Silabus Kewirausahaan k.5
Silabus Kewirausahaan k.5
Matkul : Kewirausahaan
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahNya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Meningkatkan Produktivitas Usaha Dengan Motivasi”
tepat waktu.
Disusun untuk memenuhi tugas Bapak Zainal Arifin,S.E.,ME pada Mata Kuliah
Kewirausahaan di Universitas Islam Indragiri. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak Zainal Arifin,S.E.,ME selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara.
Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan per
kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur bisnis
maupun masyarakat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ikut memiliki adil dalam
mendorong praktik kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai penemuan
penemuan produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja
baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu menciptakan
pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Di negara yang sedang berkembang, usaha-usaha yang banyak tumbuh di
masyarakat umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha
kecil merupakan mayoritas kegiatan masyarakat yang memberikan kontribusi signifikan
terhadap penciptaan pendapatan penduduknya.
Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh dinamika
perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya di hasilkan dari
kegiatan ekonomi berskala kecil dan menengah. Memang keberadaan pengusaha kecil
dan menengah merupakan proses awal perkembangan industrialisasi di daerah, tapi
kenyataannya di lapangan, masih banyak kendala yang dihadapi oleh usaha kecil dan
menengah.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian produktivitas?
b. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
c. Sebutkan teori motivasi menurut para ahli?
d. Seberapa pentingnya menjaga motivasi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produktivitas
Pengertian Produktivitas (Productivity) dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
Produktivitas – Di dalam Manajemen Produksi dan Operasi, kita sering mendengar istilah
“Produktivitas” untuk mengukur efisiensi seseorang, mesin, pabrik ataupun sistem dalam
mengubah Input (masukan) menjadi Output (Keluaran) yang diinginkan. Yang dimaksud
dengan INPUT dalam Produktivitas ini dapat berupa sumber daya yang digunakan seperti
Modal, Tenaga Kerja, Bahan (Material) dan Energi sedangkan OUTPUT dapat berupa
Jumlah Unit Produk ataupun Pendapatan yang dihasilkan. Ukuran Produktivitas biasanya
dinyatakan dengan ratio yang membandingkan antara OUTPUT terhadap INPUT yang
digunakan dalam proses produksi atau OUTPUT per INPUT unit.
Pada dasarnya kata produktifitas merupakan kata serapan yang dipinjam dari bahasa
Inggris, yaitu produktifitas. Dimana produktivitas terbentuk dari gabungan dua kata yaitu
produk dan aktivitas.
Seperti dikutip dari laman Dictionary cambridge, sejak asal kata, produktivitas adalah
suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa,
umumnya merupakan kemampuan setiap individu, sistem atau perusahaan untuk
menghasilkan apa yang ingin Anda gunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Kata produktivitas itu sendiri memiliki unsur yang sama dengan daya produktif dan
produktivitas. Istilah ini sering digunakan untuk mengevaluasi efisiensi suatu pabrik,
mesin, perusahaan, fasilitas, sistem, atau orang dalam mengubah suatu masukan menjadi
keluaran yang diinginkan.
Eddie Heljanto
Nilai yang menunjukkan bagaimana sebaiknya mengelola dan menggunakan sumber daya
untuk mencapai sesuatu secara optimal.
2
Husein Umar
Perbandingan antara output yang dicapai dengan penggunaan sumber daya input.
Muchdarsyah Sinungan
Hubungan antara hasil nyata produk dengan input yang terjadi.
J. Ravianto
Berdasarkan konsep yaitu berupa hubungan antara hasil kerja dan satuan waktu yang
dibutuhkan seorang pekerja untuk menciptakan suatu produk.
Untuk lebih jelas mengenai Produktivitas, berikut ini beberapa definisi atau Pengertian
Produktivitas menurut beberapa ahli :
3
Pengertian Produktivitas menurut Sinungan (2000), produktivitas sebagai hubungan
antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang
sebenarnya.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi.
1. Faktor Teknis
Faktor Teknis adalah faktor yang meliputi penentuan lokasi, tata letak dan ukuran pabrik
atau mesin produksi yang tepat, penggunaan mesin dan peralatan yang benar, teknis
penelitian dan pengembangan serta penerapan komputerisasi dan otomatisasi pada
produksi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan teknologi terbaru dengan
tepat, maka produktivitas akan semakin tinggi.
2. Faktor Produksi
3. Faktor Organisasi
Faktor Organisasi adalah faktor berkaitan dengan jenis organisasi yang digunakan,
pendefinisian dengan jelas otoritas dan tanggung jawab setiap individu dan departemen
serta pembagian kerja dan spesialitas terhadap pekerjaan yang dilakukan.
4. Faktor Personil
4
5. Faktor Finansial (Keuangan)
Keuangan merupakan darah dari sebuah bisnis, oleh karena itu harus terdapat perencanaan
dan pengendalian keuangan yang baik terhadap keuangan atau modal kerja. Penggunaan
modal atau pemborosan keuangan harus dihindari. Manajemen harus memperhitungkan
dengan baik pengembalian atas modal yang mereka investasikan. Keuangan yang yang
dikelola dengan baik akan meningkatkan produktivitas suatu perusahaan atau organisasi.
B. Pengertian Motivasi
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu
tujuan atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak
utama bagi seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang
diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif. Adapun istilah dalam pengertian
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun perkataan
asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata motif
yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang dalam melakukan
sesuatu. Secara ringkas, Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang
terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan emosi
sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang disebabkan
karena kebutuhan, keinginan dan tujuan.
Akar kata motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu “movore”, yang artinya adalah
gerak atau dorongan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, motivasi
dikenal dengan sebutan “motive” yang artinya daya gerak atau alasan.
Dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah “motif”, yang artinya daya
upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif menjadi dasar dari kata
motivasi yang bisa diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Maka dari itu,
dengan kata lain pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan.
5
Pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli
6
14. Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu
aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dan
aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat ia lakukan untuk mencapainya.
15. Menurut Winardi (2007,p1), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
”menggerakkan”. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan
persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
16. Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan
kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang
berubungan dengan lingkungan kerja.
17. Menurut H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi seseseorang melakukan sesuatu
perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
18. Menurut Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari
pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada
gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
19. Menurut Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan
tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena
kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga
yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri
seseorang.
20. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefenisikan sebagai
kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai
tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
21. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan dan
kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan penghormatan. Motivasi adalah
sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999)
menyatakan bahwa motivasi merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi
yang dihadapinya (Siagian, 2004).
Dari pengertian maupun definisi motivasi para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya
sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu keadaan yang kompleks
dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari
maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan
7
tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik
(Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999). Motivasi intrinsik bermakna sebagai keinginan
dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya rangsangan dari luar (Elliott, 2000).
Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keajegan dalam belajar.
Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak
dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard, 1999). Elliott et al. (2000),
mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau penghargaan yang digunakan untuk
merangsang motivasi seseorang.
Sebagai contoh, dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak yang
menjamin terjadinya kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi. Dengan demikian motivasi
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar seseorang. Apabila seseorang tidak mempunyai
motivasi untuk belajar, maka orang tersebut tidak akan mencapai hasil belajar yang
optimal. Untuk dapat belajar dengan baik di perlukan proses dan motivasi yang baik,
memberikan motivasi kepada pembelajar, berarti menggerakkan seseorang agar ia mau
atau ingin melakukan sesuatu.
Morgan (dalam Soemanto, 2001: 194) menjelaskan motivasi bertalian dengan tiga hal.
Ketiga hal tersebut adalah "keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states),
tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan
daripada lingkah laku tersebut (good or ends of such behavior). Senada dengan Morgan,
lebih lanjut Hamalik (2002: 173-174) menjelaskan bahwa "motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam peribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan
reaksi untuk mencapai tujuan". Pendapat di atas, mengandung tiga unsur yang saling
berkaitan, yaitu :
1) motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi,
2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective aronsal),
3) motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
8
tertarik pada masalah yang dibicarakan, dia akan berbicara dengan kata-kata dan suara
yang lancar dan cepat, dan motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pribadi yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju ke arah suatu tujuan.
Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan
energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah pencapaian tujuan.
Contoh siswa ingin mendapat hadiah, maka ia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya,
membaca buku, mengikuti tes, dan sebagainya.
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang, sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Pembawaan individu
Tingkat pendidikan
Pengalaman masa lampau
Keinginan atau harapan masa depan.
Persepsi individu mengenai diri sendiri; seseorang termotivasi atau tidak untuk
melakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitif berupa persepsi. Persepsi
seseorang tentang dirinya sendiri akan mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang
untuk bertindak;
Harga diri dan prestasi; faktor ini mendorong atau mengarahkan inidvidu (memotivasi)
untuk berusaha agar menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan memperoleh kebebasan serta
mendapatkan status tertentu dalam lingkungan masyarakat; serta dapat mendorong
individu untuk berprestasi;
Harapan; adanya harapan-harapan akan masa depan. Harapan ini merupakan informasi
objektif dari lingkungan yang mempengaruhi sikap dan perasaan subjektif seseorang.
Harapan merupakan tujuan dari perilaku.
Kebutuhan; manusia di motivasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sendiri yang
berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara total. Kebutuhan akan
mendorong dan mengarahkan seseorang untuk mencari atau menghindari, mengarahkan
9
dan memberi respon terhadap tekanan yang di alaminya. Kepuasan kerja; lebih
merupakan suatu dorongan afektif yang muncul dalam diri individu untuk mencapai goal
atau tujuan yang di inginkan dari suatu perilaku.
Lingkungan kerja
Pemimpin dan kepemimpinannya
Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
Dorongan atau bimbingan atasan
Jenis dan sifat pekerjaan; dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat pekerjaan tertentu
sesuai dengan objek pekerjaan yang tersedia akan mengarahkan individu untuk
menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan ditekuni. Kondisi ini juga dapat
dipengartuhi oleh sejauh mana nilai imbalan yang dimiliki oleh objek pekerjaan
dimaksud;
Kelompok kerja dimana individu bergabung; kelompok kerja atau organisasi tempat
dimana individu bergabung dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu dalam
mencapai suatu tujuan perilaku tertentu; peranan kelompok atau organisasi ini dapat
membantu individu mendapatkan kebutuhan akan nilai-nilai kebenaran, kejujuran,
kebajikan serta dapat memberikan arti bagi individu sehubungan dengan kiprahnya dalam
kehidupan sosial.
Situasi lingkungan pada umumnya; setiap individu terdorong untuk berhubungan dengan
rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif dengan lingkungannya;
Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek
pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat
mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan
yang lebih besar.
Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai
tujuan; perilaku dipandang sebagai tujuan, sehingga ketika tujuan tercapai maka akan
timbul imbalan.
Sumber lain mengungkapkan, bahwa didalam motivasi itu terdapat suatu rangkaian
interaksi antar berbagai faktor. Berbagai faktor yang dimaksud meliputi :
10
1. Individu dengan segala unsur-unsurnya : kemampuan dan ketrampilan, kebiasaan, sikap
dan sistem nilai yang dianut, pengalaman traumatis, latar belakang kehidupan sosial
budaya, tingkat kedewasaan, dsb.
2. Situasi dimana individu bekerja akan menimbulkan berbagai rangsangan: persepsi
individu terhadap kerja, harapan dan cita-cita dalam keja itu sendiri, persepsi bagaimana
kecakapannya terhadap kerja, kemungkinan timbulnya perasaan cemas, perasaan bahagia
yang disebabkan oleh pekerjaan.
3. Proses penyesuaian yang harus dilakukan oleh masing-masing individu terhadap
pelaksanaan pekerjaannya.
4. Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama rekan, kehidupan
kelompok maupun tuntutan atau keinginan kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai
hubungan di luar pekerjaan
5. Reaksi yang timbul terhadap pengaruh individu
6. Perilaku atas perbuatan yang ditampilkan oleh individu
7. Timbulnya persepsi dan bangkitnya kebutuhan baru, cita-cita dan tujuan
Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun 1943. Teori ini
mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya. Dimulai dari
kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan yang paling tinggi. Hal-hal ini
dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan. Berikut ini 5 kebutuhan manusia yang dibahas di
dalamnya.
11
kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.
Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia,
yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki
motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan
lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.
Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang bisa
dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan
tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara
kreatif dan inovatif.
Kebutuhan Afiliasi. (baca juga: 4 karakter manusia – tipe kepribadian melankolis)
kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin
memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur pengaruh
antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga mengatur
tingkah lakunya.
Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku manusia.
Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.
A. Teori-teori X:
Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan menghindari
hal tersebut.
Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan pemaksaan
dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma serta diarahkan agar dapat mencapai tujuan
dari organisasi. (baca juga: macam – macam kecerdasan)
Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan diri
sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung jawab. (baca
juga: tahap perkembangan kepribadian)
12
Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan para manager
menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut adalah benar serta bisa diamati
dari perilaku manusia. Namun sesuai dengan anggapa yang ada, teori tersebut memang tidak
bisa menjawab semua pertanyaan. Untuk itulah, Mc Gregor menjawabnya dengan
menggunakan teori yang didasarkan pada kenyataan.
B. Teori – teori Y:
Berikut ini anggapan dasar dalam teori Y:
Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan bermain dan
istirahat.
Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya menerima
namun juga ikut mencari tanggung jawab.
Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas di seluruh
pegawai.
Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi.
Kelompok dari faktor kedua merupakan “iklim baik” yang mana dapat dibuktikan bukan
sebagai sumber dari kepuasan kerja namun sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini
biasanya merupakan kondisi kerja, hubungan antara individu, serta teknik pengawasan dan
gaji. Perbaikan dari faktor faktor ini bisa mengurangi ketidakpuasan kerja lebih efisien,
namun tidak bisa mengakibatkan dorongan kerja. Faktor “iklim baik” ini tidak akan memicu
motivasi hanya saja jika tidak ada fakor ini maka tidak berfungsinya faktor motivasi.
13
5. Teori ERG Clyton Alderfer
Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang memiliki
kepanjangan dari E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi, R=Relatedness yang
mana kebtuuhan yang dikaitkan dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan sebagai
kebutuhan untuk tumbuh.
Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat penting. Pertama, jika dilihat
secara konseptual maka akan terlihat persamaan diantara model atau teori yang
dikembangkan oleh Alderfer dan Maslow. Hal ini dikarenakan Existence berkaitan dengan
hirarki pertama dan kedua yang ada di dalam teori Maslow. Relatedness berkaitan dengan
hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalma konsep Maslow.
Sedangkan Growth memiliki arti yang sama dengan self actualization pada teori Maslow.
Kedua teori dari Alderfer ini memang lebih menekankan pada segala jenis kebutuhan
manusia tersebut diusahakan untuk dapat dipenuhi secara serentak. Bila teori Alderfer ini
diperhatikan lebih lanjut maka akan tampak beberapa hal dibawah ini:
Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan membuat keinginan untuk
memuaskannya semakin besar.
Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” akan semakin besar bila
kebutuhan rendah telah dapat dipenuhi dengan baik.
Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi, maka akan
membuat keinginan memenuhi kebutuhan yang mendasar lebih besar.
Pandangan ini sepertinya didasarkan pada sifat pragmatisme manusia, yang mana
dikarenakan dasar akan keterbatasannya maka seseorang bisa menyesuaikan dirinya pada
kondisi yang objektif. Dengan kata lain memusatkan fokus dan perhatiannya pada hal-hal
yang mungkin bisa dicapainya.
Motivasi sendiri merupakan sebuah dorongan psikologis dalam mengarahkan seseorang pada
sebuah tujuan bisnisnya. Selain itu motivasi dapat membantu mempertahankan bisnis,
mengembangkan karir, dan menyukseskan bisnis. Maka dari itu, motivasi sangat penting
dalam berbisnis agar tujuan bisnis tercapai dan membuat seseorang lebih berani dalam
mengambil sebuah tindakan dalam berbisnis.
14
Motivasi adalah salah satu faktor yang dapat meraih kesuksesan bisnis dan hal ini membuat
motivasi dirasa penting bagi seseorang dalam menjalankan bisnisnya. Di mana motivasi
bermanfaat sebagai pendorong seseorang untuk bekerja dengan semangat yang tinggi dan
lebih baik. Selain itu semangat yang tinggi tersebut secara langsung akan berdampak
meningkatnya produktivitas kerja yang akan memberi dampak pada pendapatan kerja dan
kesejahteraan. Hal tersebut membuat seseorang yang menjalankan bisnis harus memiliki
motivasi yang tinggi dan dapat memotivasi rekan bisnisnya.
Dalam hal memotivasi diri sendiri lebih mudah dibandingkan dengan memotivasi rekan
bisnis. Di mana dalam melakukan hal itu pelaku bisnis khususnya pemimpin bukan hanya
mempelajari bagaimana memotivasi dengan benar akan tetapi pemimpin harus mengerti
kondisi psikologi karyawan. Kemampuan memahami kondisi psikologi karyawan dapat
membantu pemimpin dalam memberikan motivasi yang tepat bagi karyawannya.
Motivasi bisnis merupakan suatu proses yang dilakukan dari dalam maupun luar diri seorang
wirausaha agar memiliki kekuatan dan upaya lebih tinggi untuk mewujudkan tujuan mereka
di bisnis yang sedang digeluti. Motivasi ini memberikan pengaruh besar bagi pebisnis dalam
menentukan ke mana langkah selanjutnya agar tujuan bisnis bisa dicapai.
Seorang pebisnis yang memiliki motivasi akan dengan senang hati meningkatkan usaha
mereka dalam jangka waktu tertentu agar tujuan bisa dicapai. Motivasi bisnis menjadi obat
manjur bagi pebisnis yang mengalami tekanan atau sedang berada di bawah agar mereka
tetap bisa berjuang demi kesuksesan.
Sebagai pemimpin membuat karyawan memiliki motivasi yang tinggi tidak begitu sulit.
Hanya saja ada yang perlu dilakukan agar motivasi kerja baik karyawan maupun pemimpin
itu sendiri. Untuk meningkatkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut
adalah tips dalam meningkatkan motivasi dalam bisnis:
Suasana aman dan nyaman tentu menjadi dambaan semua orang. Menciptakan suasana yang
aman dan nyaman dalam urusan berbisnis ini terkait dengan kondisi tempat kerja. Untuk
15
membuat tempat kerja menjadi aman dan nyaman sediakan fasilitas yang akan dibutuhkan.
Seperti furniture atau desain property tempat kerja yang dibuat senyaman mungkin agar dapat
menghilangkan rasa bosan dan stress saat bekerja. Selain itu dengan menciptakan suasana
yang aman dan nyaman dapat menumbuhkan kreativitas seseorang.
Dengan memberikan perlakukan adil bagi seseorang dalam lingkungan bisnis adalah hal yang
harus dilakukan. Di mana memberikan perlakuan adil ini membantu dalam hal menghindari
konflik internal lingkungan bisnis. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan
suasana yang kondusif dan nyaman.
Memberikan sebuah penghargaan atas meningkatnya kinerja karyawan sekecil apa pun itu
sangat penting untuk meningkatkan motivasi kerja. Perhatikanlah perkembangan kinerja
karyawan agar anda sebagai pemimpin bisnis tidak dikenal sebagai pemimpin yang hanya
menuntut untuk bekerja baik dan lebih baik lagi. Selain itu, lalukanlah evaluasi kinerja anda
dan karyawan untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang telah dilakukan.
Kepercayaan merupakan modal untuk membentuk hubungan kerja yang baik. Memberikan
kepercayaan dapat dimulai dengan mengutamakan kejujuran dalam bekerja.
Selain itu, lakukanlah komunikasi yang baik dan berikanlah kepedulian kepada karyawan agar
dapat meningkatkan motivasi kerja sehingga.
Motivasi bisa mengubah pola pikir dan membuat manusia melakukan tindakan maju yang
berpotensi membuahkan hasil yang baik.
16
1. Motivasi bisa mendorong munculnya perbuatan dan usaha baru dalam berbisnis
2. Motivasi bisa mengarahkan pebisnis untuk fokus melakukan sesuatu yang akan
membantu mereka mencapai tujuan
3. Motivasi bisa menggerakkan seseorang
Istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi ini adalah “The Power of Kepepet“.
Mengapa situasi dan kondisi yang memaksa bisa menjadi motivasi untuk membuka usaha?
Rasa takut untuk gagal dan kebiasaan menunda rencana berbisnis akan muncul di awal-awal
ketika seseorang hendak mulai berwirausaha. Hal ini bisa terjadi karena ada plan B atau
rencana lain yang masih bisa menopang hidup si calon pebisnis.
Namun, ketika plan B hilang, The Power of Kepepet muncul karena satu-satunya jalan mencari
cuan hanya dengan mencoba membuka usaha. Ini adalah naluri yang ada dalam diri manusia
untuk bertahan hidup. Ketika ingin lepas dari jeratan kemiskinan atau ditindas sebagai
karyawan perusahaan orang lain, mereka yang tidak lagi memiliki rencana, mau tidak mau
mulai merintis bisnis walau perlahan. Tidak ada yang salah ketika suatu bisnis dimulai karena
adanya kondisi yang memaksa. Manusia memiliki motivasi masing-masing untuk sukses di
bidang bisnis yang digeluti.
Contoh pebisnis sukses yang memulai usaha dari kondisi keterpaksanaan adalah David Soong,
founder dari Axioo Photography, dia mengawali bisnis hanya bermodalkan sebuah kamera.
Motivasi bisa meningkatkan rasa percaya diri seseorang ketika mulai berkecimpung di dunia
wirausaha.
Rasa percaya pada diri sendiri yang muncul dalam diri seorang wirausaha bisa membuat dia
dengan mudah mencari tahu apa saja peluang bisnis yang ada dan bagaimana memulainya?
Rasa ingin tahu itu kemudian menjadi peluang bagi calon wirausahawan membuka bisnis baru
dan sukses di sana.
Siregar dan Nara (2011) menyebut ada dua jenis motivasi dalam diri manusia, di antaranya:
1. Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang muncul dari dalam diri manusia tanpa harus
dipancing oleh rangsangan dari luar
2. Motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang berasal dari luar, seperti video dan kisah
inspiratif para pebisnis sukses
17
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Bisnis
Faktor yang bisa memengaruhi motivasi dalam berbisnis bisa datang dari dalam maupun dari
luar atau ada faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal
Manusia selalu memiliki keinginan terpendam dalam diri mereka. Pada satu waktu tertentu,
manusia biasanya memiliki keinginan untuk membuat inovasi baru termasuk dalam segi
berbisnis.
2. Bertekad Mandiri
Tidak satu dua orang yang ingin mendapatkan uang berkat hasil bisnis mereka sendiri, bukan
bekerja pada orang lain kemudian mendapatkan gaji bulanan.
3. Menggapai Mimpi
Ada visi dan mimpi yang dimiliki oleh setiap manusia. Mimpi untuk menjadi seorang
wirausahawan sukses bisa jadi salah satunya. Mimpi menjadi motivasi paling kuat yang
membuat seseorang bangkit dan berusaha agar sukses jadi pebisnis.
Pujian dan pengakuan orang lain terhadap diri kita bisa jadi motivasi besar agar Anda terus
berjuang ketika sedang merintis bisnis.
Orang yang telah mengenyam pendidikan memiliki banyak ilmu yang bisa dipraktikkan di
dunia kerja. Oleh karena itu, latar belakang pendidikan yang kuat juga memotivasi orang untuk
berwirausaha.
18
Faktor Eksternal
1. Dukungan Pemerintah
Pemerintah berperan besar dalam memberikan motivasi bagi seorang wirausahawan, apalagi
jika mereka memberikan dukungan berupa kebijakan atau bantuan lain seperti fasilitas, apalagi
untuk bisnis start-up dan UMKM.
Jika faktor-faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, teknologi, dan bahan baku telah
tersedia, maka seseorang akan sangat mudah termotivasi untuk menjadi pebisnis.
Jika permintaan akan produk tinggi, ada kemungkinan penjualan dan keuntungan yang
tinggi. Faktor permintaan pada akhirnya mendorong orang untuk berwirausaha.
1. Meningkatkan Kinerja
Efisiensi kinerja seseorang dipengaruhi oleh besarnya kemauan dalam diri mereka untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Kemauan ini muncul dari motivasi yang bisa didapatkan dari pelatihan maupun
pendidikan. Pada faktanya, kekuatan kemauan lebih besar daripada kemampuan.
Orang yang bertekad baja ingin bisa mengusai bidang tertentu dan sukses di sana, pasti akan
melalukan berbagai macam usaha agar hal itu bisa terwujud.
19
2. Mengubah pikiran buruk
Organisasi bisnis pasti tidak selamanya dipenuhi oleh orang-orang dengan jiwa positif.
Pasti saja ada segelintir orang yang mencoba menjatuhkan semangat orang lain demi
kepuasan ego sendiri. Oleh sebab itu, motivasi dibutuhkan agar pikiran bisa kembali normal
dan fokus pada tujuan.
Ada empat manfaat utama yang bisa dirasakan ketika motivasi muncul dalam kewirausahaan,
di antaranya:
Motivasi bisa membantu manusia memenuhi kepuasan atas kinerja mereka. Ketika tujuan
bisnis terpenuhi karena adanya motivasi, maka manusia akan puas dan merasa bahagia.
2. Meningkatkan Produktivitas
Motivasi yang tepat bisa meningkatkan produktivitas kinerja seseorang. Kinerja akan terus
meningkar seiring dengan banyaknya motivasi yang masuk ke dalam pikiran seseorang.
P=AxM
Di mana P = Performance/kinerja;
M = Motivation/motivasi;
A = Ability/kemampuan
Kinerja tidak hanya sama dengan jumlah kemampuan dan motivasi individu, tapi kinerja sama
dengan dua variabel tersebut.
20
Motivasi dapat membantu proses belajar manusia karena rasa ingin tahu terus tumbuh dalam
4. Disiplin
Motivasi meningkatkan tingkat kedisiplinan manusia ke tingkat yang lebih positif. Ketika
memiliki jiwa disiplin, mereka akan berkomitmen untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
apa yang seharusnya dikerjakan.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
http://ptpn1.co.id/artikel/pengertian-produktivitas-dan-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-produktivitas
http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut-
ahli.html?m=1
https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi
https://zahiraccounting.com/id/blog/pentingnya-motivasi-dalam-
berbisnis/#:~:text=Pentingnya%20Motivasi%20dalam%20Berwirausaha,-
Motivasi%20seakan%20jadi&text=Motivasi%20memiliki%20tiga%20fungsi%20dalam,
Motivasi%20bisa%20menggerakkan%20seseorang
23