Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA


DAN BERNEGARA BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945

DISUSUN OLEH:

Radivan Ikramullah (2057201033)

Rita Theresia Sitohang (2257201068)

Awang Yofial Zikri (2257201101)

Annastasia Lovany (2257201104)

Bill Clinton (2257201117)

DOSEN PENGAMPU:

Muhammad Akmal Nasri,SH.,MH.

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PRODI SISTEM IMFORMASI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
dengan judul: "Upaya pembentukan warga negara Indonesia yang baik dalam
kehidupan bermasyarakat sosial". Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal


pada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Aamiinn Yaa Robbal 'Aalamiin.

Pekanbaru, April 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................4

1.1 Latar belakang........................................................................................4

1.2 Rumusan masalah...................................................................................5

1.3 Tujuan penelitian.....................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................6

2.1 Definisi hak dan kewajiban warga negara..................................................6

2.2 Hak dan kewajiban negara berdsarakan pancasila dan uud 1945................7

2.3 Implementasi hak dan kewajiban warga negara......................................12

2.4 Solusi mengatasi conflict of interest .......................................................16

BAB III PENUTUP........................................................................................18

3.1 Kesimpulan...........................................................................................18

3.2 Saran....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, negara dan warga negara


merupakan dua hal yang berkaitan erat. Keduanya memiliki hubungan timbal balik.
yang berarti negara memiliki tanggungjawab terhadap warga negaranya begitu juga
sebaliknya. Warga negara merupakan subjek dan objek dalam kehidupan negara.
Persoalan yang paling mendasar dalam hubungan antara negara dan warga negara
adalah masalah hak dan kewajiban. Negara dan warga negara memiliki hak dan
kewajiban masing-masing. Kedua hal tersebut saling terkait, karena ketika sesuatu
merupakan hak negara maka berarti berkaitan dengan kewajiban warga negara
demikian pula sebaliknya kewajiban negara merupakan hak warga negara. Oleh karena
itu diperlukan keseimbangan dalam pemenuhan hak dan kewajiban warga negara. Hak
dan kewajiban warga negara telah banyak didefinisikan, akan tetapi karena setiap
orang melakukan aktivitas yang beraneka ragam dalam kehidupan terlupakan. Dalam
kehidupan kenegaraan kadang kala hak warga negara berhadapan dengan
kewajibannya. Bahkan tidak jarang kewajiban warga negara lebih banyak dituntut
sementara hak-hak warga negara kurang mendapatkan perhatian.

Hak dan kewajiban setiap individu baik dalam kaitannya sebagai warga negara
maupan hak dan kewajiban seseorang dalam kehidupan pribadinya, secara sosiologis
tidak dapat dirumuskan secara sempurna.Kondisi ini diakibatkan karena negara dan
mamusin mengalami perkembangan yang sejalan. Kedua konsep hak dan kewajiban
warga negara/manusia berjalan seiring Hak dan kewajiban merupakan konsekwensi
logis dari adanya hak dan kewajiban kenegaraan juga manusia tidak dapat
mengembangkan hak asasinya tanpa hidup dalam organisasi negara [1].

Dewasa ini hak dan kewajiban warga negara menjadi kajian yang amat penting
mengingat Indonesia sedang menumbuhkan kehidupan demokrasi. Adanya dualisme
kepentingan, satu sisi, implementasi hak dan kewajiban menjadi salah satu indikator
keberhasilan tumbuhnya kehidupan demokrasi. Sementara pada sisi lainnya, hak dan
kewajiban warga negara dapat terjamin jika dalam suatu negara yang menjalankan
sistem pemerintahan demokrasi.

Hak dan kewajiban warga negara merupakan salah satu elemen penting dari
demokrasi disamping supremasi hukum, telah diatur dalam UUD 1945, Pengaturan
tersebut bersifat pokok-pokok saja sehingga memerlukan penjabaran baik melalui
ketetapan MPR maupun peraturan perundang-undangan sebagai produk bersama DPR
dan Presiden. Pleh karena itu, pelu ditetapkan pengaturan hak dan kewajiban warga
negara secara lebih operasional ke dalam peraturan perundang-undangan. Peraturan
perundangan tersebut acuan bagi penyelenggara negara agar terhindar dari

4
penyalahgunaan kewenangan aparatur negara dalam mengoptimalisasikan tugas
kenegaraan. Sedangkan bagi warga negara hal itu merupakan pedoman dan acuan
dalam mengaktualisasikan haknya dengan penuh rasa tanggung jawab [2].

Implementasi hak dan kewajiban warga negara tidak hanya memberikan


implikasi pada kondisi vertical, yaitu negara, namun juga pada kondisi horizontal yaitu
sesama. warga negara Era globalisasi yang berkembang begitu pesat memunculkan
masalah baru yaitu adanya konflik dalam pemenuhan hak dan kewajiban sesama warga
negara. Oleh karena itu, pada kajian ini akan dibahas tentang hak dan kewajiban warga
negara dalam kehidupan berbagsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang. maka permasalahan dalam penulisan


makalah ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa definisi hak dan kewajiban warga negara ?

2. Apa saja hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ?

3. Bagaimana implementasi hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ?

4. Bagaimana solusi mengatasi conflict of interest dalam pemenuhan hak dan


kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi hak dan kewajiban warga negara ?


2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ?
3. Untuk menganalisis implementasi hak dan kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 19457
4. Untuk mendapatkan solusi mengatasi conflict of interest terhadap
pemenuhan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hak Dan Kewajiban Warga Negara

2.1.1 Definisi Hak

Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang selah
ada sejak lahir atau bahkan sebelum lahir. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
hak didefinisikan sebagai sesuatu hal yang benar,milik, kepunyaan, kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang.
aturan, dsb). Prof. Dr. Notonegoro mengemukakan bahwa hak adalah kuasa untuk
menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau bangsa-bngsa;Negara
mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional; negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk
beribadat menurut kepercayaannya itu.

Menurut para ahli:

1. Notonegoro

Dalam buku Ilmu Hukum oleh Satjipto Raharjo, hak menurut Notonegoro adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya

2. Kansil

Kansil dalam buku Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia mengatakan, hak
adalah izin atau kekuasaan yang diberikan hukum.

3. Sudikno Mertokusumo

Sedangkan Sudikno Metokusumo dalam bukunya Mengenal Hukum, hak adalah


kepentingan yang dilindungi hukum. Kepentingan adalah tuntutan perorangan atau
kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Kepentingan mengandung arti kekuasaan
yang dijamin dan dilindungi oleh hukum yang berlaku.

2.1.2 Deinisi kewajiban

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal
yang harus dilaksanakan. Kewajiban berasal dari kata wajib. Prof. Dr.Notonegoro

6
menyatakan bahwa wajib merupakan beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya diberikan melalui pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh pihak yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini berarti kewajiban itu adalah
suatu keharusan maka apapan itu jika merupakan kewajiban kita harus
melaksanakannya tanpa ada alasan apapun dengan penuh rasa tanggung jawab.

Ada beberapa pengertian kewajiban menurut para ahli, antara lain:

1. Notonegoro
Kewajiban menurut Notonegoro adalah sebuah beban memberikan suatu hal
yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu.
2. Curzon
Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum oleh Lukman Santoso AZ dan Yahyanto,
Curzon membagi kewajiban menjadi lima kategori, yakni:
• Kewajiban mutlak: kewajiban yang telah melekat pada diri manusia sejak lahir
• Kewajiban primer: kewajiban yang muncul akibat dari perbuatan melawan
hukum
• Kewajiban universal: kewajiban pada semua warga negara secara umum
• Kewajiban positif: kewajiban setiap orang untuk melakukan suatu hal.
• Kewajiban publik: kewajiban yang berhubungan dengan interaksi publik

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

2.1.1 Hak Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban satu sama lain tanpa kecuali.
Persamaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai
kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan dikemudian hari.

Hak warga negara Indonesia meliputi hak konstitusional dan hak hukum. Hak
konstitusional adah hak-hak yang dijamin di dalam dan oleh Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), sedangkan hak-hak hukum timbul
berdasarkan jaminan Undang-Undang dan peraturan perundang-undangan di
bawahnya.

Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea kesatu dinyatakan bahwa "Kemerdekaan


ialah hak segala bangsa". Dalam pernyataan tersebut terkandung pengakuan secara
yuridis hak asasi manusia tentang kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam
Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB pasal I.

7
Dasar filosofi hak-hak asasi manusia tersebut bukanlah kebebasan individualis,
malainkan menempatkan manusia dalam hubungannya dengan bangsa (makhluk sosial)
sehingga hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban asasi manusia
Kata-kata berikutnya adalah pada alinea ketiga Pembukaan UUD 1945, sebagai
berikut:"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya"

Penyataan tentang atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa..." mengandung
arti bahwa dalam deklarasi bangsa Indonesia terkandung pengakuan manusia yang
berketulunan Yang Maha Esa, dan diteruskan dengan kata "...supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas..." dalam pengertian bangsa maka bangsa Indonesia mengakui
hak- hak asasi manusia untuk memeluk agama sebagaimana tercantum dalam Deklarasi
Universal Hak-hak Asasi Manusia PBB pasal 18, dan dalam pasal UUD 1945 dijabarkan
dalam pasal 29 ayat (2) yaitu negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.

Melalui Pembukaan UUD 1945 dinyatakan dalam alinea empat bahwa Negara
Indonesia sebagai suatu persekutuan bersama bertujuan untuk melindungi warganya
terutama dalam kaitannya dengan perlindungan hak-hak asasinya. Adapun tujuan
negara yang merupakan tujuan yang tidak pernah berakhir (never ending goal) adalah
sebagai berikut:

- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


- Untuk memajukan kesejahteraan umum.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan Negara Indonesia sebagai negara hukum yang bersifat formal maupun
material tersebut mengandung konsekuensi bahwa negara berkewajiban untuk
melindungi seluruh warganya dengan suatu undang-undang terutama untuk melindungi
hak-hak asasi manusia demi untuk kesejahteraan hidup bersama.

Berdasarkan pada tujuan Negara sebagai terkandung dalam Pembukaan UUD


1945 tersebut, Negara Indonesia menjamin dan melindungi hak-hak asasi manusia
pada warganya terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik
jasmaniah maupun rohaniah, antaralain berkaitan dengan hak-hak asasi di bidang
politik, ekonomi. sosial, kebudayaan, pendidikan, dan agama.

Berikut adalah hak warga negara Indonesia yang Tercantum dalam UUD 1945:

8
1. Hak atas hokum dan pemerintahan pada Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga
Negara bersamaan kedudukan nya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak berdasarkan pasal 27 ayat
2. "Tiap warga negara atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan"

3. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan berdasarkan pasal 28A.


"setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya"

4. Hak untuk mempertahankan keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah berdasarkan pasal 28B ayat 1.

5. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan


berhak mendapat pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1).

- Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa pemerintah Republik Indonesia
antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.

- Berdasarkan pasal 31 ayat 1, "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan".

- Selanjutnya pasal 31 ayat 2, "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya".

- Pasal 31 ayat 3, " Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem


pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang".

6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkanhaknya secara kolektif


untuk membangun masyarakat,bangsa dan negaranya. (pasal 28c ayat 2)

7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1)

8. Hak untuk memilih agama berdasarkan pasal 29 ayat 2. Negara menjamin


kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
beribadah menurut agama dan kepercayaannya". Hal ini merupakan kebebasan warga
negara untuk memilih agama sesuai dengan yang diyakinininya. Kebebasan beragama
bukan berarti bebas beragama atau bebas mencampuradukan agama.

9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum alalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 281 ayat 1)

10. Hak warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial yang terdiri atas
hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak

9
mendapatkan fasilitas umum yang layak berdasarkan pasal 34 yang terdiri atas empat
ayat yaitu:

a. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara Oleh negara.

b Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memperdayakan yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
c. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.

d. Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal ini diatur dalam undang-undang.

Perlindungan terhadap hak waganegara juga telah diatur dlam perundangan


untuk memastikan aspek legal yuridisnya, diantaranya adalah Ketetapan MPR.
Ketatapan MPR adalah peraturan perundang-undangan yang langsung berada di bawah
konstitusi, UUD 1945. Pengaturan HAM diatur dalam TAP MPR nomor XVII tahun 1998.
Tap MPR ini berisikan tentang pengaturan pelaksanaan undang-undang yang mengatur
tentang HAM dan sikap Bangsa Indonesia terhadap HAM dan Piagam HAM
Internasional.

Hak asasi manusia dalam undang-undang diatur secara rinci tentang setiap jenis
hak asasi. Oleh karena itu, ada banyak UU yang mengatur HAM di Indonesia Dari
banyaknya pengaturan HAM dalam UU di antaranya adalah sebagai berikut:

 UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti
kekejaman, penyiksaan, perlakuan,penghukuman yang kejam. tidak
berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
 UU Nomor 9 Tahun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyatakan pendapat
 UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh di
Indonesia
 UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
 UU Nomor 19, 20. dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal ini
UU mengatur tentang penghapusan ekrja paksa, upah minimum pekerja, dan
diskriminsai dalam pekerjaan.
 UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subsversi yang
dianggap membatasi hak berpendapat.
 UU Nomor 39 Tahun 1999, berisikan tentang HAM.
 UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan kewajibannya.
 UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar
HAM.

10
2.1.2 Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Berdasarkan Undang-Undang 1945 Kewajiban Warga Negara Indonesia adalah


sebagai berikut:

1. Wajib mentaati hukum pemerintahan. Berdasarkan pasal 27 ayat 1 UUD 1945,


"Segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".

2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Berdasarkan pasal 27 ayat 3
UUD 1945, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara".

3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.Berdasarkan pasal 283 ayat
1, "Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain".

4. Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis
berdasarkan pasal 28J ayat 2.

5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30
ayat 1 UUD 1945. Menyatakan,"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara."

Adapun beberapa pengelompokan untuk kewajiban yang terbagi menjadi dua


kelompok, yaitu:

1.Pengelompokan hak Kewajiban dibagi menjadi 5, diantaranya:

- Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan


dengan hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak umumnya berasal dari
kekuasaan.
- Kewajiban nisbi yaitu kewajiban yang disertai adanya hak. Contohnya.
kewajiban pemilik kendaraan membayar pajak.
- Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik
ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian
berkorelasi dengan hak perdata.
- Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara
secara umum, timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian.
- Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dalam hal ini tidak timbul

11
dari pelanggaran terhadap kewajban lain sebelumnya sedangkan kewajiban
yang bersifat memberi sanksi yang timbul dari perbuatan melawan hukum,
misal membayar kerugian dalam hukum perdata

2. Bentuk-bentuk kewajiban sebagai warga negara dibidang politik

- Mematuhi dan menjalankan hukum yang berlaku.


- Menjaga kesatuan dan persatuan negara
- Menghormati dan menghargai hak orang lain.

2.3 Implementasi Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Kehidupan


Berbangsa Dan Bernegara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

2.3.1 Implementasi Hak Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

1. Pelanggaran Hak Warga Negara

Penetapan hak warga negara adalah hal mutlak yang harus mendapat
perhatian khusus dari negara sebagai jaminan di junjung tingginya sila ke-5
yaitu, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Pengakuan hak sebagai
Warga Negara Indonesia dalam konsepnya mendorong terciptanya suatu
masyarakat yang tertata baik. Namun dalam praktek dan kenyataannya hak
warga negara justru hanya dijadikan slogan pemerintah untuk menarik simpati
rakyat. Seperti contoh untuk mendapatkan hak penghidupan yang layak,
tentunya jika melihat kondisi rakyat di negara Indonesia ini, hal itu hanyalah
ucapan belaka. Pengakuan hak hanya untuk warga negara yang mampu
membeli hak-hak tersebut dengan uang. jabatan dan kekuasaan. Sedangkan
untuk rakyat yang kurang beruntung kehidupannya hanya bisa menunggu kapan
mereka diberhentikan kesejahteraannya atau menungggu berubahnya kebijakan
pemerintah yang lebih memihak kepada mereka.

Hak warga negara telah dijamin oleh UUD 1945. namun sampai saat ini
masih banyak terjadi pelanggaran karena dalam pelaksanaannya ada
kecenderungan lebih mengutamakan hak-hak daripada kewajiban-
kewajibannya, ada kecenderungan lebih menuntut hak-hak berlebihan sehingga
merugikan orang lain. Oleh sebab itu pelaksanaan hak warga negara harus
dibatasi tetapi juga tidak harus dihapuskan.

12
2. Bentuk Pelanggaran Hak Warga Negara

Beberapa bentuk pelaggaran hak warga negara yang telah dilakukan oleh aparat
negara antara lain:

 Penangkapan dan penahanan seseorang demi menjaga stabilitas, tanpa


berdasarkan hukum.
 Pengeterapan budaya kekerasan untuk menindak warga masyarakat yang
dianggap ekstrim dan dinilai oleh pemerintah mengganggu stabilitas
keamanan yang akan membahayakan kelangsungan pembangunan.
 Pembungkaman kebebasan pers dengan cara pencabutan SIUP,
khususnya terhadap pers yang dinilai mengkritisi kebijakan pemerintah,
dengan dalih mengganggu stabilitas keamanan.
 Menimbulkan rasa ketakutan masyarakat luas terhadap pemerintah,
karena takut dicurigai sebagai oknum pengganggu stabilitas atau oposan
pemerintah (ekstrim). hilangnya rasa aman demikian ini merupakan salah
satu bentuk pelanggaran hak asasi warga negara.
 Pembatasan hak berserikat dan berkumpul serta menyatakan pendapat,
karena dikhawatirkan akan menjadi oposan terhadap pemerintah.

Berikut ini adalah beberapa kasus pelanggaran HAM dan Hak Warga Negara
khususnya yang terjadi di Indonesia [3]:

1. Tragedi Trisakti, peristiwa penembakan yang terjadi pada 12 Mei 1998,


terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya.Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas
Trisakti, mereka tewas tertembak di dalam kampus.terkena peluru tajam
di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada.
2. Email Berujung Bui, kasus yang menimpa Prita Mulyasari sebetulnya
bukan termasuk besar, tetapi rupanya ada konspirasi yang membesar-
besarkan. Kasus yang bermula dari curhat bersifat pribadi dari korban
(pasien) di RS. Omni Internasional atas dampak pengobatan yang
mengakibatkan korban mengalami luka tambahan dari luka lama. Curhat
tersebut dia ungkapkan kepada sahabatnya via email, sebagai konsumen
prita mempunyai hak untuk menyampaikan ketidak puasaan terhadap
satu pelayanan penyedia jasa dan hal tersebut tercantum dalam Undang-
Undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Penegakan
hukum terhadap prita jelas melanggar haknya sebagai warga negara.
Polres dan Kajari Tangerang dapat dituntut balik beserta Rumah Sakitnya,
demi nama baik dan kerugian yang diderita oleh Prita.

3. Penggusuran Rumah, penggusuran rumah warga selalu terjadi setiap


tahun. Tata ruang kota selalu menjadi alasan bagi pemerintah untuk

13
melakukan kebijakan yang merugikan bagi sebagian warga kota itu.
Kebijakan pemerintah melakukan penggusuran ini dinilai sebagai bentuk
pelanggaran Hak Warga Negara.

2.3.2 Implementasi Kewajiban Warga Negara Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus seimbang dengan
kewajibannya, seseorang tidak dapat menuntut haknya jika kewajiban itu sendiri
diabaikan, karena hal tersebut dapat merugikan orang lain. hangsa dan negara.
Demikian juga dengan orang yang hanya melaksanakan kewajibannya saja, oleh karena
itu antara hak dan kewajiban harus dijalankan secara bersamaan tidak ada yang
mendahului atau yang ditinggalkan dari yang lain.

Pelaksanaan hak dan kewaiban yang tidak seimbang dan berat sebelah akan
menimbulkan pertikaian, konflik. permusuhan dan kekerasan. Berikut merupakan
contoh pengingkaran kewajiban warga negara:

 Tidak membayar pajak


 Melanggar peraturan perundangan
 Melakukan perbuatan anarkis
 Melanggar lalu lintas
 Tidak menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
 Tidak mematuhi hukum yang berlaku
 Tidak saling menghargai dengan hak orang lain

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya Sikap egois atau terlalu mementingkan diri
sendiri.pelanggaran hak dan kewajiban warga negara, yaitu :[3]

 sikap ini menimbulkan seseorang selalu menuntut haknya, tanpa mengerjakan


kewajibannya. Seseorang yang memiliki sifat seperti ini biasanya akan
mengahalalkan segala cara agar haknya dapat terpenuhi, meskipun caranya
dapat melanggar hak orang lain.
 Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara, hal ini menyebabkan pelaku
bertindak seenaknya dan tidak mau tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak
yang harus dihormati.
 Sikap tidak toleran, sikap ini akan menimbulkan munculnya perilaku tidak saling
menghargai dan tidak menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang
lain.Sikap ini pada akhirnya akan mendorong orang untuk melakukan
diskriminasi kepada orang lain.
 Penyalahgunaan kekuasaan, kekuasaan disini tidak hanya tertuju pada
pemerintah, tetapi juga kekuasaan lain yang terdapat dalam masyarakat.
Contohnya adalah kekusaan di dalam perusahaan, seperti para pengusaha yang
tidak memperhatikan hak-hak buruhnya.

14
 Ketidaktegasan aparat penegak hukum, aparat penegak hukum tidak bertindak
tegas terhadap setiap pelanggaran hak dan kewajiban warga negara sehingga
akan mendorong timbulnya pelanggaran lain. Penyelesaian kasus pelanggaran
yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi bagi munculnya kasus-kasus lain.
para pelaku tidak akan merasa jera dikarenakan mereka tidak menerima sanksi
yang tegas atas perbuatan yang dilakukannya.
 Penyalahgunaan teknologi, kemajuan teknologi dapat berdampak positif, namun
juga banyak pengaruh negatif yang timbul dari penggunaan teknologi yang salah
yang dapat memicu timbulnya kejahatan.

2.3.3 faktor-Faktor Penyebab Pelanggaran Hak Pengingkaran Kewajiban Warga


Negara

Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara


adalah:

a.Sikap egois atau terlalu mementingkan diri sendiri

Sikap ini akan menyebabkan seseorang untuk selalu menuntut haknya, sementara
kewajibannya sering diabaikan. Seseorang yang mempunyai sikap seperti ini akan
menghalalkan segala cara agar haknya terpenuhi, meskipun caranya tersebut dapat
melanggar hak orang lain.

b. Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara

Hal ini akan menyebabkan pelaku pelanggaran berbuat seenaknya. Pelaku tidak mau
tahu bahwa orang lain pun mempunyai hak yang harus dihormati. Sikap tidak mau tahu
ini berakibat munculnya perilaku atau tindakan penyimpangan terhadap hak dan
kewajiban warga negara.

c. Sikap tidak toleran.

Sikap ini akan menyebabkan munculnya perilaku tidak saling menghargai dan tidak
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain. Sikap ini pada akhirnya akan
mendorong orang untuk melakukan diskriminasi kepada orang lain.

d. Penyalahgunaan kekuasaan

Di dalam masyarakat terdapat banyak kekuasaan yang berlaku. Kekuasaan di sini tidak
hanya menunjuk pada kekuasaan pemerintah, tetapi juga bentuk-bentuk kekuasaan
lain yang terdapat dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah kekuasaan di dalam
perusahaan. Para pengusaha yang tidak memedulikan hak-hak buruhnya jelas
melanggar hak warga negara. Oleh karena itu, setiap penyalahgunaan kekuasaan
mendorong timbulnya pelanggaran hak dan kewajiban warga negara.

15
e. Ketidaktegasan aparat penegak hukum

Aparat penegak hukum yang tidak bertindak tegas terhadap setiap jenis pelanggaran
hak dan kewajiban warga negara, tentu saja akan mendorong timbulnya pelanggaran
lainnya. Penyelesaian kasus pelanggaran yang tidak tuntas akan menjadi pemicu bagi
munculnya kasus-kasus lain. Para pelaku tidak akan merasa jera, dikarenakan mereka
tidak menerima sanksi yang tegas atas perbuatannya itu. Selain hal tersebut, aparat
penegak hukum yang bertindak sewenang-wenang juga merupakan bentuk
pelanggaran hak warga negara dan menjadi contoh yang tidak baik, serta dapat
mendorong timbulnya pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

f. Penyalahgunaan teknologi

Kemajuan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif, tetapi dapat juga
memberikan pengaruh negatif bahkan dapat memicu timbulnya kejahatan, Kalian
tentunya pernah mendengar terjadinya kasus penculikan yang berawal dari pertemanan
dalam jejaring sosial. Kasus tersebut menjadi bukti, apabila kemajuan teknologi tidak
dimanfaatkan untuk hal-hal yang sesuai aturan, tentu saja akan menjadi penyebab
timbulnya pelangaran hak warga negara. Selain itu juga, kemajuan teknologi dalam
bidang produksi ternyata dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya munculnya
pencemaran lingkungan yang dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia.

2.4 Solusi Mengatasi Conflict Of Interest Terhadap Pemenuhan Hak dan


Kewajiban Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

1. Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945)
melalui [6]:

 Menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia yang
terdiri dari beberapa suku hangsa yang mendiami banyak pulau yang
membentang dari Sabang sampai Merauke. dengan beragam bahasa dan adat
istiadat kebudayaan yang berbeda-beda. Kemajemukan itu diikat dalam konsep
wawasan nusantara yang merupakan cara pandang hangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
 Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sikap dan perilaku yang patriotik
dimulai dari hal-hal yang sederhana yaitu dengan saling tolong menolong.

16
menciptakan kerukunan beragama dan toleransi dalam menjalankan ibadah
sesuai agama masing-masing, saling menghormati dengan sesama dan menjaga
keamanan lingkungan.
 Memiliki kesadaran atas tanggungjawab sebagai warga negara Indonesia yang
menghormati lambang- lambang negara dan mentaati peraturan perundang-
undangan.

2. Penegakan Hak dan Kewajiban

Tindakan terbaik dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara adalah dengan
mencegah semua faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
negara. Berikut ini merupakan upaya pemerintah yang dapat dilakukan untuk
mengatasi berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

 Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan


pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik
dan adil kepada masyarakat.
 Meningkatkan kualitas pelayanan publik
 Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
 Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
 Sadar diri akan pentingnya hak dan kewajiban sebagai warga negara.
 Meningkatkan kerjasama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masing-masing.

Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus


pelanggaran yang sudah terjadi. Tindakan pengamanan dilakukan oleh lembaga-
lembaga negara yang mempunyai fungsi utama untuk menegakan hukum, seperti
berikut:

 Kepolisian melakukan penanganan terhadap kasus-kasus yang berkaitan


dengan pelanggaran terhadap hak warga negara untuk mendapatkan rasa
aman, seperti penangkapan pelaku tindak pidana umum(pembunuhun,
perampokan penganiayaan dan sebagainya) dan tindak pidana terorisme.
Selain itu kepolisian juga menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran lalu lintas.
 Tentara Nasional Indonesia melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
yang berkaitan dengan gerakan separatisme, ancaman keamanan dari luar
dan sebagainya.

17
 Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penanganan terhadap kasus-kasus
korupsi dan penyalahgunaan keuangan negara.
 Lembaga peradilan melakukan perannya untuk menjatuhkan vonis atas kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara [3].

BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah
ada sejak lahir atau bahkan sebelum lahir.

Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan atau sesuatu hal
yang harus dilaksanakan.

Kehidupan negara akan berjalan dengan baik. harmonis dan stabil bila warga negara
menjalankan hak dan kewajibannya secara tepat dan proposional. Perlu disadari bahwa
pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Hak merupakan hal yang harus
diterima oleh setiap orang. Dalam diri setiap orang melekat hak asasi manusia dan hak
warga negara. Hak asasi bersifat universal tanpa melihat sedangkan hak warga status
kewarganegaraan. negara dibatasi oleh kewarganegaraan seseorang, jadi setiap hak
warga negara hanya berlaku bagi kewarganegaraan yang di anut oleh warga negara itu
sendiri hanya di negaranya dan tidak dapat menuntut hak ketika warga negara tersebut
berada di negara lain.

Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak dapat menikmati
atau memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-
undang. Pelanggaran hak warga negara merupakan akibat dari pelalaian atau
pengingkaran kewajiban, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun warga negara
itu sendiri.

Pengingkaran kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap


egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara, yang ada pada pikirannya hanya
sebatas bagaimana cara mendapatkan haknya, sementara yang menjadi kewajibannya
dilupakan. Selain itu rendahnya keadaran hukum warga negara juga mendorong terjadi
pengingkaran kewajiban oleh warga negara.

18
3.2 Saran

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
ketimpangan yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak
diinginkan.

Negara dan Warga negara sebaiknya sama-sama meningkatkan komitmen untuk


dapat melaksanakan hak dan kewajiban secara konsekuen. Tindakan terbaik dalam
menegakan hak dan kewajiban warga negara adalah dengan mencegah timbulnya
semua faktor penyebab dari pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Apabila
faktor penyebabnya tidak muncul, maka pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan.

Kita sebagai mahasiswa yang akan menjadi generasi penerus bangsa sebaiknya
menerapkan sikap toleransi antara hak yang dimiliki orang lain, agar tidak ada pihak
yang merasa dirugikan atas keberadaan kita, serta tidak lupa melaksanakan apa yang
menjadi kewajiban kita sebagai pelajar dan Warga Negara Indonesia. Semoga kita
dapat menjadi warga negara yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama kita dengan menjunjung tinggi pentingnya
melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ma'ruf Farida Pelanggaran Kewajiban Warga Negara Oleh Masyarakat Suku Dayak
Lesarang Indramayu. Skripsi, Fakultas Tim Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2017

Yasin, Johan Hak Azai Manusia Dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam
Hukum Positif Indonesia. e Jurnal Imu Hukum Universitas Islam Bandung, Vol 11 No. 2
2009

Ahmed Arina. Hal Dan Kewajiban Warga Negara Berdasarkan UUD 1945, Makalah.
2016

Antony. Candi Frica, hak dan Kewajiban Warga Negara, Fakultas Sosial, Universitas
Islam Kual Teluk Kuantan, 2015

Natasya Nindya. Pelanggaran Hal dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara.


Univeritas Negeri Jakarta.

Jakarta, 2017)

161 Lembaga Administrasi Negara, Waswasan kebangsaan dan Nilai-Nilai bela


Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta 2019

20

Anda mungkin juga menyukai