Makalah Kel 4 PKN
Makalah Kel 4 PKN
DISUSUN OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
dengan judul: "Upaya pembentukan warga negara Indonesia yang baik dalam
kehidupan bermasyarakat sosial". Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6
2.2 Hak dan kewajiban negara berdsarakan pancasila dan uud 1945................7
3.1 Kesimpulan...........................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
Hak dan kewajiban setiap individu baik dalam kaitannya sebagai warga negara
maupan hak dan kewajiban seseorang dalam kehidupan pribadinya, secara sosiologis
tidak dapat dirumuskan secara sempurna.Kondisi ini diakibatkan karena negara dan
mamusin mengalami perkembangan yang sejalan. Kedua konsep hak dan kewajiban
warga negara/manusia berjalan seiring Hak dan kewajiban merupakan konsekwensi
logis dari adanya hak dan kewajiban kenegaraan juga manusia tidak dapat
mengembangkan hak asasinya tanpa hidup dalam organisasi negara [1].
Dewasa ini hak dan kewajiban warga negara menjadi kajian yang amat penting
mengingat Indonesia sedang menumbuhkan kehidupan demokrasi. Adanya dualisme
kepentingan, satu sisi, implementasi hak dan kewajiban menjadi salah satu indikator
keberhasilan tumbuhnya kehidupan demokrasi. Sementara pada sisi lainnya, hak dan
kewajiban warga negara dapat terjamin jika dalam suatu negara yang menjalankan
sistem pemerintahan demokrasi.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan salah satu elemen penting dari
demokrasi disamping supremasi hukum, telah diatur dalam UUD 1945, Pengaturan
tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga memerlukan penjabaran baik melalui
ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan sebagai produk bersama DPR
dan Presiden. Pleh karena itu, pelu ditetapkan pengaturan hak dan kewajiban warga
negara secara lebih operasional ke dalam peraturan perundang-undangan. Peraturan
perundangan tersebut acuan bagi penyelenggara negara agar terhindar dari
4
penyalahgunaan kewenangan aparatur negara dalam mengoptimalisasikan tugas
kenegaraan. Sedangkan bagi warga negara hal itu merupakan pedoman dan acuan
dalam mengaktualisasikan haknya dengan penuh rasa tanggung jawab [2].
2. Apa saja hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang selah
ada sejak lahir atau bahkan sebelum lahir. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
hak didefinisikan sebagai sesuatu hal yang benar,milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang.
aturan, dsb). Prof. Dr. Notonegoro mengemukakan bahwa hak adalah kuasa untuk
menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau bangsa-bngsa;Negara
mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional; negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk
beribadat menurut kepercayaannya itu.
1. Notonegoro
Dalam buku Ilmu Hukum oleh Satjipto Raharjo, hak menurut Notonegoro adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya
2. Kansil
Kansil dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia mengatakan, hak
adalah izin atau kekuasaan yang diberikan hukum.
3. Sudikno Mertokusumo
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal
yang harus dilaksanakan. Kewajiban berasal dari kata wajib. Prof. Dr.Notonegoro
6
menyatakan bahwa wajib merupakan beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya diberikan melalui pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh pihak yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini berarti kewajiban itu adalah
suatu keharusan maka apapan itu jika merupakan kewajiban kita harus
melaksanakannya tanpa ada alasan apapun dengan penuh rasa tanggung jawab.
1. Notonegoro
Kewajiban menurut Notonegoro adalah sebuah beban memberikan suatu hal
yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.
2. Curzon
Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Lukman Santoso AZ dan Yahyanto,
Curzon membagi kewajiban menjadi lima kategori, yakni:
• Kewajiban mutlak: kewajiban yang telah melekat pada diri manusia sejak lahir
• Kewajiban primer: kewajiban yang muncul akibat dari perbuatan melawan
hukum
• Kewajiban universal: kewajiban pada semua warga negara secara umum
• Kewajiban positif: kewajiban setiap orang untuk melakukan suatu hal.
• Kewajiban publik: kewajiban yang berhubungan dengan interaksi publik
2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban satu sama lain tanpa kecuali.
Persamaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai
kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan dikemudian hari.
Hak warga negara Indonesia meliputi hak konstitusional dan hak hukum. Hak
konstitusional adah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul
berdasarkan jaminan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan di
bawahnya.
7
Dasar filosofi hak-hak asasi manusia tersebut bukanlah kebebasan individualis,
malainkan menempatkan manusia dalam hubungannya dengan bangsa (makhluk sosial)
sehingga hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban asasi manusia
Kata-kata berikutnya adalah pada alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, sebagai
berikut:"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya"
Penyataan tentang atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa..." mengandung
arti bahwa dalam deklarasi bangsa Indonesia terkandung pengakuan manusia yang
berketulunan Yang Maha Esa, dan diteruskan dengan kata "...supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas..." dalam pengertian bangsa maka bangsa Indonesia mengakui
hak- hak asasi manusia untuk memeluk agama sebagaimana tercantum dalam Deklarasi
Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB pasal 18, dan dalam pasal UUD 1945 dijabarkan
dalam pasal 29 ayat (2) yaitu negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
Melalui Pembukaan UUD 1945 dinyatakan dalam alinea empat bahwa Negara
Indonesia sebagai suatu persekutuan bersama bertujuan untuk melindungi warganya
terutama dalam kaitannya dengan perlindungan hak-hak asasinya. Adapun tujuan
negara yang merupakan tujuan yang tidak pernah berakhir (never ending goal) adalah
sebagai berikut:
Tujuan Negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal maupun
material tersebut mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk
melindungi seluruh warganya dengan suatu undang-undang terutama untuk melindungi
hak-hak asasi manusia demi untuk kesejahteraan hidup bersama.
Berikut adalah hak warga negara Indonesia yang Tercantum dalam UUD 1945:
8
1. Hak atas hokum dan pemerintahan pada Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga
Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak berdasarkan pasal 27 ayat
2. "Tiap warga negara atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan"
- Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa pemerintah Republik Indonesia
antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Selanjutnya pasal 31 ayat 2, "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya".
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1)
9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum alalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 281 ayat 1)
10. Hak warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas
hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak
9
mendapatkan fasilitas umum yang layak berdasarkan pasal 34 yang terdiri atas empat
ayat yaitu:
Hak asasi manusia dalam undang-undang diatur secara rinci tentang setiap jenis
hak asasi. Oleh karena itu, ada banyak UU yang mengatur HAM di Indonesia Dari
banyaknya pengaturan HAM dalam UU di antaranya adalah sebagai berikut:
UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti
kekejaman, penyiksaan, perlakuan,penghukuman yang kejam. tidak
berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
UU Nomor 9 Tahun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyatakan pendapat
UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh di
Indonesia
UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
UU Nomor 19, 20. dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal ini
UU mengatur tentang penghapusan ekrja paksa, upah minimum pekerja, dan
diskriminsai dalam pekerjaan.
UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subsversi yang
dianggap membatasi hak berpendapat.
UU Nomor 39 Tahun 1999, berisikan tentang HAM.
UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan kewajibannya.
UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar
HAM.
10
2.1.2 Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Berdasarkan pasal 27 ayat 3
UUD 1945, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara".
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.Berdasarkan pasal 283 ayat
1, "Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain".
4. Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
berdasarkan pasal 28J ayat 2.
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat 1 UUD 1945. Menyatakan,"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."
11
dari pelanggaran terhadap kewajban lain sebelumnya sedangkan kewajiban
yang bersifat memberi sanksi yang timbul dari perbuatan melawan hukum,
misal membayar kerugian dalam hukum perdata
2.3.1 Implementasi Hak Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat
perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5
yaitu, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Pengakuan hak sebagai
Warga Negara Indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktek dan kenyataannya hak
warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati
rakyat. Seperti contoh untuk mendapatkan hak penghidupan yang layak,
tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanyalah
ucapan belaka. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu
membeli hak-hak tersebut dengan uang. jabatan dan kekuasaan. Sedangkan
untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan
mereka diberhentikan kesejahteraannya atau menungggu berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.
Hak warga negara telah dijamin oleh UUD 1945. namun sampai saat ini
masih banyak terjadi pelanggaran karena dalam pelaksanaannya ada
kecenderungan lebih mengutamakan hak-hak daripada kewajiban-
kewajibannya, ada kecenderungan lebih menuntut hak-hak berlebihan sehingga
merugikan orang lain. Oleh sebab itu pelaksanaan hak warga negara harus
dibatasi tetapi juga tidak harus dihapuskan.
12
2. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara
Beberapa bentuk pelaggaran hak warga negara yang telah dilakukan oleh aparat
negara antara lain:
Berikut ini adalah beberapa kasus pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara
khususnya yang terjadi di Indonesia [3]:
13
melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota itu.
Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk
pelanggaran Hak Warga Negara.
2.3.2 Implementasi Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus seimbang dengan
kewajibannya, seseorang tidak dapat menuntut haknya jika kewajiban itu sendiri
diabaikan, karena hal tersebut dapat merugikan orang lain. hangsa dan negara.
Demikian juga dengan orang yang hanya melaksanakan kewajibannya saja, oleh karena
itu antara hak dan kewajiban harus dijalankan secara bersamaan tidak ada yang
mendahului atau yang ditinggalkan dari yang lain.
Pelaksanaan hak dan kewaiban yang tidak seimbang dan berat sebelah akan
menimbulkan pertikaian, konflik. permusuhan dan kekerasan. Berikut merupakan
contoh pengingkaran kewajiban warga negara:
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya Sikap egois atau terlalu mementingkan diri
sendiri.pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, yaitu :[3]
14
Ketidaktegasan aparat penegak hukum, aparat penegak hukum tidak bertindak
tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan kewajiban warga negara sehingga
akan mendorong timbulnya pelanggaran lain. Penyelesaian kasus pelanggaran
yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi bagi munculnya kasus-kasus lain.
para pelaku tidak akan merasa jera dikarenakan mereka tidak menerima sanksi
yang tegas atas perbuatan yang dilakukannya.
Penyalahgunaan teknologi, kemajuan teknologi dapat berdampak positif, namun
juga banyak pengaruh negatif yang timbul dari penggunaan teknologi yang salah
yang dapat memicu timbulnya kejahatan.
Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.
Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu
ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan
kewajiban warga negara.
Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.
d. Penyalahgunaan kekuasaan
Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan
lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.
15
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum
Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka
tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat
penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk
pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat
mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
f. Penyalahgunaan teknologi
Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan, Kalian
tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan
dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab
timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.
Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945)
melalui [6]:
Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku hangsa yang mendiami banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke. dengan beragam bahasa dan adat
istiadat kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep
wawasan nusantara yang merupakan cara pandang hangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku yang patriotik
dimulai dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling tolong menolong.
16
menciptakan kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah
sesuai agama masing-masing, saling menghormati dengan sesama dan menjaga
keamanan lingkungan.
Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang
menghormati lambang- lambang negara dan mentaati peraturan perundang-
undangan.
Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara adalah dengan
mencegah semua faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara. Berikut ini merupakan upaya pemerintah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
17
Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara [3].
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah
ada sejak lahir atau bahkan sebelum lahir.
Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal
yang harus dilaksanakan.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik. harmonis dan stabil bila warga negara
menjalankan hak dan kewajibannya secara tepat dan proposional. Perlu disadari bahwa
pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Hak merupakan hal yang harus
diterima oleh setiap orang. Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat sedangkan hak warga status
kewarganegaraan. negara dibatasi oleh kewarganegaraan seseorang, jadi setiap hak
warga negara hanya berlaku bagi kewarganegaraan yang di anut oleh warga negara itu
sendiri hanya di negaranya dan tidak dapat menuntut hak ketika warga negara tersebut
berada di negara lain.
Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari pelalaian atau
pengingkaran kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun warga negara
itu sendiri.
18
3.2 Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan.
Kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa sebaiknya
menerapkan sikap toleransi antara hak yang dimiliki orang lain, agar tidak ada pihak
yang merasa dirugikan atas keberadaan kita, serta tidak lupa melaksanakan apa yang
menjadi kewajiban kita sebagai pelajar dan Warga Negara Indonesia. Semoga kita
dapat menjadi warga negara yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama kita dengan menjunjung tinggi pentingnya
melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ma'ruf Farida Pelanggaran Kewajiban Warga Negara Oleh Masyarakat Suku Dayak
Lesarang Indramayu. Skripsi, Fakultas Tim Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2017
Yasin, Johan Hak Azai Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam
Hukum Positif Indonesia. e Jurnal Imu Hukum Universitas Islam Bandung, Vol 11 No. 2
2009
Ahmed Arina. Hal Dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945, Makalah.
2016
Antony. Candi Frica, hak dan Kewajiban Warga Negara, Fakultas Sosial, Universitas
Islam Kual Teluk Kuantan, 2015
Jakarta, 2017)
20