Tugas Produk Gravitasi - Adiwidya Budi Pratama - X4 - 01
Tugas Produk Gravitasi - Adiwidya Budi Pratama - X4 - 01
Disusun Oleh :
Adiwidya Budi Pratama
X MIPA – 4 / 01
Saat ini dua per tiga wilayah di Indonesia belum terjangkau sistem komunikasi
terestrial. Teknologi satelit dan terestrial merupakan jaringan yang saling melengkapi
(komplementer) dimana satelit bermanfaat memenuhi kebutuhan infrastruktur di daerah
yang belum terjangkau oleh jaringan teresterial sehingga mampu meniadakan
kesenjangan akses informasi.
Kehadiran satelit juga akan mampu memenuhi kebutuhan layanan siaran televisi
berkualitas tinggi (High-Definition Television), layanan komunikasi seluler, broadband
internet, serta sistem komunikasi VSAT yang dapat menjangkau seluruh wilayah
Indonesia, Asia Tenggara dan sebagian Asia Timur.
PROSES PELUNCURAN
DESKRIPSI
Satelit pertama Indonesia Palapa A diketahui memiliki spesifikasi yang mirip
dengan satelit domestik yang digunakan Kanada dan Amerika Serikat karena dibuat oleh
perusahaan yang sama Hughes Aircraft Company dengan model HS-333. Palapa A
memiliki 12 transponder dengan kapasitas setara 6.000 sirkut suara atau 12 saluran
televisi warna, memiliki masa aktif hingga 7 tahun dengan tinggi satelit 3.41 meter,
diameter 1.9 meter dan berat saat peluncuran sebesar 574 kg.
Dalam perkembangannya, 4 satelit dari seri kedua dibuat, semuanya dari tipe
Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya
bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai
Palapa B2P. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui
dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
KEGUNAAN
Satelit Palapa A dikendalikan dan dioperasikan sepenuhnya oleh PERUMTEL
(sekarang TELKOM) dengan area coverage satelit Palapa meliputi Indonesia dan Asia
Tenggara yang meliputi Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Transponder Satelit
Palapa dialokasikan untuk sistem komunikasi yang digunakan oleh PERUMTEL, siaran
TVRI dan juga Kementrian Pertahanan dan Keamanan. Negara ASEAN juga
memanfaatkan transponder satelit Palapa A yaitu Filipina, Thailand dan Malaysia.
Atas peluncuran satelit Palapa ini, Indonesia diketahui merupakan negara pertama
di Asia dan negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit
Domestik (SKSD) menggunakan Satelit GEO setelah Amerika Serikat dan Kanada.
Palapa A1 menjadi SKSD pertama di Indonesia yang memberikan layanan
telepon dan faksimili antar kota di Indonesia. Lalu, SKSD juga berkembang menjadi
infrastruktur utama pendistribusian program televisi nasional. Palapa A1 menjadi tonggak
sejarah satelit di Indonesia yang kemudian diikuti dengan satelit-satelit berikutnya seperti
Telkom, Cakrawarta, Indostar, Garuda dan PSN. Di Indonesia sendiri setidaknya tercatat
ada 5 operator satelit nasional yang memiliki dan mengelola satelitnya sendiri, antara
lain: TELKOM, INDOSAT, PSN, MNC dan BRI.
SIMPULAN
Mulai
Opera
Akhir Slot Wahana Pemb
No. Nama si Pengelola Keterangan
Operasi Orbit luncur uat
(dilunc
urkan)
Diluncurkan
8 Hughe
Palapa 83° Delta- dari Kennedy Space
1. Juli 19 Juni 1985[4] Perumtel s (HS-
A1 BT 2914 Center, Tanjung
76 333)[5]
Canaveral, AS.
10 Hughe
Palapa Januari 19 77° Delta-
2. Maret Perumtel s (HS-
A2 88[4] BT 2914
1977 333)[5]
18 Challen Hughe
Palapa 108°
3. Juni 1 1990 Perumtel ger F2 s (HS-
B1 BT
983[6] (STS-7) 376)[5]
Beralih kepemilikan
21 Hughe
Palapa Februari 1 113° Telkom Delta ke Satelindo
5. Maret s (HS-
B2P 996[4] BT Satelindo 6925 pada 1993,[5] dan
1987 376)
diganti Palapa C1.[4]
Merupakan Palapa
13 Hughe
Palapa 108° Delta B2 yang diperbaiki
6. April 1 2000 Telkom s (HS-
B2R BT 6925 oleh Sattel
990 376)
Technologies,[4]