Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hamluddin Gonta

Nim : 519081174

Jurusan : Teknik Sipil

Judul: Memupuk Semangat Dalam Mengimplemntasikan Nilai-Nilai Pancasila


Dalam Lingkungan Pendidikan Di Juruasan Teknik Sipil UTY

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Teknologi Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta


yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya dijalan Glagahsari,Umbulharjo
kota Yogyakarta. Universitas Tekonologi Yogyakarta terdiri dari dua fakultas
diantaranya fakultas sains dan teknologi salah satu jurusan didalamnya ada S-1
Teknik Sipil. dimana, mahasiswa di jurusan itu berasal dari seluruh penjuru
nusantara. perbedaan daerah tentunya terdapat pula keberagaman baik dari segi
ras,agama,budaya maupun bahasa namun disatukan dalam identitas dan dasar Negara
yang sama yaitu pancasila.

Saat ini Indonesia sudah berusia 76 tahun setelah Indonesia merdeka, setelah
dari kemerdekaan 76 tahun yang lalu, Indonesia tidak merdeka begitu saja
kenyataanya Indonesia masih harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaanya
karena para penjajah masih tidak merelakan Indonesia dari daerah jajahanya dan
masih tidak mau mengakui bahwa Indonesia sudah merdeka. Maka dari itu, dari 76
tahun yang lalu sampai saat ini harus berusaha tetap mempertahankan perjuangan
yang telah dilaksanakan oleh pahlawan terdahulu, banyak cara untuk
mempertahankanya baik itu politis ataupun fisik. Seperti yang disampaikan oleh
seorang redaksi terkemuka yaitu dibutuhkan suatu adanya proses baik itu pendidikan
maupun suatu pembelajaran bagi seluruh warga negara Indonesia yang mampu
menjaga semangat cinta tanah air, rasa kebangsaan, dan yang paling penting yaitu
tidak lupa terhadap semangatnya perjuangan kemerdekaan, walaupum perjuangan
melawan penjajah telah usai, tetapi rasa kewajiban menjaga juga mempertahankan
kemerdekaan ini yang sampai saat ini takkan pernah usai (Priyambodo, 2017).
Istilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman sebelum kemerdekaan dahulu,
sampai saat ini Indonesia telah merdeka, maka dari itu Pancasila memiliki nilai nilai
silanya yang sudah dilaksanakan dikehidupan dahulu, meskipun sebelum Pancasila
disahkan secara konkrit. Pancasila merupakan sebuah landasan dasar untuk semua
hal yang menjadi pemersatu bangsa yang memiliki keberagaman suku, ras, agama.

Di dalam pancasia ada tiga nilai dalam ideologi Pancasila. Yang pertama adanya
nilai dasar, nilai dasar sudah tumbuh dengan baik dimulai dari perjuangan bangsa
Indonesia untuk meraih kemerekaan dari kesengsaraan masyarakat Indonesia dengan
mempunyai cita cita yang ditindas oleh para penjajah, nilai dasar yaitu suatu makna
yang hakikatnya terkadung didalam Pancasila yang bersifat hakiki dimana tudak
akan pernah lepas dari dampak berjalanya waktu. Kemudian nilai instrumental, nilai
ini lebih bersifat secara konteks, yang dapat menyesuaikan tuntunan suatu zaman,
dengan melihat suatu kondisi dan kurun waktu tertentu saja. Secara kandunganya
nilai instrumental merupakan yang memaparkan parameter dan cara untuk
menggapai hal yang sudah tertanam di nilai dasar, yang terkahir nilai praksis, nilai
dari perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental didalam kehidupan sehari hari
berbangsa dan bernegara. Ketiga nilai ini saling berhubungan satu sama lain, maka
dari itu jangan sampai adabya pertentangan dan peyimpangann di setiap nilainya.
Oleh karena itu, sejak dini perlu dilakukan upaya pembinaan sikap diri yang
berlandaskan Pancasila. Lingkungan rumah dan sekolah wajib menjadi pendukung
sikap membina Pancasila. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan dengan mudah menjadi
terbiasa dengan perasaan membantu orang lain, dan menyapa saat bertemu orang
lain. Karena jika Anda membentuk kebiasaan, kebiasaan kecil akan berdampak baik
secara signifikan. Dengan sikap ini, kesadaran sosial tentunya akan menjadi lebih
jelas. Kemudian kita beribadah dengan rajin, kita harus berpikir hidup kita pendek,
jadi kita harus selau mengingat adanya Tuhan dan masih banyak lagi sebagainya
yang kita dapat lakukan sejak dini. Generasi ini juga satu satunya yang pernah
mengalami perubahan drastic dari teknologi maupun era globalisasi, generasi
millennial saat ini sangat berada di usia yang produktif sehingga memiliki peranan
penting untuk melanjutkan kehidupan dimasa depan bagi berbangsa dan bernegara.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang perlu
ditanamkan ditengah keberagaman ?

2. Bagaimana pengimpelementasian nilai-nilai pancasila bagi Mahasiswa Jurusan


Teknik Sipil UTY ditengah keberagaman dalam lingkungan kampus ?
1.3 TUJUAN

1. Memberikan kesadaran dalam bertingkah-laku ditengah-tengah perbedaan


mengamalkan nilai pancasila

2. Menciptakan suasana indahnhya keanekaragaman dalam lingkungan Jurusan


Teknik Sipil UTY

BAB 2

PEMBAHASAN

Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita kehidupan,


maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh kuat menjadi
syarat. Untuk membangun NKRI ini kita harus ingat bahwa persatuan dan kesatuan
bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya (spontan), akan tetapi harus
diusahakan dengan kesadaran kita.(Djohar.2006:83)

Untuk itu diperlukan pehaman mengenai nilai dan makna yang terkandung dalam
pancasila sebagai ajuan berpikir dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ditengah
perbedaan dalam sebuah lingkungan khususnya bagi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
UTY, hal hal yang perlu dilakukan dalam mengimplentasikan kehidupan sesuai
harapan makna yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila itu sendiri.

Pancasila sebagai filosafi bangsa mempunyai peran sebagai roh dan jiwa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila yang diyakini oleh bangsa Indonesia
lahir dan tumbuh dari peradaban bangsa Indonesia sehingga tidak beralasan untuk
mengantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain. Peradaban bangsa mengalami
proses kristalisasi yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah. Sejarah telah
membuktikan pada masa kejayaan Sriwijaya dan Mojopahit peradaban bangsa sangat
dikagumi oleh bangsa-bangsa tetangga kita. Nusantara ini dipersatukan oleh
Mojopahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan patihnya yang
terkenal Gadjah Mada dalam sumpah Pala Gadjah Maja. Untuk itu tidak ada salahnya
kita berkaca pada pengalaman sejarah Sriwijaya dan Mojopahit. Untuk itu setiap
komponen bangsa dituntut komitmen untuk saling menghargai, solidaritas, persatuan
mendapat tempat pada hati sanubari bangsa Indonesia sebagai penangkal biang
pemicu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebhinekaan dipandang sebagai
roh/spirit yang mempunyai kekuatan yang maha dyasat untuk memecahkan segala
persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan negara ini. Dengan demikian Pancasila
yang diyakini sebagai ideologi bangsa menjadi landasan pijak untuk kita berkaca di
tengah peradaban bangsa yang beranekaragam untuk mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur. Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif, dalam arti
bahwa nilai pancasila disajikan dalam bentuk materi dalam pelajaran khusus, seperti
pendidikan Pancasila. Nilainilai tersebut juga bisa diaplikasikan dalam mata
pelajaran lainnya secara efekrif, misalnya dengan membiasakan disiplin, jujur, saling
menghargai, menghormati dan lain-lain. Pengamalan dari nilai-nilai Pancasilapun
sesungguhnya cukup muda dilakukan oleh generasi muda yaitu dengan cara
mengembangkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda,
maupun tidak berperilaku semena-mena terhadap orang lain, membantu teman yang
kena musibah sesuai kemampuan, menghargai produk dalam negeri, melakukan
musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan, mengembangkan perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan serta gotongroyong
dan lain sebagainya (Sunarso, dkk:2008).

Harus disadari bahwa kemajemukan etnik, budaya dan agama itu bukanlah
sesuatu yang muncul belakangan ini atau sengaja diciptakan kemudian, tetapi
kemajemukan itu sejak dahulu telah ada, jauh sebelum bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Kemajemukan itu telah turut memberikan
sumbangan terhadap pembentukan bangsa ini. Bahkan munculnya istilah integrasi
didasarkan pada pandangan bahwa bangsa ini berasal dari keanekaragaman. Oleh
karena itu, tidak beralasa jika ada usaha untuk “melenyapkan” atau”menghapuskan”
kemajemukan itu, baik dengan cara penyeragaman dan penghapusan kemajemukan
sama halnya dengan usaha mengingkari kenyataan dan usaha menciptakan
disintegrasi bangsa. Sekali lagi, istilah kemajemukan atau pluralisme ada dalam
terminologi kita karena bangsa ini terdiri atas beranekaragam etnik, budaya dan
agama. Potensi keanaekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia semestinya
dipandang sebagai kekuatan yang maha dasyat, hal ini terpancar dalam ideologi
Pancasila untuk memacuh pertumbuhan peradaban di Indonesia seperti yang
diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Ideologi Pancasila
dalam keanekaragaman menjadi ciri peradaban masyarakat Indonesia untuk itu
masyarakat Indonesia perlu dijiwai oleh semangat saling penghargaan dan
pemahaman di antara keberagaman.

Secara alamiah-kodrati tanah Indonesia secara geografis terdiri ribuan pulau dan
ratusan ribu kilometer garis pantai serta terletak di posisi silang antara dua benua dan
dua samudera memiliki sumber daya alam yang melimpah serta memiliki
keanekaragaman dalam berbagai bidang dan dimensi kehidupan seperti ras/etnik,
agama, bahasa, kultur, sosial, ekonomi dan lain-lain yang tersebar di pulau-pulau
besar dan pulau-pulau kecil. Pulau-Pulau besar seperti: pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Irian, Bali, Sulawesi dan pulau-pulau kecil yang terbentang dari sabang
sampai merauke. Dari ribuan pulau ini kalau dilihat secara cermat potensi yang
dimiliki tidak sama, ada pulau yang kaya dengan potensi alam dan ada pulau yang
potensi alamnya terbatas. Kondisi geografis yang demikian akan membutuhkan
pengawasan yang ketat demi keutuhan bangsa dan negara. \maka akibat lebih lanjut
akan berdampak pada penurunan nasionalisme dalam kebhinekaan. Keberagaman
budaya Indonesia menjadi ciri yang melandasi terbentuknya negara kesatuan
Indonesia. Indonesia terdiri dari lima agama besar yaitu Islam, Hindu, Buda,
Katholoik, Kongfutzu dan aliran kepercayaan serta adat istiadat yang berbeda-beda
antara satu pulau dengan pulau yang lain. Pembauran dalam keberbedaan baik
agama, suku, ras, bahasa, adat istiadat saling berinteraksi. Dalam perjalanan sejarah
bangsa culture asli dan filsafat Hindu, Budha, Islam, Kristen berkolaborasi dan
kristalisasi tumbulah peradaban luhur bangsa yang walaupun beranekaragam suku
bangsa, adat istiadat dan agama tetapi satu. Satu dalam cara pandang melihat
keberbedaan maka tumbulah semangat solidaitas dan rasa kesetiakawan karena cita-
cita dan tujuan bersama yang memancarkan sinar sakti persatuan dalam panji
ideologi Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dari Sila ke I sampai
Sila Sila ke V yang harus diaplikasikan atau dijabarkan dalam setiap pergaulan
adalah sebagai berikut:

1. Dalam Sila Ketuhanan Yang Maha Esa terkandung nilai religius,

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab terkandung nilai-nilai


perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dalam Sila Persatuan Indonesia terkandung nilai persatuan bangsa

4. Dalam Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilainilai kerakyatan

5. Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai
keadilan sosial

dalam nilai pancasila tersebut memberikan sebuah petunjuk dalam pergaulan


atau tingakah laku yang harus diimplementasikan dalam pergaulan ditengah
keanekaragaman yang ada dilingkungan Jurusan Teknik Sipil UTY dengan
menyatukan semangat kekelurgaan dan persaudaraan tanpa memandang adanya
sebuah perbedaan.
BAB 3

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
berbangsa dan berbegara. Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat
penting dan diperlukan dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang
berkarakter agar generasi dapar menghargai dan hidup dalam damai dan bermoral
serta mampu bersaing dalam segala bidang.

3.2. SARAN

Diharapkan.dengan adanya makalah ini dengan menungkan harapan besar dari


penulis mampu memberikan kesadaran bahwa pentingna semaangat persatuan dan
kesatuan ditengah perbedaan sebagai mana dalam semboyan Negara “Bhineka
Tunggal Ika” untuk menjadikan pancasila sebagai dasar berpikir dan pandnagan
hidup dalam pergaulan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Antropologi Indonesia. 2000. Mengawali Abad Ke-21 : Menyonsong Otonomi


Daerah, Mengenal Budaya Lokal, Membangun Intergrasi Bangsa.

Jurnal Sajaratun Pendidikan Sejarah Universitas Flores.2020. Pancasila Di Tengah


Indahnya Keanekaragaman.

Julia Bea Kurniawaty, Santyo Widayatmo.2021.JAGADHITA: Membumikan Nilai-


Nilai Pancasila Dalam Dunia Pendidikan Di Indonesia.

Adriel, Justinus. (2018). Penerapan Pancasila di Kehidupan Masyarakat. Kompasiana

Khusnul Chotimah Nia.2014.Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Pendidikan


Karakter.Surabaya.Slidshare.

Anda mungkin juga menyukai