Anda di halaman 1dari 2

BISMILLAHIRAHMANIRAHIM

Berkata syekh abdul qodir al-jailani :


“ aku lebih menghargai orang beradab dari pada orang berilmu”
Jika hanya ilmu iblis jauh lebih berilmu dari manusia.

Untuk mendididik umat manusia agar beradab dan berakhlak mulia ALLAH SWT mengutus
seorang rasul yaitu muhammad SAW.
Allah berfirman dalam surah al-qolam ayat 4 yang artinya dan sesungguhnya engkau
benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Adab Murid
Apakah adab itu?
1. dalam bahasa arab adab artinya budi pekerti,tata krama atau sopan santun, arti adab
secara keseluruhan adalah prilaku atau tatacara hidup menerapkan nilai sopan santun
kebaikan ahklak dan budi pekerti.
2. Menurut definisi oleh imam ibnu hazar askolani adab adalah memperaktikkan ahklak
mulia ini sesuai dengan misi rasulullah untuk menyempurnakan akhlak mulia.
3. Jadi adab murid adalah sikap ahklak dan budi pekerti serta sopan santun yang harus
dimiliki seorang murid pada gurunya agar ilmu yang dipelajari tidak hanya menjadi ilmu
tanpa pengamalan asbab tidak hadirnya keberkahan.

Kenapa harus mengutamakan adab?


Karena para ulama terdahulu menjadikan adab sebagai mukadimah sebelum belajar ilmu
syar’i

Adapun adab-adab dalam menuntut ilmu sesungguhnya sangat banyak dan diantaranya :

1) Memprioritaskan Kebersihan Hati


Yaitu seorang pencari ilmu harus memprioritaskan kebersihan hatinya dari akhlak buruk
dan perangai buruk sebab ilmu adalah ibadahnya hati, sholatnya jiwa dan wujud taqorubnya
kepada allah.
Sebagaimana sholat yang tidak sah kecuali bila badan telah suci dari hadast dan najis
demikian pula talabul ilmu yang merupakan ibadah batin ia tidak sah bila hati masih dikotori
oleh ahklak dan perangai buruk.

2) Mengurangi keterkaitan dengan dunia


Sebab hal tersebut dapat melalaikannya dari thalabul ilmi seperti firman allah, dalam
quran surah al-Ahzab ayat 4 yang artinya :
“ allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.”
Apabila konsentrasi dan fikiran terpecah maka seseorang tidak akan mampu mencapai
hakikat-hakikat ilmu yang dipelajari secara mendalam.
Konsentrasi yang terpecah laksana sungai-sungai kecil yang air nya menyebar dimana ada
Yang di serap oleh tanah atau sebagian di hisab oleh udara sehingga tidak ada lagi yang
tersisa dan mencapai ladang persawahan.
3) Tidak sombong kepada orang alim
Seorang pencari ilmu hendak bersikap tawadu kepada guru dan meniatkan diri mencari
pahala dan kemuliaan dengan berkhitmat kepadanya.
Allah berfirman : “ sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan
pendengarannya sedang diri menyaksikan ” (qof : 37)
Yang mengandung makna dalam arti orang yang mempunyai hati adalah orang yang
menerima ilmu dengan sepenuh pemahaman.
Terhadap guru seorang pencari ilmu hendaknya bersikap laksana tanah gembur menerima
air hujan yang menyerap semua air yang tercurah dari hujan dan menerima dengan sepenuh
ketudukan, bagaimanapun metode yang di pakai dalam mengajar, seorang pencari ilmu
hendaklah mengikuti saja tanpa harus menbuat opini sendiri karena kesalahan mursyid
dalam hal ini lebih bermanfaat baginya dari pada kebenaran dirinya sendiri.

4) Jangan dengarkan perbedaan

5) Mengetahui tujuan dan maksud semua ilmu


Misalnya ilmu tahsin yang kita pelajari bermanfaat untuk membenarkan cara kita
membaca al-quran yang akan mempengaruhi sifat dan kepribadian kita.

6) Memiliki tujuan yang baik


Seorang pencari ilmu akhirat hendaklah meniatkannya demi menghias dan mempercantik
batin dengan segala keutamaan di dunia dan mendekatkan diri kepada allah serta bersama-
sama para muqorobin di akhirat.
Ali RA mengatakan di antara hak seorang guru adalah engkau tidak memaksanya memberi
jawaban, tidak menyebar luaskan aibnya, tidak mencari-cari kesalahannya, memuliakannya
karena allah, selama guru menjaga perintah-perintah allah. Dan apabila dia mempunyai
suatu keperluan maka hendaklah engkau mendahului orang lain dalam memenuhinya.

Demikianlah pembahasan tentang adab-adab murid atau penutut ilmu, semoga bisa kita
renungi bersama, apa yang sudah kita pelajari dan beradab dengan adab-adab yang kita
jalani dalam menuntut ilmu hadir keberkahan.
Tidak ada jalan mengenal allah dan mendapat keridhoannya juga mendapat keselamatan
disisinya pada hari kiamat kecuali memalui ilmu, ilmu adalah cahaya yang menerangi
gelapnya kebodohan dan keraguan.
Dan tiada keberkahan ilmu yang di dapat kecuali dengan keridhoan guru, laksana orang
tua posisi guru yang mengajarkan ilmu-ilmu agama atau ilmu duniawi yang dimaksudkan
untuk akhirat lebih besar ketimbang hak dan posisi orang tua dari anaknya karena katika
orang tua memberi bekal kehidupan di dunia yang fana, guru memberikan bekal kehidupan
akhirat yang abadi.

Anda mungkin juga menyukai