RMK Manajemen RPS 1
RMK Manajemen RPS 1
Manajemen Mengejar :
Kesia-siaan Sumber Daya rendah(efisiensi tinggi)
Pencapaian Sasaran yang Tinggi (efektivitas tinggi)
1.3 Alasan – Alasan Dibutuhkan Manajemen
1.4 Fungsi Dan Proses Manajemen
Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu,
tetapi dalam hal ini belum ada persamaan pendapat dari para ahli manajemen tentang apa
fungsi-fungsi itu. Namun, pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen dari beberapa para
ahli manajemen dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan yang tercermin pada fungsi-
fungsi planning, organizing, leading dan controlling.
1. Perencanaan (Planing)
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan. Pada dasarnya
perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan faktor-faktor, kekuatan, pengaruh
dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Semua fungsi
lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa
perencanaan dan pembuatan ke putusan yang tepat, cermat dan berkelanjutan. Tetapi
sebaliknya perenca naan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan,
Menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan tanggung jawab
serta koordinasi. Maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi
yang akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. Manajer perlu
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan (dan kemudian memimpin) tipe
organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan program yang telah ditetapkan.
3. Pengarahan (leading)
Sesudah rencana dibuat, organisasi di bentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang
telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana, adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-
kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi leading
sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading, directing,
motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih
banyak menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan penga rahan
langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksana kan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan
organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk
menjamin bahwa kegiatan yang tidak diingin kan atau dibutuhkan tidak terjadi atau
terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :
− Penetapan standar pelaksanaan
− Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
− Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang
telah ditetapkan
− Pengambilan Tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang
dari standar
1.5 Peran dan Keterampilan Manajemen
Henry Mintzberg menyatakan bahwa terdapat 10 peran dasar manajemen yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Kelompok peran jembatan antarpribadi
Kelompok peran jembatan antarpribadi meliputi peranan-peranan yang
berkaitan dengan orang lain seperti para bawahan dan orang-orang di luar
organiasi, serta aktivitas atau kewajiban lain yang sifatnya seremonial dan
simbolis. Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini meliputi panutan
(figurehead), pimpinan (leader) dan penghubung (liaison).
b. Kelompok peran penyambung informasi
Kelompok peran ini melibatkan aktivitas dalam mengumpulkan,
menerima dan menyebarkan atau menyampaikan suatu informasi. Tiga peran
yang tergabung dalam kelompok ini meliputi pengawas (monitor), penyebar
berita (disseminator), dan juru bicara (spokesperson).
c. Kelompok peran pengambil keputusan
Kelompok peran pengambil keputusan ini mencakup hal-hal terkait
pengambilan keputusan dan penentuan pilihan yang dilakukan sendiri maupun
melalui perundingan bersama. Empat peran yang tergabung dalam kelompok
ini meliputi pengusaha (entrepreneur), pengentas kendala (disturbance
handler), pengalokasi sumber daya (resource allocator), dan perunding
(negotiator).
• Keterampilan Manejemen
Robert L. Katz mengemukakan bahwa setiap manajer memerlukan 3 keterampilan
dasar, antara lain :
a. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan teknis adalah suatu kemampuan baik pengetahuan
maupun teknik-teknik untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Keterampilan ini sangat penting bagi seorang manajer lini pertama, karena
manajer lini pertama pada umumnya mengelola para karyawan yang bekerja
dengan berbagai peralatan dan teknik-teknik untuk memproduksi suatu barang
atau jasa.
b. Keterampilan hubungan antar manusia (Interpersonal Skills)
Keterampilan hubungan antar manusia adalah suatu kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama atau keterampilan ketika berhubungan dengan
orang lain. Seorang manajer yang memiliki keterampilan hubungan antar
manusia dengan baik akan mendapatkan sumbangsih yang baik pula dari para
karyawannya. Manajer ini perlu mengetahui cara berkomunikasi, memotivasi,
memimpin dan membangkitkan antusiasme serta kepercayaan.
c. Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Keterampilan konseptual merupakan suatu kemampuan berpikir dan
memahami hal-hal yang sifatnya abstrak dan kompleks. Keterampilan ini
berguna bagi seorang manajer, kegunaanya antara lain dapat memandang
organisasi dari perspektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di
antara berbagai bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana organisasi
dapat membaur dengan baik dengan lingkungan tempatnya berada.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh para manajer puncak.
Beberapa keterampilan manajemen yang penting lainnya antara lain :
Memfasilitasi konteks
Menstrukturisasi kerja dan Menggunakan jejaring
psikologis dan sosial dari
menyelesaikan pekerjaan yang penuh tujuan
kerja