Anda di halaman 1dari 8

PERENCANAAN KESEHATAN DI PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA

DISUSUN OLEH : MAULIDAINI NIM : 0811015139

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2009

PERENCANAAN KESEHATAN DI PUSKESMAS AIR PUTIH SAMARINDA


Perencanaan adalah suatu proses sistematis untuk menentukan tujuan dan menyusun kegiatan-kegiatan sistematis yang perlu dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Pada dasarnya, perencanaan adalah juga bagian dari kegiatan untuk memecahkan masalah dalam keseluruhan siklus pemecahan masalah. Langkah pertama dalam siklus pemecahan masalah adalah dengan kegiatan analisis situasi. Dari analisis situasi akan diketahui berbagai masalah kesehatan di suatu daerah. A. Analisis Situasi 1. Kependudukan Tabel 1. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Air Putih Samarinda tahun 2009 No. Nama Kelurahan 1 Air Putih 2 Bukit Pinang Total Jumlah Penduduk 18.560 jiwa 5.372 jiwa 23.932 jiwa

Tabel 2. Jumlah penduduk menurut kelompok khusus di wilayah kerja Puskesmas Air Putih tahun 2009. No. Kelompok 1. Ibu Hamil 2. 3. 4 Bayi Balita Pasangan Usia Subur Jumlah 606 orang 550 orang 3.230 orang 4.635 pasangan

2. Masalah Kesehatan Tabel 3. Sepuluh penyakit terbesar yang terdapat di Puskesmas Air Putih pada bulan April 2009.

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ISPA Pharingitis Gastritis Dermatitis

Nama Penyakit

Jumlah 397 234 178 152 130 127 104 95 70

% dari semua kasus yang dirawat 20 12 12 10 7 6 5 5 3

Myalgia / Rhematoid Hipertensi Penyakit Infeksi Lain Penyakit Regeneratif Lain Penyakit Gusi dan Jar. Periodental

10. Penyakit Rongga Mulut 65 3 Ket : jumlah kasus yang dirawat pada Bulan April 2009 : 1960 Tabel 4. Sepuluh penyakit terbesar yang terdapat di Puskesmas Air Putih pada bulan Mei 2009. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ISPA Pharingitis Gastritis Myalgia / Rhematoid Dermatitis Hipertensi Penyakit Infeksi Lain Penyakit Regeneratif Lain Penyakit Gusi dan Jar. Periodental Penyakit Rongga Mulut, Kelenjar Nama Penyakit Jumlah 448 280 237 169 158 157 141 112 65 56 % dari semua kasus yang dirawat 23 17 12 9 8 8 7 6 3 3

Ludah, Rahang dan Lainnya Ket : jumlah kasus yang dirawat pada Bulan Mei 2009 : 1912 3. Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Tabel 5. Jumlah karyawan di Puskesmas Air Putih tahun 2009 No. Jenis Tenaga Jumlah (orang)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

Dokter umum Dokter gigi Apoteker Farmasi SKM Paramedis Perawatan Bidan Perawat gigi Analis Kesehatan Tenaga non medis

2 1 1 1 8 6 1 1 6

B. Penentuan Masalah Kesehatan Berdasarkan analisis situasi masalah kesehatan yang terdapat di Puskesmas Air Putih pada bulan Mei 2009, maka terdapat 10 penyakit terbanyak yang akan diprioritaskan dengan menggunakan teknik PAHO : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Penyakit ISPA Pharingitis Gastritis Myalgia / Rhematoid Dermatitis Hipertensi Penyakit Infeksi Lain Penyakit Regeneratif Lain Penyakit Gusi dan Jar. Periodental Penyakit Rongga Mulut, Kelenjar Ludah, Rahang dan Lainnya M 9 8 7 6 5 5 3 3 2 2 S 2 3 2 4 5 7 6 5 2 2 V 7 6 5 3 6 5 7 2 8 7 C 3 4 3 5 4 6 6 5 3 2 Total (MxSxVxC) 378 576 210 360 600 1050 756 150 96 56

Ket :

M = Magnitude masalah (banyaknya penduduk yang terkena) S = Severity (tingkat keparahan, dampak yang diakibatkan oleh masalah kesehatan tersebut) V = Vulnerability (memiliki cara atau teknologi yang murah dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut) C = Community Concern (tingkat kehebohan yang ditimbulkan)

Berdasarkan tabel diatas, maka urutan prioritas adalah : 1) Hipertensi, 2) Penyakit infeksi lainnya, 3) Dermatitis, 4) Pharingitis, 5) ISPA, 6) Myalgia/rhematoid, 7) Gastritis, 8) Penyakit regeneratif, 9) Penyakit gusi

dan jar. Periodental dan 10) Penyakit rongga mulut, kel. Ludah, rahang dan lainnya. Rumusan masalah : Peningkatan penderita Hipertensi dari 6 % pada bulan April 2009 menjadi 8 % pada bulan Mei 2009 di Puskesmas Air Putih Samarinda. C. Penentuan Tujuan Masalah kesehatan yang menjadi prioritas untuk ditangani terlebih dahulu adalah Hipertensi. Untuk merumuskan tujuan program pemecahan masalah, perlu diperhitungkan beberapa hal seperti : tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis, kecenderungan kinerja program tersebut di masa lalu, sumber daya, dana, kapasitas institusi, dan lain sebagainya. Berdasarkan faktor-faktor ini, maka rumusan tujuan untuk menangani masalah Hipertensi adalah : Penurunan jumlah penderita Hipertensi di Puskesmas Air Putih dari 8 % pada bulan Mei 2009 menjadi 5 % pada bulan Agustus 2009. D. Analisa Alternatif Pemecahan Masalah Masalah Hipertensi dapat ditanggulangi dengan cara-cara seperti berikut : 1. Perilaku hidup sehat (makanan sehat, kepribadian sehat, olahraga teratur, tidur yang cukup, dll) 2. Penyuluhan kesehatan mengenai penyakit Hipertensi 3. Promosi kesehatan melalui poster, spanduk, iklan layanan masyarakat mengenai bahaya merokok ; obesitas yang dapat menyebabkan Hipertensi. 4. Pengobatan mengkudu. 5. Pemeriksaan kesehatan secara teratur/berkala. E. Analisis Faktor Resiko Tahap ini bertujuan untuk mencari keterkaitan antara masalah terpilih dengan berbagai data/informasi yang telah dihasilkan dalam analisis 5 tradisional dengan tanaman/tumbuhan yang dapat menurunkan tekanan darah, seperti daun salam, buah belimbing atau

situasi. Sehingga dapat diketahui keadaan atau situasi apa yang diperkirakan berkaitan dengan masalah tersebut. Matriks untuk analisis faktor resiko/determinan
Masalah Prioritas Kependudukan Lingkungan Perilaku Pelayanan Kesehatan Kebijakan

Hipertensi

Keterangan untuk matriks diatas adalah : Hipertensi berkaitan dengan 1) semakin banyaknya penduduk usia lebih tua, 2) budaya olahraga; hidup sehat yang rendah, dan 3) promosi kesehatan tentang masalah kardiovaskuler kurang. F. Analisis Pelaku Potensial Tahap ini menganalisis sektor mana yang paling tepat untuk melaksanakan intervensi-intervensi dalam penanganan kasus hipertensi. Masalah Hipertensi Risk Factors Pemda Perilaku Merokok Kegemukan, fisik Tidak + jarang + Instansi/pelaku potensial Puskesmas + + Dinkes + + Masy +

berolahraga / kurang kegiatan memeriksakan + + + + + + + + + +

kesehatan secara berkala Konsumsi Alkohol Diet Kaya lemak/kalori Stress Pekerjaan

1. Masalah perilaku merokok dapat ditangani oleh Pemda dan Dinkes dengan menggunakan poster, baliho atau iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, selain itu dapat pula disampaikan melalui penyuluhan di Puskesmas.

2. Kurangnya kebiasaan masyarakat berolahraga dapat ditindaklanjuti oleh Dinkes dan Puskesmas dengan mengadakan senam sehat setiap minggu atau jalan santai secara berkala. 3. Masyarakat perlu dimotivasi untuk mencegah faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi seperti yang tercantum diatas. Ini dapat dilakukan di Puskesmas. 4. Dinkes dapat bekerja sama dengan Pemda dalam pembatasan konsumsi alkohol terhadap masyarakat. 5. Untuk stress pekerjaan dapat ditangani Pemda melalui pelatihan atau seminar mengenai manajemen stress di tempat kerja. G. Alternatif Terpilih Untuk menangani masalah Hipertensi, maka yang menjadi ruang lingkup dari Puskesmas adalah memilih Penyuluhan Kesehatan dan Meningkatkan aktivitas fisik masyarakat melalui olahraga sebagai intervensi pemecahan masalah. Rencana Operasional Tabel : Plan Of Action
No. 1. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Hipertensi Tujuan Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Hipertensi (meliputi pengertian, penyebab, tanda & gejala, cara pencegahan) 2. Senam Lansia Meningkatkan aktifitas yang untuk mengurangi kejadian fisik sehat Masy. lansia wilayah kerja PKM Putih Air di SKPD PKM Air Putih Pemegang Program Lansia Tgl Pukul 08.00 Wita 4 Juli 09 Sasaran Masy. wilayah kerja PKM Putih Air di Sumber Dana APBD Penanggung Jawab Sdr. Maulidaini Waktu Tgl 25 Juni 2009. Pukul 11.00 Wita

Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai