Anda di halaman 1dari 9

KEPALA DESA MEKO

KABUPATEN POSO

PERATURAN DESA MEKO


NOMOR 04 TAHUN 2016

TENTANG
PUNGUTAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA MEKO

Menimbang : a. bahwa pungutan desa merupakan salah satu


Sumber Pendapatan Asli Desa yang potensial guna
membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di Desa dalam rangka
memantapkan pelaksanaan otonomi yang seluas-
luasnya dan bertanggungjawab:
b. bahwa berdasarkan pertimbangan seagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Desa tentang Pungutan Desa:

Menimbang : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014, tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Republik
Indonesia 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2091);

Dengan Persetujuan
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Dan
KEPALA DESA MEKO

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Desa adalah Desa Meko.
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa Meko.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai
unsur penyelenggara Pemerintah Desa.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
Badan Permusyawaratan Desa Meko.
6. Potensi Desa adalah segala sesuatu Potensi Desa yang difasilitasi oleh
Pemerintah Desa Meko.
7. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang
dalam menggunakan aset Desa yang sesuai dengan tugas dan fungsi.
8. Sewa adalah pemanfaatan aset Desa oleh pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
9. Pemeliharaan adalah kegiatan yang di lakukan agar semua aset Desa
selalu dalam keadaan baik dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa.
10. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli
milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa.
11. Legalisasi adalah pengesahan kembali surat keterangan atau
keputusan oleh pemerintah desa.
12. Blanko adalah formulir surat yang dikeluarkan oleh Desa.
13. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan
merupakan mitra Pemerintah Desa dalam pemberdayaan masyrakat;
14. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
15. Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDes
adalah Rencana Keuangan Tahun Pemerintah Desa yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan
dengan Peraturan Desa;
16. Kas Desa adalah Kas Desa Meko.
17. Bendahara penerima adalah bendahara penerima desa Meko.

BAB II
JENIS, BENTUK DAN BESARNYA PUNGUTAN DESA

Pasal 2

Jenis-Jenis Pungutan dalam Peraturan Desa ini adalah :


a. Administrasi Desa;
b. Legalisasi.
c. Bantaian/pemotongan hewan;
d. Penggunaan jalan desa;
e. Pemakaian Aset Desa;
f. Rekening air bersih;

BAB III
PUNGUTAN ADMINISTRASI DESA

Bagian Pertama
Nama Objek dan Subjek Pungutan

Pasal 3

1. Dengan nama pungutan administrasi desa dipungut Biaya atas


Pelayanan Administrasi.
2. Objek pungutan adalah pembuatan surat keterangan.
3. Subjek pungutan adalah orang pribadi atau Badan yang mendapatkan
dan memperoleh pelayanan administrasi oleh Pemerinah Desa.

Bagian Kedua
Besarnya Pungutan

Pasal 4

Bagi orang pribadi yang mengajukan permohonan pembuatan surat


keterangan dikenakan pungutan sebagai berikut:
No Jenis Pungutan Besarnya Keterangan
1. Pungutan Administratif Persuratan
a. Surat Cerai / Rujuk
- Cerai/Rujuk Bersama Rp. 100.000,-
- Cerai/Rujuk Sepihak Rp. 150.000,-

b. Surat Permohonan Izin


- Izin Keramaian Perkawinan Rp. 50.000,-
- Izin Keterangan Usaha Rp. 20.000,-
- Izin Keramaian Syukuran Rp. 20.000,-
- Izin Penebangan Kayu Rp. 100.000,-
(Lahan/Kebun sendiri)

c. Surat-surat Lainnya
- Pemohonan/Perubahan KTP Rp. 20.000,-
- Pemohonan/Perubahan KK Rp. 20.000,-
- Keterangan Beda Nama Rp. 20.000,-
- Keterangan Kelakuan Baik Rp. 20.000,-
- Keterangan Kehilangan Rp. 20.000,-
- Keterangan
Penjualan/Angkutan Hewan Rp. 50.000,-
- Keterangan Kredit Bank Rp. 20.000,-
- Ketetangan Pindah/Masuk Rp. 50.000,-
- Keterangan/Permohonan
Sertifikat Rp. 50.000,-

d. Surat Keterangan Bermaterai


- Perjanjian Bagi Hasil Tanah Rp. 100.000,-
- Perjanjian Pengolahan/Sewa Rp. 100.000,-
- Mutasi Balik Nama Rp. 100.000,-

e. Legalisasi Surat Rp. 50.000,-

BAB IV
PUNGUTAN BANTAIAN HEWAN

Bagian Pertama
Nama Objek dan Subjek Pungutan

Pasal 5

1. Dengan nama pungutan Bantaian hewan dipungut biaya atas


pelaksanaan bantaian hewan.
2. Objek pungutan adalah setiap pelaksanaan bantaian hewan.
3. Subjek pungutan adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan
pemotongan hewan milk sendiri.
Bagian Kedua

Pasal 6

(1) Bagi Orang Pribadi atau Badan yang melakukan pemotongan hewan
berupa:
a. Sapi dan Kerbau dikenakan pungutan Rp. 10.000,00 (Sepuluh
Ribu Rupiah) per ekor.
b. Kambing dan Babi dikenakan Pungutan Rp. 5.000,00 (Lima Ribu
Rupiah).
(2) Pungutan sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak berlaku untuk acara
kedukaan.

BAB V
PUNGUTAN JALAN DESA

Bagian pertama
Nama Objek dan Subjek Pungutan

Pasal 7

(1) Dengan nama Pungutan Jalan Desa dipungut Biaya atas Penggunaan
Jalan Desa.
(2) Objek pungutan adalah setiap pemakai/pengguna Jalan Desa.
(3) Subjek pungutan adalah orang pribadi atau Badan yang mendapatkan
dan memanfaatkan Jalan Desa serta pelayanan Fasilitas yang
disediakan oleh Pemerintah Desa.

Bagian Kedua
Besarnya Pungutan

Pasal 8

(1) Pungutan Jalan Desa dikenakan bagi orang pribadi atau Badan yang
mendapatkan dan memanfaatkan Jalan Desa untuk kepentingan
Penambangan pasir atau batu.
(2) Pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan terhadap
pengguna Jalan Desa yang mengangkut material pasir atau batu,
sebagai berikut:
a. Pengangkutan material dengan menggunakan Mobil Truk dalam
desa dikenakan pungutan sebesar RP. 15.000,00 (Lima Belas Rib
Rupiah) per satu kali angkut;
b. Pengangkutan material dengan menggunakan Mobil Truk keluar
desa dikenakan pungutan sebesar Rp. 20.000,0 (Dua Puluh Ribu
Rupiah) per satu kali angkut;
(3) Subjek pungutan diwajibkan untuk mengikuti kerja bakti pada setiap
kegiatan kerja bakti desa.
BAB VI
PUNGUTAN PEMAKAIAN ASET DESA

Bagian Pertama
Nama Objek dan Subjek Pungutan

Pasal 9

(1) Dengan nama pungutan Pemakaian Kekayaan Desa dipungut Biaya


atas penggunaan kekayaan desa.
(2) Objek pungutan adalah setiap pemakai/pengguna kekayaan desa.
(3) Subjek pungutan adalah orang pribadi atau Badan yang mendapatkan
dan memanfaatkan kekayaan Desa yang disediakan oleh Pemerintah
Desa.

Bagian Kedua
Besarnya Pungutan

Pasal 10

(1) Bagi orang pribadi atau Badan yang menggunakan kekayaan Desa
berupa:
a. Lapangan Desa Rp. 250.000,00 Per 1 kali kegiatan
b. Balai Desa:
- Kegiatan dari luar desa Rp. 250.000,00 Per 1 kali kegiatan
- Kegiatan dalam desa Rp. 100.000,00
- Penjualan Rp. 15.000,00 Per orang per hari
- Kampanye politik Rp. 250.000,00
c. Kursi Plastik/Bangku Rp. 1.000,00 Per buah per
kegiatan
d. Meja Panjang Rp. 10.000,00 Per buah per
kegiatan

(2) Setiap kerusakan asset desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dan huruf c dibebankan kepada Subjek Pungutan dengan nilai
ganti kerusakan sesuai dengan besarnya kerusakan.

BAB VII
PUNGUTAN AIR BERSIH

Bagian Pertama
Nama Objek dan Subjek Pungutan

Pasal 11

(1) Dengan nama pungutan air bersih dipungut pembayaran atas


pelayanan air bersih.
(2) Objek pungutan adalah setiap pemanfaatan air bersih yang ada di
desa.
(3) Subjek pungutan adalah setiap orang pribadi atau Badan yang
mendapatkan dan memanfaatkan air bersih yang disediakan oleh
Pemerintah Desa.
Bagian Kedua
Besarnya Pungutan

Pasal 12

Besarnya pungutan bagi Orang Pribadi atau Badan yang menggunakan dan
memanfaatkan air bersih sebagai berikut:
a. Beban meteran air Rp. 5.000,00 Per 1 buah meter
b. Penggunaan air Rp. 500,00 Per meter kubik

BAB VIII
PRINSIP DAN SASARAN

Pasal 13

Prinsip penetapan besarnya pungutan Desa adalah untuk meningkatkan


sumber Pendapatan Asli Desa dan untuk melindungi kepentingan para
pemakai/pengguna pelayanan pemanfaatan Potensi Desa.

BAB IX
WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 14

Wilayah Pemungutan adalah wilayah Desa Meko

BAB X
TATA CARA PEMUNGUTAN, PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN

Pasal 15

(1) Pungutan dipungut dengan menggunakan Dokumen yang dapat


berupa karcis, kupon dan/atau kartu langganan.
(2) Pembayaran pungutan tidak dapat diborongkan.
(3) Hasil pembayaran pungutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disetor ke Kas Desa.

BAB XI
KEWENANGAN PELAKSANAAN PUNGUTAN DESA

Pasal 16

(1) Pemerintah desa mempunyai wewenang dalam pelaksanaan pungutan


desa.
(2) Organisasi-organisasi kemasyarakatan yang ada di desa tidak
dibenarkan melakukan pungutan desa.
(3) Untuk melaksanakan pungutan desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Kepala Desa menunjuk petugas pemungut dengan Keputusan
Kepala Desa
BAB XII
PENGURUSAN PUNGUTAN DESA

Pasal 17

(1) Perencanaan penggunaan dan pengurusan pungutan desa


sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ditetapkan dalam anggaran
pendapatan dan belanja desa.
(2) Khusus Pungutan administrasi persuratan 50% masuk kas desa 50%
kesejahteraan staf kantor.
(3) Semua pendapatan yang berasal dari pungutan desa sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 kecuali administrasi persuratan, dimasukan
dalam kas desa.
(4) Pungutan desa tidak dibenarkan dipergunakan untuk membiayai
kegiatan lain dari tujuan yang telah dimufakati bersama dengan BPD.
(5) Penggunaan dari hasil pungutan desa dipergunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
tingkat desa.

BAB XIII
PERTANGGUNGJAWABAN

Pasal 18

(1) Kepala Desa wajib menyampaikan pertanggungjawaban tentang


Pendapatan Asli Desa setiap akhir tahun anggaran.
(2) Penyampaian dilakukan melalui musyawarah bersama BPD.

Pasal 19

Tata cara pemungutan, pembayaran, penagihan dan tempat pembayaran


diaur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

BAB XIV
PENGAWASAN

Pasal 20

Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa ini dilakukan oleh


Kepala Desa.

BAB XV
SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 21

Dalam Hal Wajib pungutan tidak melaksanakan kewajibannya akan


dikenakan sanksi berupa teguran langsung, teguran tertuls dan sanksi
administrative lainnya.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Meko

Ditetapkan di Meko
Pada Tanggal 15 April 2015

KEPALA DESA MEKO

t.t.d

CORNELES GINTU

LEMBARAN DESA MEKO TAHUN 2016 NOMOR …..

Anda mungkin juga menyukai