Anda di halaman 1dari 8

Volume 4 No.

2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)


http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

Desain Model Manajemen Layanan TI berbasis Information


Technology Infrastructure Library (ITIL)
Hendro Gunawan
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jl. Babarsari No.44, Daerah Istimewa Yogyakarta
E-mail: hendro.gunawan@uajy.ac.id

ABSTRACT
Along with the increasing need for services in organizations, especially in the field
of Information Technology (IT), the IT paradigm which initially only focused on
data processing and manipulation, is now beginning to shift to strategic planning
and IT services. IT Service Management (ITSM) is a method of managing
information technology systems that seek to align IT with business needs to
manage the provision of efficient IT services with quality assurance. ITIL
(Information Technology Infrastructure Library) is one of the Frameworks in ITSM,
ITIL is a popular / widely used Framework in ITSM research. Atma Jaya
Yogyakarta University (UAJY) is one of the major private universities in
Yogyakarta and is also increasingly complex in providing services to its academic
community. The use of IT in UAJY is manifested in a variety of services that can
support the needs of every user. This research resulted in an IT service design
that will be used by students and lecturers. This research focuses on the Service
Design phase which will produce a Service Design Package (SDP) using the ITIL
Framework.

Keywords: ITIL, ITSM, service design, service design package

PENDAHULUAN Framework dalam ITSM, ITIL menjadi


Seiring dengan meningkatnya kebutuhan Framework yang populer / banyak digunakan
layanan dalam organisasi terutama dalam dalam penelitian bidang ITSM [2] dan saat ini
bidang Teknologi Informasi (TI) maka sangat populer di kalangan manajer TI [3].
paradigma TI yang pada awalnya hanya ITSM memiliki potensi secara positif untuk
berfokus kepada pengolahan dan manipulasi mempengaruhi efek TI dalam bisnis. Sebagai
data, sekarang mulai bergeser pada contoh, peneliti telah menemukan bahwa
perencanaan strategis dan layanan TI. terdapat hubungan antara manajemen
Lingkungan TI menjadi semakin berkembang layanan TI dan kualitas layanan dan
begitu pula dalam manajemen TI. Manajemen kepuasan pelanggan [2]. ITIL adalah
TI menjadi semakin kompleks dan sulit karena kerangka kerja 'praktik terbaik' untuk
jumlah aset baik itu hardware, software mengelola layanan TI, yang dapat
maupun sumber daya manusia. Karena disesuaikan dengan lingkungan bisnis apa
kompleksitas tersebut maka perlu pun. ITIL memperkenalkan metodologi yang
dipertimbangkan efisiensi dan efektivitas sistematik dalam mengelola layanan TI dalam
penggunaan aset-aset tersebut. Kesuksesan organisasi. ITIL adalah kerangka kerja tata
organisasi dalam mencapai tujuan bisnis kelola TI tingkat tinggi yang menjelaskan cara
secara langsung tergantung terhadap mencapai kesuksesan manajemen layanan
dukungan TI operasional TI dalam suatu organisasi [4].
IT Service Management (ITSM) telah Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
dibentuk untuk mengatur lingkungan yang merupakan salah satu universitas swasta
kompleks dengan menggabungkan beberapa besar di Yogyakarta dengan jumlah
metode yang berbeda [1]. IT Service mahasiswa sekitar 11.000 orang, 6 fakultas
Management (ITSM) / Manajemen layanan dengan 11 program studi S-1 dan 5 program
teknologi informasi adalah metode S-2, termasuk 4 program studi S-1 kelas
pengelolaan sistem teknologi informasi yang internasional. Dalam melakukan pelayanan
berusaha untuk menyelaraskan IT dengan terhadap dosen, mahasiswa dan tenaga
kebutuhan bisnis untuk mengelola kependidikan UAJY juga memanfaatkan TI.
penyediaan layanan TI yang efisien dengan Penggunaan TI di dalam UAJY terwujud
jaminan kualitas. ITIL (Information Technology dalam berbagai layanan yang dapat
Infrastructure Library) adalah salah satu menunjang kebutuhan setiap pengguna. Pada

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 104
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

penelitian sebelumnya peneliti telah 5. Menetapkan dan menjelaskan


melakukan analisa dan membuat model akuntabilitas dan hak keputusan (secara
berbasis ITIL pada tahap Service Strategy. jelas mendefinisikan peran dan otoritas)
Berdasarkan model dan template dokumen 6. Mengelola risiko, perubahan dan
yang dibuat maka akan disediakan sebuah kemungkinan secara proaktif
layanan TI bagi mahasiswa. Obyek pada 7. Meningkatkan kinerja organisasi TI,
penelitian ini secara khusus adalah program kepatuhan, kedewasaan dan
studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi pengembangan staf
Industri. Penelitian ini dilakukan untuk 8. Meningkatkan layanan pelanggan dan
menerapkan model service strategi yang telah responsif secara keseluruhan
dibuat. Penelitian ini akan menghasilkan
sebuah desain layanan TI yang akan Berapa banyak tata kelola TI yang
digunakan oleh mahasiswa. Penelitian ini dibutuhkan dan kapan cukup. Ini sangat
fokus pada tahap Service Design yang akan tergantung pada sejumlah faktor antara lain
menghasilkan Service Design Package (SDP) [7]: Investasi dalam TI, Strategi perusahaan,
menggunakan Framework ITIL. Tingkat ketergantungan bisnis pada teknologi,
Berdasarkan latar belakang di atas dapat Filosofi dan kebijakan manajemen,
dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana Kompleksitas, ukuran dan durasi inisiatif,
desain manajemen layanan teknologi Cakupan - Perusahaan luas versus sebagian
informasi berbasis ITIL di Universitas Atma dari perusahaan; Jumlah lokasi; Domestik
Jaya Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah versus Internasional, Jumlah antarmuka dan
terwujudnya desain layanan teknologi persyaratan integrasi dengan bisnis, Tingkat
informasi berbasis ITIL di Universitas Atma risiko, Persyaratan pelanggan dan / atau
Jaya Yogyakarta. sponsor, Peraturan, kontrol dan kepatuhan
dokumentasi, Tingkat keamanan yang
TINJAUAN PUSTAKA diperlukan, Tingkat pertanggungjawaban yang
Tata Kelola TI adalah bagian dari tata kelola dibutuhkan dan yang diinginkan, dan
perusahaan, sekumpulan proses pelaporan, Persyaratan audit dan kontrol
perencanaan dan pelaporan kinerja dan ITSM adalah satu set kemampuan khusus
peninjauan dengan keputusan terkait, yang suatu perusahaan untuk memberikan sesuatu
menetapkan metrik kontrol dan kinerja yang bernilai kepada pelanggan dalam bentuk
mengenai investasi TI, layanan pengiriman layanan. Layanan adalah sarana untuk
dan otorisasi baru atau perubahan dan memberikan nilai kepada pelanggan dengan
kepatuhan terhadap peraturan, undang- memfasilitasi hasil yang ingin dicapai
undang dan kebijakan organisasi [5]. Sebagai pelanggan [8]. Layanan yang diberikan
bagian dari tata kelola perusahaan, struktur perusahaan ini berbeda-beda juga,
tata kelola TI, proses dan mekanisme tergantung dari kebutuhan pelanggan mereka.
relasional memungkinkan TI dan pelaku bisnis Dulu banyak perusahaan fokus pada internal
untuk memenuhi tanggung jawab mereka mereka baik dari segi organisasi maupun
dalam mendukung penyelarasan bisnis TI dan teknologi, saat ini paradigma tersebut mulai
penciptaan nilai berbasis TI [6]. Tujuan Tata berubah. Sekarang ini Penyedia layanan TI
Kelola TI adalah untuk mengarahkan dan harus mempertimbangkan kualitas layanan
mengelola inisiatif TI untuk memastikan yang mereka berikan dan mereka sekarang
bahwa kinerja memenuhi beberapa tujuan fokus terhadap hubungan dengan pelanggan
berikut: mereka.
1. Menyelaraskan investasi dan prioritas TI Saat ini perusahaan besar pun sangat
lebih dekat dengan bisnis membutuhkan ITSM lebih dari perusahaan
2. Mengelola, mengevaluasi, kecil dan ini tidak berarti bahwa perusahaan
memprioritaskan, mendanai, mengukur kecil tidak membutuhkan ITSM. Jelas bahwa
dan memantau permintaan untuk semua perusahaan membutuhkan ITSM dan
layanan TI dan hasil kerja, dengan cara itu tergantung pada ukuran perusahaan dan
yang lebih konsisten dan berulang untuk metodologi manajemen dalam memutuskan
mengoptimalkan bisnis sejauh mana akan memerlukan bantuan dari
3. Pemanfaatan sumber daya dan aset ITSM [9]. ITSM dapat menjadi panduan untuk
yang bertanggung jawab dan efisien proses layanan TI di organisasi, sehingga
4. Memastikan bahwa TI memberikan penyelarasan antara bisnis dan TI dapat
rencana, anggaran, dan komitmennya direalisasikan [10].
ITIL adalah kerangka kerja 'praktik terbaik'
untuk mengelola layanan TI, yang dapat

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 105
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

disesuaikan dengan lingkungan bisnis apa kepada klien. Panduan ini disajikan
pun. ITIL memperkenalkan metodologi yang dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari
sistematik dalam mengelola layanan TI dalam konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-
organisasi. Didirikan pada akhir 1980-an [11] proses inti yang beroperasi di
oleh penyedia layanan pemerintah Inggris, keseluruhan tahapan ITIL Service
Central Computer and Telecommunication Lifecycle.
Agency (CCTA). Tabel 1 menunjukkan 2. Service Design, Pada ini, kita beralih dari
sejarah perkembangan ITIL. Kerangka konseptualisasi ke pengembangan.
implementasi ITIL dirancang untuk Harus mulai menentukan teknologi dan
menghasilkan berbagai manfaat bagi sebuah arsitektur yang diperlukan untuk
organisasi. Contoh manfaat potensial ini memberikan layanan yang dibutuhkan
meliputi: oleh pelanggan. Harus diidentifikasi alat
1. Peningkatan kepuasan pengguna dan dan sistem manajemen yang diperlukan
pelanggan dengan layanan TI; untuk mendukung dan memantau
2. Peningkatan ketersediaan layanan, yang layanan TI yang direncanakan untuk
mengarah langsung pada peningkatan ditawarkan. Di bawah tahap desain
keuntungan dan pendapatan bisnis; layanan, harus ada cetak biru lingkungan
3. Meningkatkan waktu ke pasar untuk TI yang dapat diprediksi dan stabil.
produk dan layanan baru. Service Design berisi prinsip-prinsip dan
Dalam beberapa tahun telah terjadi metode desain untuk mengkonversi
perkembangan dan modifikasi kerangka ITIL. tujuan strategis organisasi TI dan bisnis
Versi saat ini, ITIL v3, dikembangkan pada menjadi portofolio/koleksi layanan TI
tahun 2007 dan berisi lima volume inti (atau serta aset-aset layanan seperti server,
buku), yaitu Service Strategy, Service Design, storage dan sebagainya.
Service Transition, Service Operation dan Service Design dimulai dengan
Continual Service Improvement [12]. seperangkat persyaratan bisnis, dan
berakhir dengan pengembangan solusi
layanan yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan bisnis yang terdokumentasi,
dan menyediakan Paket Desain Layanan
(SDP) untuk digunakan kemudian dalam
tahap transisi layanan (Service
Transition). SDP mendefinisikan semua
aspek layanan dan persyaratan TI
melalui setiap tahap dalam desain
layanan, dan dibuat untuk setiap layanan
TI baru, perubahan besar, atau layanan
pensiun [8]. Oleh karena itu, ruang
lingkup desain layanan tidak hanya untuk
merancang layanan TI baru, tetapi juga
peningkatan kualitas layanan,
kontinuitas, atau kinerja layanan [10].
Gambar 1. Siklus ITIL 3. Service Transition, Dalam fase transisi
layanan, kita harus berpindah dari cetak
Di bawah ini merupakan penjelasan lima biru ke pembangunan dan pengujian
fase pada gambar 1 yaitu: layanan yang sebenarnya dan akhirnya
1. Service Strategy, merupakan fase di akan diproduksi. Ketika masuk tahap ini,
mana fokusnya adalah pada siapa maka desain layanan yang telah kita
pelanggannya, layanan untuk memenuhi desain akan diubah ke tahap
kebutuhan pelanggan, sumber daya yang operasional. Lingkungan dalam tahap
diperlukan untuk mengembangkan desain juga akan berubah ke lingkungan
layanan tersebut, dan syarat untuk operasional. Pada fase ini akan diberikan
keberhasilan penyampaian layanan. gambaran kebutuhan yang telah
Pada fase ini mencoba mengidentifikasi didefinisikan pada tahap-tahap
tujuan bisnis klien, dan membuat konsep sebelumnya, sehingga dapat diwujudkan
portofolio layanan TI untuk memenuhi secara efektif dan efisien pada tahap
tujuan tersebut. Ketika mengembangkan selanjutnya.
strategi, maka biaya yang dikeluarkan 4. Service Operation, Setelah tahap transisi
harus setara dengan nilai yang diberikan selesai, fokus layanan akan berubah

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 106
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

untuk menjaga lingkungan TI berjalan peneliti di berbagai bidang seperti sistem


lancar. Layanan yang diberikan setiap informasi, ilmu komputer, rekayasa perangkat
hari akan dipantau kesehatannya secara lunak, manajemen operasi dan pemasaran
keseluruhan. Selain itu, jika ada [13,14]. Banyak penelitian sebelumnya yang
gangguan pada layanan maka dengan berfokus pada faktor-faktor keberhasilan
cepat harus dapat diatasi gangguan dalam proyek implementasi ITIL [15],
tersebut, menyelidiki akar masalah, sedangkan penelitian lainnya telah berfokus
menganalisis apakah ada pada kematangan proses ITSM [16], yang
kecenderungan masalah berulang, dan memprediksi siklus hidup manajemen insiden
mengirimkan permintaan pengguna [17], dan integrasi pendekatan ITIL dan
sambil menjaga biaya seminimal Capability Maturity Model Integration (CMMI)
mungkin. Selain itu juga akan disediakan untuk peningkatan proses.
panduan-panduan tentang pengelolaan
layanan TI agar efektif dan efisien, METODOLOGI PENELITIAN
sehingga kinerja layanan TI yang telah Kegiatan penelitian akan dilaksanakan di
disetujui dan dijanjikan oleh pelanggan Program Studi Sistem Informasi Universitas
dapat terpenuhi. Atma Jaya Yogyakarta. Penelitian ini akan
5. Continual Service Improvement (CSI), menggunakan metode pengamatan langsung
Fase peningkatan layanan berkelanjutan terhadap obyek penelitian [18].
(CSI) meliputi semua tahap siklus hidup Tahapan penelitian berupa
layanan. Pada tahap ini akan dinilai, 1. Studi pendahuluan
digukur, dan bagaimana meningkatkan Melakukan studi literatur tentang ITIL dan
kinerja lingkungan TI. Istilah mempelajari kembali secara mendalam
berkelanjutan digunakan alih-alih tentang siklus hidup Framework ITIL
berkelanjutan untuk menekankan terutama pada tahap Service Design dan
pencapaian efisiensi proses melalui Service Transition agar dapat diterapkan
peningkatan bertahap atau bertahap. untuk membuat sebuah layanan berbasis
Hasil dari CSI ini digunakan untuk terus TI di Program Studi Sistem Informasi
meningkatkan infrastruktur, alur kerja, UAJY.
dan fungsionalitas saat teknologi dan 2. Persiapan dan perencanaan analisis
praktik baru muncul. CSI juga sesuai dengan tahap Service Design dan
menggabungkan berbagai macam prinsip Service Transition
dan metode dari manajemen kualitas. Berdasarkan penelitian sebelumnya telah
dibuat model dan template dokumen pada
Gambar 2 menunjukkan proses-proses tahap Service Strategy. Pada tahap ini
layanan yang terdapat pada kerangka kerja akan disiapkan dokumen-dokumen di
ITIL. Pada setiap komponen terdapat point setiap siklus. Pada siklus Service Design
utama yang menjadi pertimbangan dalam akan dibuat design layanan TI yang akan
siklus hidup ITIL. Pada penelitian ini yang dibuat dilengkapi dengan dokumen-
akan dilakukan hanya pada komponen dokumen pendukung.
Service Design, Service Transition dan 3. Pembangunan Layanan TI
Service Operation. Pada tahap ini akan dikembangkan sebuah
layanan TI baru di Program studi sistem
informasi yang dapat digunakan oleh
mahasiswa. Rencana layanan TI yang
dibuat adalah sebuah sistem informasi
bimbingan akademik dan KRS berbasis
web. Pengembangan sistem informasi ini
akan menggunakan metode
pengembangan perangkat lunak
prototyping.
4. Implementasi Layanan TI
Setelah sistem informasi bimbingan
akademik dan KRS dibuat, maka akan diuji
coba dan digunakan oleh mahasiswa.
Gambar 2. Proses Layanan dalam tiap Pada tahap ini akan dilakukan sosialisasi
komponen kepada mahasiswa dan menyiapkan SDM
untuk melayani mahasiswa jika ada
Penelitian layanan TI bersifat
multidisiplin dan telah menarik minat para

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 107
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

kendala dalam menggunakan layanan TI proses apa saja yang harus ada di dalam
tersebut. SDP. Framework ITIL memberikan panduan
praktik terbaik tentang jenis item yang
PEMBAHASAN terkandung dalam SDP, tetapi bukan
Luaran utama dari Service Design adalah kepastian bahwa SDP harus seperti ini.
Paket Desain Layanan/Service Design Karenanya setiap SDP akan menjadi unik
Package (SDP). SDP adalah sebuah paket bagi organisasi yang membuatnya.
dokumen yang memberikan informasi detail Organisasi, jenis konten, apa yang dikatakan
tentang semua aspek desain sebuah layanan konten, dan bagaimana pengelolaannya
TI dan alasan kebutuhan untuk adalah semua keputusan yang dibuat oleh
mewujudkannya (requirements). Paket Desain masing-masing organisasi untuk memenuhi
Layanan akan memiliki semua dokumen dan kebutuhan pelanggan dan penggunanya.
informasi terkait dengan bagaimana aplikasi Kunci keberhasilan SDP adalah bahwa SDP
dirancang dan dikembangkan termasuk berisi semua informasi yang diperlukan oleh
kebijakan atau aturan yang diketahui atau proses Transisi Layanan untuk membangun,
kendala lainnya. Tujuan SDP adalah untuk menguji, mengonfigurasi, merilis, dan
menyediakan seperangkat aset pengetahuan menyebarkan layanan serta komponen
yang dapat dilewati siklus hidup untuk pendukungnya.Untuk mendapatkan
digunakan di setiap tahap. Karena ITIL adalah gambaran sistem secara menyeluruh, maka
praktik terbaik, maka sebenarnya tidak ada dilakukan analisis berdasarkan Framework
aturan di Framework ITIL bahwa proses- ITIL.

4.1. Ringkasan Layanan layanan. Tabel 1 merupakan informasi


Informasi umum layanan yang akan dibangun ringkasan layanan.
sebagai titik awal untuk desain dan transisi

Tabel 1. Ringkasan Layanan


1 Nama Layanan Sistem Informasi Bimbingan Mahasiswa (SIBIMA)
2 Deskripsi layanan Layanan ini merupakan sebuah sarana bagi mahasiswa untuk
umum / awal melakukan bimbingan kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
baik bimbingan akademik maupun bimbingan KRS
3 Penyedia Layanan Program Studi Sistem Informasi UAJY
4 Pelanggan dan Pengguna layanan ini adalah mahasiswa dan Dosen Pembimbing
pengguna Akademik.

4.2. Business case berdasarkan informasi sehubungan dengan


Business case dikembangkan untuk perluasan atau perubahan portofolio layanan
mendukung pengambilan keputusan dari perspektif strategis:

Tabel 2. Business case perspektif pelanggan


1 Situasi saat ini Saat ini proses bimbingan akademik dan bimbingan KRS masih secara
(baseline) manual, proses pencatatan dan pembimbingan menggunakan buku
bimbingan akademik. Proses bimbingan yang manual tersebut
menyebabkan beberapa kendala antra lain mahasiswa tidak dapat
memantau secara langsung proses bimbingan karena dokumen
bimbingan disimpan oleh DPA. Buku bimbingan yang tidak bersifat
rahasia, karena ada beberapa informasi yang dapat dilihat oleh
mahasiswa yang lain. Dokumentasi buku bimbingan juga menjadi salah
satu masalah bagi program studi, karena setiap semester buku bimbingan
akan diganti dengan yang baru. Sehingga informasi-informasi bimbingan
semester sebelumnya susah dilacak, karena dokumen bimbingan harus
dilaporkan ke program studi.
Masalah lain yang muncul adalah mahasiswa malas melakukan
bimbingan ke dosen pembimbing akademik, padahal bimbingan akademi
wajib dilakukan oleh mahasiswa minimal 4 kali dalam satu semester.
Aturan 4 kali selama satu semester merupakan aturan pemerintah yang
tertuang pada dokumen akreditasi program studi. Sehingga agar
mendapatkan nilai maksimal, maka Prodi mewajibkan minimal bimbingan
sebanyak 4 kali. Dengan adanya SIBIMA diharapkan membantu

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 108
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

mahasiswa untuk melakukan bimbingan.


2 Proposisi SIBIMA dapat membuat mahasiswa memantau proses pembimbingan
manfaat / nilai akademik dimana saja dan kapan saja, karena SIBIMA dapat diakses
pelanggan dan secara online. Informasi bimbingan menjadi rahasia karena untuk dapat
pengguna yang mengakses informasi bimbingan, mahasiswa dan DPA harus login terlebih
diharapkan dahulu. Lebih mudah dalam dokumentasi informasi-informasi bimbingan.
Dosen dapat langsung melihat sejarah bimbingan mahasiswa pada
semester-semester sebelumnya.

Tabel 3. Business case perspektif penyedia layanan


No Kategori Keterangan
1 Service Level Karena model sistem ini adalah model layanan pendukung kepada
Requirements mahasiswa, maka penyedia layanan tidak secara khusus membuat
(SLR) Service Level Agreement (SLA) untuk pengguna. Akan tetapi
pengguna baik itu mahasiswa dan dosen dapat memberikan masukan
akan kebutuhan-kebutuhan terhadap layanan yang akan
dikembangkan.
2 Penilaian Manfaat bisnis= membantu dosen dan mahasiswa selama proses
Kesiapan bimbingan akademik dan mempermudah dokumentasi bimbingan
Organisasi akademik mahasiswa.
Penilaian keuangan= telah disediakan dana untuk biaya programmer
dalam pembuatan Sistem Informasi Bimbingan Mahasiswa (SIBIMA).
Sedangkan biaya untuk server dan domain akan menggunakan server
dari universitas melalui Kantor Sistem Informasi.
Penilaian Sumber Daya= dari sumber daya manusia, telah ditugaskan
laboran Lab Rekayasa Proses Bisnis sebagai support sistem.
Kemampuan yang diperlukan sebagai support sistem adalah
kemampuan pemrograman berbasis web dan analis sistem.
Aturan= menyiapkan aturan pembimbingan akademik dapat dilakukan
secara tatap muka dan on-line melalui Sistem Informasi Bimbingan
Mahasiswa. Aturan ini diharapkan

4.3. Desain Layanan dan Teknis merupakan desain arsitektur layanan SIBIMA,
Berdasarkan spesifikasi layanan, maka pada sisi client, perangkat keras yang
dibuatlah arsitektur layanan. Arsitektur diperlukan pengguna untuk mengakses
layanan memberikan gambaran umum SIBIMA adalah komputer, laptop atau
komponen layanan (logis) utama dan smartphone. Perangkat lunak yang
dependensinya untuk membantu lebih dibutuhkan untuk mengakses SIBIMA diakses
memahami struktur dan logis serta melalui browser, untuk dapat mengaksesnya
pengaturan teknis layanan. Gambar 3 client harus memiliki koneksi internet.

Respon dari server ke klien

Client
Internet

Permintaan dari klien ke server Web Server

Client
Gambar 3. Arsitektur Layanan

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 109
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

Data yang dibutuhkan untuk hak akses Sistem Informasi Universitas Atma Jaya
pengguna adalah data mahasiswa dan data Yogyakarta, sehingga database pengguna
dosen pembimbing akademik. Data tersebut tidak perlu dimasukkan ke sistem secara
diperoleh dari sistem informasi di Kantor manual.

4.4. Kriteria penerimaan layanan


Kriteria penerimaan layanan didasarkan pada hasil dari analisis persyaratan dan tercantum dalam
Tabel 4 berikut:
Tabel 4. Kriteria penerimaan layanan
No Kategori Kriteria penerimaan
1 Kriteria Fungsi-fungsi yang terdapat pada SIBIMA antar lain:
penerimaan  Pengguna Mahasiswa= fungsi login untuk masuk ke dalam
fungsional dan sistem, fungsi edit password dan edit data diri, fungsi upload
teknis foto profil, fungsi input bimbingan akademik dan bimbingan
KRS, fungsi view bimbingan-bimbingan yang telah dilakukan
ke DPA.
 Pengguna Dosen Pembimbing Akademik= fungsi login untuk
masuk ke dalam sistem, fungsi edit password dan edit data
diri, fungsi memasukkan bimbingan, fungsi cek bimbingan
yang telah dikirim oleh mahasiswa, fungsi view dan hapus
bimbingan mahasiswa, fungsi cetak laporan berdasarkan
semester dan tahun akademik.
Kriteria penerimaan untuk semua fungsi diatas adalah fungsi dapat
dilakukan dengan benar dan tepat, sehingga sistem tidak boleh ada
error.
2 Ketersediaan, Karena model desain arsitektur SIBIMA yang menempatkan data di
kesinambungan, server universitas, maka untuk ketersediaan, kesinambungan dan
dan kriteria performansi sistem akan mengikuti kebijakan dari Kantor Sistem
penerimaan terkait Informasi UAJY. Harapan dari penyedia layanan yaitu Prodi Sistem
performansi Informasi adalah sistem harus dapat diakses 24x7 jam atau
ketersediaan sistem diatas 99%, kapasitas yang disediakan oleh
server SIBIMA unlimited, tidak ada batasan akan jumlah user yang
mengakses SIBIMA. Aspek kontinuitas harus terdapat backup server
jika sever utama terdapat kendala, sehingga tidak mengganggu
pengguna.

3 Kriteria Setiap pengguna memiliki username dan password untuk dapat masuk
penerimaan terkait ke Sistem Informasi Bimbingan Mahasiswa. Pengguna dapat
keamanan dan melakukan update password dengan konfirmasi bahwa pengguna
data mengetahui password sebelumnya. Password pengguna akan
dienkripsi ketika disimpan ke dalam database sistem.
4 Kriteria Terdapat fungsi bantuan bagi pengguna jika mengalami masalah
penerimaan terkait SIBIMA. Terdapat single point contact yaitu staf teknisi yang
organisasi dapat membantu pengguna. Jika dibutuhkan dapat dibuat sistem
• Kriteria untuk helpdesk/servicedesk yang dapat mendokumentasikan semua incident
komunikasi yang dan problem, sehingga dapat digunakan untuk perbaikan dan
efektif pengembangan sistem.
• Kriteria untuk Dilakukan pelatihan tentang penggunaan sistem minimal 1 kali untuk
pengguna yang pengguna. Melakukan koordinasi antara staf teknisi SIBIMA dengan
efektif atau pihak Kantor Sistem Informasi UAJY terkait ketersediaan, kapasitas,
pelatihan staf dan kinerja server agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal
pendukung kepada pengguna.

KESIMPULAN sebuah paket dokumen yang memberikan


Berdasarkan analisis yang telah dilakukan informasi detail tentang semua aspek desain
menggunakan kerangka kerja ITIL pada tahap sebuah layanan TI dan alasan kebutuhan
service design maka dihasilkan sebuah untuk mewujudkannya. SDP yang dibuat
Service Design Package (SDP). SDP adalah dalam penelitian ini adalah SDP yang sesuai

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 110
Oleh : Hendro Gunawan
Volume 4 No. 2, Juli - Desember 2019 MEANS (Media Informasi Analisa dan Sistem)
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/Jurnal_Means/ p-ISSN : 2548-6985, e-ISSN : 2599-3089

dengan kebutuhan organisasi. Dari perspektif harus dipenuhi dalam proses bimbingan
pelanggan yaitu dosen dan mahasiswa akademik, dan berdasarkan keluhan dan hasil
terdapat tuntutan akan sebuah Sistem proses bimbingan yang dilakukan secara
Informasi Bimbingan Mahasiswa yang dapat manual, ternyata minat mahasiswa melakukan
membantu mereka dalam bimbingan rendah. Sehingga diharapkan
mendokumentasikan proses bimbingan dengan adanya Sistem Informasi Bimbingan
akademik dan KRS secara rahasia. Dari Mahasiswa ini proses bimbingan dapat lebih
perspektif penyedia layanan Sistem Informasi teratur dan lancar.
Bimbingan Mahasiswa terdapat aturan yang

DAFTAR PUSTAKA
[1] Mesquida, A. L., Mas, A., Amengual, E., Library Ver.3 (ITIL V3). International
& Calvo-Manzano, J. A. 2012, March. IT Journal of Business Research and
Service Management Process Management (IJBRM), 3(3), 113-132.
Improvement based on ISO/IEC 15504: [10] Suhairi, K., & Gaol, F. 2013. The
A systematic review. Information and Measurement of Optimization
Software Technology, 54(3), 239-247. Performance of Managed Service
[2] Iden, J., & Eikebrokk, T. 2013. Division with ITIL Framework using
Implementing IT Service Management: A Statistical Process Control. Journal of
systematic literature review. International Networks, 8(3), 518-529.
Journal of Information Management, [11] Cervone, F. 2008. ITIL: a framework for
33(3), 512-523. managing digital library services. In
[3] Iden, J., & Eikebrokk, T. R. 2016, April. OCLC Systems and Services (Vol. 24, p.
IT Service Management: Exploring ITIL 87).
Adoption over time in the Nordic [12] ITSMF . 2007. An Introductory Overview
Countries . ITSM Nordic Research of ITIL® V3.
Workshop. [13] Bardhan, I., Demirkan, H., Kannan, P.,
[4] Mourad, M. B., & Johari , R. 2014, June. Kauffman, R., & Sougstad, R. 2010. An
Resolution of Challenges That Are Interdisciplinary Perspective on IT
Facing Organizations before ITIL Services Management and Service
Implementation. International Journal of Science. Journal of Management
Future Computer and Communication, Information Systems, 26(4), 13-64.
3(3), 201-215. [14] Huang, M.-H., & Rust, R. 2013. IT-
doi:10.7763/IJFCC.2014.V3.298 Related Service: A Multidisciplinary
[5] Selig, G. J. 2016. IT Governance-An Perspective. Journal of Service
Integrated Framework and Roadmap: Research, 16(3), 251-258.
How to Plan, Deploy and Sustain for doi:10.1177/1094670513481853
Improved Effectiveness. Journal of [15] Tan, W. G., Cater-Steel, A., and
International Technology and Information Toleman, M. 2009. Implementing IT
Management, 25(1), 55-76. Service Management: A Case Study
[6] De Haes, S., & Van Grembergen, W. Focusing on Critical Success Factors.
2009. An exploratory study into IT Journal of Computer Information
governance implementation and its Systems, 50(2), 1-12.
impact on business / IT alignment. [16] Niessink, F., & Van Vliet, H. 1998.
Information Systems Management, Towards Mature IT Services. Software
26(2), 123-137. Process: Improvement & Practice, 4(2),
[7] Selig, G. J. 2015. Implementing Effective 55-71.
IT Governance & IT Management, 2nd [17] Caldeira, J., & Brito e Abreu, F. 2008.
Edition. Van Haren Publishers. Influential Factors on Incident
[8] Cartlidge, A., Rudd, C., Smith, M., Management: Lessons Learned From a
Wigzel, P., Rance, S., Shaw, S., & Large Sample of Products in Operation.
Wright, T. 2012. An Introductory Product-Focused Software Process
Overview of ITIL® 2011. London: The Improvement: 9th International
Stationery Office. Conference, 330-344.
[9] AlShamy , M. M., Elfakharany , E., & [18] Cholid , N., & Abu , A. 2013. Metode
ElAziem , M. A. 2012. Information Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Technology Service Management (ITSM)
Implementation Methodology Based on
Information Technology Infrastructure

Desain Model Manajemen Layanan TI Berbasis Information Technology Infrastructure Library (ITIL). 111
Oleh : Hendro Gunawan

Anda mungkin juga menyukai