Paper Nabilah Nur Yasinda (2010712022)
Paper Nabilah Nur Yasinda (2010712022)
Oleh:
Nabilah Nur Yasinda
2010712022
ILMU SEJARAH
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pahang merupakan sebuah negeri di Malaysia yang sejak dulu masyarakatnya
sudah memeluk agama Islam sejak abad ke-15 melalui penaklukkan Kerajaan
Melayu Malaka. Sehingga tidak mengherankan jika Pahang memiliki kerajaan
sendiri yang sudah berdiri pada akhir abad ke-18. Tun Abdul Majid merupakan
raja pertama kerajaan Pahang, lalu digantikan oleh Tun Koris, lalu digantikan oleh
Tun Ali. Lalu, dari Tun Ali dilanjutkan oleh Tun Mutahir. Pada masa
pemerintahan Tun Ali lah perang saudara terjadi dan meninggalnya Tun Ali yang
membuat permasalahan surat wasiatnya menjadi besar.
Perang menurut prinsip Macchiavelli adalah sebagai jalan utama untuk
mencapai suatu kepentingan nasional suatu negara. Terdapat 10 prinsip perang
menurut Macchiavelli, yaitu Perang merupakan suatu aktivitas penting dalam
kehidupan politik. Kedua, di dalam perang terdapat eksistensi perjuangan, namun
bentuk serta metodenya tidak pasti.Ketiga, tujuan perang harus berupa kekalahan
total pada musuhnya. Keempat, perang harus short dan sharp demi pencapaian
yang pasti agar segala upaya ataupun kerugian tidak sia-sia. Kelima, segala hal
yang mungkin harus dilakukan untuk memastikan kemenangan. Keenam, adanya
tujuan kampanye militer untuk menentukan perang, perencanaan dan koordinasi
yang baik. Ketujuh, ada tata tertib/perintah dan ketertiban. Kesembilan, hubungan
yang baik antara militer dan institusi politik. Terakhir adalah tentara yang tepat.
Kesepuluh prinsip diatas juga ada dalam perang saudara di Pahang ini. Perang
saudara Pahang ini menjadi aktivitas penting dalam kehidupan politik, dimana
dalam perang ini pada dasarnya adalah ingin menjatuhkan Tun Mutahir dan
mendapatkan hak Tun Ahmad kembali. Selain itu, perang ini tentang perjuangan
mempertahankan daerah Pahang dari serangan Tun Ahmad dan pasukannya
hingga pada akhirnya pihak Tun Mutahir kalah. Kemenangan Tun Ahmad ini
merupakan hasil dari rencana, strategi, dan koordinasi yang baik antara militer
dan pemerintahan Inggris saat itu.
Perang saudara ini terbagi atas tiga tingkat, yaitu Perang Kamaman, Perang
Kuantan dan Endau, terakhir adalah perang Temai. Ketiga perang ini terjadi
dalam kurun waktu 1857-1863 atau sesudah Tun Ali meninggal dunia hingga Tun
Mutahir meninggal dunia. Permasalahan dalam perang ini lebih kacau saat Inggris
mulai ikut campur tangan dan tertarik dengan masalah surat wasiat Tun Ali yang
diperdebatkan, walaupun sudah terungkap fakta yang sebenarnya, bahwa surat itu
hanyalah sebuah konspirasi dari salah satu istri Tun Ali.
Perang ini membawa perubahan bagi pemerintahan Negeri Pahang. Pahang pada
masa Tun Ahmad menjalankan pemerintahan yang sistemmya lebih modern.
Sehingga Tun Ahmad adalah pemimpin Pahang yang dinobatkan sebagai Sultan
modern pertama Pahang.
BAB II
PEMBAHASAN
Bait ketiga, Encik Engku Ahmad memiliki lima saudara laki-laki. Dia
adalah anak raja kedua. Kelimanya baik dan memiliki budi pekerti yang
baik.
Bait kelima, setelah beberapa hari belayar, maka sampailah Encik Engku
Ahmad di Kampung Gelam. Selama di sana, Encik Engku Ahmad
menetap di kota.
Bait kedelapan, Encik Engku Ahmad yang gagah perkasa itu pergi
pelayaran. Baginda belayar ke sebelah barat pula, iaitu menuju ke
Kemaman.
Bait kesembilan, menurut cerita orang, Encik Engku Ahmad pun sampai
di Kemaman yang menjadi tanah jajahan Sultan Terengganu.
A. Kesimpulan
Perang saudara yang biasa disebut dengan Perang bendahara terjadi
di Pahang. Perang ini terjadi antara anak Tun Ali, yaitu Tun Mutahir
dengan Tun Ahmad. Perang ini sebenarnya terjadi karena adanya
kesalahpahaman diantara mereka yang berkaitan dengan surat wasiat
ayahnya. Walaupun mereka sudah mengetahui kebenaran isi wasiat itu,
Tun Ahmad tetap menolak rundingan dengan Tun Mutahir, dan
bersikeras untuk menyerang Pahang. Tetapi, dibalik peperangan hal
tersebut ada campur tangan pemerintahan Inggris yang membuat
masalah mereka menjadi tambah runyam dan tegang.
Perang saudara ini terjadi pada tahun 1857-1863, dimana pada
akhirnya Tun Mutahir gagal mempertahankan wilayah Pahang dari
serangan adiknya Tun Ahmad. Perang antara keduanya terbagi atas
tiga tingkat, yaitu Perang kamaman, Perang Kuantan dan Endau, dan
terakhir adalah Perang Termai, dimana Tun Mutahir meninggal dunia
dan menjadi akhir dari perang saudara ini yang telah berlangsung
selama 6 tahun lamanya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber internet:
Perang Menurut Prinsip Machiavelli | Seni Berpikir
https://negeripahang.com/sejarah-perang-saudara-di-pahang-pada-tahun-1857-
1863
Kerajaan Pahang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pahang - Wikipedia
E-Book:
Suzana (Tun) HJ Othman (Tun). 2001. Mencari Sejarah: Tun Mutahir Tun Ali
Bendahara Seri Maharaja Pahang (1857-1863). Pustaka BSM Enterprise.
Suzana (Tun) HJ Othman (Tun). 2014.Sejarah Pergolakan dan Pergelutan
Bendahara Johor-Pahang (1613-1863). Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala
Lumpur.
E-Jurnal:
Ikhlas dan Rahimin (2017) Hubungan Ar-Raniri dan Perkembangan Islam di
Pahang. Universitas Malaya. Jurnal Ushuluddin 45 (2) 2017:87-104.