terselesaikan sebelum waktunya
atau, sebaliknya, presentasi tidak terselesaikan yang
mengganggu pemahaman.
38
5 ≤ Skor Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif karena isi
<6 presentasi tidak proporsional yang berakibat pada waktu
presentasi menjadi cepat terselesaikan sebelum waktunya
atau, sebaliknya, presentasi tidak terselesaikan (banyak
bagian yang belum dipresentasikan) yang sangat
mengganggu pemahaman.
2 TANYA-JAWAB 50
2,1 Ketepatan 30 9 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
jawaban ≤ 10 jawaban yang tepat secara cepat (tanpa terlihat
dipikirkan) dan secara pasti (tanpa keraguan); problem,
solusi, serta dampak-dampak yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri terjelaskan secara memuaskan.
8 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
<9 jawaban yang tepat, namun satu--dua pertanyaan tidak
cepat dijawab (terlihat dipikirkan terlebih dahulu) ATAU
tampak ada keraguan dalam menjawab; problem, solusi,
serta dampak-dampak yang diperkirakan atas pancingan
pertanyaan juri terjelaskan meskipun masih diperlukan
pemaparan yang lebih detail pada sedikit aspek.
7 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
<8 jawaban yang tepat (antara pertanyaan dan jawaban ada
yang tidak berhubungan) meskipun jawaban cenderung
diberikan secara tidak cepat dan beberapa jawaban tidak
pasti (tampak ada keraguan dalam menjawab); problem,
solusi, dan dampak- dampak yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri tidak terjelaskan secara lengkap
pada beberapa aspek.
6 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
<7 jawaban yang kurang tepat (antara pertanyaan dan
jawaban ada yang tidak berhubungan) meskipun jawaban
cenderung diberikan secara cepat dan pasti (tidak tampak
keraguan dalam menjawab), problem, solusi, dan dampak-
dampak yang diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri
tidak memadai dijelaskan.
5 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung
<6 direspons dengan jawaban yang kurang tepat (antara
pertanyaan dan jawaban tidak berhubungan) secara tidak
cepat (lama dipikirkan) dan secara tidak pasti (tampak ada
keraguan); problem, solusi, dan dampak-dampak yang
diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri tidak
dijelaskan secara tepat dan memadai.
2,2 Cara menjawab 20 9 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
≤ 10 jawaban yang memadai, tidak bertele-tele, sesuai dalam
hal kapan jawaban perlu dijawab secara lugas dan kapan
jawaban perlu dieksplorasi lebih dalam, dan disampaikan
secara lancar dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang tepat ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan serta
ketidaksetujuan.
8 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons dengan
<9 jawaban yang memadai, tidak bertele-tele, sesuai dalam
hal kapan jawaban perlu dijawab secara lugas dan kapan
jawaban perlu dieksplorasi lebih dalam, dan disampaikan
secara lancar dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang tepat ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan meskipun sesekali terdengar kendala bahasa
dalam merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan,
seperti ketidaktepatan pemakaian bahasa dalam
merespons ataupun sedikit kekakuan dalam menjawab,
atau ketika menyampaikan persetujuan atau
ketidaksetujuan.
7 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-kadang
<8 direspons dengan jawaban yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele meskipun jawaban disampaikan
secara lancar dengan menggunakan bahasa Indonesia
yang tepat ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan atau
ketidaksetujuan.
39
6 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-kadang
<7 direspons dengan jawaban yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele dan kadang-kadang jawaban
disampaikan dengan bahasa Indonesia yang tidak tepat
dan secara tidak lancar ketika merespons pertanyaan,
sanggahan, dan masukan, serta ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.
5 ≤ Skor Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung
<6 direspons dengan jawaban yang tidak memadai atau
berlebihan/bertele-tele dan jawaban cenderung
disampaikan secara tidak lancar dan dengan bahasa
Indonesia yang tidak tepat pula ketika merespons
pertanyaan, sanggahan, dan masukan, serta ketika
menyampaikan persetujuan atau ketidaksetujuan.
40
Lampiran 8. Format Video Presentasi dalam Bahasa Inggris dan Penilaiannya
Setiap peserta Pilmapres yang dinyatakan lolos ke seleksi Tahap 2 di tingkat nasional
diwajibkan untuk membuat 1 (satu) video berdurasi 5 menit yang berisi presentasi
peserta tentang salah satu isu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/
Sustainable Development Goals (SDG). Namun, isu tersebut harus berbeda dari isu GK
yang sudah ditulisnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa peserta memiliki pemahaman
terhadap isu-isu dari SDG. Sebagai contoh: seorang peserta memilih isu terkait
Pendidikan Berkualitas untuk GK yang ditulisnya dan memilih isu terkait Kota dan
Permukiman yang Berkelanjutan untuk Video Presentasi dalam bahasa Inggrisnya.
Dalam penyampaiannya, peserta dapat memilih satu dari tiga jenis pidato berikut.
• informative
• persuasive
• motivational
41
10 - 5 VERY POOR: Demonstration of inadequate mastery of the
topic with only few important details given.
25– EXCELLENT TO VERY GOOD: Excellent mastery of grammar
22 and vocabulary with all appropriate choice of expressions/
register
21 – GOOD TO AVERAGE: Good mastery of grammar and
18 vocabulary with mostly appropriate choice of expres- sions/
register
17 – 11 FAIR TO POOR: fair master of grammar and vocabulary, with
ACCURACY
42
Lampiran 9. Rubrik Penilaian Komunikasi Bahasa Inggris
43
Lampiran 10. Poster Deskripsi Diri (DD) dan Poster Gagasan Kreatif (GK) Program
Sarjana
44
5. Dalam hal tata letak (layout), desain poster menerapkan prinsip keseimbangan,
seperti keseimbangan bentuk muatan, ukuran muatan, dan warna.
6. Alur baca, yang mengarahkan mata pembaca pada urutan informasi dalam poster,
diatur dengan jelas dan konsisten sehingga pembaca poster mudah mengikuti
sistematika sajian.
45
4. Poster yang diunggah adalah poster yang digunakan saat penilaian presentasi GK
Final Pilmapres Nasional, dan oleh karenanya tidak diperkenankan untuk
mengganti saat presentasi.
46
Lampiran 11. JADWAL SELEKSI PILMAPRES ULM
Ruang 1: Presentasi Karya Tulis Ruang 2: Organisasi dan Ruang 3: Bahasa INggris
Ilmiah dan Bahasa Inggris Kemampuan yang diunggulkan
Ringkasan dan Wawasan
Kebangsaan
Waktu Sesi Peserta Waktu Sesi Peserta Waktu Sesi Peserta
(20 menit) (10 menit) (10 menit)
08.00 – 08. 20 Peserta 1 08.00 – 08.10 Peserta 6 08.00 – 08.10 Peserta 15
08.20 – 08.40 Peserta 2 08.10 – 08.20 Peserta 7 08.10 – 08.20 Peserta 16
08.40 – 09.00 Peserta 3 08.20 – 08.30 Peserta 8 08.20 – 08.30 Peserta 17
09.00 – 09.20 Peserta 4 08.30 – 08.40 Peserta 9 08.30 – 08.40 Peserta 18
09.20 – 09.40 Peserta 5 08.40 – 08.50 Peserta 10 08.40 – 08.50 Peserta 19
08.50 – 09.00 Peserta 11 08.50 – 09.00 Peserta 20
09.00 – 09.10 Peserta 12 09.00 – 09.10 Peserta 21
09.10 – 09.20 Peserta 13 09.10 – 09.20 Peserta 22
09.20 – 09.30 Peserta 14 09.20 – 09.30
Waktu Tunggu
09.40 – 10.00 Peserta 15 09.40 – 09.50 Peserta 1 09.40 – 09.50 Peserta 6
10.00 – 10.20 Peserta 16 09.50 – 10.00 Peserta 2 09.50 – 10.00 Peserta 7
10.20 – 10.40 Peserta 17 10.00 – 10.10 Peserta 3 10.00 – 10.10 Peserta 8
10.40 – 11.00 Peserta 18 10.10 – 10.20 Peserta 4 10.10 – 10.20 Peserta 9
11.00 – 11.20 Peserta 19 10.20 – 20.30 Peserta 5 10.20 – 20.30 Peserta 10
10.30 – 10.40 Peserta 20 10.30 – 10.40 Peserta 11
10.40 – 10.50 Peserta 21 10.40 – 10.50 Peserta 12
10.50 – 11.00 Peserta 22 10.50 – 11.00 Peserta 13
11.00 – 11.10 Peserta 14
Waktu Tunggu
11.20 – 11.40 Peserta 20 11.20 – 11.30 Peserta 15 11.20 – 11.30 Peserta 1
11.40 – 12.00 Peserta 21 11.30 – 11.40 Peserta 16 11.30 – 11.40 Peserta 2
12.00 – 12.20 Peserta 22 11.40 – 12.00 Peserta 17 11.40 – 12.00 Peserta 3
12.00 – 12.20 Peserta 6 12.00 – 12.10 Peserta 18 12.00 – 12.10 Peserta 4
12.10 – 12.20 Peserta 19 12.10 – 12.20 Peserta 5
Waktu Tunggu (Istirahat)
12.20 – 12.40
12.40 – 13.00 Peserta 7
13.00 – 13.20 Peserta 8
13.20 – 13.40 Peserta 9
13.40 – 14.00 Peserta 10
14.00 – 14.20 Peserta 11
14.20 – 14.40 Peserta 12
14.40 – 15.00 Peserta 13
15.00 – 15.20 Peserta 14
Selesai
47