Anda di halaman 1dari 5

KETIDAKADILAN MASIH JADI PERMASALAHAN BURUH

DISUSUN OLEH:

KRISENSIYA SITOHANG

XI IPS 1

GURU AGAMA:

ORLINA SAMARIA S.,Ag

SMAN 1 PANGKALAN KERINCI

2023/2024
Ketidakadilan Sosial Masih Jadi Permasalahan Buruh

Organisasi buruh dan pekerja diminta dapat terus menyoroti ketimpangan dan ketidakadilan
sosial yang masih terjadi, di mana proses perbaikannya masih melambat. Menjelang
peringatan Hari Buruh Internasional atau dikenal sebagai May Day pada 1 Mei mendatang.

"Ada beberapa ketimpangan yang saat ini masih terjadi dalam kondisi ketenagakerjaan di
Indonesia, yaitu ketimpangan pasar kerja, di mana pekerja dengan keterampilan tinggi
menerima gaji yang lebih besar dan tenaga kerja lainnya dengan keterampilan yang rendah
hampir tidak memiliki peluang untuk mengembangkan keterampilan mereka," ujar analis
politik dan HAM Labor Institute Indonesia Andy William Sinaga kepada wartawan, Sabtu
(29/4).

Menurutnya, buruh di Indonesia masih terperangkap dalam pekerjaan informal dengan


produktivitas rendah dan pemasukan yang kecil. Kemudian juga terdaPat ketimpangan dalam
menghadapi goncangan ekonomi, di mana saat terjadi goncangan ekonomi kelas buruh lebih
terkena dampak dengan menurunnya kemampuan untuk memperoleh pemasukan serta
melakukan investasi kesehatan dan pendidikan.

"Dalam berbagai studi tentang kenaikan upah minimum (UMP) justru menimbulkan
ketimpangan dan inflasi," kata Andy.

Selanjutnya, ketimpangan dalam mendapatkan ketersediaan tempat tinggal, masih banyak


buruh yang mengontrak dan tidak memiliki rumah sendiri yang sesuai dengan standar
kelayakan. Dalam hal ini, program rumah susun

sederhana sewa (rusunawa) murah yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo 27 April di
Serpong justru lokasinya jauh dari kawasan industri.
"Seharusnya pemerintah mengkaji kebijakan rumah tinggal atau rusunawa murah bagi buruh
atau pekerja letaknya tidak jauh dari kawasan industri dengan akses transportasi yang
terjangkau. Kami agak apatis kalangan buruh atau pekerja mau membeli rusunawa untuk
pekerja tersebut," beber Andy.

Selain itu, ketidakadilan sosial juga masih terjadi, yaitu penyediaan sarana jaminan sosial
seperti BPJS Kesehatan yang jauh dari harapan para buruh terutama dari sisi pelayanan. BPJS
Ketenagakerjaan yang belum menyentuh seluruh pekerja terutama pekerja-pekerja di pelosok
perkebunan sawit, di luar Jawa, serta ketidakadilan dalam membeli kebutuhan bahan pokok
yang ketersediaan dan harganya masih tinggi. Akses untuk mendapatkan sarana pendidikan
bagi anak-anak buruh terutama di luar Jawa masih sangat rendah.

"Momentum Hari Buruh 1 Mei mendatang dijadikan bagi stakeholder hubungan industrial,
pemerintah, kalangan pengusaha dan pekerja untuk mengkonsolidasikan diri dalam
memperbaiki kondisi ketimpangan dan ketidakadilan sosial. Di mana, pemerintah perlu
memperkuat program perlindungan sosial seperti bantuan tunai bersyarat dan beasiswa
pendidikan, menambah peluang pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja dan ketersediaan
lapangan kerja yang lebih baik," demikian Andy. 

Tanggapan saya:
Tentang nasib kaum pekerja atau buruh yaitu semua buruh berhak untuk hidup
sejahtera,karena kesejahteraan didapat dari keunggulan sumber daya manusia.

Anda mungkin juga menyukai