618-Research Results-1547-1-10-20220824
618-Research Results-1547-1-10-20220824
ABSTRAK
Salah satu indikator pelayanan kesehatan di rumah sakit yang perlu diperhatikan
dengan seksama adalah angka kematian pasien. Metode dalam menangani peningkatan
kasus kematian adalah dengan mendeteksi kegawatan pasien sedini mungkin, misalnya
dengan menggunakan early warning score (EWS). Pentingnya bagi seorang tenaga
kesehatan (perawat) untuk memahami proses pengkajian dan pelaksaan EWS. Dampak
buruk yang dapat terjadi akibat kelalaian penilaian kondisi pasien yaitu semakin
memburuk nya kondisi pasien. Fenomena ini menjadi perhatian khusus, terutama pihak
manajemen rumah sakit agar mengupayakan optimalisasi kemampuan EWS pada tenaga
kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif dengan pendekatan
data cross sectional. Uji statistik penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat dengan skor 0-4 (11%), 5-9 (42%),
10-14 (42%), dan 15-20 (5%). Hasil uji statistik menunjukkan nulai p value sebesar 0,000
antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam menjalani earlywarningscore.
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan early
warning score.
ABSTRACT
Hasil Penelitian
dilakukan oleh Desy (2017), di sebuah manusia (caring) (Kartika, Wanda &
rumah sakit swasta di Indonesia bahwa Nurhaeni, 2021).
100% perawat tidak melaksanakan EWS Berdasarkan data skor pengetahuan
sesuai dengan algoritma. Hal ini sejalan responden yang didapatkan, rentang
dengan studi yang dilakukan di RS Saiful terbanyak pada skor 5-9 dan skor 10-14
Anwar Malang, ditemukan bahwa (42%), dan hanya ada 5 responden yang
sebanyak 75% perawat mengalami memiliki skor pengetahuan pada rentang
kesulitan dalam melaksanakan EWS, 50% 15-20 (5%). Berdasarkan skor tersebut
melakukan kesalahan saat menyelesaikan dapat diambil asusmsi sementara bahwa
instrumen EWS, dan 50% membuat tingkat pengetahuan responden berada
kesalahan dalam menafsirkan instrumen pada klasifikasi kurang hingga cukup.
EWS (Nur, Nursalam, Ahsan, 2020). Hal ini memperkuat alasan bahwa
Sementara itu, penelitian yang dilakukan perlunya penggunaan aplikasi dalam
oleh Hutabarat (2020), ditemukan bahwa scoring EWS agar mempermudah
24% perawat mengatakan mereka tidak pengambilan keputusan bagi perawat
melakukan EWS sesuai dengan prosedur dalam memberikan asuhan keperawatan
yang berlaku di rumah sakit. gawat darurat di rumah sakit. Penggunaan
Pasien dengan kondisi buruk yang mobile health sebagai salah satu solusi
dirawat di bangsal memerlukan efektif yang direkomendasikan oleh WHO
penanganan segera untuk mencegah dalam proses perawatan kesehatan akan
kemerosotan keadaan umum maupun efek mempermudah dan meningkatkan
samping terapi (Suwaryo, 2019). Connolly efektifitas asuhan keperawatan
(2017), menyatakan bahwa proses (Balakrishnan et al., 2016; Forti, Stapleton,
implementasi EWS secara digital harus &Kildea, 2013; Huq, Azmi, Quaiyum,
diperhatikan secara serius untuk &Hossain, 2014; Santoso dkk. 2017).
mendapatkan hasil yang lebih baik. Proses pelayanan kesehatan meliputi
Penerapan EWS dgital yang baik harus pertukaran informasi, komunikasi dan
disesuaikan dengan jenis kamar rawat inap konsultasi menggunakan ponsel pintar
tempat sistem ini akan diterapkan. yang dimiliki oleh sebagian besar
Pengenalan dan sosialisasi penggunaan penduduk di berbagai negara (Ayiasi et al.,
EWS digital berfokus pada persepsi dan 2016; Khatun et al., 2015; Konsultasi
tindakan yang akan dilakukan perawat. Gelombang Vital, 2010). Indonesia
Perlu diadakan sosialisasi secara merupakan salah satu negara berkembang
berkesinambungan untuk mengurangi dengan jumlah orang yang relatif tinggi
kesenjangan pengetahuan tentang menggunakan ponsel atau ponsel pintar
penerapan EWS secara digital. Selain itu, (Santoso dkk., 2017).
pelatihan keselamatan pasien juga perlu Selanjutnya, penggunaan teknologi
diberikan kepada perawat untuk informasi turut mendukung peningkatan
meningkatkan pelakasanaan keselamatan jasa pelayanan kesehatan berbasis telepon
pasien di ruangan (Yulia, Hamid, genggam. Perkembangan mobilehealth di
Mustikasari, 2012). Bidang keperawatan telah masuk ke
Pada penelitian lainya, penerapan berbagai lini, antara lain pada departemen
EWS digital telah teruji dapat maternitas, departemen keperawatan
diintegrasikan dengan sistem rekam medikal bedah, departemen keperawatan
kesehatan elektronik rumah sakit mana kritis, dan unit gawat darurat (Bang et al.,
pun. Bentuk dari pengembangan sistem 2010; Datta dkk., 2014).
informasi keperawatan ini dapat dianggap Berbagai penelitian telah dilakukan
sebagai strategi baru untuk mendeteksi untuk menggali manfaat dari penggunaan
perburukan klinis pasien. Aplikasi yang mobilehealth. Manfaat yang didapat antara
mudah digunakan dengan parameter lain perawat dapat cepat dalam
penilaian otomatis memungkinkan perawat menentukan kondisi pasien, sehingga
untuk cepat dalam mengambil keputusan tindakan yang akan dilakukan juga
dengan tetap mempertahankan sentuhan semakin cepat dan tepat. Hal ini
140 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 8. (2) Agustus 2022 ISSN. 2407-7232