Anda di halaman 1dari 9

JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No.

1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 7

TOPSIS dan Double Exponential Smoothing untuk


Perangkingan dan Peramalan Penjualan Laptop
S. Sugiraharjo1, R.C.N. Santi2
1,2
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang
Jl. Trilomba Juang No. 1, Semarang
sugiraharjos@gmail.com1, r_candra_ns@edu.unisbank.ac.id2

Abstract— Problems that occur CV. Mustika Rajawali, which deals with laptop sales ranking and forecasting, is how to predict future laptop
sales based on previous sales data. Forecasting is very influential in determining the sales target that must be achieved by CV. Mustika
Rajawali. The method has not been used in predicting laptop sales at CV. Mustika Rajawali so that consumers' needs can be seen, whether it
has met the sales target or not. The products to be developed in this study are laptop sales ranking and forecasting using the TOPSIS method
and double exponential smoothing. To calculate the potential sales as accurately as possible, it can be done using data mining techniques
using double exponential smoothing, while the TOPSIS method is used for ranking. Ranking of laptop sales using the TOPSIS method obtained
the sales order of Asus A490JA laptops, Asus A409JP, Asus A409MA, Asus E402YA, Asus TP203NAH. Prediction of laptop sales at CV.
Mustika Rajawali with a value of α = 0.1 to α = 0.9 obtained the smallest MAE value using α = 0.9, which is 178,237,067 so that the prediction
of CV sales. Mustika Rajawali with the exponential smoothing method using a value of α = 0.9.
Keywords: double exponential smoothing, sales, forecasting, ranking, TOPSIS

Abstrak—Permasalahan yang terjadi CV. Mustika Rajawali yang berkaitan dengan perangkingan dan peramalan penjualan laptop adalah
bagaimana meramalkan penjualan laptop di masa mendatang berdasarkan data penjualan sebelumnya. Peramalan tersebut sangat
berpengaruh untuk menentukan target penjualan yang harus dicapai oleh CV. Mustika Rajawali. Belum digunakannya metode dalam
meramalkan penjualan laptop pada CV. Mustika Rajawali sehingga dapat diketahui kebutuhan konsumen, apakah sudah memenuhi target
penjualan atau belum. Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkingan dan peramalan penjualan laptop
menggunakan metode TOPSIS dan double exponential smoothing. Untuk menghitung potensi penjualan yang seakurat mungkin dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik data mining menggunakan double exponential smoothing sedangkan untuk perangkingan digunakan
metode TOPSIS. Perangkingan penjualan laptop dengan metode TOPSIS didapatkan urutan penjualan laptop Asus A490JA, Asus A409JP,
Asus A409MA, Asus E402YA, Asus TP203NAH. Prediksi penjualan laptop pada CV. Mustika Rajawali dengan nilai α = 0,1 sampai dengan α
=0,9 didapatkan nilai MAE terkecil menggunakan α =0,9 yaitu sebesar 178.237.067 sehingga prediksi penjualan CV. Mustika Rajawali
dengan metode exponential smoothing menggunakan nilai α = 0,9.
Kata kunci : double exponential smoothing, penjualan, peramalan, perangkingan, TOPSIS

I. PENDAHULUAN perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis


Penjualan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan dalam kelangsungan usaha. Perusahaan yang baik
untuk mencari, mempengaruhi dan memberi petunjuk menginginkan informasi untuk membantu mereka
kepada pembeli agar dapat menyesuaikan kebutuhannya mengevaluasi kinerja masa lalu dan merencanakan
dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan kegiatan masa depan seperti yang dilakukan oleh CV.
perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi Mustika Rajawali.
kedua belah pihak [1]. Penjualan merupakan salah satu Peramalan merupakan sumber informasi yang dapat
indikator paling penting dalam sebuah perusahaan, bila digunakan oleh perusahaan untuk mempersiapkan diri
tingkat penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dalam menentukan strategi ke depan yang lebih baik.
besar, maka laba yang dihasilkan perusahaan itu pun akan Peramalan penjualan adalah salah satu cara untuk dapat
besar pula, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam bersaing atau bahkan dapat meningkatkan laba perusahaan
persaingan bisnis dan bisa mengembangkan usahanya. sehingga peramalan diperlukan untuk menyetarakan antara
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, perbedaan waktu yang sekarang dan yang akan datang
karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu terhadap kebutuhan [2].
usaha untuk memikat konsumen. Dunia industri selalu ada Perangkingan dan peramalan penjualan merupakan
persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan sumber informasi yang dapat digunakan oleh CV. Mustika
lainnya. Rajawali untuk mempersiapkan diri dalam menentukan
Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, serta strategi ke depan yang lebih baik. Permasalahan dalam
banyaknya persaingan pengusaha yang semakin banyak, memprediksi penjualan pada CV. Mustika Rajawali adalah
mengharuskan perusahaan untuk mampu menganalisis bagaimana meramalkan penjualan laptop di masa
lingkungan usaha dan meramalkan berbagai kemungkinan mendatang berdasarkan data penjualan sebelumnya.
yang terjadi di masa depan. Kegiatan peramalan atau Peramalan tersebut sangat berpengaruh untuk menentukan
forecast masa depan merupakan salah satu usaha target penjualan yang harus dicapai oleh CV. Mustika
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 8

Rajawali. Perencanaan yang efektif, baik untuk jangka ataukah metode dekomnposisi yang secara intuitif menarik,
panjang maupun jangka pendek bergantung pada namun dalam hal ini jika diperlukan peramalan untuk
peramalan permintaan untuk produk perusahaan. ratusan item [6].
Peramalan bertujuan untuk mengetahui perkiraan Penelitian yang menggunakan metode exponential
penjualan yang akan datang sehingga dapat memenuhi smoothing ganda ini menghasilkan sebuah aplikasi sistem
kebutuhan konsumen dan mengetahui apakah sudah prediksi nilai penjualan barang untuk mengetahui merek
memenuhi target penjualan atau belum. Dengan adanya barang televisi mana yang akan dijual lebih banyak ditahun
peramalan, maka CV. Mustika Rajawali akan dapat mendatang. Hasil penelitian ini adalah menghasilkan
melakukan pengambilan keputusan yang tepat dalam prediksi nilai penjualan barang elektronik televisi
penjualannya, namun dalam kegiatan peramalan berdasarkan merek pada dua tahun mendatang yaitu tahun
memerlukan penerapan beberapa metode yang bertujuan 2014 dan tahun 2015 [7].
untuk mengetahui permintaan produk penjualan di masa Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
depan. penggunaan metode exponential smoothing untuk
Untuk menghitung potensi penjualan yang seakurat peramalan volume produksi tanaman pangan, tanaman
mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan teknik data perkebunan Rakyat Kabupaten Magelang dengan Minitab.
mining. Data mining adalah proses yang menggunakan Dengan metode double exponential smoothing pada
teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan volume produksi tanaman pangan dan tanaman perkebunan
machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi rakyat nilai MAPE dengan α = 0,1 lebih kecil bila
informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dibandingkan dengan metode single exponential smoothing
dari berbagai database besar. Data mining memiliki hakikat dengan nilai ramalan masing-masing 4.083.112 ton untuk
sebagai disiplin ilmu yang tujuan utamanya adalah untuk volume produksi tanaman pangan dan 27.851,7 ton. Nilai
menemukan, menggali, atau menambang pengetahuan dari ramalan volume produksi tanaman pangan dan volume
data atau informasi yang dimiliki [3]. perkebunan rakyat Kabupaten Magelang tahun 2011
Metode data mining yang digunakan untuk masing-masing 4.083.112 ton dan 27.851,7 ton [8].
memperamalan penjualan pada kasus ini menggunakan
A. Peramalan
nmetode time series yaitu double exponential smoothing,
sedangkan untuk perankingan digunakan metode Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses
Technique for OrderPreference by Similarity to Ideal pengembalian suatu keputusan. Sebelum melakukan
peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya
Solution (TOPSIS). Pada metode time series, peramalan
persoalan dalam pengambilan keputusan. Peramalan adalah
masa depan dilakukan berdasarkan pada nilai masa lalu
pemikiran terhadap besaran, misalnya permintaan terhadap
dari suatu variabel atau kesalahan (faktor gangguan) masa satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.
lalu. Langkah penting dalam memilih suatu model time Pada hakikatnya peramalan hanya merupakan suatu
series adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data perkiraan (guess), tetapi dengan menggunakan teknik-
sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar
dapat diuji. Jenis-jenis pola data tersebut antara lain pola perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang
data horizontal, pola data musiman, pola data siklis dan ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan
pola data tren. Data penjualan merupakan data tren yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka
sehingga maka metode yang baik untuk digunakan adalah pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan
pemulusan eksponensial ganda (double exponential keputusan tersebut. Peramalan adalah suatu usaha untuk
smoothing) [4]. Metode TOPSIS adalah salah satu metode meramalkan keadaan di masa mendatang melalui
pengambilan keputusan multi kriteria atau alternatif pilihan pengujian keadaan di masa lalu. Dalam kehidupan sosial
yang merupakan alternatif yang mempunyai jarak terkecil segala sesuatu itu tidak pasti, sukar untuk diperkirakan
dari solusi ideal positif dan jarak terbesar dari solusi ideal secara tepat. Peramalan yang dibuat selalu diupayakan agar
negatif dari sudut pandang geometris dengan menggunakan dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian ini
jarak Euclidean [5]. terhadap perusahaan. Dengan kata lain peramalan bertujuan
mendapatkan peramalan yang bisa meminimumkan
kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur
II. TINJAUAN PUSTAKA dengan Mean Squared Error (MSE), Mean Absolute Error
Metode single exponential smoothing digunakan untuk (MAE) dan sebagainya (Sugiyono, 2015).
menetukan prediksi penjualan pada periode berikutnya. Peramalan merupakan salah satu dari jenis data mining
Metode exponential smoothing merupakan metode apabila penggolongannya berdasarkan pada kegunaannya.
peramalan yang cukup baik untuk peramalan jangka Peramalan pada intinya sama dengan klasifikasi atau
panjang dan jangka menengah, terutama pada tingkat estimasi tetapi lebih mengarah pada nilai-nilai pada masa
operasional suatu perusahaan, dalam perkembangan dasar yang akan datang. Dalam peramalan data yang diproses
matematis dari metode smoothing. Kelebihan utama dari adalah data historis yang digunakan sebagai data bahan
metode exponential smoothing adalah dilihat dari acuan ditambah dengan data-data simulasi yang dapat
kemudahan dalam operasi yang relatif rendah, ada sedikit diubah-ubah sesuai dengan kemungkinan-kemungkinan
keraguan apakah ketepatan yang lebih baik selalu dapat yang dapat terjadi. Peramalan mengetahui perkiraan nilai
dicapai dengan menggunakan (QS) Quantitatif sistem dari suatu barang di waktu yang akan datang. Kebutuhan
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 9

akan peramalan semakin meningkat sejalan dengan average. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan
keinginan manajemen untuk memberikan tanggapan yang mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan
cepat dan tepat terhadap peluang maupun perubahan di menggunakan data terbaru, setiap data terbaru diberi bobot
masa mendatang. Peramalan kualitatif merupakan yang lebih besar. Tujuan dari metode ini adalah
peramalan berdasarkan pendapat suatu pihak (judgement menentukan nilai α yang meminimumkan MSE pada
forcast) dan peramalan kuantitatif merupakan peramalan kelompok penguji (Awat, 2015).
mendasarkan pada data masa lalu (data historis) dan dapat Kelebihan utama dari metode exponential smoothing
dibuat dalam bentuk angka yang biasa disebut sebagai data adalah dilihat dari kemudahan dalam operasi yang relatif
time series. Tujuan dari peramalan adalah menjadikan para rendah, ada sedikit keraguan apakah ketepatan yang lebih
pengambil keputusan dan pembuat kebijakan memahami baik selalu dapat dicapai dengan menggunakan (QS)
ketidakpastian dan resiko yang mungkin muncul dapat Quantitatif Sistem ataukah metode dekomposisi yang
dipertimbangkan sewaktu membuat perencanaan. Dengan secara intuitif menarik, namun dalam hal ini jika
melakukan peramalan tersebut para perencana dan diperlukan peramalan untuk ratusan item.
pengambil keputusan akan dapat mempertimbangkan Apabila data yang dianalisa bersifat stationer, maka
pilihan-pilihan atau alternatif lain. Dalam kenyataannya, penggunaan metode rata-rata bergerak (moving average)
hasil dari peramalan tidak pernah mutlak tepat, hal tersebut atau exponential smoothing cukup tepat akan tetapi apabila
dikarenakan keadaan maupun kejadian di masa depan tidak datanya menunjukan suatu tren linier, maka model yang
menentu. Meskipun demikian, jika semua faktor-faktor baik untuk digunakan adalah exponential smoothing linier
tersebut ditentukan dengan baik, maka hasil peramalan dari brown atau model exponential smoothing linier dari
akan mendekati hasil sebenarnya [9]. holt.
Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk Permasalahan umum yang dihadapi apabila
menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan menggunakan model pemulusan eksponensial adalah
merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan memilih konstanta pemulusan yang diperkirakan tepat.
pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis Adapun panduan untuk memperkirkan nilai a yaitu antara
produk apa yang diperlukan (what), jumlahnya (how many) lain:
dan kapan dibutuhkan (when). Tujuan peramalan dalam 1. Apabila pola historis dari data aktual permintaan
kegiatan produksi adalah untuk meredam ketidakpastian, sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke
sehingga diperoleh suatu perkiraan yang mendekati waktu, dapat dipilih nilai a mendekati 1. Biasanya di
keadaan yang sebenarnya. Suatu perusahaan biasanya pilih nilai a = 0.9, namun dapat dicoba nilai a yang lain
menggunakan prosedur tiga tahap untuk sampai pada yang mendekati 1 seperti 0,8, 0,7 tergantung sejauh
peramalan penjualan, yaitu diawali dengan melakukan mana gejolak dari data itu.
peramalan lingkungan, diikuti dengan peramalan penjualan 2. Apabila pola historis dari data akual permintaan tidak
industri, dan diakhiri dengan peramalan penjualan berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu
perusahaan. maka dapat memilih nilai a yang mendekati nol, yaitu
Peramalan lingkungan dilakukan untuk meramalkan a = 0,2; 0,5, 0,1 tergantung sejauh mana kestabilan
inflasi, pengangguran, tingkat suku bunga, kecendrungan data itu, semakin stabil nilai a yang dipilih harus
konsumsi dan menabung, iklim investas, belanja semakin kecil menuju ke nilai nol.
pemerintah, ekspor, dan berbagai ukuran lingkungan yang Pada metode ini bobot yang diberikan pada data yang
penting bagi perusahaan. Hasil akhirnya adalah proyeksi ada sebesar α untuk data yang terbaru, α(1- α) untuk data
produk nasional bruto yang digunakan bersama indikator yang lama, α(1 − α)2 untuk data yang lebih lama dan
lingkungan lainnya untuk meramalkan penjualan industri. seterusnya. Besarnya α adalah antara 0 dan 1, semakin
Kemudian, perusahaan melakukan peramalan penjualan mendekati 1 berarti data terbesar lebih diperhatikan.
dengan asumsi tingkat pangsa tertentu akan tercapai. Secara sistematis besarnya forecast adalah:
B. Exponential Smoothing
𝑆𝑡+1 = 𝛼𝑋𝑡 + 1 − 𝛼 𝑆𝑡 (1)
Metode exponential smoothing merupakan metode
peramalan yang cukup baik untuk peramalan jangka dengan:
panjang dan jangka menengah, terutama pada tingkat 𝑆𝑡+1 = nilai Prediksi ke t+1
operasional suatu perusahaan, dalam perkembangan dasar 𝑋𝑡 = data aktual ke t
matematis dari metode smoothing. Konsep exponential 𝛼 = parameter dengan nilai antara 0 sampai 1
telah berkembang dan menjadi metode praktis dengan 𝑆𝑡 = nilai Prediksi ke t
penggunaan yang cukup luas, terutama dalam peramalan Kesalahan error dapat dihitung dengan menggunakan
bagi persediaan. mean absolute error dan mean square error. Mean
Metode smoothing digunakan untuk mengurangi absolute error adalah rata- rata nilai absolute dari
ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, dengan kesalahan meramal (tidak dihiraukan tanda positif atau
membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa negatifnya):
lalu. Ketepatan prediksi dengan metode ini akan terdapat
pada prediksi jangka pendek, sedangkan untuk prediksi ∑ |Xt − F|
jangka panjang kurang akurat. Metode exponential MAE = (2)
n
smoothing merupakan pengembangan dari metode moving
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 10

Mean square error adalah kuadrat rata–rata kesalahan w1 r11 w2 r12 wn r1n
w1 r21 w2 r22 … wn r2n
peramalan: Y=[ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮ ] (6)
∑ |Xt − F| 2 w1 rm1 w2 rm2 ⋯ wn rmn
MSE = (3)
n
3. Menghitung matriks solusi ideal positif dan matrik
dengan: solusi ideal negatif
Xt = data sebenarnya terjadi Nilai solusi ideal positif (A+) dan nilai solusi negatif
F = data ramalan dihitung dari model yang digunakan (A-) berdasarkan matrik keputusan ternormalisasi
pada waktu atau tahun t terbobot Y. Untuk menghitung A+ dan A- harus
n = banyak data hasil ramalan diperhatikan syarat apakah kriteria bersifat keuntungan
Prinsip dalam menghitung kesalahan peramalan (benefit) atau kriteria bersifat biaya (cost):
(forecast error) yaitu model yang baik adalah model yang
mempunyai kesalahan error paling kecil dari terhadap data max{yij } ; dimana j adalah kriteria
pengamatan yang sebenarnya di lapangan. keuntungan
i
C. TOPSIS yj+ = (7)
mix {yij } ; dimana j adalah kriteria
Technique For Order Preference by Similarity to Ideal biaya
Solution (TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilan {i
keputusan multikriteria. TOPSIS didasarkan pada konsep min {yij } ; dimana j adalah kriteria
dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki keuntungan
jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga − i
memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Konsep yj = (8)
max {yij } ; dimana i adalah kriteria
ini banyak digunakan pada beberapa model MADM untuk
biaya (cost)
menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Dengan {i
ide dasarnya adalah bahwa alternatif yang dipilih memiliki
jarak terdekat dengan solusi ideal positif dan memiliki yj+ = nilai dari solusi ideal positif dari kriteria ke 1, 2,
jarak terjauh dari solusi ideal negatif [10]. Prosedur ..., j
perhitungan dengan TOPSIS: yj- = nilai dari solusi ideal negatif dari kriteria ke 1,
1. Menentukan matrik ternormalisasi 2, ... , j
TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif
Ai pada setiap kriteria Ci yang ternormalisasi: Selanjutnya dicari nilai solusi ideal positif (A+) dan
xij nilai solusi ideal negative (A-)
𝑟𝑖𝑗 = (4) A+ = (y1+ , y2+ , … , yn+ )
√∑m 2
i=1 xij A− = (y1− , y2− , ⋯ , yn− )

dengan: 4. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan


i = 1,2,...,m solusi ideal positif (D+) dan jarak antara nilai setiap
j = 1,2,...,n alternatif dengan solusi ideal negatif (D-):
𝑟𝑖𝑗 = Matriks ternormalisasi [i][j]
xij = Matriks keputusan [i][j] 𝑛
2. Pembobotan matrik 2
𝐷𝑖+ = √∑(𝑦𝑗+ − 𝑦𝑖𝑗 ) (9)
Nilai bobot (W) yang menunjukkan tingkat
𝑗=1
kepentingan relatif setiap kriteria harus diberikan
untuk menghitung matrik normalisasi terbobot.
W = {w1 , w2 , ⋯ , wn } dengan i=1,2, ... ,m
Selanjutnya dilakukan perkalian antara bobot pada Di+ = jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi
masing-masing kriteria dengan rumus: ideal positif pada kriteria i
yj+ = nilai dari solusi ideal positif dari kriteria ke 1, 2,
s Yij = wj ∙ rij (5) ..., j
yij = nilai dari matriks keputusan yang ternormalisasi
dengan: terbobot pada alternatif i pada kriteria ke j:
i = 1,2,...,m
j = 1,2,...,n 𝑛
Yij = Matriks ternormalisasi terbobot [i][j] 2
𝐷𝑖− = √∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑗− ) (10)
wj = Vektor bobot [j] 𝑗=1
Berdasarkan persamaan di atas, maka akan terbentuk
matrik keputusan ternormalisasi terbobot Y:
dengan i=1,2, ... ,m
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 11

Di- = jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi Yij = wj ∙ rij
ideal negatif pada kriteria i
yj- = nilai dari solusi ideal negatif dari kriteria ke 1, 4. Menghitung matriks solusi ideal positif dan matrik
2, ..., j solusi ideal negatif. Nilai solusi ideal positif (A+) dan
yij = nilai dari matriks keputusan yang ternormalisasi nilai solusi negatif (A-) berdasarkan matrik keputusan
terbobot pada alternatif i pada kriteria ke j ternormalisasi terbobot Y. Untuk menghitung A+ dan
A- harus diperhatikan syarat apakah kriteria bersifat
5. Menghitung nilai preferensi untuk setiap nilai (Vi): keuntungan (benefit) atau kriteria bersifat biaya (cost)
menggunakan persamaan 7 dan persamaan 8, yaitu:
𝐷𝑖−
𝑉𝑖 = (11)
𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+ max{yij } ; dimana j adalah kriteria
keuntungan
dengan i=1,2, ... ,m i
yj+ =
Vi = Menghitung nilai preferensi untuk setiap nilai. min {yij } ; dimana j adalah kriteria
Di- = jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi biaya
ideal negatif pada kriteria i. {i
Di+ = jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi min {yij } ; dimana j adalah kriteria
ideal positif pada kriteria i. keuntungan
Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan alternatif yang i

lebih dipilih.. yj =
max {yij } ; dimana i adalah kriteria
biaya (cost)
III. METODE PENELITIAN {i
Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini 5. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan
adalah perangkingan dan peramalan penjualan laptop solusi ideal positif (D+) menggunakan persamaan 9,
menggunakan metode TOPSIS dan double exponential yaitu:
smoothing (studi kasus di CV. Mustika Rajawali).
Permasalahan yang terjadi CV. Mustika Rajawali yang
2
berkaitan dengan perangkingan dan peramalan penjualan 𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑗+ − 𝑦𝑖𝑗 )
laptop adalah bagaimana meramalkan penjualan laptop di
masa mendatang berdasarkan data penjualan sebelumnya.
dan jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi
Peramalan tersebut sangat berpengaruh untuk menentukan
ideal negatif (D-) menggunakan persamaan10, yaitu:
target penjualan yang harus dicapai oleh CV. Mustika
Rajawali. Belum digunakannya metode dalam meramalkan
penjualan laptop pada CV. Mustika Rajawali sehingga 𝑛
2
dapat diketahui kebutuhan konsumen, apakah sudah 𝐷𝑖− = √∑(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑗− )
memenuhi target penjualan atau belum. 𝑗=1
Untuk menghitung potensi penjualan yang seakurat
mungkin dapat dilakukan dengan menggunakan teknik data
mining menggunakan double exponential smoothing 6. Menghitung nilai preferensi untuk setiap nilai (Vi)
sedangkan untuk perankingan digunakan metode TOPSIS. menggunakan persamaan 11, yaitu:
Model algoritma TOPSIS pada perangkingan
𝐷𝑖−
penjualan laptop pada CV. Mustika Rajawali yaitu: 𝑉𝑖 =
1. Proses pertama yaitu inisialiasi bobot penilaian yaitu 𝐷𝑖− + 𝐷𝑖+
a. Harga (C1) mempunyai bobot 50 %.
b. Jumlah (C2) mempunyai bobot 50 %. 7. Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan laptop yang
2. Menentukan matrik ternormalisasi. TOPSIS direkomendasikan.
membutuhkan rating setiap alternatif Ai pada setiap
kriteria Ci yang ternormalisasi menggunakan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
persamaan 4, yaitu:
A. Perangkingan
xij
𝑟𝑖𝑗 = Langkah perhitungan perangkingan penjualan laptop
√∑m 2
i=1 xij pada CV. Mustika Rajawali dengan metode TOPSIS yaitu:
1. Proses perangkingan penjualan laptop pada CV.
3. Pembobotan matrik Mustika Rajawali dengan metode TOPSIS terdiri dari
Proses selanjutnya dilakukan perkalian antara bobot 2 kriteria yang diperlihatkan seperti tabel 1.
pada masing-masing kriteria menggunakan
perasamaan 5, yaitu: Tabel 1. Kriteria Perangkingan
Notasi Kriteria Bobot (%)
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 12

C1 Harga 60 y31 = w1 r31 = (0,6) (0,374) = 0,224


C2 Jumlah 40 y32 = w2 r32 = (0,4) (0,187) = 0,075
y41 = w1 r41 = (0,6) (0,621) = 0,373
Data penjualan laptop CV. Mustika Rajawali y42 = w2 r42 = (0,4) (0,218) = 0,087
diperlihatkan seperti tabel 2. y51 = w1 r51 = (0,6) (0,546) = 0,328
y52 = w2 r52 = (0,4) (0,374) = 0,150
Tabel 2. Data Penjualan Laptop
No Laptop C1 C2 0,162 0,249
1. Asus E402YA 3.599.000 40 0,193 0,249
2. Asus A409MA 4.299.000 40 𝑌 = 0,224 0,075
3. Asus TP203NAH 5.000.000 12 0,373 0,087
4. Asus A409JP 8.299.000 14 [0,328 0,150 ]
5. Asus A490JA 7.299.000 24
4. Matrik solusi ideal positif (A+) dan matriks solusi
ideal negatif (A-) berdasarkan rating bobot
2. Matriks keputusan ternormalisasi dengan rumus:
xij ternormalisasi yij. Solusi ideal positif (A+) dihitung
𝑟𝑖𝑗 = sebagai berikut:
√∑m 2
i=1 xij

|𝑥1 | = √3.599.0002 + 4.299.0002 + 5.000.0002 + 8.299.0002 + 7.299000 0,162 𝟎, 𝟐𝟒𝟗


|𝑥1 | = 133.634.95,20 0,193 0,249
|𝑥2 | = √402 + 402 +122 + 14 + 242 𝑌 = 0,224 0,075
|𝑥2 | = 64,16 𝟎, 𝟑𝟕𝟑 0,087
𝑥11 3.599.000 [ 0,328 0,150 ]
𝑟11 = = = 0,269 A+ = {𝑦1+ ; 𝑦2+ }
|𝑥1 | 133.634.95,20
A+ = {0,373; 0,249}
𝑥12 40
𝑟12 = = = 0,623 Solusi ideal negatif (A-) dihitung sebagai berikut :
|𝑥2 | 64,16
𝟎, 𝟏𝟔𝟐 0,249
𝑥21 4.299.000 0,193 0,249
𝑟21 = = = 0,322 𝑌 = 0,224 𝟎, 𝟎𝟕𝟓
|𝑥1 | 133.634.95,20
0,373 0,087
𝑥22 40 [ 0,328 0,150 ]
𝑟22 = = = 0,623 A-= {𝑦1− ; 𝑦2− }
|𝑥2 | 64,16 A-= {0,162; 0,075}
𝑥31 5.000.000
𝑟31 = = = 0,374 5. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan
|𝑥1 | 133.634.95,20 solusi ideal positif (D+) dengan rumus:
𝑥32 12
𝑟32 = = = 0,187 𝐷𝑖+ = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑗+ − 𝑦𝑖𝑗 )
2
|𝑥2 | 64,16

𝑥41 8.299.000 dan jarak antara nilai setiap alternatif dengan solusi
𝑟41 = = = 0,621
|𝑥1 | 133.634.95,20 ideal negatif (D-) dengan rumus:

𝑥42 14 2
𝑟42 = = = 0,218 𝐷𝑖− = √∑𝑛𝑗=1(𝑦𝑖𝑗 − 𝑦𝑗− )
|𝑥2 | 64,16

𝑥51 7.299.000 Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap


𝑟51 = = = 0,546
|𝑥1 | 133.634.95,20 solusi ideal positif :
2 2
𝑥52 24 𝐷1+ = √(𝑦1+ − y 11 ) + (𝑦2+ − y 12 )
𝑟52 = = = 0,374
|𝑥2 | 64,16 𝐷1+ = √(0,373 − 0,162)2 + (0,249 − 0,249)2
𝐷1+ = 0,211
3. Matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot
(matriks Y) dengan rumus: Yij = wj ∙ rij 2 2
y11 = w1 r11 = (0,6) (0,269) = 0,162 𝐷2+ = √(𝑦1+ − y 21 ) + (𝑦2+ − y 22 )
y12 = w2 r12 = (0,4) (0,623) = 0,249
𝐷2+ = √(0,373 − 0,193)2 + (0,249 − 0,249)2
y21 = w1 r21 = (0,6) (0,322) = 0,193
𝐷2+ = 0,180
y22 = w2 r22 = (0,4) (0,623) = 0,249
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 13

2 2 0,211
𝐷3+ = √(𝑦1+ − y 31 ) + (𝑦2+ − y 32 ) 𝑉4 = = 0,566
0,211 + 0,162
𝐷3+ = √(0,373 − 0,224)2 + (0,249 − 0,075)2 0,182
𝑉5 = = 0,626
𝐷3+ = 0,229 0,182 + 0,109
7. Urutkan dari nilai Vi terbesar sampai terkecil yaitu V5,
2 2 V4, V2, V1, V3. Hasil akhir dari perhitungan dengan
𝐷4+ = √(𝑦1+ − y 41 ) + (𝑦2+ − y 42 ) metode TOPSIS diperlihatkan seperti tabel 3.
𝐷4+ = √(0,373 − 0,373)2 + (0,249 − 0,087)2 Tabel 3. Hasil perangkingan dengan TOPSIS
𝐷4+ = 0,162
No Laptop C1 C2 Nilai
TOPSIS
2 2
𝐷5+ = √(𝑦1+ − y 51 ) + (𝑦2+ − y 52 ) 1. Asus 7.299.000 24 0,626
A490JA
𝐷5+ = √(0,373 − 0,328)2 + (0,249 − 0,150)2 2. Asus 8.299.000 14 0,566
𝐷5+ = 0,109 A409JP
3. Asus 4.299.000 40 0,495
Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap A409MA
solusi ideal negatif: 4. Asus 3.599.000 40 0,452
E402YA
2 2 5. Asus 5.000.000 12 0,213
𝐷1− = √(y 11 − 𝑦1− ) + (y 12 − 𝑦2− ) TP203NAH
𝐷1− = √(0,162 − 0,162)2 + (0,249 − 0,075)2
𝐷1− = 0,175 B. Peramalan Penjualan
2 2
Diketahui data penjualan laptop pada CV. Mustika
𝐷2− = √(y 21 − 𝑦1− ) + (y 22 − 𝑦2− ) Rajawali diperlihatkan seperti tabel 4.

𝐷2− = √(0,322 − 0,162)2 + (0,623 − 0,075)2 Tabel 4. Data penjualan laptop


𝐷2− = 0,177 No Bulan Total Penjualan
1 Januari 530.817.000
2 2 2 Pebruari 96.975.000
𝐷3− = √(y 31 − 𝑦1− ) + (y 32 − 𝑦2− ) 3 Maret 39.490.000

𝐷3− = √(0,374 − 0,162)2 + (0,187 − 0,075)2 Untuk meramalkan penjualan laptop pada CV.
𝐷3− = 0,063 Mustika Rajawali dengan menggunakan metode double
exponential smoothing digunakan persamaan 1, yaitu:
2 2
𝐷4− = √(y 41 − 𝑦1− ) + (y 42 − 𝑦2− ) 𝑆𝑡+1 = 𝛼𝑋𝑡 + 1 − 𝛼 𝑆𝑡
𝐷4− = √(0,621 − 0,162)2 + (0,218 − 0,075)2
𝐷4− = 0,211 dengan:
𝑆𝑡+1 = nilai prediksi ke t+1
𝑋𝑡 = data aktual ke t
2 2
𝛼 = parameter dengan nilai antara 0 sampai 1
𝐷5− = √(y 51 − 𝑦1− ) + (y 52 − 𝑦2− )
𝑆𝑡 = nilai peramalan ke t
Untuk menghitung kesalahan error digunakan dengan
MAE
𝐷5− = √(0,546 − 0,162)2 + (0,374 − 0,075)2 ∑ |Xt − F|
𝐷5− = 0,182 MAE =
n
dengan
6. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan
Xt = data sebenarnya terjadi
rumus:
𝐷𝑖− F = data hasil ramalan
𝑉𝑖 = − n = banyak data hasil ramalan
𝐷𝑖 + 𝐷𝑖+
0,175
𝑉1 = = 0,452 C. Peramalan Dengan Nilai α = 0,5
0,175 + 0,211
0,177 Peramalan dengan nilai α = 0,5 pada bulan Pebruari,
𝑉2 = = 0,495 Maret dan April:
0,177 + 0,180
0,063 1. Peramalan untuk bulan Pebruari yaitu:
𝑉3 = = 0,213 𝑆𝑡2=(0,5)*530.817.000+(1–5)*530.817.000
0,063 + 0,229
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 14

𝑆𝑡2=530.817.000 Bulan Total (Xt) Hasil Prediksi MAE


2. Peramalan untuk bulan Maret yaitu: α = 0,9 (F) (Xt-F)
𝑆𝑡3=(0,5)*96.975.000+(1–0,5)*530.817.000 Januari 530.817.000 530.817.000 0
𝑆𝑡3=313,896,000 Pebruari 96.975.000 530.817.000 433.842.000
3. Peramalan untuk bulan April yaitu: Maret 39.490.000 140.359.200 187.637.600
𝑆𝑡4=(0,5)*39.490.000+(1–0,5)*313,896,000 MAE 178.237.067
𝑆𝑡4=176.693.000
Hasil peramalan penjualan penjualan CV. Mustika Dari hasil perhitungan peramalan penjualan dengan
Rajawali dengan nilai α = 0,5 diperlihatkan pada tabel 5. metode exponential smoothing didapatkan nilai MAE
sebagai berikut:
Tabel 5. Peramalan penjualan nilai α = 0,5 1. Nilai α=0,5 didapatkan nilai MAE sebesar
Bulan Total (Xt) Hasil Prediksi MAE 236.082.667
α = 0,5 (F) (Xt-F) 2. Nilai α=0,7 didapatkan nilai MAE sebesar
Januari 530.817.000 530.817.000 0 207.159.867
Pebruari 96.975.000 530.817.000 433.842.000 3. Nilai α=0,9 didapatkan nilai MAE sebesar
Maret 39.490.000 313.896.000 274.406.000 178.237.067
MAE 236.082.667 Tujuan dari metode exponential smoothing adalah
menentukan nilai α yang meminimumkan MAE. Nilai
MAE disebabkan oleh selisih dari total penjualan dengan
D. Peramalan Dengan Nilai α = 0,7 hasil peramalan. Semakin kecil nilai MAE maka semakin
Peramalan dengan nilai α = 0,7 pada bulan Pebruari, kecil selisih dari total penjualan dan semakin besar nilai
Maret dan April: MSE maka semakin besar selisih dari total penjualan. Dari
1. Peramalan untuk bulan Pebruari yaitu: ketiga nilai α=0,5, α=0,7 dan α=0,9, nilai MAE terkecil
𝑆𝑡2=(0,7)*530.817.000+(1–0,7)*530.817.000 adalah α=0,9 sehingga peramalan penjualan laptop dengan
𝑆𝑡2=530.817.000 metode exponential smoothing menggunakan nilai α=0,9.
2. Peramalan untuk bulan Maret yaitu:
𝑆𝑡3=(0,7)*96.975.000+(1–0,7)*530.817.000
𝑆𝑡3=227.127.600 V. KESIMPULAN
3. Peramalan untuk bulan April yaitu: Perangkingan dan peramalan penjualan laptop pada
𝑆𝑡4=(0,7)*39.490.000+(1–0,7)*313,896,000 CV. Mustika Rajawali menggunakan metode TOPSIS dan
𝑆𝑡4=95.781.280 double exponential smoothing dapat digunakan untuk
Hasil peramalan penjualan penjualan CV. Mustika meramalkan penjualan laptop untuk periode berikutnya.
Rajawali dengan nilai α = 0,7 diperlihatkan seperti tabel 6. Perangkingan penjualan laptop dengan metode TOPSIS
didapatkan urutan penjualan laptop Asus A490JA, Asus
Tabel 6. Peramalan penjualan nilai α = 0,7 A409JP, Asus A409MA, Asus E402YA, Asus TP203NAH.
Bulan Total (Xt) Hasil Prediksi MAE Prediksi penjualan laptop pada CV. Mustika Rajawali
α = 0,7 (F) (Xt-F) dengan nilai α = 0,1 sampai dengan α =0,9 didapatkan nilai
Januari 530.817.000 530.817.000 0 MAE terkecil menggunakan α =0,9 yaitu sebesar
Pebruari 96.975.000 530.817.000 433.842.000 178.237.067 sehingga prediksi penjualan CV. Mustika
Maret 39.490.000 227.127.600 187.637.600 Rajawali dengan metode exponential smoothing
MAE 207.159.867 menggunakan nilai α = 0,9.

E. Peramalan Dengan Nilai α = 0,9 DAFTAR PUSTAKA


Peramalan dengan nilai α = 0,9 pada bulan Pebruari, [1] B. Swastha, Manajemen Penjualan, 3rd ed.
Maret dan April: Yogyakarta: BPFE, 2012.
1. Peramalan untuk bulan Pebruari yaitu: [2] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:
𝑆𝑡2=(0,9)*530.817.000+(1–0,9)*530.817.000 (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D).
𝑆𝑡2=530.817.000 Bandung: Alfabeta, 2008.
2. Peramalan untuk bulan Maret yaitu: [3] B. Santosa, Data Mining Teknik Pemanfaatan Data
𝑆𝑡3=(0,9)*96.975.000+(1–0,9)*530.817.000 untuk Keperluan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu,
𝑆𝑡3=140.359.200 2007.
3. Peramalan untuk bulan April yaitu: [4] S. Makridakis, S. C. Wheelwright, and V. E.
𝑆𝑡4=(0,9)*39.490.000+(1–0,9)* 13,896,000 McGee, Metode dan Aplikasi: Peramalan Jilid 1:
𝑆𝑡4=49.576.920 Edisi Kedua. Jakarta: Binarupa Aksara, 1999.
Hasil peramalan penjualan penjualan CV. Mustika [5] S. Kusumadewi and H. Purnomo, Aplikasi Logika
Rajawali dengan nilai α=0,9 diperlihatkan seperti tabel 7. Fuzzy : Untuk Pendukung Keputusan, 2nd ed.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Tabel 7. Peramalan penjualan nilai α = 0,9 [6] K. Margi S and S. Pendawa, “Analisa Dan
JURNAL INFORMATIKA UPGRIS Vol. 7, No. 1 JUNI 2021 P/E-ISSN: 2460-4801/2447-6645 15

Penerapan Metode Single Exponential Smoothing


Untuk Prediksi Penjualan Pada Periode Tertentu
(Studi Kasus: PT.Media Cemara Kreasi),” Pros.
SNATIF, no. 1998, pp. 259–266, 2015.
[7] F. Kasim, M. H. Koniyo, and D. Novian,
“Penerapan Metode Exponential Smoothing Ganda
Untuk Memprediksi Nilai Penjualan Barang,”
Skripsi, Tek. Inform. Univ. Negeri Gorontalo,
2015.
[8] N. Sidik, “Forecasting Volume Produksi Tanaman
Pangan, Tanaman Perkebunan Rakyat Kab.
Magelang dengan Metode Exponential Smoothing
Berbantu Minitab,” Skripsi, Jur. Mat. Fak. Mat.
Dan Ilmu Pengetah. Alam Univ. Negeri Semarang,
2010.
[9] N. J. Awat, Metode Peramalan Kuantitatif.
Yogyakarta: Liberty, 1990.
[10] M. Marbun and B. Sinaga, Buku Ajar Sistem
Pendukung Keputusan Penilaian Hasil Belajar | 1
STMIK Pelita Nusantara Medan. 2015.

Anda mungkin juga menyukai