Makalah Perbankan Kel 3
Makalah Perbankan Kel 3
PERBANKAN ISLAM
KELOMPOK :
TA 2022/2023
1
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………...4
C. Tujuan …………………………………………………………………………….4
A. Definisi Riba………………………………………………………………………5
B. Jenis-jenis Riba …………………………………………………………………..6
C. Larangan Riba dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah ……………………………….7
D. Dampak negative Riba …………………………………………………………..10
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………..12
B. Saran ……………………………………………………………………………….12
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya dia akhirat nanti
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahn serta kekurang didalamnya.untuk itu,penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembacca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perlu adanya pemahaman yang luas, agar tidak terjerumus dalam Riba, Karena Riba
menyebabkan tidak terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu Riba?
2) Jelaskan jenis-jenis Riba?
3) Jelaskan larangan Riba dalam Al-qur”an dan As-sunnah?
4) Apa Dampak Negatif Riba?
C. Tujuan pembahasan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Riba secara Bahasa bermakna :ziaddah. Dalampengertian lain,secara linguistic riba juga
berarti tumbuh dan membesar1. Menurut istilah teknis,riba berarti pengambilan tambahan dari
harta pokok atau modal secara batil.2 Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba,namun
secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan,baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalat dalam islam.
Mengenaihal ini Allah mengingatkaan dalam Alquran surah an nisa (4)ayat 29 sebagai
berikut :
يٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا َل ت َأ ْ ُكلُ ْٰٓوا ا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْال َباطِ ِل
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar).
Dalam kaitannya dengan pengertian al-bathil dalam ayat tersebut,ibnu Al-arabi Al-Maliki
menjelaskan seperti yang di kutip oleh Afzalur rahman3
1
Abdullah saeed,Islamic bangking and interest: A study of the prohibition of Riba and its Contemporary
Interpretation,(Leiden: EJ Brill,1996).
2
Muhammad Syafi’I Antonion, Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendikiawan,Central Bank of Indonesia and
Tazkia Institute,Jakarta , 1999
3
Afzalur Rahman,Economic Doctrines of islam,Lahore: Islamic Publiocation,(1990)
5
Pengertian riba secara Bahasa adalah tambahan,namaun yang dimaksud riba dalam ayat
Alquran,yaitu setaip penambahan yang diambil tanpa adanya satu transaksi pengganti atau
penyeimbang yang di benarkan oleh Syariah.Transaksi atau penyeimbangan yaitu transsaksi
bisnis atau komersal yang melegitimasi terhadap tambahan tersebut secara adil.seperti
transaksi jual beli,gadai,sewa,atau bagi hasil proyek.4
B. Jenis-jenis Riba
secara garis besar riba di kelompokkan menjadi 2.masing-masing adalah riba utang-piutang
dan riba jual beli.kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba :5
a) Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu disyaratkan terhadap yang berutang
(muqtaridh)
b) Riba Jahiliyah
Utang di bayar lebih dari pokoknya,karena si peminjam tidak mampu membayar
utangnya pada waktu yang di tetapkan
c) Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda,sedangkan
barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang Nabawi
d) Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang di pertukaarkan
dengan jenis barang ribawi lainnya.
4
Prof.Dr.H.zainuddin Ali,M.A. Hukum perbankan Syariah(Jakarta Sinar grafika,2008).hlm.89-92
6
C. Larangan Riba Dalam Al’qur’an
Larangan riba yang terdapat dalam Alqur’an tidak di turunkan oleh Allah SWT
sekaligus,melainkan diturunkan dalam 4 tahap :6
1) Tahap Pertama
Peringatan Allah SWT Dalam Alqur’an mengenai riba adalah menolak
anggapan bahwa pinjaman riba yang pada zahirnya seolah-olah menolong
mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekati atau taqarrub
kepada Allah SWT dalam Alquran surah Ar-rum ayat 39 sebagai berikut :
ٰۤ
َّللا فَاُولىِٕك
ِ ٰ َّللا ۚ َو َما ٰٓ اتَ ْيت ُ ْم مِ ْن زَ كوة ت ُ ِر ْيد ُْونَ َو ْجه ِ ََّو َما ٰٓ اتَ ْيت ُ ْم ِم ْن ِربًا ِليَ ْرب َُوا فِ ْٰٓي ا َ ْم َوا ِل الن
ِ ٰ َاس فَ َل يَ ْرب ُْوا ِع ْند
ْ هُ ُم ْال ُم
َض ِعفُ ْون
Artinya :
‘’Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan
Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)’’.
2) Tahap Kedua
Peringatan Allah SWT dalam Alquran mengenai riba digambarkan sebagai
suatu yang buruk.Allah SWT mengancam akan memberio balasan yang keras
kepaada oraang yahudi yang memakan riba.Ancaman Allah SWT
dimaksud,dungkapkan dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 160-161 sebagai
berikut :
6
Prof.Dr.H.zainuddin Ali,M.A. Hukum perbankan Syariah(Jakarta Sinar grafika,2008).hlm.99-101
7
ً ًۭ ٱّلل َكث
١٦٠ ِيرا ِ َّ س ِبي ِل
َ عن
َ ص ِد ِه ْم ْ َّط ِي َبـت أُحِ ل
َ ت لَ ُه ْم َو ِب َ ظ ْلم ِمنَ ٱلَّذِينَ هَادُوا َح َّر ْمنَا
َ علَ ْي ِه ْم ُ فَ ِب
Artinya :
Karena kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan bagi mereka makanan
yang baik-baik yang (dahulu) pernah dihalalkan; dan karena mereka sering
menghalangi (orang lain) dari jalan Allah,
3) Tahapan ketiga
Peringatan Allah SWT daalam Alquran mengenai riba yang berlipat ganda.riba
yang diharamkan dengan dikaitkan kepada suatu tambahan yang berlipat
ganda.para ahli tafsir berpendapat,bahwa pengambilan bunga dengan tingkat
yang cukup tinggi merupakan fenomenaa yang banayak yang di praktikkan
pada masa terssebut.Allah berfirman dalam Alquraan ssurah ali Imran ayat 130
sebagai berikut:
Artinya ;
8
َالربٰٓوا ا ِۡن ُك ۡنت ُ ۡم ُّم ۡؤمِ ن ِۡين َ ٰ ٰۤيـاَيُّ َها الَّذ ِۡينَ ا َمنُوا اتَّقُوا
َ ّللا َوذَ ُر ۡوا َما َبق
ِ َِى مِ ن
Artinya:
Artinya:
‘’ Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan
Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu.
Kamu tidak berbuat zhalim (merugikan) dan tidak dizhalimi (dirugikan)’’.
Larangan riba dalam hokum islam tidak hanya merujuk dalm alquran
meliankan juga ditemukan dasar hukum di dalam hadis.posisi umum hadis
Alquran adalah menjelaskan aturannya tentang pelarangan riba secara
rinci.pada tanggal 9 dzulhijjah tahun 10 hijriah,yang menekankan sikap ajaran
agama islam tentang pelarangan riba.hadis di maksud,diungkapkan artinya
sebagai berikut 7:
7
Prof.Dr.H.zainuddin Ali,M.A. Hukum perbankan Syariah(Jakarta Sinar grafika,2008).hlm.103
9
akibat riba harus di hapuskan .modal (uang pokok)kamu adalah hak
kamu.kamu tidak akan menderita ataupun mengalami ketidak adilan .’’
riba adalah dampak inflantoir yang diakibatkan oleh bunga sebagai biaya
uang. Hal ini di sebakan oleh salah satu elemen dari penentuan harga adalah suku
bunga.semakin tinggi suku bunga,semakin tinggi juga harga yang akan di tetapkan pada
suatu barang. Dampak lainnya adalah hutang,dengan rendahnya tingkat penerimaan
peminjam dan tingginya biaya bunga,akan menjadikan peminjam tidak pernah keluar
dari ketergantungan,terlebih lagi bila bunga atas utang tersebut dibungakan. Contoh
paling nyata adalah utang negara-negara berkembang kepada negaara-negara maju.
Riba merupakan pendapatan secara tidak adil.pengambil riba mengunakan riba untuk
memerintahkan orang agar berusaha dan mengembalikan secara berlipat ganda dan
lebih uang yang di pinjamnya. Sebagai contoh diunkapkan: 25% lebih tinggi dari
jumlah yang di pinjamkannya. Apabila mencermati beberapa Lembaga fatwa yang
menetapkan bahwa bunga bank adalah haram dan mempunyai dampak negative
terhadap perekonomian dan social permasyarakatan termasuk social kemasyarrakatan
bangsa Indonesia.maka penulis berpendapat bahwa seandainya pihak pemerintah dan
para penentu kebijakan republic Indonesia menghindari bunga bank berdasarakan
fatawa majelis ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa bunga bank dan lembaga
keuangan lain yang ada sekarang telah memenuhi kriteria riba.8
8
Prof.Dr.H.zainuddin Ali,M.A. Hukum perbankan Syariah(Jakarta Sinar grafika,2008).hlm.125-129
10
Riba secara tegas dinyatakan hharam,sebagaimana firman Allah SWT dalam alquran
surah al baqaroh (2) ayat 275 yang telah di sebutkan aartinya :
’’Orang -orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang kemassukan setan lantaran kenak penyakit gila.’’
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Riba secara Bahasa bermakna :ziaddah. Dalampengertian lain,secara linguistic riba juga
berarti tumbuh dan membesar. Menurut istilah teknis,riba berarti pengambilan tambahan dari
harta pokok atau modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba,namun
secara umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan,baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalat dalam islam.
Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
12
Daftar Pustaka
1
Abdullah saeed,Islamic bangking and interest: A study of the prohibition of Riba and its Contemporary
Interpretation,(Leiden: EJ Brill,1996).
1
Muhammad Syafi’I Antonion, Bank Syariah: Wacana Ulama dan Cendikiawan,Central Bank of Indonesia and
Tazkia Institute,Jakarta , 1999
1
Afzalur Rahman,Economic Doctrines of islam,Lahore: Islamic Publiocation,(1990)
13