Anda di halaman 1dari 5

“NEGARA HUKUM DAN PENDIDIKAN ANTI BULLYING”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Himas Maulida Rakhmawati, S.E., M.E.

Disusun oleh :
Putra Yudha Purnama
NPM :
2274201009

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM SUNAN GIRI
Jl. Joyo Raharjo No. 240, Merjosari, Kota Malang, Jawa Timur 65144

2023
Pengertian Negara Hukum

Negara Hukum adalah Negara yang di dalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-
peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas apabila dilanggar.

Negara Hukum berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh warga
negara. Di Indonesia, negara hukum didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang merupakan
sebuah pandangan, ideologi, sekaligus dasar negara.

Indonesia disebut sebagai Negara Hukum karena tertuang pada UUD 1945 pasal 1
ayat (3) yang berbunyi, “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Hal ini berarti Indonesia
merupakan Negara Hukum dimana rakyat di Indonesia melaksanakan kewajibannya terhadap
negara dengan menaati hukum yang berlaku.

Prinsip-Prinsip Negara Hukum Menurut Ahli Jimly Asshiddiqie

1. Supremasi Hukum, yaitu upaya menegakkan dan menempatkan hukum pada posisi
tertinggi.
2. Persamaan dalam hukum.
3. Proses hukum yang baik dan benar.
4. Pembatasan kekuasaan.
5. Lembaga eksekutif Independen.
6. Peradilan Tata Usaha Negara.
7. Peradilan Konstitusi .
8. Peradilan Konstitusi.
9. Perlindungan HAM.
10. Sarana mewujudkan tujuan negara.
11. Transparansi dan kontrol sosial.
12. Bersifat demokratis.
Pengertian Bullying/Perundungan

Bullying/Perundungan yaitu perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik,


ataupun sosial di dunia nyata maupun di dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak
nyaman, sakit hati dan hingga tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Di Negara Indonesia, para pelaku bullying akan diancam dengan sejumlah


sanksi/hukuman. Adapun sanksi ringan yang berupa pembinaan seperti teguran atau tindakan
lain yang bersifat edukatif. Namun juga ada sanksi/hukuman berat yang bisa menjerat pelaku
bullying dengan berbagai contoh, misal; pasal pengeroyokan, pasal penganiayaan, pasal
perlindungan anak, pelanggaran Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dsb.

Adapun upaya Pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi tindakan bullying


dengan membuat aturan atau landasan hukum, beberapa contoh seperti :

 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan Formal.
 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 82 Tahun 2015
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan.

Jenis-Jenis Bullying

 Bullying Fisik

Contoh : memukul, menendang, menampar, dsb.

 Bullying Verbal

Contoh : mencela, memfitnah, meremehkan, dsb.


 Bullying Relasional

Contoh : perilaku/sikap tersembunyi seperti lirikan mata, cibiran, dan bahasa tubuh dengan
maksud mengejek.

 CyberBullying

Contoh : mengirimkan komentar/pesan/gambar yang menyakiti orang lain dan dilakukan


melalui sosial media.

 Bullying Seksual (Pelecehan/Kekerasan Seksual)

Contoh : menyentuh, menggoda, menyebarkan foto korban secara sensual; komentar kasar
tentang penampilan, dsb.

Dampak Bullying bagi Korban

 Kesakitan fisik dan psikologis.


 Kepercayaan diri yang rendah.
 Malu, trauma, merasa sendiri.
 Ketakutan untuk bersosial.
 Mengalami gangguan jiwa/depresi dan timbul keinginan untuk bunuh diri.

Upaya Pencegahan

A. Upaya Pencegahan Oleh Keluarga


 Memperkuat peran orang tua dalam mencegah perundungan baik di rumah maupun di
sekolah.
 Sosialisasi dan advokasi terkait hak anak pada orang tua.
 Menyelaraskan pendisiplinan tanpa merendahkan martabat anak, baik di rumah maupun
di Sekolah.

B. Upaya Pencegahan Oleh Anak


 Mengembangkan budaya relasi/pertemanan yang positif.
 Ikut serta membuat dan menegakkan aturan Sekolah terkait pencegahan bullying.
 Merangkul teman yang menjadi korban bullying.

C. Upaya Pencegahan Oleh Satuan Pendidikan


 Memberi keteladanan dengan berperilaku positif dan tanpa kekerasan.
 Bekerja sama secara aktif membuat program anti bullying yang melibatkan siswa, guru,
orang tua, alumni, dan masyarakat lingkungan sekitar satuan pendidikan.
 Mengadakan layanan pengaduan bagi murid untuk melaporkan bullying secara aman dan
terjaga kerahasiaannya.

D. Upaya Pencegahan Oleh Masyarakat


 Mengembangkan perilaku peduli dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak.
 Bekerja sama dengan Satuan Pendidikan untuk melakukan pengawasan terhadap
kemungkinan munculnya praktik-praktik bullying di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai