e-SPT PPh 21

e-SPT PPh 21 adalah aplikasi atau software komputer yang diciptkan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) untuk memudahkan pembuatan dan pelaporan SPT PPh 21.
Sebelumnya ada e-SPT, wajib pajak yang ingin melaporkan pajaknya harus memindahkan data
perhitungan pajak secara manual ke formulir SPT. Formulir fisik tersebut nantinya akan dibawa bersama
seluruh dokumen pendukung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Dimana cara ini jelas merepotkan,
apalagi bagi wajib pajak perusahaan yang tidak punya banyak waktu.
Namun dengan adanya e-SPT, wajib pajak cukup melakukan perhitungan manual dengan menggunakan
microsoft excel dan menyiapkan data-data pendukung. Kemudian, hasil perhitungan dan data pendukung
dimasukan ke aplikasi e-SPT. Dengan cara ini, wajib pajak dapat lebih menghemat waktu.

Pengguna e-SPT PPh 21

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ/2013, e-SPT PPh 21

digunakan oleh wajib pajak sebagai berikut :
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 terhadap pegawai tetap atau penerima
pensiun atau penerima tunjangan/Jaminan Hari Tua (JHT) berkala dan/atau PNS, anggota
TNI/POLRI, pejabat negara dan pensiunannya yang jumlahnya lebih dari 20 orang dalam satu
masa pajak.
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 tidak final dengan bukti pemotongan
yang jumlahnya lebih dari 20 dokumen dalam satu masa pajak.
 Wajib pajak badan yang melakukan pemotongan PPh 21 final dengan bukti pemotongan yang
jumlahnya lebih dari 20 dokumen dalam satu masa pajak
 Wajib pajak yang melakukan penyetoran dengan SSP dan/atau bukti PBK yang jumlahnya lebih
dari 20 dokumen dalam satu masa pajak.

CARA UNDUH DAN INSTALL e-SPT PPh 21

Agar dapat menggunakan e-SPT PPh 21, wajib pajak harus mengunduh softwarenya terlebih
dahulu dan menginstall-nya ke komputer.

Silahkan masuk ke laman resmi DJP https://www.pajak.go.id/id/e-spt-masa-pph-pasal-21-26-

versi-2400 dan klik singleinstaller. Aplikasi akan terunduh secara otomatis.
Setelah mengunduh e-SPT PPh 21, langkah selanjutnya adalah menginstal aplikasi. Berikut ini
adalah tutorial  menginstall aplikasi e-SPT PPh 21 terbaru:

1. Sebelum menginstal, pastikan “Clock and Region” diubah ke Indonesia.  Pengguna bisa
mengubahnya lewat menu Control Panel pada komputer. Jika tidak dilakukan, instalasi
tidak akan berhasil.
Atau bisa diubah lewat menu Setting pada komputer , lalu klik Time & Language, pastikan
Region dan Language yang dipilih adalah Indonesia.
2. Setelah mengunduh Aplikasi e-SPT PPh 21, ekstrak file zip tersebut di folder yang diinginkan.
Akan ada folder “Debug”, dimana didalamnya terdapat dua file seperti gambar dibawah ini

3. Double klik pada file e-SPT package, kemudian klik “Next”. Jika instalasi sudah selesai, maka
akan muncul tampilan installation complete.
4. Setelah sukses terinstall, masuk ke Local Disk atau data C kilk “Program Files (x86), pilih file
DJP, klik dua kali pada file espt2114 seperti gambar dibawah ini
Jika pada saat buka e-SPT PPh 21 dan muncul tampilan “tidak terdapat Access Database
Engine 2007 pada computer Anda”, maka unduh dulu access database engine 2007 untuk
ESPT 2126

Setelah berhasil unduh Acces Database Engine 2007, aplikasi e-SPT PPh 21 siap dijalankan.
Agar lebih mudah, aplikasi e-SPT PPh 21 dapat di Pin to taskbar sehingga ketika hendak
digunakan kita tidak harus masuk terlebih dahulu ke folder “Program Files”.
CARA MENGISI e-SPT PPh 21

Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengoperasikan e-SPT PPh 21.

1. Buka dan login e-SPT PPh 21 dengan username dan password :

 Username : administrator
 Password : 123

kemudian klik Login.

2. Masukan data NPWP terlebih dahulu, dan isi profile, lalu klik Simpan.
3. Pilih SPT kemudian buat SPT
 4. Pilih Isi SPT. Untuk pegawai tetap, klik “Daftar Pemotongan Pajak (1721-I)” kemudian
pilih “Satu Masa Pajak”.

Pada menu ini, Bagian A adalah data pegawai tetap yang penghasilannya melebihi PTKP yang
terkena potongan PPh 21, dapat diisi dengan memilih menu “Tambah” , lalu isi data berupa
NPWP, Nama, Kode Objek Pajak, Jumlah Penghasilan Bruto dan PPh 21 yang dipotong,
kemudian klik Simpan.
Bagian B adalah data pegawai tetap yang penghasilannya tidak melebihi PTKP atau tidak kena
potongan PPh 21. Bagian C adalah total penghasilan bruto keseluruhan (Bagian A+Bagian B)
dan total PPh yang dipotong. Setelah selesai klik Simpan, data yang terisi akan otomatis muncul
di menu SPT Induk (1721).

5. Jika ingin menginput transaksi pembayaran kepada bukan pegawai tetap, caranya pilih
“Isi SPT”, kemudian pilih “Daftar Bukti Potong” dan pilih “Tidak Final (1721-II).
Apabila akan menginput transaksi klik “Baru” pada menu. Kemudian, isi data NPWP,
nama, NIK dan alamat. Selanjutnya pilih kode objek pajak dan isi detail perhitungan.
6. Setelah pengisian SPT selesai selanjutnya pengguna memilih menu “Isi SPT Induk
(1721)”, kemudian muncul tampilan yang memuat jumlah pajak terutang.
7. Pajak terutang ini harus dibayarkan terlebih dahulu supaya bisa mendapatkan Nomor
Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Setelah NTPN didapat, maka langkah selanjutnya
adalah memasukan data tersebut ke dalam Surat Setoran Pajak (SSP), seperti contoh
dibawah ini :

8. Jika semua sudah terisi dengan benar, langkah selanjutnya adalah kembali ke menu “Isi
SPT” dan pilih “SPT Induk” kemudian klik “B.1 Daftar Pemotongan”, “B.2.
Penghitungan PPh sudah sesuai”. Kemudian lanjut ke bagian D yaitu daftar check list
yang akan dilampirkan, kemudian pilih bagian “E. Pernyataan dan Tandatangan
Pemotong” lalu klik “Simpan”.
 9. Langkah terakhir, pilih menu “CSV”, kemudian pilih “Pelaporan SPT”, pilih masa yang
akan dilaporkan kemudian klik “Buat file CSV”. File CSV akan secara otomatis
tersimpan di folder yang telah dipilih oleh pengguna.

Setelah menyelesaikan tahapan pengisian e-SPT PPh 21, wajib pajak belum bisa
mencetak SPT. Untuk bisa mencetak SPT PPh 21, wajib pajak harus menginstall program
CRRuntime_32bit_13_0_7 yang dapat diunduh di laman resmi DJP.
 Terakhir setelah semua proses Cetak SPM dan CSV PPh 21 berhasil, wajib pajak
diharuskan melaporkan pajak PPh 21 dengan menggunakan aplikasi DJP Online.