Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


MODUL 5
PENYUASUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (RPKR)

DI SUSUN OLEH

LISA RAMADHAN 856784588


TRI UTARI WIJAYANTI 856775492
RURITA MARFASARI 856788847

TUTOR PEMBIMBING
Mokhamad Sodik, M.Pd

PROGRAM STARATA  SATU PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan hidayahnya
jualah penulisan makalah yang berjudul PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
KELAS RANGKAP ( RPKR ) ini dapat diselesaikan tepat waktu .
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan seingga penulis memohon kritik dan saran kepada semua pihak sehingga saya
dapat memperbaikinya dalam penulisan – penulisan makalah pada selanjutnya.
Demikianlah akhir kata semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya untuk menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya dan umumnya bagi
pembaca. Atas bantuan dosen pembimbing dan semua pihak kami mengucapkan terimakasih.
MODUL 5
PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (RPKR)

KB 1: Analisis Struktur Kurikulum Sd Dan Prosedur Dasar Pembelajaran Kelas


Rangkap
Istilah  kurikulum kini telah menjadi istilah teknis dalam ilmu pendidikan yang secara
umum di artikan sebagai program pendidikan yang harus ditempuh untuk mendapatkan status
dan atau kemampuan tertentu. Setiap jenjang pendidikan ( pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi ) pasti memiliki kurikulum atau program pendidikan yang sengaja dibuat. Mulai tahun
1994 untuk jenjang pedidikan dasar telah ditetapkan kurikulum pendidikan dasar 1994.
Karena pendidikan dasar terdiri atas pendidikan Sekolah Dasar 6 tahun dan
Sekolah  Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP 3 tahun ). SD dan SLTP memiliki kurikulum
masing – masing.
Pada tahun 2004 secara terbatas mulai dirintis penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) sebagai upaya penyempurnaan Kurikulum 1994 dan Suplemen tahun
1999. Dengan diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003) konsep KBK diteruskan dalam
wadah pengembangan kurikulum yang terdesentralisasi. Mulai tahun 2006, dengan
ditetapkannya Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan (SKL) dalam PerMendiknas
No.22 Tahun 2006, No. 23 Tahun 2006, dan No. 24 Tahun 2006, mulai diterapkan secara
bertahap pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan sebagai pelaksanaan dari
Pasal 37 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Mulai tahun 2006, model Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan(KTSP) dikembangkan dan dilaksanakan secara bertahap- berkelanjutan
pada setiap kabupaten/kota.
Bagi kita sebagai guru, terlepas dari kurikulum dengan model apapun yang dipakai,
kurikulum merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan. Di dalam kurikulum
dirumuskan tujuan pendidikan dasar, mata pelajaran yang diberikan, beban waktu belajar
yang disediakan, dan pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Adanya
kurikulum sebagai dokumen tertulis belum menjamin terjadinya proses pembelajaran.

A. Karakteristik kurikulum tingkat satuan Pendidikan


Sebagai pengganti Kurikulum SD 1994, Peraturan Mendiknas No. 22Tahun 2006 tentang
Standar Isi, dan Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Permendiknas No. 22 dan No. 23
Tahun 2006, Kurikulum untuk Tingkat satuan Pendidikan Sekolah Dasar (KTSP SD/MI)
memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Kelompok Mata Pelajaran


Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 6 ayat (1) kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah berlaku pengelompokan mata pelajaran sebagai
berikut.
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok memiliki cakupan isi seperti dikutip dari Standar Isi
(Permendiknas No. 22 Tahun 2006), pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1.
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

No Kelompok Mata Cakupan


Pelajaran

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


dimaksudkanuntuk membentuk peserta didik menjadi
Agama dan Akhlak manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang
1
Mulia Maha Esa serta berakhlakmulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa
dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial,ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap
serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal,
menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif dan mandiri.Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
Ilmu Pengetahuan ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata
3
dan Teknologi pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan
mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi,
kecakapan, dan kemandirian kerja.

4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk


meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan kesehatan
pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
Jasmani, Olahraga
5 SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya
hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial
untuk
mewabah.

2. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Menurut Standar Isi (Permendiknas No. 22 Tahun 2006), kurikulum tingkat satuan
pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite
sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
b. Beragam dan terpadu
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

3 Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan dinyatakan perlunya menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Prinsip Pertama dinyatakan bahwa ”Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna
bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis dan menyenangkan.”
b. Prinsip Kedua dinyatakan bahwa Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar, yaitu:
 belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
 belajar untuk memahamidan menghayati,
 belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
 belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
c. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan”.
d. Prinsip Keempat dinyatakan bahwa ”Kurikulum dilaksanakan dalam suasana
hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat.
e. Prinsip Kelima dinyatakan bahwa ”Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajardan teknologi yang memadai,
dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
f. Prinsip Keenam dinyatakan bahwa ”Kurikulum dilaksanakan dengan
mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Prinsip Ketujuh dinyatakan bahwa ”Kurikulum yang mencakup seluruhkomponen
kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangandiri diselenggarakan
dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis sertajenjang pendidikan.”
4. Struktur Kurikulum SD/MI

a. “Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan
“IPS Terpadu”.
c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatantematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melaluipendekatan mata pelajaran.
d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikansebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat
jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

B. Prosedur dasar pengembangan kerangka Rencana pembelajaran


Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari instructional berasal dari
kata instruction yang secara khusus diartikan sebagai upaya menciptakan kondisi yang
memungkinkan seseorang belajar. Istilah instruksionalmerupakan serapan dari kata
instructional dan kini secara bertukar-tukar dipakai istilah pembelajaran. Jadi istilah
pengembangan instruksional sama dengan pengembangan pembelajaran. Prosedur dasar
pengembangan instruksional merupakan disain atau cetak biru pembelajaran. Tahun 1975
istilah ini disebut Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sebagai suatu
prosedur disain instruksional merupakan langkah yang sistematis untuk menyusun rencana
atau persiapan pembelajaran dan bahan pembelajaran.
KB 2: Perumusan Indikator,Penataan Pengalaman Belajar Dan kegiatan kelas rangkap

Dalam membuat perencanaan pembelajaran kelasrangkap (PKR) seorang guru harus


melakukan serangkaian kegiatan ,antara lain:
1. Menggunakan standar isi untuk mengembangkan indikator pengalaman belajar
2. Merumuskan indikator atas dasar analisis muatan kompetensi dasar
3. Merumuskan kegiatan pembelajaran kelas rangkap
4. Memilih sumber dan media  belajar untuk mendukung kelas rangkap       

A.    Pengemasan Pengalaman Belajar Dalam Kelas Rangkap


Ada beberapa prinsip teoris yang harus di perhatikan dalam menetapkan topic pembelajran
dalam PKR yaitu:
1. Berorientasi kepada tujuan
2. Di sesuaikan dengan karakteristik murid (kelas ,usia,kemampuan)
3. Di sesuaikan dengan pengolahan kemampuan guru
4. Layaksarana pendukung
5. Tidak bersipat di paksakan

B. Cara Memilih Subtansi Belajar


Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang memadai ada Syarat-syarat yang harus
di perhatikan antara lain:
1. Mendukung ketercapaian kompetensi dasar dan indikator
2. Berkaitan erat dengan materi sebelumnya
3. Di dukung sarana dan sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan
4. Sesuai dengan perkembangan mental murid
5. Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut.

C. Cara Menyusun Rancangan Kegiatan Bealajar


ada model dasar pembelajaran yang mengaitkan seluruh model (model weil murphy
dan Mcgreal:1986) model dasar ini memiliki lima langka sebagai berikut:
a. Orientasi atau pendahuluan (guru  menetapkan tujuan, langkah dan materi)
b. Pengembangan (guru menjelaskan konsep atau keterampilan, mendemontrasikan
model , dan mengecek pengertian murid )
c. Latihan terstruktur (guru memandu kegiatan kelompok murid, memberi balikan
dan murid memberi tanggapan)
d. Latihan terbimbing (murid berlatih memahami konsep baru, guru memantau, dan
selanjutnya murid-murid berlatih di luar kelas)
e. Latihan bebas atau mandiri (guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di
luar kelas dan murid melanjutkan latihan mandiri).

D.    Cara memilih sumber dan media belajar


Secara sederhana media belajar mencakup bahan dan alat audio seperti I kaset audio
dan siaran radio, bahan dan alat visual seperti siaran tv, gambar, dan diagram, benda tiruan
dan benda sesunggunya yang di pilih sesuai lingkungan dan tepat guna.
Layak lingkungan artinya media yang dipakai itu tersedah di lingkungan sekitar, sehinga
dapat di manfaatkan oleh guru dengan sebaik-baiknya
KB3: Evaluasi Program Pembelajaran Kelas Rangkap

A.    Cara Penilaian Terhadap Pelaksanaan PKR

a. Mengecek Keterlaksanaan Jadwal


b. Mengecek Keterlaksanaan Pembelajaran di kelas-kelas yang di Rangkap
c. Mencatat Materi Pembelajaran yang tidak sempat diajarkan
d. Mencatat Kegiatan Yang Tertunda,
e. Mencatat Tugas-Tugas Yang Harus Di Berikan Kepada Murid Hari
Minggu Berikutnya,
f. Mencatat Pertanyaan Murid Yang Belum Sempat Terjawab,
g. Mencatat Murid-Murid Yang Belum Banyak Terlibat Secara Baktif Dalam
Belajar,
h. Menulis Hal-Hal Yang Perlu Anda Perbaiki Dalam PKR,
i. Mencatat Hal-Hal Yang Memuaskan Dan Mengecewakan Anda Sebagai
Guru Dalam PKR,
j. Mengapa harus mencatat hal-hal yang perlu dibicarakan dengan guru lain,

B.     Bagaimana Memanfaatkan Hasil Penilaian Proses Belajar Murid Dalam


Memperbaiki PKR

Misalnya anda melaksanakan PKR dikelas III dan IV. Ternyata kelas III cendrung
mendapat nilai baik karena kelas III Dan IV Selalu dirangkap dalam satu ruangan tanpa
penyekat atau pemisah ruangan. Sebaliknya PKR kela V dan kelas VI yang selalu berlansung
di dua ruangan terpisah cendrung kurang berdisiplinan.

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIK MATA KULIAH PKR


A.    Penyusunan Rancangan Pembelajaran Kelas Rangkap

a. Menetapkan Model PKR


b. Menyusun Rancangan PKR untuk Kegiatan Praktik dan simulasi

B.     Pelaksanaan Praktek Dan Simulasi Pembelaran Kelas Rangkap

a. Konsultasikan proses praktek PKR yang harus anda lakukan dengan kepala
sekolah dan meminta izin untuk praktek. Kemudian anda harus mencari teman
sejawat sesama guru dari tingkat kelas yang berbeda untuk diminta bantuannya
sebagai mitra mengajar  ( jika anda memilih mengajar secara tim ) di kelas pada
saat praktek PKR.
b. Anda juga harus menyiapkan siswa-siswa di kelas anda dan menerangkan scenario
praktek PKR yang akan anda lakukan serta bagaimana seharusnya para siswa anda
bersikap jika dicampur dengan kakak atau adik kelas mereka karena anda
mempratekkan  PKR.
c. Anda juga harus membahas dan mempelajari bersama alat penilaian yang
digunakan untuk mengobservasi penampilan anda dalam PKR bersama-sama
kepala sekolah/teman sejawat sesame guru yang dimintai tolong untuk
mengobservasi dan memberi penilaian terhadap penampilan anda.
d. Praktek PKR dikelas anda sendiri harus berlangsung sesuai dengan waktu jam
pelajaran yang sebenarnya.

C.    Alat Penilaian Pelaksanaaan Praktek Dan Simulasi Pembelajaran Kelas Rangkap

a. Lembar Refleksi Pelaksanaan Praktek Pembelajaran Kelas Rangkap


b. Alat Penilaian Kemampuan Merancang Pembelajaran Kelas Rangkap ( PKR )
c.

Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Kelas Rangkap

1. Menentukan Bahan Pembelajaran dan Merumuskan Tujuan/Indikator


2. Mengembangkan Dan Mengorganisasikan Materi, Media ( Alat Bantu
Pemebelajaran ), Dan Sumber Belajar.
3. Merencanakan Skenario Kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap,
4. Merancang Pengelolaan Kelas
5. Merencanakan Prosedur, Jenis, dan Menyiapkan Alat Penilaian,
6. Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran  Kelas Rangkap

2b. Alat Penilaian Kemampuan Melaksanakan Praktek Pembelajaran Kelas   Rangkap


            Agar anda mendapatkan manfaat dari kegiatan praktek yang anda lakukan, maka
teman sejawat/kepala sekolah perlu melakukan pengamatan ketika anda sedang
melaksanakan praktek pembelajaran kelas rangkap di kelas.

Penjelasan Skala Nilai Apkg 2 Lembar Penilaian Kemampuan Melaksanakan


Pembelajaran Kelas Rangkap
a. Melakukan Pembelajaran
b. Mengelola Interaksi Kelas
c. Mendemontrasikan Kemampuan khusus dalam Pembelajaran Kelas Rangkap,
(isilah dengan yang sesuai dengan RP PKR Yang sedang dinilai)
 Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran   Bahasa
Indonesia
 Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran Matematika
 Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran IPA;
 Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran IPS;
d. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
e. Kesan umum PelaksanaanPembelajan kelas rangkap.

2c. Lembar penilaian simulasi dikelas tutorial

a. pendahuluan kegiatan hafal

1. Menarik minat /perhatian


2 Membewerikan Acuan
3 Membuat Kaitan
b.  Penyajian Kegiatan Inti
1. Penjelasan konsep/ Data /Fakta/ Pri.nsip, Dengan Contoh/ ilustrasi/ Demontrasi
2. Tnya – Jawab/ pemberian Penguatan
3. Pemberian Tugas /latihan secara indufidu/kelompok evaluasi/proses
c. Penutup/ kegiatan/akhir
1. Peninjauan Kembali
2. Evaluasi Hasil Belajar/ Pemberian Tindak Lanjut
3. Lembar Kesan

Anda mungkin juga menyukai