ESTIMASI BIAYA Disusun Untuk Memenuhi Ni
ESTIMASI BIAYA Disusun Untuk Memenuhi Ni
Disusun Oleh:
Dosen Pengajar:
Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas untuk Mata Kuliah Manajemen Konstruksi
FAKULTAS TEKNIK
CIBUBUR
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, taufik, serta karunia-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Estimasi
Biaya pada Proyek Konstruksi.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
orang tua serta keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih
sayang, dan kepercayaan yang begitu besar. Tak lupa penulis juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada Ibu Sri Anjas Handayani selaku pengajar yang telah
memberikan bimbingan dalam pelajaran mata kuliah Manajemen Konstruksi, serta
teman-teman yang membantu dalam penyelesaiian makalah ini.
Laporan ini disusun dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah
Manajemen Konstruksi. Disadari sebagai manusia tidak luput dari segala kesalahan
maka dengan ini penulis menerima dengan tangan terbuka segala saran dan kritik
guna kebaikan kita semua ke depannya.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini juga dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Penulis
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................17
2. Memakai daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, yaitu dengan
mencari angka perbandingan antara harga pada suatu waktu (tahun tertentu)
terhadap harga pada waktu (tahun) yang digunakan sebagai dasar. Juga
pemakaian data dari manual, hand book, katalog, dan penerbitan berkala,
fungsinya.
4. Metode faktor, yaitu dengan memakai asumsi bahwa terdapat angka korelasi
terkait.
perencanaan.
pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti, tetapi biaya per unitnya (per
Memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan, yaitu metode yang
memakai masukan dari proyek yang sedang ditangani, sehingga angka-angka yang
diperoleh mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.
1. Estimasi pendahuluan, dibuat pada tahap awal proyek dalam rangka upaya
pendekatan kelayakan ekonomi di samping tujuan pengendalian
pembiayaan.
2. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya,
serta harga satuan pekerjaan.
Estimasi Estimasi
Pendahuluan Kasar
Nilai
Estimasi Estimasi
Kesepakatan
Terperinci Definitif
Kontrak
Selisih
Harga
Manajemen
Konstruksi
Cost Estimation
Abstract Kompetensi
Estimasi biaya memang peranan Mahasiswa mampu memahami
penting dalam penyelenggaraan macam- macam biaya, mampu
proyek konstruksi. Kegiatan membuat perkiraan biaya atas
estimasi adalah salah satu proses sumber daya, mengerti metode
utama dalam proyek konstruksi perhitungan (analisa biaya) serta
untuk mengetahui besarnya dana dapat membuat rencana anggaran
yang harus disediakan untuk biaya (RAB)
sebuah bangunan. .
Pembahasan
Pendahuluan
Perhatian utama dalam manajemen biaya proyek adalah pada biaya sumberdaya yang
digunakan untuk menyelesaikan kegiatan dalam jadwal proyek. Manajemen biaya proyek
meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin agar anggaran biaya yang telah
disetujui cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam lingkup proyek. Adapun
proses – proses dalam manajemen biaya proyek yaitu :
Penyusunan perkiraan biaya
Penyusunan anggaran biaya
Pengawasan biaya
Estimasi Biaya
Estimasi biaya atau perkiraan biaya memegang peranan penting dalam
penyelenggaraan proyek konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama
dalam proyek konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk
sebuah bangunan. Pada umumnya sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang
cukup besar. Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik
pada pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Bagi pemilik proyek (owner), memerlukan
estimasi biaya dalam rangka menyusun anggaran proyek, estimasi biaya juga diperlukan
sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan yang dipakai untuk menentukan besarnya
investasi yang harus dilaksanakan.
Menurut Imam Soeharto (1997), estimasi biaya proyek memegang peranan penting
dalam penyelenggaraan proyek. Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal
perkiraan biaya terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk kegiatan tertentu proyek
ataupun proyek secara keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan terinci
perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan waktu.
Adapun metode dalam estimasi biaya dalam PMBOK (Project Management of Body
Knowlegde) dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Analogi atau Top-down; gunakan biaya actual dari proyek yang serupa sebelumnya
sebagai dasar estimasi baru
Parametric; model matematik digunakan pada keadaan dimana parameter dapat
dkuantifikasi dan ada informasi dasar untuk membuat model akurat. Contoh
parameter : jumlah keluaran, jumlah transaksi, jumlah jam kerja, jumlah modul dll
Bottom Up : estimasi biaya untuk masing-masing item pekerjaan dan menjumlahkan
mereka untuk mendapatkan jumlah total
Tahapan perencanaan biaya proyek menurut Abrar Husen (2011) dalam bukunya
a aje e proyek terdiri dari :
1. Tahapan pengembangan konseptual
Biaya dihitung secara global berdasarkan informasi desain minim. Dipakai
perhitungannya berdasarkan unit biaya bangunan berdasarkan harga per meter
persegi.
2. Tahapan desain konstruksi
Biaya proyek dihitung secara agak mendetail berdasarkan volume pekerjaan dan
informasi harga satuan.
3. Tahapan pelelangan
Biaya proyek dihitung oleh beberapa kontraktor agar didapat penawaran terbaik,
berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja yang cukup dalam usaha
mendapatkan kontrak pekerjaan
4. Tahapan pelaksanaan
Biaya proyek pada tahapan ini dihitung lebih detail berdasarkan kuantitas pekerjaan,
gambar shop drawing dan metode pelaksanaan dengan ketelitian yang lebih tinggi.
Biaya
Biaya (biasanya dalam unit mata uang) adalah sumber daya yang dikorbankan untuk
mencapai tujuan tertentu atau sesuatu yang diberikan sebagai ganti. Komponen biaya total
proyek biasanya terdiri atas :
a. Biaya Langsung (direct cost) merupakan biaya tetap selama proyek berlangsung,
biaya tenaga kerja, material dan peralatan
Dipohusodo, Istimawan (1998), Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1 dan 2, Kanisius.
Yogyakart
Project Management Institute, Inc, (2013). A Guide to the Project Management Body of
Knowledge. (PMBOK® Guide) – Fifth Edition
Suharto, Imam. (1999), Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional) Jilid 1 dan
Jilid 2, Edisi Kedua Penerbit Erlangga, Jakarta
Kata Kunci : bangunan, estimasi biaya tahap desain, anggaran biaya konstruksi
( Sumber : Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara 2002 ) Metode ini mula-mula dipakai dan
diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt
Rencana Anggaran Biaya pada tahun 1917. Metode ini bertujuan
mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan
Rencana anggaran biaya merupakan dalam merencanakan suatu kegiatan, yang
perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan terdiri dari waktu mulai, waktu selesai dan pada
untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain saat pelaporan. Barchart (Diagram Balok)
yang berhubungan dengan pelaksanaan sangat bermanfaat sebagai alat perencanaan
proyek pembangunan. dan komunikasi. Bila digabungkan dengan
1. Semua bahan untuk menyusun anggaran ( Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pekerjaan Umum )
biaya teliti supaya dikumpulkan dan diatur
dengan rapi. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
2. Gambar-gambar rencana atau gambar
bestek dan penjelasan atau keterangan Secara umum dapat dirumuskan
yang tercantum dalam peraturan dan sebagai berikut :
syarat-syarat atau bestek, berita acara
atau risalah penjelasan pekerjaan harus
selalu dicocokan satu sama lain. RAB = Σ ( Volume x Harga satuan pekerjaan )
3. Membuat catatan sebanyak mungkin yang
perlu, baik mengenai gambar bestek
ataupun bestek. Dalam Penyusunan RAB diperlukan
4. Menentukan sistim yang tepat dan teratur Jumlah volume per satuan pekerjaan dan
yang akan dipakai dalam perhitungan. analisa harga satuan pekerjaan berdasarkan
( Sumber : Adminstrasi Kontrak dan Anggaran Borongan )
gambar bestek serta syarat-syarat analisa
pembangunan kontruksi yang berlaku.
Prosentase bobot pekerjaan merupakan Komponen Biaya Standar Dan Non Standar
besarnya nilai prosentase tiap item-item
pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara - Luas Bangunan 5 Lantai :
anggaran biaya pekerjaan dengan harga
( 4 x 400 ) + 455 + 64 = 2.119 m2
bangunan. Secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut : - Harga Satuan Bangunan Kotip Depok (type A)
Tabel 5.2. Daftar Biaya Komponen Kegiatan Vol. Pondasi = 0,054 m2 x 112.57 m
= 6.08 m3
Pembangunan Bangunan Gedung
Volume Aanstamping & Volume Lantai Kerja
Klasifikasi : TIDAK SEDERHANA
Luas Aanstamping = ( 0,8 x 0,15 ) Luas
( dalam ribuan rupiah )
Aanstamping
biaya sebesar :
= Rp 5,926,765.00
100 600 100
800
Bobot Prosentase Satuan Pekerjaan Analisa Durasi Pekerjaan
Produktivitas Kerja
I Pekerjaan Persiapan Rp 72,304,023.08 1.22%
II Pekerjaan Tanah Rp 37,914,947.50 0.64% Jumlah Tenaga x Jam Kerja Efektif
=
III Pekerjaan Struktur Bawah Koefisien
III.a Pekerjaan Pondasi Batu Kali Rp 79,136,777.16 1.33%
Pekerjaan Pondasi
III.b Tiang Pancang Rp 498,575,900.00 8.41% - Contoh Perhitungan Pekerjaan Baja Tulangan
III.c Pekerjaan Pile Cap Rp 82,228,918.00 1.39%
124.20 kg
Durasi Pekerjaan = = 0.62 hr
200 kg/hari
KESIMPULAN
SARAN
Anggaran biaya konstruksi pembangunan
gedung bertingkat didapat dari hasil Hal yang penting dalam pemilihan metode
penjumlahan biaya standar dan non standar estimasi biaya tahap desain haruslah akurat,
yang berdasarkan pada syarat teknis bangunan mudah dan tidak mahal dalam penggunaannya.
gedung, maka didapat perkiraan total biaya – Parameter yang digunakan dalam estimasi
biaya komponen kegiatan pembangunan anggaran biaya konstruksi untuk bangunan
bangunan gedung sebesar Rp 6,588,317,244.60. gedung adalah luas lantai dan jumlah lantai.
Langkah awal yang harus diperhatikan adalah
1. Estimasi biaya anggaran konstruksi tahap menentukan klasifikasi bangunan baik
desain pada Pembangunan Kampus BSI berdasarkan kegunaan bangunan ataupun
Margonda Depok sebesar Rp 5.928.680.782,92. kompleksitas. Parameter yang lebih penting
adalah indeks harga bangunan gedung
2. Durasi waktu jadwal rencana pelaksanaan permeter persegi berdasarkan perencanaan
selama ± 4,5 bln. program dan anggaran bangunan gedung yang
dikeluarkan sesuai dengan daerah pelaksanaan
Nilai Proyek yang didapat dari hasil estimasi proyek.
anggaran biaya konstruksi tahap desain pada
Pembangunan Kampus BSI Margonda Depok
lebih kecil dibandingkan anggaran biaya DAFTAR PUSTAKA
konstruksi berdasarkan syarat teknis bangunan
gedung. Artinya estimasi anggaran biaya Tenriajeng. A. T., Administrasi Konrtrak dan
konstruksi pada Pembangunan Kampus BSI Anggaran Borongan, Penerbit
Margonda Depok dapat digunakan dalam Gunadarma, Depok, 2004
pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Oleh karena
itu proyek pembangunan bangunan gedung Soeharto, I., Manajemen Proyek Jilid 2,
kampus BSI Margonda – Depok layak untuk Penerbit Erlangga, Jakarta 1998
dilaksanakan dan dapat memenuhi syarat
teknis pembangunan bangunan gedung. H. Bachtiar I, Rencana dan Estimate real of
Cost, penerbit Bumi Aksara, Jakarta, 2003
Dian Arumningsih DP
Abstrak
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah kepada pemerintah, pihak swastamaupun
Meningkatnya perkembangan trans- lapisan masyarakat pada umumnya.
portasi darat di Indonesia saat ini, dapat Untuk itu perlu terus mengembangkan
memberikan inspirasi dan dorongan sarana dan prasarana penunjang
terciptanya jaringan transportasi yang 1.3. Data Umum Proyek
handal efisien dan mampu mendukung Perencanaan Pembangunan Jembatan
pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional Patihan di Kecamatan Masaran,
serta upaya pemerataan dan penyebaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
pembangunan dengan menembus isolasi Mempunyai data umum sebagai berikut :
dan keterbelakangan daerah terpencil, Nama Proyek : Jembatan Patihan
sehingga akan semakin memantapkan Lokasi Proyek : Jalan Patihan
perwujudan wawasan nusantara. Perlu Lebar Jembatan : 4,0 m
diketahui juga bahwa Indonesia terletak Jenis Jembatan : Komposit
di daerah katulistiwa, dan Indonesia Jenis Pondasi Caisson : Concrete pile
merupakan Negara kepulauan (banyak Jenis Abument: Concrete K-225 (3 buah)
pulau) yang berjajar-jajar dari sabang Mutu Baja Lantai : U-24
hingga sampai Merauke, selain itu Mutu Baja Abutment : U-24
tentunya banyak sungai-sungai yang Mutu Beta Abutmen : K-225
memisahkan antar pulau tersebut. Mutu Pla Beton : K-350
Pemerintah dan masyarakat bertekat Dengan teknis spesifikasi.
bulat untuk menyatukan daerah satu
dengan daerah lainnya, dengan rencana 2. TINJAUAN PUSTAKA
mengembangkan pembangunan jem- 2.1. Manajemen Proyek
batan-jembatan baik itu bentang panjang Kemajuan dalam kegiatan
maupun bentang pendek. konstruksi/industry pada beberapa aspek
memerlukan manajemen atau
1.2. Perumusan Masalah pengelolaan yang dituntut memiliki
Permasalahan yang diteliti adalah kinerja, kecermatan, keekonomisan,
bagaimana cara merencanakan dan keterpaduan, kecepatan, ketepatan,
menjadwalkan pekerjaan dan biaya ketelitian serta keamanan yang tinggi
proyek dengan menggunakan metode dalam rangka memperoleh hasil akhir
network planning dan burchart yang yang sesuai harapan
dilakukan dalam menyelesaikan Dengan penerapan prinsip-prinsip
perencanaan Jembatan Patihan, manajemen yang sama oleh individu atau
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. organisasi yang berbeda, hasil akhir
proses manajemen dapat berbeda satu
sama lain. Ini karena ada perbedaan Bahan yaitu bahan baku yang
budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi dibutuhkan untuk pelaksanaan
social, tingkat ekonomi, karakter sumber kegiatan, termasuk bahan berupa
daya manisia serta kemampuan untuk data dan informasi yang
menguasai prinsip-prinsip dasar dibutuhkan untuk pengambilan
manajemen. Untuk memberikan keputusan.
gambaran tentang manajemen, Peralatan (Machines)
selanjutnya diuraikan ruang lingkup Peralatan yaitu sumber daya
manajemen , seperti difinisi dan kegiatan- penunjang pelaksanaan kegiatan
kegiatan dalam manjemen proyek, Biaya (Money)
karakteristik proyek, stakeholder Biaya yaitu seluruh biaya yang
(pemangku kepentingan) pada proyek akan digunakan untuk
serta organisasi proyek. Hal penting dari melaksanakan kegiatan termasuk
pada tujuan manajemen yaitu biaya tidak langsung
mendapatkan metode atau cara teknis Metode (Method)
yang paling baik agar dengan sumber Metode atau teknik yang
sumber daya yang terbatas diperoleh hasil digunakan dalam melakukan
maksimal dalam hal ketepatan, kegiatan
kecepatan, penghematan dan keselamatan
kerja secara komprehensif. 2.2. Pengertian Waktu dan Biaya
Rangkaian kegiatan proyek sering Proyek
disingkat dengan POAC yang meliputi Waktu didefinisikan sebagai suatu
(Husen, 2010) : masa depan suatu proyek atau pekerjaan
Perencanaan (Planning) akan dilaksanakan. Kapan akan dimulai
Pengorganisasian (Organizing) dan kapan pekerjaan tersebut akan
Pelaksanaan (Actuating) berakhir.
Pengendalian (Controlling) Pengertian tentang biaya proyek
Kegiatan proyek Konstruksi meliputi : mencakup seluruh komponen
Tenaga kerja (Manpower) pembiayaan dalam proyek, sejak tahap
Tenaga kerja yaitu seluruh sumber perencanaan hingga berakhirnya masa
daya manusia yang ikut dalam pembangunan atau pelaksanaan proyek.
pelaksanaan kegiatan. Biaya didefinisikan sebagai jumlah segala
Bahan (Material) usaha dan pengeluaran yang dilakukan
dalam mengembangkan, memproduksi dimana hal itu didasarkan pada gambar
dan aplikasi produk (Soeharto, 1997) kerja. Dalam aplikasinya di lapangan
Rencana Anggaran Biaya merupakan alat
2.3. Teknik-Teknik Penjadwalan untuk mengendalikan jumlah biaya
Penjadwalan memfokuskan pada penyelesaian pekerjaan secara berurutan
penentuan atau perhitungan waktu dari pada sesuai dengan yang telah
kegiatan-kegiatan operasional dalam direncanakan.Rencana Anggaran Biaya
pelaksanaan proyek dengan ini berada pada proposal biaya di luar
mempertimbangkan keterbatasan sumber proposal teknis yang merupakan
daya yang tersedia untuk dapat menentukan kelengkapan administrasi sebuah
waktu penyelesaian proyek secara perusahaan jasa konstruk.Selain itu juga
keseluruhan (Waryanto, 2001). RAB merupakan perkiraan yang dibuat
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik
tersedia berbagai macam cara dalalm dimulai. Yang dibuat oleh :
penentuan penjadwalan proyek dan sumber • Pemilik (owner)
daya serta jadwal waktu antara lain : • Konsultan teknik
Bagan Balok (Barchart) • Perencana kontraktor
Analisis Jaringan Kerja (Network Tujuan pembuatan RAB adalah :
Planning) 1. Agar biaya pembangunan yang
Diagram Panah (AQA) dibutuhkan dapat diketahui se-
Activity on Arrow terdiri dari anak panah belumnya
dan lingkaran.Anak panah menggambarkan 2. Untuk mengantisipasi kemungkinan
kegiatan sedangkan lingkaran terjadinya kemacetan dalam proses
menggambarkan kejadian (Event).Kejadian pembangunan.
(Event) diawali dari anak panah disebut 3. Untuk mencegah terjadinya pem-
node i, sedangkan kejadian (Event) diakhiri borosan dalam penggunaan sumber
anak panah disebut node j (Ervianto, 2002). daya Cost Estimate (estimasi biaya)
atau dalam istilah populer yang
3. LANDASAN TEORI disebut dengan Rencana Anggaran
3.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Biaya (RAB) sebelumnya harus
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dipahami sebagai Rencana Anggaran
adalah suatu rencana anggaran biaya Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai
yang akan dikeluarkan pada suatu proyek
harga penawaran dan diserahkan pada tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan
waktu mengikuti pelelangan. RAB ada dua faktor utama yang senantiasa
Dalam menyusun Project Cost Estimate dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor
(PCE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) analisis biaya konstruksi (meliputi upah, tenaga
setidaknya secara sederhana dapat dipilah kerja dan bahan) secara ringkas proses
menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan penyusunan anggaran biaya jembatan atau
dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal gedung dapat dilihat di bawah ini :
5) Pembesian Sumuran
3,30 10,00 3 4,00 1,58 625,68 m3
6) Cor Vootplate :
20,44 m3
8) Penulangan Vootplate :
1712,87 kg
13) Cor Pilar
Pondasi
3,00 7,00 1,50 1 31,50 m 3
3,00 7,00 1,00 3,00
10) Cor Landas Sandung : 0,50 1 5,00 m 3
2 2
0,60 1,75
4,48 m3
0,30 4,40 4 6,20 m 3
2
11) Perancah Landas Sandung : 161,58 m 3
Tiang
20,80 m3
3,40 2 2 29,92 m 2
4,40 9) Penulangan Lantai & Tiang
2
64,48 m 2
Sandara = 5.650,46 kg
10) Plat Sambungan dan Pengaku =
4.349,33 kg
11) Baut = 409,63 kg
5.4.3. Pekerjaan bangunan atas 5) Urugan Tanah
1,50 25 39,38 m 2
(pasangan batu) 2,10
1) Pasangan Batu Kali Lonning 2
2,50 4,30
4,2 4 38,08 m 2
4) Plesteran
3 0,45 30,00 1 13,50 m 2
4) Plesteran
0,30 0,40 4 0,48 m
5) Urugan Tanah
1,50 30 39,38 m 2
2
1,75
5.4.5. Talud Jalan Panjang 25m H 2
1,79-25,00
1) Galian Tanah 5.4.7. Talud Jalan Panjang 4,00 m H
0,65 0,80
0,65 25,00 1 2 23,56 m 3
2,5 dua tempat
2 1) Galian Tanah
0,70 0,80 4 2 4,48 m 3
2) Pasangan Batu Kali Talud =
2) Pasangan Batu Kali Talud
0,70 0,80 4 2 4,48 m 3
73,44 m3
0,30 0,70
3) Siaran = 52,50 m3
4) Plesteran 2,50 4 2 10,00 m 3
0,45 25,00 1 11,25 m 2
2
14,48 m 3
3) Siaran 4) Plesteran + 123,40 m3
2,35 4,00 2 18,80 m 2 5) Siaran
2,00 2 5,00 m 2
2,50 1) Urugan Tanah = 450,00 m3
2 2) Cor Beton = 55,33 m3
3) Begesting = 26,88 m2
5.4.8. Saluran Panjang 30 mt 4) Penghamparan Latasir = 557,10 m3
1) Galian Tanah
0,40 0,40 30 4,80 m 3 5.5. Penjadwalan Dana
0,40 0,40 2 30 9,60 m 3 5.5.1. Bulan Junimobilisasi bongkaran
14,40 m 3 = 13.699.340,00
2) Urugan tanah 5.5.2. Bulan Juli mobilisasi galian
1.113.767.379,91 2.673.041,71
0,240
1) Mobilisasi
100
1.113.767.379,91 2.338.462,19
0,210
2) Galian Kontruksi
100
1.113.767.379,91 7.177.177,50
0,644
3) Urugan Tanah dipadatkan
100
1.113.767.379,91 60.588.945,47
5,440
4) Pasangan Batu Kali
100
1.113.767.379,91 2.428.012,89
0,218
5) Plesteran
100
1.113.767.379,91 2.851.244,49
0,256
6) Siaran
100
1.113.767.379,91 59.775.895,28
5,367
7) Beton Struktur
100
1.113.767.379,91 44.650.934,26
4,009
8) Pasangan Batu Kali
100
1.113.767.379,91 44.650.934,26
16,335
100
1.113.767.379,91 526.945.622,78
47,312
100 rekapitulasi anggaran Biaya Proyek
Jembatan Patihan, Kabupaten Sragen.
5.5.6. Bulan November mobilisasi
beton struktur, siaran =
5.7 Alokasi Biaya Proyek
Digunakan durasi satu minggu dan
1.113.767.379,91 229.090.812,37
20,569
100 satu bulan untuk mengetahui
kebutuhan biaya secara teliti dan untuk
5.5.7. Bulan Desember mempermudah dalam acuan untuk
1) Mobilisasi pengadaan, penyediaan dan
1.113.767.379,91 66.826,04
0,006 pengeluaran biaya agar tidak terjadi
100
kekurangan, keterlambatan serta
melebihi biaya yang tersedia.
5.6 Rekapitulasi Anggaran Biaya
Disusun perhitungan Rekapitulasi.
1. Alokasi Biaya Per Bulan
Rencana Anggaran Biaya Proyek,
Bulan juni sebesar
Rekapitulasi anggaran biaya proyek
Rp13.6999.338,77 yang digunakan
dibuat setelah perhitungan Rencana
untuk pekerjaan persiapan, bulan
Anggaran Biaya selesai, kemudian
Juli sebesar Rp.39.260.300,14
dari seluruh perhitungan tersebut
bulan Agustus Rp.122.770578,29 .
dikumpulkan sesuai jenis pekerjaan
Hal ini dikarenakan biaya yang
masing-masing kemudian dijumlahkan
dikeluarkan untuk membayar upah
secara keseluruhan dan ditambah jasa
tenaga kerja dan material dalam
pemborong setelah 10%, dari jumlah
jumlah yang lebih banyak
jumlahnya karena untuk memulai pembahasan serta kesimpulan, maka
pekerjaanstruktur. Bulan September penyusun memberi saran antara lain:
sebesar Rp.181.933.901,51 oktober 1. Dalam perncanaan dan
naik lebih banyak lagi, sebesar penjadwalan di coba dengan
Rp.526.945.622,78 bulan ovember system program planner.
volume pekerjaan sudah mulai 2. Dalam perencanaan untuk
menurun besaran nilai lengkapnya, maka penggunaan
Rp.229.090.812,37, ini berarti peralatan berat dapat dimasukan
untuk bulan berikutnya sudah dalam perencanaan biaya selain itu
makin berkurang biaya yang kalau ada pembebasan lahan juga
dikeluarkan, selain itu juga dapat diperhitungkan, sehingga
pekerjaan mendekati tahap total perencanaan dan penjadwalan
finishing. proyek konstruksi lebih transparan.