Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENELITIAN

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER


MATA KULIAH METODE PENELITIAN SOSIOLOGI
Dosen pengampu : Ririh Mega Safitri, M.A

Nama : Mukhtarul Huda


Kelas : Sosiologi 2-C
NIM : 2206026085
Judul : KERESAHAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN KNALPOT RACING (Studi
kasus kelurahan Tambakaji kecamatan Ngaliyan kota Semarang)

LATAR BELAKANG
 ‌Over view tema
Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula alat transportasi yang
digunakan manusia, terutama sepeda motor. Sekarang ini semakin banyak jenis sepeda motor
yang juga mengikuti kebutuhan manusia. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang
dapat dimiliki oleh masyarakat kalangan kelas bawah sampai kalangan kelas atas. Sepeda
motor juga dapat mempermudah aktivitas manusia mulai dari bekerja, berpergian, maupun
mengantar barang. Tentunya keberadaan sepeda motor sangatlah bermanfaat bagi kehidupan
manusia.
Tetapi seiring berjalannya waktu, fungsi sepeda motor tidak hanya sekedar alat
transportasi saja, tetapi juga sebagai pemenuhan gaya hidup manusia dengan cara
memodifikasinya. Salah satu bagian sepeda motor yang sering dimodif yaitu bagian knalpot
yang awalnya knalpot standar diganti dengan knalpot racing/brong. Knalpot sendiri
merupakan bagian dari motor yang berfungsi untuk mengurangi polusi suara yang
dikeluarkan oleh mesin pembakaran internal, terutama perangkat peredam bising yang
membentuk bagian dari sistem pembuangan.
 ‌Over view profil
Penelitian ini dilakukan di kelurahan Tambakaji kecamatan Ngaliyan kota Semarang
dikarenakan adanya keresahan masyarakat terhadap penggunaan knalpot racing yang
tentunya menimbulkan suara bising. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukannya banner-
banner yang bertuliskan "knalpot brong dilarang masuk".
 ‌Signifikansi riset
Dengan ditemukannya masalah mengenai penggunaan knalpot racing, peneliti tertarik
untuk mendalami masalah yang terjadi di masyarakat Tambakaji yaitu keresahan terhadap
penggunaan knalpot racing sehingga dapat menemukan solusi yang dibutuhkan untuk
menangani penggunaan knalpot racing.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana dampak dari penggunaan knalpot racing sehingga dapat menimbulkan keresahan
terhadap masyarakat Tambakaji

PERTANYAAN MASALAH
1. Bagaimana penegakan hukum terhadap knalpot racing?
2. Seberapa efektif pemasangan banner-banner yang bertuliskan "knalpot brong
dilarang masuk"?
3. Dampak yang ditimbulkan penggunaan knalpot racing terhadap masyarakat
Tambakaji?

TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui keresahan masyarakat Tambakaji dan memberikan solusi yang relevan
terhadap yang dirasakan masyarakat Tambakaji terhadap penggunaan knalpot racing.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah untuk memahami apa keresahan yang dirasakan
masyarakat Tambakaji terhadap penggunaan knalpot racing sehingga dapat bermanfaat untuk
menjadi acuan dalam mencari solusi dalam menangani penggunaan knalpot racing.

TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian-penelitian yang serupa pernah dilakukan sebelumnya, berikut penelitian
terdahulu yang mendasari penelitian ini.
Yang pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nurhasan (2022), Fakultas Hukum
Universitas Batanghari yang berjudul Sanksi Pidana Kerja Sosial terhadap Pengguna Knalpot
Racing Sepeda Motor. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa pengaturan sanksi pidana,
dampak yang ditimbulkan, dan sanksi pidan terhadap pengguna knalpot racing.
Perbedaan penelitian ini terdapat di teknik pengumpulan data yang dilakukan,
penelitian pertama menggunakan studi dokumen baik peraturan perundang-undangan mau
dokumen2 yang sudah ada. Sedangkan penelitian kali ini menggunakan teknik observasi dan
wawancara untuk mengumpulkan data.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Tady Gurmansya dan Hervina Puspitosari
(2022), Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang
berjudul Efektivitas Penanggulangan Penggunaan Knalpot Racing bagi Pengendara
Kendaraan Bermotor. Penelitian berfokus pada kendala yang dihadapi penegak hukum
terutama polisi di kabupaten Jombang dalam memenanggulang penggunaan knalpot racing.
Penelitian yang kedua berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan, karena penelitian
kedua melakukan penelitian di kabupaten Jombang sedangkan penelitian yang akan
dilakukan berada di kelurahan Tambakaji kecamatan Ngaliyang kota Semarang.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Yuda Riyansah, dkk (2016) yang berjudul
Pelanggaran Persyaratan Teknis dan Laik Jalan Penggunaan “Knalpot Racing”. Penelitian ini
berfokus pada kesadaran hukum terhadap penggunaan knalpot racing di kota Bogor.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kesadaran hukum masyarakat terhadap penggunaan
knalpot racing di wilayah hukum Polres Kota Bogor masih rendah dan perlu untuk
ditegakkan melalui implementasi peraturan lalu lintas dengan baik.
Penelitian ketiga ini mempunyai perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan,
karena penelitian berfokus pada kesadaran hukum masyarakat terhadap penggunaan knalpot
racing di wilayah hukum kota Bogor. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan berfokus
pada keresahan yang dirasakan masyarakat kelurahan Tambakaji terhadap penggunaan
knalpot racing.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Andhika Julianto Jayankata (2016), Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin yang berjudul Tinjaun Kriminologis Terhadap Penggunaan
Knalpot Racing Bermotor Roda Dua (Studi Kasus di Polresta Makassar). Penelitian berfokus
pada pelaku/pengguna knalpot racing yang dan studi kasus penelitian ini di Makassar.
Penelitian juga membahas tentang bagaimana penanggulangan aparat kepolisian untuk
meminimalisir penggunaan knal racing pada kendaraan bermotor roda dua di kota Makassar.
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Jecklin M. Dhewana (2021) yang berjudul
Penegakan Hukum Terhadap Penggunaan Knalpot Racing pada Kendaraan Pribadi di
Wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian ini berfokus pada penegakan hukum terhadap
penggunaan knalpot racing di Kota Pekanbaru serta apa yang menjadi kendala bagi
SATLANTAS Kota Pekanbaru mengenai penggunaan knalpot racing. Kesimpulan penelitian
ini yaitu SATLANTAS Kota Pekanbaru memiliki upaya mengedukasi masyarakat tentang
pengetahuan berlalu lintas, pencegahan penggunaan knalpot racing dengan cara patroli,
pengawasan, penjagaan dan pemantauan dan memberikan sanksi terhadap pengguna knalpot
racing. Kendala yang dialami SATLANTAS Kota Pekanbaru yaitu antara lain tidak setiap
jalan ada petugas yang mengawasi, keterbatasan anggota SATLANTAS, kurangnya sarana
prasarana, kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat.
Dari semua penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penelitian
sebelumnya memeliki perbedaan pada waktu, tempat, teknik pengumpulan data, subjek
kajian, serta rumusan masalahnya.
KERANGKA TEORI
Knalpot adalah salah satu bagian dari kendaraan atau alat yang dipasang dengan
tujuan sebagai saluran akses pembuangan. Setiap mesin pembakaran yang terdapat dalam
kendaraan mengeluarkan sisa hasil pembakaran yang perlu dikeluarkan. Knalpot juga
merupakan perangkat untuk mengurangi polusi suara yang dikeluarkan oleh knalpot mesin
pembakaran internal terutama perangkat peredam bising yang membentuk bagian dari sistem
pembuangan.
Sedangkan Knalpot racing adalah hasil modifikasi dari knalpot standar pada
kendaraan. Umumnya, para pemilik kendaraan menggunakan knalpot jenis ini agar dapat
menghasilkan tenaga lebih besar, dan suara lebih keras. Knalpot racing dikenal menghasilkan
tingkat kebisingan yang tinggi, sehingga penggunaan knalpot racing dapat menimbulkan
polusi udara dan mengganggu lingkungan sekitar.
Tambakaji merupakan sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Kota
Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tambakaji merupakan kelurahan yang letaknya strategis
karena berada di pinggir jalur pantura sebelah selatan. Kelurahan Tambakaji termasuk
kawasan yang padat penduduk, karena selain lokasinya yang strategis, kelurahan Tambakaji
aji juga dekat dengan UIN Walisongo dan kawasan industri yang berupa pabrik-pabrik
sehingga banyak orang dari luar yang bermukim di kelurahan Tambakaji.
Dengan demikian masyarakat kelurahan Tambakaji merasa terganggu oleh
penggunaan knalpot racing, selain karena lingkungannya yang padat penduduk, suara yang
ditimbulkan knalpot racing sangatlah mengganggu apalagi ketika malam hari yang
merupakan waktu untuk istirahat. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teori sosiologi
yang berkaitan dengan norma masyarakat.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
metode penelitian kualitatif dimana peneliti akan menjelaskan dan mencari solusi masalah
dengan narasi. Jenis penelitian kali ini merupakan penelitian lapangan yang dimana peneliti
akan melakukan observasi dengan cara mewawancarai informan secara langsung.
SISTEMATIKA PENELITIAN
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Literatur
Kerangka teori
BAB III METODOLOGI
Metode penelitian
Jenis penelitian
Teknik pengumpulan data
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Jayankara, Andhika Julianto. (2011). TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP
PENGGUNAAN KNALPOT RACING PADA KENDARAANBERMOTOR RODA DUA
(STUDI KASUS DI POLRESTABES MAKASSAR). (Fakultas Hukum, Universitas
Hasanuddin, 2011).
Riyansah dkk. (2016). PELANGGARAN PERSYARATAN TEKNIS DAN LAIK JALAN
PENGGUNAAN “KNALPOT RACING”. Jurnal Hukum De'rechtsstaat, 2(1), 103-
115.
Nurhasan. (2022). Sanksi Pidana Kerja Sosial terhadap Pengguna Knalpot Racing Sepeda
Motor. Wajah Hukum, 6(1), 56-61.
Firmansyah, T. & Puspitosari, H. (2022). EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN
PENGGUNAAN KNALPOT RACING BAGI PENGENDARA KENDARAAN
BERMOTOR. Jurnal Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh, 10(2). 381-398.
Dhewana, J. (2021). PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN KNALPOT
RACING PADA KENDARAAN PRIBADI DI WILAYAH KOTA PEKANBARU.
(Sarjana Hukum, Universitas Islam Riau, 2021).

Anda mungkin juga menyukai