Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Manajer


Manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang
bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya (James A.F. Stoner, et al,
1996).
Menurut James A.F. Stoner, Edward Freeman dan Daniel R. Gilbert (1996), sejak
akhir abad kesembilan belas, biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi
spesifik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan.
1. Merencanakan adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk
mencapai sasaran tadi. Manajer memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran
dan tindakan serta tindakan mereka berdasarkan pada beberapa metode, rencana,
atau logika dan bukan berdasarkan perasaan.
2. Mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk
bekerja sama dengan cara terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa
sasaran. Proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, dan sumber
daya di antara anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran
organisasi.
3. Memimpin adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau sebuah organisasi. Meliputi
mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan
tugas yang penting.
4. Mengendalikan adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai
dengan aktivitas yang direncanakan. Manajer harus yakin tindakan yang dilakukan
oleh anggota organisasi benar-benar menggerakkan organisasi ke arah sasaran yang
telah dirumuskan.
Menurut Ike Kusdyah Rachmawati (2004) ada tiga tingkat manajer yaitu:
a. Manajer Lini Pertama atau Tingkat Pertama merupakan tingkat paling rendah
dalam sebuah organisasi dimana orang bertanggung jawab atas pekerjaan orang
lain. Manajer lini pertama mengarahkan karyawan non-manajemen; mereka
tidak mengawasi manajer yang lain.
b. Manajer Menengah dapat mencakup lebih dari satu tingkat dalam sebuah
organisasi. Manajer menengah mengarahkan kegiatan manajer dari tingkat yang
lebih rendah dan kadang-kadang karyawan operasional juga. Mereka juga
bertanggung jawab kepada manajer yang lebih senior.
c. Manajer Puncak terdiri dari kelompok yang relatif sedikit. Manajer Puncak
bertanggung jawab untuk manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi.
Orang-orang ini disebut eksekutif. Biasanya nama jabatan manajer puncak
adalah “chief executive officer”, presiden dan wakil presiden
1.2 Pengertian Manajemen
Manajemen (pengelolaan) adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Pengertian
manajemen menurut beberapa ahli yaitu :
1. Menurut Hasibunan (2010:9) mengatakan “Manajemen adalah ilmu dan seni
mengatur proses pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2. Manajemen menurut Terry dalam Nawawi (2011:11) adalah pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan yang telah ditentukan dengan menggunakan tangan
orang lain.
3. Manajemen menurut Nitisemito (2012:11) adalah suatu ilmu dan seni untuk
mencapai tujuan melalui kegiatan orang lain.
4. Menurut Handoko (2012:8) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
5. Sedangkan menurut Siswanto (2012:1) mengatakan bahwa manajemen adalah seni
dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan pengendalian
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Dari pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
segala sesuatu yang dilakukan untuk mengatur dan mengelola berbagai sumber
untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien. Manajemen
melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen juga melibatkan
tanggung jawab untuk memastikan pekerjaan-pekerjaan dapat diselesaikan dengan
cara yang efisien dan efektif oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk
melakukannya atau setidaknya, hal inilah yang idealnya dijalankan oleh seorang
manajer.
Efisiensi merujuk pada maksud mendapatkan sebesar-besarnya output dari
sekecil-kecilnya input. Karena manajer berhadapan dengan kelangkaan sumber
daya termasuk tenaga kerja, uang, dan peralatan. Maka dari itu, mereka
berkepentingan untuk menggunakan sumber-sumber daya ini secara efisien. Hal ini
sering kali dikatakan “mengerjakan sesuatu tepat sasaran”, artinya yaitu tidak
menyia-nyiakan sumber daya.
Efektivitas sering kali dijabarkan sebagai “mengerjakan hal yang tepat”, artinya
yaitu menjalankan aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi
mencapai berbagai sasarannya. Melalui berbagai inisiatif kerja, sasaran-sasaran ini
tanpa henti dikejar dan dicapai. Bila efisiensi berkenaan dengan cara mencapai
suatu tujuan, maka efektivitas berkenaan dengan hasil, atau pencapaian tujuan
tersebut seperti bagan dibawah ini.

Efisiensi (Cara) Efektivitas (Hasil)


Penggunaan Sumber
Pencapaian Sasaran
Daya
Kesia-siaan rendah Pencapaian Tinggi

Manajemen Mengejar :
Kesia-siaan Sumber Daya rendah(efisiensi tinggi)
Pencapaian Sasaran yang Tinggi (efektivitas tinggi)
1.3 Alasan – Alasan Dibutuhkan Manajemen
1.4 Fungsi Dan Proses Manajemen
Manajemen dapat berarti pencapaian tujuan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi tertentu,
tetapi dalam hal ini belum ada persamaan pendapat dari para ahli manajemen tentang apa
fungsi-fungsi itu. Namun, pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen dari beberapa para
ahli manajemen dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan yang tercermin pada fungsi-
fungsi planning, organizing, leading dan controlling.
1. Perencanaan (Planing)
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-
tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan. Pada dasarnya
perencanaan kreatif merupakan pekerjaan penentuan faktor-faktor, kekuatan, pengaruh
dan hubungan-hubungan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Semua fungsi
lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana fungsi lain tidak akan berhasil tanpa
perencanaan dan pembuatan ke putusan yang tepat, cermat dan berkelanjutan. Tetapi
sebaliknya perenca naan yang baik tergantung pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan,
Menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan tanggung jawab
serta koordinasi. Maka mereka perlu merancang dan mengembangkan suatu organisasi
yang akan dapat melaksanakan berbagai program tersebut secara sukses. Manajer perlu
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan (dan kemudian memimpin) tipe
organisasi yang sesuai dengan tujuan, rencana dan program yang telah ditetapkan.
3. Pengarahan (leading)
Sesudah rencana dibuat, organisasi di bentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang
telah ditentukan. Fungsi pengarahan secara sederhana, adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka
lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-
kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi leading
sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading, directing,
motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih
banyak menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen, kegiatan penga rahan
langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksana kan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat
positif maupun negatif. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan
organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatif mencoba untuk
menjamin bahwa kegiatan yang tidak diingin kan atau dibutuhkan tidak terjadi atau
terjadi kembali. Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :
− Penetapan standar pelaksanaan
− Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
− Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang
telah ditetapkan
− Pengambilan Tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang
dari standar
1.5 Peran dan Keterampilan Manajemen
Henry Mintzberg menyatakan bahwa terdapat 10 peran dasar manajemen yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Kelompok peran jembatan antarpribadi
Kelompok peran jembatan antarpribadi meliputi peranan-peranan yang
berkaitan dengan orang lain seperti para bawahan dan orang-orang di luar
organiasi, serta aktivitas atau kewajiban lain yang sifatnya seremonial dan
simbolis. Tiga peran yang tergabung dalam kelompok ini meliputi panutan
(figurehead), pimpinan (leader) dan penghubung (liaison).
b. Kelompok peran penyambung informasi
Kelompok peran ini melibatkan aktivitas dalam mengumpulkan,
menerima dan menyebarkan atau menyampaikan suatu informasi. Tiga peran
yang tergabung dalam kelompok ini meliputi pengawas (monitor), penyebar
berita (disseminator), dan juru bicara (spokesperson).
c. Kelompok peran pengambil keputusan
Kelompok peran pengambil keputusan ini mencakup hal-hal terkait
pengambilan keputusan dan penentuan pilihan yang dilakukan sendiri maupun
melalui perundingan bersama. Empat peran yang tergabung dalam kelompok
ini meliputi pengusaha (entrepreneur), pengentas kendala (disturbance
handler), pengalokasi sumber daya (resource allocator), dan perunding
(negotiator).
• Keterampilan Manejemen
Robert L. Katz mengemukakan bahwa setiap manajer memerlukan 3 keterampilan
dasar, antara lain :
a. Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Keterampilan teknis adalah suatu kemampuan baik pengetahuan
maupun teknik-teknik untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Keterampilan ini sangat penting bagi seorang manajer lini pertama, karena
manajer lini pertama pada umumnya mengelola para karyawan yang bekerja
dengan berbagai peralatan dan teknik-teknik untuk memproduksi suatu barang
atau jasa.
b. Keterampilan hubungan antar manusia (Interpersonal Skills)
Keterampilan hubungan antar manusia adalah suatu kemampuan
berkomunikasi, bekerja sama atau keterampilan ketika berhubungan dengan
orang lain. Seorang manajer yang memiliki keterampilan hubungan antar
manusia dengan baik akan mendapatkan sumbangsih yang baik pula dari para
karyawannya. Manajer ini perlu mengetahui cara berkomunikasi, memotivasi,
memimpin dan membangkitkan antusiasme serta kepercayaan.
c. Keterampilan Konseptual (Conceptional Skill)
Keterampilan konseptual merupakan suatu kemampuan berpikir dan
memahami hal-hal yang sifatnya abstrak dan kompleks. Keterampilan ini
berguna bagi seorang manajer, kegunaanya antara lain dapat memandang
organisasi dari perspektif keseluruhan, memahami hubungan-hubungan di
antara berbagai bagian organisasi, dan membayangkan bagaimana organisasi
dapat membaur dengan baik dengan lingkungan tempatnya berada.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan oleh para manajer puncak.
Beberapa keterampilan manajemen yang penting lainnya antara lain :

Mengelola modal manusia Menginspirasi komitmen Mengelola perubahan

Memfasilitasi konteks
Menstrukturisasi kerja dan Menggunakan jejaring
psikologis dan sosial dari
menyelesaikan pekerjaan yang penuh tujuan
kerja

Mengelola proses-proses Mengelola strategi dan Mengelola logistik dari


pengambilan keputusan inovasi teknologi
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2015). Manajemen edisi 13 jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Handoko, T. H. (2016). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA
Unpam, E. (2015). 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen 1. Pengertian ...
http://eprints.unpam.ac.id/7080/3/BAB%20II.pdf, 28.

Anda mungkin juga menyukai