Anin Regia Optimalisasi Sistem Pengelolaan Sampah
Anin Regia Optimalisasi Sistem Pengelolaan Sampah
Disusun Oleh:
SURABAYA
2020
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota merupakan tempat berkumpul banyak orang dan mempunyai
kepadatan populasi yang tinggi, baik yang menetap maupun yang tidak, dan
terdiri dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Berbagai aktivitas tumpang tindih
disini. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat kota juga beragam seperti
kerawanan sosial, bermacam polusi, terutama sampah dan limbah ( MAM
Billah.2013 ). Lalu apa itu sampah dan limbah? Apa perbedaan sampah dan
limbah? Pada dasarnya sampah ataupun limbah merupakan sisa atau bahan
buangan yang tidak digunakan lagi, walaupun masih dapat diproses untuk
kegunaan lain. Pengertian sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses ( Wikipedia ). Dan terdapat dua macam sampah
yaitu sampah organik dan sampah non organik, sedangkan limbah adalah bahan
buangan yang dalam prosesnya menggunakan air. Limbah dapat dihasilkan dari
industry maupun domestic ( rumah tangga ).
Kedua bentuk buangan baik sampah padat maupun limbah cair yang
bersumber dari lingkungan masyarakat secara umum disebut dengan istilah
“limbah domestic”. Pengertian limbah domestic adalah bahan buangan yang
bersumber dari lingkuangan masyarakat, dan komposisinya dapat dipengaruhi
oleh lingkungannya.
Berdasarkan sumbernya limbah domestic bisa berasal dari pemukiman
penduduk, lingkungan perkantoran, pasar/pertokoan, dan home industry.
Berdasarkan kandungan zat kimianya limbah domestic dibedakan menjadi dua,
yaitu:
(a) Anorganik : seprti misalnya plastic, logam-logam, pecahan gelas, dan abu
(b) Organic : seperti sisa makanan, kertas, dedaunan, sisa buah dan sayur.
Berdasarkan mudah tidaknya dibakar juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Mudah dibakar : seperti kertas, karet, plastic,kain,dan kayu
b) Sulit dibakar : seperti alat elektronik, kaca, besi, karet.
Berdasarkan mudah tidaknya teruraikan dibagi menjadi dua yaitu,
(a) Mudah terurai : seperti sisa makanan, dedaunan.
(b) Sulit terurai : plastic, pecahan gelas, karet. Besarnya timbunan sampah yang
belum tertangani menyebabkan berbagai fenomena permasalahan baik langsung
maupun tidak langsung bagi penduduk perkotaan. Selain menimbulkan bau dan
merupakan sumber dari berbagai penyakit menular, juga pudarnya nilai-nilai
keindahan kota karena tumpukan-tumpukan sampah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui cara optimalisasi pengelolaan persampahan secara terpadu
berbasis peran serta masyarakat. ( Tarsoen Wahyono.2009 )
A. PEMBAHASAN
1. Sampah dari pemukiman penduduk
Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman
biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga yang tinggal disuatu
bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung
organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu
plastik dan lainnya.
B. HASIL METODE
Sampah yang dihasilkan di Surabaya berasal dari berbagai macam
kegiatan, yaitu kegiatan bazzar, demo, event, penyapuan jalan dan sampah
yang berasal dari rumah tangga. Sampah tersebut terdiri dar sampah organic
dan anorganik.
Surabaya adalah salah satu kota metropolitan yang cukup berhasil
mengelola sampah. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) menunjukkan, pada 2017-2018 sebanyak 2,9 juta penduduk Surabaya
menghasilkan 2.800 ton sampah per hari. Volume sampah asal Surabaya ini,
paling besar jika dibandingkan kota metropolitan lain seperti Jakarta Pusat,
Bandung, Makassar, atau Depok. Daftarnya tampak dalam visualisasi
"Timbulan sampah metropolitan" di atas. Dari 2.800 ton sampah di Surabaya,
rata-rata hanya 1.600 ton yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Benowo. Proporsi paling besar (43,5 persen) timbulan sampah Surabaya itu
berasal dari rumah tangga. Sampah bisa dikurangi manakala pengelolaan
dilakukan sejak dari asalnya. Prinsip 3R signifikan perannya dalam hal ini. 3R
adalah Reduce, Reuse, Recycle atau 3M dalam bahasa Indonesia: Mengurangi,
Menggunakan kembali, dan Mendaur Ulang.
Rumah tangga harus mengurangi penggunaan barang yang bisa
memproduksi sampah. Lebih baik bila menggunakan barang yang tahan lama,
atau memanfaatkan kembali barang yang sudah dianggap sampah. Bila
memungkinkan, sampah didaur ulang sehingga bermanfaat untuk kebutuhan
lain.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Wahyono, S., Sahwan, F.L., dan Suryanto, F. 2011. Membuat Pupuk Organik
Granul dari Aneka Limbah, september 2016, Penerbit Agromedia
Wahyono, S., Sahwan, F.L., dan Suryanto, F. 2017b. Teknologi Pengelolaan
Limbah Rumah Pemotongan Hewan, September 2016, BPPT Press.
Waryono,2008,konsepsi penanganan sampah perkotaan secara terpadu
berkelanjutan,kumpulan makalah periode 1987-2008