Ketergantungan 1)
Ketergantungan 1)
BAB 4
KESIMPULAN
4. 1 Kesimpulan
Menurut Teori Dependensi, ketergantungan dianggap sebagai gejala yang
sangat umum ditemui pada negara-negara dunia ketiga yang miskin akibat sumber
daya ekonominya didominasi oleh negara-negara maju. Sebagai hasilnya, negara
miskin ini menjadi terbelakang, miskin, dan kondisi politik ekonominya tidak
stabil (Wikipedia 2009; Sociology Dictionary 1991).
Sebagai salah satu tokoh teori dependensi, Theotonio Dos Santos juga
memunculkan perspektif dependensinya dalam menganalisa dependensi sebagai
suatu struktur hubungan antara negara maju yang dominan (dominant countries)
dan negara miskin (dependent countries) yang tersubordinasi dalam suatu sistem
ekonomi dunia. Negara miskin akan selalu menjadi negara yang terbelakang
dalam pembangunan karena tidak dapat mandiri serta selalu tergantung kepada
negara maju. Negara maju identik menjadi negara pusat, sedangkan negara miskin
menjadi satelitnya. Konsep ini lebih dikenal dengan istilah “Pusat - Periferi”
(Santos 1973; Widodo 2008).
Melihat perspektif Teori Dependensi ini, bisa dilihat persamaan kondisi
antara Okinawa dan Negara Dunia Ketiga, yaitu sebagai negara periferi yang
didominasi oleh negara pusatnya, namun karena Okinawa bukanlah suatu negara,
melainkan salah satu propinsi di Jepang, maka bisa diibaratkan bahwa Okinawa
merupakan propinsi periferi, dibandingkan dengan propinsi-propinsi lainnya di
Jepang. Okinawa dianggap sebagai negara periferi, karena perekonomian mereka
didominasi oleh kebijakan politik ekonomi negara pusatnya, yaitu Jepang,
”bekerja sama” dengan Amerika Serikat, yang mempunyai kepentingan terhadap
Jepang. Dominasi ini kemudian membuat suatu Struktur Ekonomi Dependensi
antara Okinawa dan Jepang.
Menurut Glenn D. Hook dan Richard Siddle, Struktur ekonomi dependensi
yang terjadi di Okinawa, yaitu antara Okinawa dan Jepang adalah suatu struktur
yang membuat ekonomi Okinawa tergantung kepada pendapatan dari basis-basis
militer Amerika di satu sisi, dan di sisi lain, propinsi Okinawa juga tidak bisa
Universitas Indonesia
Tingginya tingkat..., Anak Agung Ayu Maharani Oktavianti, FIB UI, 2009
51
lepas dari subsidi dan investasi pemerintah pusat Jepang dalam hal proyek
pekerjaan umum (konstruksi), dan industri turisme (3-8). Tiga pendapatan utama
yang mempengaruhi perekonomian Okinawa ini lazim disebut 3K yaitu Kichi
(基地; basis militer), Koukyou kouji (公共工事; proyek pekerjaan umum), dan
Kankou (観光; industri turisme) (Sri Ayu Wulansari 2008: 3).
Okinawa yang tidak mempunyai sumber daya ekonomi yang mencukupi,
mau tidak mau menerima bantuan ekonomi berupa subsidi dan investasi
(補助金・政府支出) dari pemerintah pusat Jepang berupa proyek konstruksi
umum (公共工事) senilai 276,8 milyar yen (Okinawa Ken Kikakubu Toukeika
2004) dan industri pariwisata (観光産業) yang sekarang menjadi pengharapan
bagi perekonomian propinsi karena telah menghasilkan sekitar 407,1 miliar yen
pada tahun 2005 (Official Website Okinawa Prefecture 2008). Namun, dengan
adanya subsidi ini, maka perekonomian Okinawa semakin tergantung kepada
pemerintah pusat Jepang. Selain itu, perekonomian propinsi Okinawa juga
tergantung kepada pendapatan dari basis militer Amerika Serikat
(米軍基地関係収入) yang telah menyumbang 200,6 miliar yen pada tahun
2005, termasuk uang sewa 29 (軍用地料) kepada 33.309 landowners (地主) di
Okinawa (Official Website Okinawa Prefecture 2008).
Kehadiran basis militer Amerika Serikat memang turut andil dalam
perekonomian Okinawa, namun pada kenyataannya, kehadiran basis militer AS
pun kini hanya menyumbang 5% dari perekonomian lokal dari 15% pada tahun
1972 (“Okinawa”). Di propinsi Okinawa sendiri, ketergantungan ekonomi yang
paling besar adalah ketergantungan ekonomi terhadap subsidi atau investasi dari
pemerintah pusat Jepang dalam hal proyek konstruksi umum dan industri turisme.
Walaupun begitu, masyarakat Okinawa yang pro terhadap basis militer AS tetap
khawatir apabila basis militer ini dihilangkan dari Okinawa, karena tanpa basis
militer tersebut, maka mata pencaharian mereka akan hilang, dan mereka tidak
siap untuk menjadi salah sekian dari ratusan pengangguran di propinsi Okinawa
saat ini, apalagi dengan adanya krisis global yang melanda dunia baru-baru ini.
29
Uang sewa lahan tempat berdirinya basis militer ini merupakan tanggung jawab
pemerintah Jepang. Dari laporan US Forces Japan Okinawa Area Field Office pada Januari
2005, pemerintah Jepang bertanggung jawab atas 70% dari total pengeluaran basis militer AS di
Okinawa (Johnston 2006)
Universitas Indonesia
Tingginya tingkat..., Anak Agung Ayu Maharani Oktavianti, FIB UI, 2009
52
4. 2 Saran
Kondisi Ketergantungan Ekonomi terhadap Pemerintah pusat Jepang yang
dialami oleh propinsi Okinawa merupakan hasil dari dominasi dari kebijakan
politik ekonomi Negara Jepang. Menurut Theotonio dos Santos, ketergantungan
Universitas Indonesia
Tingginya tingkat..., Anak Agung Ayu Maharani Oktavianti, FIB UI, 2009
53
Universitas Indonesia
Tingginya tingkat..., Anak Agung Ayu Maharani Oktavianti, FIB UI, 2009
54
kebijakan politik maupun ekonomi dari Jepang atau Tokyo sebagai pusatnya.
Begitu juga dengan Okinawa, sebagai salah satu dari ke-47 propinsi yang ada di
Jepang, perekonomian mereka sudah tentu harus berpijak pada kebijakan ekonomi
yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat Jepang. Sehingga bisa dianggap, semua
propinsi di Jepang mengalami ketergantungan terhadap kebijakan dari pemerintah
pusat Jepang. Namun, yang menjadi masalah adalah Okinawa sebagai propinsi
periferi, yang tersubordinasi oleh relasi kuasa antara Jepang dan Amerika, situasi
ketergantungan ini membuat kemajuan perekonomian Okinawa menjadi
terhambat secara sengaja, dibandingkan propinsi lainnya di Jepang, yang
walaupun sama-sama mengalami ketergantungan, namun masih bisa
mengembangkan perekonomian propinsi mereka, sehingga terhindar dari kondisi
keterbelakangan pembangunan dan tingginya tingkat pengangguran di wilayah
mereka.
Menurut asumsi dasar dari teori dependensi baru, situasi ketergantungan
tidak selamanya bertolak belakang dengan pembangunan. Ada kemungkinan
terjadinya koeksistensi antara ketergantungan dan pembangunan yang dapat
menciptakan situasi ketergantungan yang lebih dinamis. Situasi ketergantungan
seperti ini telah dialami oleh propinsi-propinsi di Jepang, kecuali Okinawa.
Namun, Okinawa masih bisa menciptakan situasi seperti itu, apabila ada suatu
kerjasama dan komunikasi antara pemerintah Jepang dan pemerintah Okinawa
untuk membuat kesepakatan bahwa pemerintah pusat Jepang seharusnya
mengubah dan mengeliminasi segala kebijakan dan peraturan, serta segala
hambatan yang dapat menghambat pembangunan dan perekonomian di propinsi
Okinawa. Dengan adanya komunikasi yang baik ini, bukan tidak mungkin dapat
menciptakan situasi ketergantungan yang dinamis antara negara pusat dan
propinsi periferinya, sehingga masalah ekonomi, politik, dan sosial yang membuat
propinsi Okinawa menjadi propinsi paling miskin, terbelakang, dan tersubordinasi
dibandingkan ke-46 propinsi yang lain di Jepang dapat diselesaikan.
Universitas Indonesia
Tingginya tingkat..., Anak Agung Ayu Maharani Oktavianti, FIB UI, 2009