Anda di halaman 1dari 4

NASKAH PRESENTASI CHAPTER 12

Baik, disini aku akan lanjut menyampaikan materi yang sudah teman-teman aku
sampaikan sebelumnya. Kalau aku tarik mundur terkait materi yang sebelumnya sudah
disampaikan kalau sebenarnya serikat pekerja/buruh ini ga wajib atau bisa dikatakan jika
memang dirasa perlu ya segera dibentuk. Tapi sebenarnya dengan adanya serikat pekerja ini
begitu penting karena serikat inilah yang memperjuangkan kepentingan pegawainya atau
kejelasan status kepegawaiannya.
Dan yaa sebenarnya serikat ini sudah seharusnya maju sehingga tidak bisa lagi dilakukan
asal main pecat atau yang lainnya karena sudah berhadapan dengan entitas atau organisasi
yang memang secara konstitusi atau secara undang-undang itu dilindungi. Dari yang sudah
saya sampaikan barusan bahwa bisa disimpulkan kalau itu sudah termasuk dalam keuntungan
dengan adanya serikat, tetapi tidak sampai situ saja, ada keuntungan lainnya seperti :
1) Pekerja dalam suatu perusahaan dapat menyampaikan aspirasi kepada manajemen
perusahaan. Aspirasi ini memiliki benefit seperti dapat memberikan input kepada
manajemen perusahaan untuk meningkatkan bisnis dan sebagainya, sehingga secara
otomatis kalau bisnis naik maka laba juga akan naik dimana hal tersebut otomatis
pekerja akan mendapatkan dampaknya juga. Lalu benefit lainnya, pekerja atau
karyawan dapat menyampaikan keluhan-keluhan terkait isu atau permasalahan
ketenagakerjaan di tempat kerja masing-masing. Move ke keuntungan selanjutnya.
2) Dengan serikat ini dapat membela kepentingan pekerja dalam perusahaan, dimana
dalam hal ini serikat harus pada posisi pekerja bukan posisi netral atau melindungi
manajemen. Mengapa begitu? ya karena balik lagi kalau serikat pekerja/buruh ini
dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh.
Dengan adanya serikat juga bisa mengajak atau menawarkan kepada manajemen
untuk melakukan perundingan.
Nah, jika buruh atau pekerja dan manajemen tidak dapat mencapai kesepakatan
melalui perundingan bersama dan negoisasi gagal, salah satu atau keduanya dapat
menggunakan taktik khusus untuk meningkatkan posisi negoisasinya dan mungkin
mempengaruhi opini publik. OK saya Rukoyah Nazirah yang akan menyampaikan materi
terkait taktik yang digunakan oleh buruh dan manajemen serta peran serikat pekerja di masa
depan.
Jadi, yang sudah saya singgung pada PPT sebelumnya terkait taktik khusus dimana
taktik tersebut bentuknya dengan pemogokan dan boikot, serta picket dan perlambatan kerja.
Yang memiliki taktik tidak hanya ada pada serikat saja tetapi manajemen juga memiliki
taktik khusus. Tapi yang pertama akan aku jelasin yaitu taktik serikat.
TAKTIK SERIKAT
Salah satu taktik serikat yaitu pemogokan. Pemogokan terjadi ketika pekerja secara
kolektif menolak untuk pergi bekerja. Pemogokan kerja ini dilakukan karena mereka merasa
adanya ketidakadilan terhadap pekerja/buruh. Biasanya juga tidak jauh-jauh dari kondisi
kerja, tingkat gaji dan sebaginya. Dalam permasalahan tersebut pekerja/buruh kerap sekali
melakukan unjuk rasa berupa pemogokan kerja terhadap perusahaan dan pemerintah
dikarenakan mereka meminta keadilan yang setara untuk pekerja dengan perusahaan
sehingga tidak ada lagi kesenjangan terhadap pekerja/buruh dengan perusahaan. Pemogokan
ini telah menjadi taktik serikat pekerja yang paling ampuh.
Mereka menarik perhatian publik pada perselisihan perburuhan dan dapat
menyebabkan operasi di perusahaan melambat atau berhenti total. Selain menolak bekerja,
para pemogok juga dapat melakukan aksi picket di perusahaan, berjalan-jalan sambil
membawa spanduk dan berbicara dengan public dan media tentang isu-isu yang
disengketakan. Serikat juga sering menggunakan picket sebagai alat informasi sebelum
melakukan pemogokan. Menyinggung perihal picket, picket sendiri adalah sesorang atau
sekelompok yang berdiri diluar tempat kerja atau tempat lain, memprotes sesuatu atau
mencoba membujuk orang lain untuk tidak masuk selama pemogokan berlangsung. Atau
lebih singkatnya kalau picket ini petugas serikat sekerja yang mengawasi pemogokan.
Ok kembali lagi, pemogokan memang terkadang mengarah pada penyelesaian
perselisihan perburuhan, namun, mereka juga telah menghasilkan kekerasan dan kepahitan
yang berkepanjangan. Seringkali setelah pemogokan akhirnya diselesaikan, buruh dan
manajemen tetap saling bermusuhan secara terbuka dan keluhan timbal balik atas
pelanggaran kesepakatan buruh-manajemen yang dirundingkan berlanjut.
Namun dari segala tindakan pemogokan tersebut tidak dibenarkan juga untuk selalu
mengutamakan tindakan mogok kerja apabila pekerja merasa dirugikan oleh perusahaan atau
badan hukum. Dari hal tersebut alangkah baiknya para pekerja tidak asal mogok kerja apabila
ingin mengutarakan aspirasinya melainkan dapat juga dengan cara bernegosiasi terlebih
dahulu terhadap atasan atau perusahaan dengan cara adanya perwakilan dari salah satu pihak
sehingga dapat mengambil jalan tengah yang diperoleh melalui musyawah.
Taktik selanjutnya yaitu boikot. Serikat pekerja juga berusaha meboikot sebagai
sarana untuk mencapai tujuan mereka dalam perselisihan perburuhan. Dimana boikot
diklasifikasikan sebagai primer atau sekunder.
 Boikot primer sendiri terjadi ketika buruh mendorong baik anggotanya
maupun masyarakat umum untuk tidak membeli produk atau jasa dari
perusahaan yang terlibat dalam perselisihan perburuhan. Atau arti lainnya
yaitu pemboikotan primer adalah pemboikotan oleh serikat pekerja dan
anggotanya untuk menghentikan konsumen dari menggunakan, membeli, dan
mengatur majikan khususnya atau produk suatu perusahaan tertentu, baik
berupa barang-barang atau jasa-jasa.

Umumnyapemboikotan primer terjadi selama negosiasi masalah


ketenagakerjaan. Kebanyakan serikat pekerjamenggunakan pemboikotan
primer sebagai metode untuk membawa manajemen mereka ke meja
perundingan dan menekan manajemen untuk memenuhi tuntutan mereka.

 Sedangkan, Boikot sekunder merupakan upaya pekerja untuk meyakinkan


orang lain agar berhenti berbisnis dengan perusahaan yang menjadi sasaran
boikot primer utama. Atau arti lainnya yaitu pemboikotan sekunder
merupakan upaya untuk mempengaruhi tindakan suatu bisnis dengan
melakukan tekanan pada bisnis lain.
Sebagai contoh, suatu kelompok memiliki keluhan terhadap Company A.
Sedang, company B adalah pemasok utama untuk Company A. Jika kelompok
yang mengeluh itu menginformasikan kepada Company B yang akan
meyakinkan masyarakat untuk berhenti melakukan bisnis, kecuali berhenti
melakukan bisnis dengan Company A. Nah, pemboikotan seperti yang
dilakukan oleh Company B adalah pemboikotan sekunder. Efek pemboikotan
tersebut akan mempengaruhi tindakan Company A untuk mengorganisasi
melawan pemasok utama.

Serikat pekerja dapat secara legal mengizinkan boikot primer, tetapi Taft-
Hartley Act membatasi penggunaan boikot sekunder. Karena aktivitas seperti
itu dianggap tidak adil dan pada dasarnya karena dapat memiliki dampak
buruk pada perdagangan intra dan inter-state serta kondisi umum
perekonomian.

TAKTIK MANAJEMEN
Nah, yang kedua aku bakal jelasin taktik manajemen. Seperti serikat pekerja,
manajemen juga menggunakan taktik khusus untuk mencapai tujuan tempat kerjanya. Taktik
khususnya ini mencakup dua hal, yaitu ;

 Lockout
Lockout itu apasih? Jadi, lockout ini adalah upaya manajemen untuk menekan
serikat pekerja dengan menutup sementara bisnis. Semisal pekerja tidak
bekerja ya yauda mereka ga dibayar. Tetapi manajemen jarang menggunakan
taktik ini. Bagaimanapun manajemen paling sering menggunakan injuction
dan strikebreakers untuk melawan tuntutan buruh yang dianggap berlebihan.
Selanjutnya ada,

 Injuction
Injuction sendiri adalah perintah pengadilan yang menahan seseorang untuk
memulai atau melanjutkan Tindakan yang mengancam atau melanggar hak
hukum orang lain, atau yang memaksa seseorang untuk melakukan Tindakan
tertentu. Manajemen telah meminta injuction untuk memerintahkan pekerja
yang mogok kembali bekerja, membatasi jumlah picket selama pemogokan,
atau menangani Tindakan apapun yang dapat meruhikan kesejahteraan publik.
Agar pengadilan mengeluarkan injuction, manajemen harus menunjukkan
alasan yang adil.

Majikan memiliki hak untuk mengganti pekerja yang mogok sejak putusan
Mahkaman Agung tahun 1938, tetapi taktik ini jarang digunakan sampai tahun
1980-an. Penggunaan strikebreakers sejak saat itu telah menjadi sumber
permusuhan dan kekerasan tertentu dalam hubungan perburuhan.
Strikebreakers adalah pekerja yang dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan
pekerja yang mogok sampai perselisihan perburuhan diselesaikan.
MASA DEPAN SERIKAT PEKERJA DAN HUBUNGAN BURUH DENGAN
MANAJEMEN
Serikat pekerja di masa depan tidak diragukan lagi akan sangat berbeda dengan
serikat pekerja di masa lalu. Seperti yang sudah dijelaskan diawal bab tadi mengenai sejarah
serikat pekerja, hari ini serikat pekerja terbesar di Amerika Serikat adalah National Education
Association (NEA) dengan 3,2 juta anggota. The Employees International Union (SEIU)
dengan 2 juta anggota berada di urutan kedua. Mungkin kita memperhatikan bahwa NEA
adalah serikat sektor publik dan fokus SEIU adalah pada layanan.
Baik anggota serikat pekerja sektor publik dan swasta menghadapi tantangan saat
mereka mencoba untuk mempertahankan sisa upah dan keuntungan tambahan yang dicapai
dalam negosiasi sebelumnya. Dengan banyak negara bagian dan kota menghadapi masalah
utang yang serius, pejabat pemerintah berusaha untuk memotong biaya, terutama biaya
tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai