Agenda I - Kesiapsiagaan Bela Negara
Agenda I - Kesiapsiagaan Bela Negara
Kep
NIP : 19890430 202203 2 003
Angkatan : XI
Modul III : Kesiapsiagaan Bela Negara
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
a. Etika
Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu tentang apa yang
baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral atau kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan akhlak atau nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
b. Etiket
Etiket adalah bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata
krama, sopan santun, dan tata cara pergaulan dalam berhubungan sesama
manusia dengan cara yang baik, patut, dan pantas sehingga dapat diterima dan
menimbulkan komunikasi, hubungan baik, dan saling memahami antara satu
dengan yang lain.
c. Moral
Moral berasal dari bahasa Latin mores yang mempunyai arti kebiasaan, adat
sehingga moral dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai dan norma-norma yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya. Sedangkan moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan
asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
4. Kearifan Lokal
1. Konsep Kearifan Lokal Guna memahami arti “kearifan lokal”, dapat ditelusuri
dalam referensi pustaka, seperti hasil penelitian dari para ahli dan pakar ilmu
yang menyampaikan pendapatnya.
2. Prinsip Kearifsan Lokal Kearifan lokal yang melekat pada setiap bangsa di
dunia ini mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat;
apakah dari satu suku atau gabungan banyak suku di daerah tempat tinggal
suatu bangsa.
3. Urgensi Kearifan Lokal Keberadaan bentuk-bentuk kearifan lokal bagi
masyarakat setempat yang membuatnya adalah identitas atau jati diri bagi
mereka.
1. Peraturan Baris Berbaris Pengertian Baris Berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan
fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka
membina dan kerjasama antar peserta Latsar, salah satu dasar pembinaan disiplin
adalah latihan PBB, jadi PBB bertujuan untuk mewujudkan disiplin yang prima, agar
dapat menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap,
pembentukan disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan dan lain
sebagainya.
2. Baris Berbaris dan Tata Upacara Baris berbaris (PBB) adalah suatu wujud latihan
fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup dalam rangka
membina dan kerja sama antar peserta diklat. Manfaat mempelajari baris berbaris
yaitu guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan,
disiplin, sehingga dengan demikian peserta diklat senantiasa dapat mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu dan secara tidak langsung juga
menanamkan rasa tanggung jawab.
3. Keprotokolan
a.Tata cara, yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam suatu acara
tertentu
b. Tata krama, yang menentukan pilihan kata-kata, ucapan dan perbuatan
yang sesuai dengan tinggi rendahnya jabatan seseorang
c. Rumus-rumus dan aturan tradisi yang telah ditentukan universal didalam bangsa
itu sendiri. Etika Keprotokolan Protokol berasal dari bahasa Yunani
“protokollum’ yang mengandung kata “protos” (pertama) dan “kollum”
(diletakkan) atau bisa juga disebut perekat yang pertama. Protokol menyangkut
kaidah/norma/aturan yang berlaku, dalam menghadapi acara resmi atau
kenegaraan baik untuk kegiatan – kegiatan di dalam negeri maupun antar Negara
secara resmi. Prinsip dasar yang melandasi etika dalam pelayanan keprotokolan
adalah untuk membuat setiap orang nyaman, senang, dan merasa penting tanpa
melihat latar belakang status,jabatan. Bentuk Etiket Secara Umum:
a) Etiket Kerapihan Diri dan Cara Berpakaian
b) Etiket Berdiri
c) Etiket Duduk
d) Etiket Berjalan
e) Etiket Berkenalan dan Bersalaman
f) Etiket Berbicara
g) Etiket dalam Jamuan
4. Kewaspadaan Diri