Anda di halaman 1dari 7

1.

KKO Taksonomi Bloom 8 Sebelum Revisi

Pengetahuan Pemaha Penera Analisis Sintesis Evaluasi


man pan
Menyebutkan Menjelas Menghi Menganali Merancang Mengevaluasi
kan tung sis
Mendefinisi Mengurai Menun Membeda Menyusun Mengkritik
kan kan jukkan kan
Mengidentifik Mengilustra Mempre Menyelidiki Mencipta Menilai
asikan sikan diksi kan
Menggambar Membandi Menerap Mengkateg Menggabu Mempertimba
kan ngkan kan orikan ngkan ngkan
2. KKO Taksonomi Bloom 8 Sesudah Revisi Dimensi Kognitif

Mengi Memahami Mengaplikasi Menganali Mengeva Mencipta


ngat kan sis luasi
Mengutip Memperkira Menugaskan Mengaudit Memban Mengumpul
kan dingkan kan
Menyebut Menjelas Mengurutkan Mengatur Menyimpul Mengabs
kan kan kan traksi
Menjelas Mencerita Menentukan Menyeleksi Menilai Mengatur
kan kan
Menggam Mencirikan Menerapkan Mengumpul Mengarah Memba
bar kan kan ngun
Membi Merinci Mengalkulasi Memecah Mempredik Membentuk
Lang kan si
3. Membuat Tujuan Pembelajaran Dari Materi Kelas 7-12
A. Dimensi Proses Kognitif Mengingat
1) Faktual: Siswa dapat Menjelaskan definisi garis, sudut, sudut siku-
siku, dan sudut lancip dengan tepat
2) Konseptual: siswa mampu Mengingat konsep dasar tentang garis
dan sudut dan mampu mengidentifikasi berbagai jenis sudut,
seperti sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut siku-siku
3) Prosedural: siswa diharapkan mampu mengingat cara menggambar
garis dan sudut dengan benar pada kertas gambar
4) Metakognitif: Siswa dapat mengingat cara mengukur sudut dalam
derajat menggunakan alat pengukur sudut, seperti penggaris, dan
busur
B. Dimensi Proses Kognitif Memahami
1) Faktual: Memahami konsep rata-rata, median, modus, dan kuartil
2) Konseptual: Menjelaskan definisi statistika, data, dan variable
3) Prosedural: Memahami jenis-jenis data statistik dan teknik-teknik
analisis data seperti menghitung rata-rata, median, dan modus
4) Metakognitif: Memahami pentingnya statistika dalam kehidupan
sehari-hari dan aplikasinya di berbagai bidang seperti ekonomi,
bisnis, dan sains
C. Dimensi Proses Kognitif Menggunakan:
1) Faktual: siswa mampu Mampu menggunakan rumus perpangkatan
untuk menghitung hasil perpangkatan dengan tepat
2) Konseptual: siswa dapat Menggunakan konsep perpangkatan dan
bentuk akar untuk menyelesaikan masalah matematika yang
berkaitan dengan perhitungan, pemfaktoran, dan pengurangan
eksponen
3) Prosedural: siswa dapat Menerapkan teknik perpangkatan dan
bentuk akar untuk menyelesaikan masalah geometri, seperti
menentukan luas dan volume bangun ruang dan bangun datar
4) Metakognitif: diharapkan siswa Mampu menggunakan aturan-
aturan perpangkatan dan bentuk akar dalam menyelesaikan
permasalahan matematika yang kompleks dalam kehidupan sehari
hari
D. Dimensi Proses Kognitif Menganalisis
1) Faktual: siswa mampu Menganalisis hubungan antara sifat-sifat
trigonometri dan aplikasinya dalam permasalahan matematika,
seperti menentukan panjang sisi segitiga dan sudut.
2) Konseptual: siswa Mampu mengidentifikasi hubungan antara
sudut, sin, cos, dan tan dalam bentuk-bentuk geometris
3) Prosedural: siswa diharapkan Mampu mengidentifikasi hubungan
antara sudut, sin, cos, dan tan dalam segitiga siku-siku, serta
mampu menghitung nilai sin, cos, dan tan dengan benar
4) Metakognitif: Mampu menganalisis permasalahan matematika
yang melibatkan konsep trigonometri dan memilih strategi
pemecahan masalah yang tepat
E. Dimensi Proses Kognitif Mengevaluasi
1) Faktual: siswa Mampu mengevaluasi konsep dan teori barisan dan
deret serta mengidentifikasi sifat-sifat dan rumus-rumus yang
terkait dengan kedua konsep tersebut
2) Konseptual: Mampu mengevaluasi karakteristik barisan dan deret
serta mengenali sifat-sifatnya, seperti nilai suku ke-n, jumlah suku,
beda suku, dan jumlah deret
3) Prosedural: siswa Mampu mengevaluasi konsep barisan dan deret
serta menerapkan teknik-teknik yang tepat dalam menyelesaikan
masalah matematika yang melibatkan barisan dan deret, sehingga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan
menerapkan prosedur yang benar dalam pemecahan masalah
matematika.
4) Metakognitif: Mampu mengevaluasi kembali konsep dasar barisan
dan deret serta mengidentifikasi kaitan kedua konsep itu dalam
permasalahan yang nyata
F. Dimensi Proses Kognitif Mencipta
1) Faktual: Mampu menciptakan model geometri bidang dan ruang
secara kreatif dan inovatif dengan memahami fakta-fakta
matematika dan prinsip-prinsip geometri bidang dan ruang
2) Konseptual: siswa Mampu membuat dan mengembangkan
kemampuan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis dalam
membuat model geometri bidang ruang
3) Prosedural: Mampu menciptakan solusi kreatif dan inovatif dalam
memecahkan masalah matematika yang melibatkan konsep
geometri bidang ruang, baik dalam bentuk soal cerita maupun
dalam bentuk soal matematika formal
4) Metakognitif: Mampu membuat dan mempresentasikan model
geometri bidang ruang dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
geometri yang didasarkan pada permasalahan yang nyata.
Review Artikel Tentang Karakteristik Pembelajaran Abad 21

Nama Jurnal : Jurnal BASICEDU

Akreditasi SINTA :5

DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.1548

Link Jurnal : https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1548

Link Download : https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1548/pdf

Judul Artikel : Karakteristik dan Asesmen Pembelajaran Abad 21

Peneliti : Rosnaeni

Volume Jurnal :5

Nomor Jurnal :5

Halaman Pada Jurnal : 4334–4339

Tahun Jurnal : 2021

A. Alasan Peneliti Mengangkat Judul Tersebut


Pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik dan aspek yang berbeda dari
pembelajaran tradisional. Pembelajaran abad 21 sangat dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi yang terus berkembang, sehingga pembelajaran
harus didesain sesuai dengan kebutuhan keterampilan abad 21, seperti
keterampilan berpikir kritis, kreatif dan inovatif, komunikasi, dan kolaborasi.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik
pembelajaran abad 21 dan mengevaluasi asesmen atau penilaian yang
digunakan dalam pembelajaran abad 21. Penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran abad 21 harus memperhatikan keterampilan abad 21 yang
meliputi critical thinking skill, creative and innovative thinking skill,
communication skill, dan collaboration skill. Selain itu, penilaian yang
digunakan dalam pembelajaran abad 21 adalah penilaian autentik, yang
melibatkan peserta didik untuk berperan dalam aktivitas pembelajaran secara
nyata dan berpartisipasi aktif dalam membangun pengetahuan dari lingkungan
sekitarnya. Dengan demikian, penelitian ini penting untuk memperbaiki
pembelajaran dan penilaian pada abad 21 agar dapat menghasilkan peserta
didik yang memiliki keterampilan abad 21 yang dibutuhkan dalam dunia kerja
yang semakin kompleks dan dinamis.
B. Tujuan Penelitian Artikel
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengidentifikasi karakteristik
pembelajaran abad 21 dan mengevaluasi asesmen atau penilaian yang
digunakan dalam pembelajaran abad 21. Hal ini dilakukan karena
pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik dan aspek yang berbeda dari
pembelajaran tradisional, sehingga diperlukan penelitian untuk memperbaiki
pembelajaran dan penilaian pada abad 21 agar dapat menghasilkan peserta
didik yang memiliki keterampilan abad 21 yang dibutuhkan dalam dunia kerja
yang semakin kompleks dan dinamis. Dengan demikian, penelitian ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pembelajaran abad 21 dan
memberikan masukan untuk pengembangan pendidikan di masa depan.
C. Pembahasan
Pendidikan di abad 21 menuntut penggunaan teknologi untuk
menyeimbangkan tuntutan zaman era milenia. Pembelajaran abad 21 harus
mampu menghasilkan peserta didik yang terbiasa dengan kecakapan hidup
abad 21, seperti kemampuan 4C yaitu berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
dan kreativitas. Selain itu, pendidikan abad 21 harus mempersiapkan generasi
manusia Indonesia untuk menyongsong kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Karakteristik guru pada abad 21
meliputi minat baca guru yang tinggi dan kemampuan menulis karya ilmiah,
karena guru dituntut untuk selalu memberikan tugas kepada siswanya.
Dalam pembelajaran formal, pengajaran harus dilakukan dengan model
pengorganisasian yang tepat dan disampaikan kepada siswa dengan model
pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, guru sebagai kepanjangan
tangan pemerintah di sekolah-sekolah menerapkan pembelajaran abad 21.
Pendidikan di abad 21 memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
1. Pembelajaran berbasis teknologi untuk menyeimbangkan tuntutan zaman
era milenia.
2. Mempersiapkan generasi manusia Indonesia untuk menyongsong
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Menghasilkan peserta didik yang terbiasa dengan kecakapan hidup abad
21, seperti kemampuan 4C yaitu berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi,
dan kreativitas.
4. Menggunakan model pengorganisasian yang tepat dan disampaikan
kepada siswa dengan model yang tepat pula.
5. Guru memiliki minat baca yang tinggi dan kemampuan menulis karya
ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai