Anda di halaman 1dari 29

Saham

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 1


VALUASI SAHAM
1. Saham yang tidak membagikan dividen
❑ Saham yang saat ini tidak membayarkan dividen dan bukan saham yang
selamanya tidak akan membagikan dividen.
❑ Persamaan untuk menghitung saham yang tidak membagikan dividen sama
seperti menilai obligasi tak berbunga. Perbedaannya, untuk obligasi
menggunakan yield, sedangkan saham menggunakan tingkat diskonto.

Pn
P0 =
(1 + k ) n

dengan P0 = harga saham saat ini


Pn = harga saham pada tahun n
k = tingkat diskonto atau tingkat return tahunan yang
diharapkan investor
n = jumlah periode dalam tahun

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 2


CONTOH 10.1
Berapa nilai saham sebuah perusahaan yang tidak membagikan
dividen jika harganya setahun lagi diperkirakan Rp 1.200 dan investor
mengharapkan return sebesar 20% atas investasinya?
Jawab:
Pn = Rp 1.200
k = 20% = 0,2 Pn
P0 =
n =1 (1 + k ) n
P1
P0 =
(1 + k )1

Rp 1.200
= = Rp 1.000
(1 + 0,2)1

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 3


CONTOH 10.3
Sebuah saham disepakati banyak analis tidak akan membagikan
dividen. Jika harganya tahun depan adalah Rp 5.600 sedangkan
harga pasarnya sekarang adalah Rp 5.000, berapakah return
yang diharapkan investor?
Jawab:
Pn = Rp 5.600 k = n
Pn
−1
P0
P0 = Rp 5.000 =
Rp 5.600
n = 1 1 −1
Rp 5.000
= 1,12 – 1
= 12%

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 4


2. Saham dengan dividen tak berpola
❑ Saham yang memberikan dividen tidak pasti atau yang tidak
teratur jumlahnya.
❑ Asumsi:
a. Saham tidak akan dipegang hingga waktu tak terhingga, tetapi
akan dijual pada tahun ke-n pada harga Pn .
D1 D2 Dn Pn
P0 = + + ... + +
(1 + k ) (1 + k ) 2
(1 + k ) n
(1 + k ) n
dengan D1= dividen setahun lagi
D2 = dividen dua tahun lagi
Dn = dividen n tahun lagi
Pn = harga saham pada periode n

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 5


b. Asumsi lainnya: dividen tahun ini sudah dibayarkan dan investor akan
memegang saham hingga tanggal pencatatan dividen (cum date) pada
tahun n sehingga berhak atas dividen tahun n atau Dn.

Contoh 10.4
Saham ABCD diproyeksikan akan membagikan dividen sebesar Rp 150
setahun lagi dan Rp 200 dua tahun lagi. Jika harga saham itu dua
tahun lagi diperkirakan Rp 4.000 dan investor mengharapkan return
15%, hitunglah harga wajar saham ABCD.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 6


Jawab:
D1 = Rp 150
D2 = Rp 200
P2 = Rp 4.000
k = 15%
D1 D2 P2
P0 = + +
(1 + k ) (1 + k ) 2
(1 + k ) 2

Rp150 Rp200 Rp4.000


P0 = + +
(1 + 0,15) (1 + 0,15) 2
(1 + 0,15) 2
= Rp 3.306,23

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 7


3. Saham dengan dividen konstan
❑ Saham yang dividen tunainya teratur yaitu yang dividennya konstan.
❑ Asumsi: dividen tahun ini sudah dibagikan.
D
P0 =
k
dengan D = dividen tahunan
k = tingkat diskonto
❑ Contoh: saham preferen yaitu saham yang menjanjikan dividen
sebagai persentase tertentu dari harga nominalnya.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 8


CONTOH 10.6
Sebuah saham preferen memberikan dividen konstan sebesar 10% dari
nilai nominalnya yang sebesar Rp 1.000. Hitunglah harga yang
bersedia dibayarkan seorang investor yang menginginkan return 14%
atas saham preferen itu.
Jawab:
D= 10% x Rp 1.000 = Rp 100
k = 14%

D
P0 =
k
Rp 100
P0 = = Rp 714, 29
0,14
BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 9
4. Saham dengan pertumbuhan konstan
➢ Saham yang mempunyai dividen dengan pertumbuhan konstan
sebesar persentase tertentu setiap tahunnya secara terus-menerus.
➢ Contoh: dividen tunai suatu saham bertumbuh dari Rp 100 ke Rp
110, kemudian Rp 121, dan seterusnya atau bertumbuh 10% setiap
tahunnya.
D1
P0 = D1 = D0 (1 + g)
k −g
dengan D1 = dividen tahunan
k = tingkat diskonto
g = tingkat pertumbuhan
D0 = dividen tahun ini

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 10


CONTOH 10.8
Saham DCBA diproyeksikan akan membagikan dividen sebesar Rp 108
tahun depan, yang akan naik sebesar 8% setiap tahunnya. Jika investor
bersedia untuk membayar Rp 1.200 untuk saham itu, berapakah tingkat
diskonto yang digunakan?
Jawab:
D1 = Rp 108
P0 = Rp 1.200
D1
g = 8% k= +g
P0
Rp 108
k= + 0, 08
Rp 1.200

k = 0, 09 + 0, 08 = 0,17

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 11


5. Saham dengan pertumbuhan supernormal
Saham yang memberikan dividen yang bertumbuh dengan persentase tinggi selama beberapa
periode, kadang melebihi tingkat diskonto yang digunakan.
D1 D2 Dn Pn
P0 = + + ... + +
(1 + k) (1 + k) 2 (1 + k) n (1 + k) n
D1   1 + gs  
n
Dn + 1
P0 = 1 −    +
(k − gs ) 
  1 + k  
 (k − g)(1 + k) n

dengan D2 = D1 (1+gs)
D3 = D2 (1+gs), dan seterusnya
Pn = harga saham di akhir periode pertumbuhan
supernormal
gs = tingkat pertumbuhan supernormal yaitu hingga periode n
g = tingkat pertumbuhan normal yaitu mulai periode n+1
k = tingkat diskonto

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 12


CONTOH 10.9
Sebuah saham yang baru saja membagikan dividen sebesar
Rp 200 diprediksi akan bertumbuh 25% setiap tahunnya
selama 4 tahun ke depan. Setelah periode supernormal ini,
dividen hanya akan naik 10%. Jika investor saham
menginginkan return tahunan 20% untuk saham ini, hitunglah
harga yang bersedia dibayarkan.
Jawab:
n = 4
D0 = Rp 200
gs = 25% D1 = D0 (1+gs)
= Rp 200 (1+25%)
g = 10% = Rp 250
k = 20% D2 = D1 (1+gs)
= Rp 250 (1+25%)
= Rp 312,5
BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 13
D3 = D2 (1+gs)
= Rp 312,5 (1+0,25) D n +1
Pn =
= Rp 390,625 k-g
D4 = D3 (1+gs) Rp 537,1094
=
= Rp 390,625 (1+0,25) 0,2 - 0,1
Rp 537,1094
= Rp 488,2813 =
0,1
D5 = D4 (1+g)
= Rp 5.371,094
= Rp 488,2813 (1+0,25)
= Rp 537,1094
D1 D2 D3 D4 P4
P0 = + + + +
(1 + k) (1 + k) 2 (1 + k)3 (1 + k) 4 (1 + k) 4
Rp250 Rp312, 5 Rp390, 625 Rp488, 2813 Rp5.371, 094
P0 = + + + +
(1 + 0, 2) (1 + 0, 2) 2
(1 + 0, 2) 3
(1 + 0, 2) 4
(1 + 0, 2) 4

= Rp 3.477,1
BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010
14
LATIHAN SOAL
1. Saham BLUE baru saja membagikan dividen sebesar Rp560. dividen ini
diperkirakan akan tumbuh 5% setiap tahun ke depannya. Jika investor
mengharapkan return 10% atas investasi dalam saham ini, berapa harganya 4 tahun
lagi?
2. SIMS mempunyai kebijakan dividen yang tidak biasa. Perusahaan ini baru saja
membagikan dividen saham Rp800 dan akan menaikkan dividen ini sebesar Rp400
setiap tahun selama 4 tahun ke depan. Setelah itu, perusahaan tidak akan
membayarkan dividen. Hitung harga wajar saham SIMS jika investor mengharapkan
return 15%.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 15


TINGKAT DISKONTO
❑ Salah satu variabel yang penting dan menentukan adalah tingkat
diskonto atau return saham yang diharapkan investor.
❑ Penggunaan tingkat diskonto atau k yang tidak tepat akan
mengakibatkan valuasi juga menjadi jauh dari akurat.
❑ Pendekatan yang digunakan untuk menentukan tingkat diskonto
ekuitas (saham) adalah model Gordon, CAPM, dan berdasarkan
yield obligasi yang dikeluarkan perusahaan yang sama.
D1
1. Model Gordon k = +g
P0
Return dari investasi saham dibagi dalam 2 kelompok:
a.Yield dividen (D1/P0) muncul karena ada laba yang
dibagikan.
b.Capital gain muncul karena ada laba yang tidak
dibagikan.
Kedua nya bersumber dari laba per saham (EPS).

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 16


2. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
❑ Berdasarkan CAPM, return sebuah saham atau sebuah portofolio saham
tergantung pada beberapa faktor yaitu bunga bebas risiko, return pasar,
dan beta (β) saham atau beta (β) portofolio saham itu.
ri = rf + βi (rm - rf) atau rp = rf + βp (rm - rf)
dengan ri = tingkat diskonto atau return yang
diharapkan dari saham i
rp = tingkat diskonto atau return yang
diharapkan dari sebuah portofolio saham
rf = bunga bebas risiko
βi = beta saham i
βp = beta portofolio p
rm = return pasar atau indeks saham
rm – rf = premi risiko pasar

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 17


❑ Bunga bebas risiko adalah suku bunga surat berharga jangka
pendek yang dikeluarkan pemerintah.
❑ Contoh: Treasury Bill atau T/B di Amerika Serikat, sedangkan untuk
Indonesia surat utang jangka pendek yang ekuivalen dengan T/B
adalah Surat Perbendaharaan Negara atau SPN karena sama-
sama dikeluarkan oleh Bendahara Negara atau Departemen
Keuangan. Namun, di Indonesia, yang lebih sering digunakan
sebagai acuan bunga bebas risiko adalah Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) yang dikeluarkan Bank Indonesia.
❑Beta adalah ukuran atau koefisien risiko sistematis yang
terkandung dalam sebuah saham atau portofolio saham.
❑Beta sebesar satu berarti saham atau portofolio akan bergerak
persis seperti pasar dengan return sama seperti pasar yaitu rm
karena: ri atau rp = rf + 1 (rm - rf)
ri atau rp = rf + rm - rf = rm

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 18


❑ Jika beta = 2, maka premi risiko (risk premium) saham atau portofolio
akan dua kali premi risiko pasar, baik saat return positif maupun ketika
return negatif.
❑ Beta yang lebih besar atau di atas 1 dikatakan lebih berisiko
daripada beta yang lebih rendah atau di bawah 1.
❑ Beta semua saham yang tercatat di bursa dapat dihitung dengan
menggunakan metode statistik paling sederhana yaitu regresi linier
dengan premi risiko pasar atau excess return pasar (rm - rf) sebagai
variabel independen dan excess return saham (ri – rf) sebagai variabel
dependen.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 19


CONTOH 10.11
Sebuah portofolio yang terdiri atas sejumlah saham mempunyai beta
1,2. Jika bunga bebas risiko adalah 8% dan premi risiko pasar adalah
10%. Hitunglah return normal yang dihasilkan portofolio itu.
Jawab:
rf = 8%
β= 1,2
rm – rf = 10%
rp = rf + β (rm - rf)
rp = 8% + 1,2 (10%)
rp = 8% + 12%
rp = 20%

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 20


3.Berdasarkan yield obligasi yang dikeluarkan perusahaan yang sama.
❑ Return untuk saham wajarnya lebih besar yaitu yield obligasi
ditambah persentase tertentu untuk premi risiko ekuitas karena
risiko yang dihadapi investor saham lebih besar daripada investor
obligasi perusahaan yang sama.
❑ Premi yang dimaksud di sini adalah return tambahan untuk ekuitas
atau saham karena adanya risiko tambahan.
❑ Permasalahan dengan metode ini:
a.Hanya sedikit korporasi di Indonesia yang sudah
mengeluarkan obligasi.
b.Untuk perusahaan yang sama, investor menetapkan yield yang
berbeda untuk tenor (periode jatuh tempo) yang berbeda. Semakin
lama tenor, semakin tinggi yield yang diinginkan investor.
Adanya beberapa yield yang berbeda, membuat tingkat diskonto untuk
satu perusahaan yang sama juga berbeda-beda.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 21


METODE KELIPATAN HARGA
1. Price Earning Ratio (PER) paling populer
Kelebihan PER:
a. Mudah menghitungnya.
b. Digunakan untuk membandingkan dua saham atau lebih dalam
industri yang sama, ceteris paribus.
c. Dianalogikan dengan payback period (salah salah satu kriteria penting
sekaligus sederhana dalam penganggaran modal atau capital
budgeting.
Contoh: PER 15 berarti:
a. Harga saham adalah 15x laba tahunannya atau untuk setiap
rupiah laba tahunan yang dihasilkan, investor harus membayar 15
rupiah.
b. Investor akan memperoleh imbal hasil atau earnings yield atau r
sebesar 1/15 yaitu 1/PER atau 6,67% per tahun dari investasi
sahamnya.

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 22


Kekurangan PER:
1. PER tidak mempunyai arti untuk perusahaan yang masih
mengalami kerugian karena PER negatif tidak dapat
diinterpretasikan.
2. PER wajar berbeda antar industri.
3. PER juga berbeda antar negara, tergantung suku bunga bebas
risiko yang sedang berlaku di negara itu.
Price Price
PER = EPS = Earning Pe r Share

Price = PER x EPS

dengan EPS = laba tahunan per saham

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 23


CONTOH 10.12
PER rata-rata sektor infrastruktur adalah 14. Jika laba per saham
JSMR adalah Rp 110, berapakah harga wajar saham ini?

Jawab:
PER = 14
EPS = Rp 110
Price = PER x EPS
Price = 14 x Rp 110
Price = Rp 1.540

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 24


2. PBV
❑ Digunakan untuk menilai apakah harga sebuah saham sudah
kemahalan atau belum, terutama untuk sektor perbankan.
❑ PER dan PBV saham yang tinggi, dibandingkan saham-saham lain
dalam industri yang sama mengindikasikan harga saham itu relatif
mahal.
❑ Nilai buku (book value) didefinisikan sebagai nilai ekuitas per
saham yaitu nilai buku ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang
beredar.

P Price
PBV = = Book value
BV

Price = PBV x Book value


BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 25
CONTOH 10.14
Nilai buku ekuitas sebuah perusahaan terbuka adalah Rp 2 triliun
dengan jumlah saham beredar 800 juta. Jika harga saham itu
adalah Rp 6.000, hitunglah PBV saham itu.
Jawab:
Price = Rp 2 triliun
PBV = Price
Book value
Book value per saham = Rp 2 triliun = Rp 2.500
800 juta

Rp 6.000
PBV = Rp 2.500

= 2,4x

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 26


3. Menggunakan yield dividen
Yield dividen = D1
P0
P0 = D1
yield dividen
❑ Permasalahan metode ini = yield dividen hanya tersedia untuk
saham yang membagikan dividen.
❑ Kebalikan yield dividen adalah price to dividen.
D1
Yield dividen = P0

P/D = Price to dividend = Price = P0 = 1


Dividend D1 yield dividen
P0 = P/D x Dividen

BAB 10 MATEMATIKA KEUANGAN EDISI 3 - 2010 27


CONTOH 10.17
Sebuah saham yang mempunyai harga pasar Rp 4.200 membayarkan
dividen tahunan sebesar Rp 126. Hitunglah yield dividen dan price to
dividend saham tersebut.
Jawab:
Dividen = Rp 126
Harga saham = Rp 4.200
Yield dividen =
= Dividen = 0,03 = 3%
Harga saham
Price to dividend = Rp 126
Rp 4.200
= Harga saham = 33,33x
Dividen
Rp 4.200
Rp 126
Arus kas untuk penilaian saham tidak hanya dividen, tetapi bisa
saja arus kas lainnya:
1. Arus kas bersih untuk perusahaan (free cash flow to the firm)
2. Arus kas untuk ekuitas (free cash flow to equity)

Metode lain penilaian saham:


1. Residual income
2. Nilai tambah ekonomi (economic value added – EVA)

Anda mungkin juga menyukai