1.

Sanad
2. Matan
3. Rawi
Tingkatan hadis

Sanad secara bahasa berarti al mu’tamad , yaitu yang diperpegangi ( yang bisa
dijadikan pegangan ). Adapun secara terminologis atau istilah Sanad ialah silsilah para
perawi yang meriwayatkan matan dari sumber yang pertama. Sanad hanya berlaku pada
rangkaian orang-orang, bukan dipandang dari sudut pribadi perorangan. Sebutan untuk
pribadi yang menyampaiakan hadis dilihat dari sudut pandang perorangan, disebut dengan
rawi.

Contoh sanad :
‫س ع َْن النَّبِ ِّي ﷺ‬ ِ ‫ َح َّدثَنِ ْي اَبُوْ التَّي‬: ‫ َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ قَا َل‬: ‫ َح َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ َس ِع ْي ٍد قَا َل‬: ‫ار قَا َل‬
ٍ َ‫َّاح ع َْن اَن‬ ٍ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ بَ َّش‬

‫ " َيسِّرُوْا َواَل ُت َعسِّرُوْا َب ِّشرُوْا َواَل ُت َن ِّفرُوْا‬: ‫ال‬

َ ‫َق‬ "

Muhammad Ibn Basyar telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata : Yahya Ibn Said telah
meriwayatkan kepada kami, ia berkata : Syu’bah telah meriwayatkan kepada kami, ia berkata : Abu At-
Tayyah telah meriwayatkan kepadaku : Daripada Sayyiduna Anas RA : Daripada Baginda Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam , Bersabda : “Permudahlah jangan engkau persulit.
Berilah kabar gembira dan jangan engkau membuat lari.”

Dari contoh di atas yang di sebut sanad adalah : Muhammad Ibn Basyar – Yahya Ibn Said –
Syu’bah – Abu At-Tayyah

Sanad berfungsi untuk mengetahui derajat kesahihan suatu hadis. Apabila terdapat
cacat dalam sanadnya baik itu karena kefasikannya, lemahnya hafalan, tertuduh dusta atau
selainnya maka hadis tersebut tidak dapat mencapai derajat sahih.