Anda di halaman 1dari 8

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

OPTIMALISASI SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN SECARA


TERPADU BERBASIS PERAN SERTA MASYARAKAT

Disusun Oleh:

Nama : 1. REGIA ALIA PUTRI

2. ANINDYA WIDYANING RESTI

SEKOLAH MENENGAH NEGERI 49

SURABAYA

2020
ABSTRAK

. Produksi sampah rumah tangga setiap hari semakin meningkat seiring


dengan bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang
harus dilakukan untuk mengatasi paningkatan volume sampah tersebut adalah
dengan cara: Penelitian tentang optimalisasi sistem pengelolaan sampah
berbasis peran serta masyarakat di Surabaya bertujuan untuk: (1) mengetahui
cara optimalisasi system pengelolaan sampah, (2) mengetahui peran serta
masyarakat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
bermaksud mendeskripsikan fenomena yang terjadi dilokasi penelitian. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah memerlukan sistem
pemilahan sampah composting, pengelolaan sampah menjadi energy, serta daur
ulang plastic dan kertas. Komposisi sampah di Surabaya antara lain 43,5%
sampah di Surabaya adalah sampah rumah tangga, 45% merupakan sampah
tradisional, 12,6% merupakan sampah di di pusat perniagaan, dan di kantor-
kantor ada sekitar 6% sampah, 13,3% di fasilitas publik seperti di halte
contohnya, dan 21,1% sisanya bertebar dimana-mana.
Saran berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan sebagai berikut:
(1) Pemerintah perlu lebih banyak mengadakan sosialisasi tentang pengelolaan
sampah.
(2) Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), dimana para
masyarakat dapat menyisihkan keuntungan untuk membantu penyediaan sarana
dan prasarana yang diperlukan warga dalam mengelola sampah.
(3) masyarakat ikut serta dalam mengelolah sampah agar lingkungan juga
menjadi sehat dan nyaman.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kota merupakan tempat berkumpul banyak orang dan mempunyai
kepadatan populasi yang tinggi, baik yang menetap maupun yang tidak, dan
terdiri dari berbagai etnis, budaya, dan agama. Berbagai aktivitas tumpang tindih
disini. Masalah yang dihadapi oleh masyarakat kota juga beragam seperti
kerawanan sosial, bermacam polusi, terutama sampah dan limbah ( MAM
Billah.2013 ). Lalu apa itu sampah dan limbah? Apa perbedaan sampah dan
limbah? Pada dasarnya sampah ataupun limbah merupakan sisa atau bahan
buangan yang tidak digunakan lagi, walaupun masih dapat diproses untuk
kegunaan lain. Pengertian sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses ( Wikipedia ). Dan terdapat dua macam sampah
yaitu sampah organik dan sampah non organik, sedangkan limbah adalah bahan
buangan yang dalam prosesnya menggunakan air. Limbah dapat dihasilkan dari
industry maupun domestic ( rumah tangga ).
Kedua bentuk buangan baik sampah padat maupun limbah cair yang
bersumber dari lingkungan masyarakat secara umum disebut dengan istilah
“limbah domestic”. Pengertian limbah domestic adalah bahan buangan yang
bersumber dari lingkuangan masyarakat, dan komposisinya dapat dipengaruhi
oleh lingkungannya.
Berdasarkan sumbernya limbah domestic bisa berasal dari pemukiman
penduduk, lingkungan perkantoran, pasar/pertokoan, dan home industry.
Berdasarkan kandungan zat kimianya limbah domestic dibedakan menjadi dua,
yaitu:
(a) Anorganik : seprti misalnya plastic, logam-logam, pecahan gelas, dan abu
(b) Organic : seperti sisa makanan, kertas, dedaunan, sisa buah dan sayur.
Berdasarkan mudah tidaknya dibakar juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Mudah dibakar : seperti kertas, karet, plastic,kain,dan kayu
b) Sulit dibakar : seperti alat elektronik, kaca, besi, karet.
Berdasarkan mudah tidaknya teruraikan dibagi menjadi dua yaitu,
(a) Mudah terurai : seperti sisa makanan, dedaunan.
(b) Sulit terurai : plastic, pecahan gelas, karet. Besarnya timbunan sampah yang
belum tertangani menyebabkan berbagai fenomena permasalahan baik langsung
maupun tidak langsung bagi penduduk perkotaan. Selain menimbulkan bau dan
merupakan sumber dari berbagai penyakit menular, juga pudarnya nilai-nilai
keindahan kota karena tumpukan-tumpukan sampah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui cara optimalisasi pengelolaan persampahan secara terpadu
berbasis peran serta masyarakat. ( Tarsoen Wahyono.2009 )

B. Identifikasi Topik Bahasan


Dari latar belakang yang saya tulis, saya memberikan identifikasi
masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:
a. Cara optimalisasi sistem pengelolaan sampah
b. Mengetahui peran serta masyarakat
BAB II
ISI

A. PEMBAHASAN
1. Sampah dari pemukiman penduduk
Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman
biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga yang tinggal disuatu
bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya cendrung
organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu
plastik dan lainnya.

2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan


Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan
banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat – tempat
tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis
sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa – sisa makanan, sampah
kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng- kaleng serta sampah lainnya.

3. Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah


Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah Yang
dimaksud di sini misalnya tempat hiburan umum, pantai, masjid, rumah
sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya yang
menghasilkan sampah kering dan sampah basah.

4. Sampah dari industri

Dalam pengertian ini termasuk pabrik – pabrik sumber alam


perusahaan kayu dan lain – lain, kegiatan industri, baik yang termasuk distribusi
ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini
biasanya sampah basah, sampah kering abu, sisa – sisa makanan, sisa bahan
bangunan
5. Sampah dari pertanian

Sampah dihasilkan dari tanaman atau binatang daerah pertanian,


misalnya sampah dari kebun, kandang, ladang atau sawah yang dihasilkan berupa
bahan makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.20 Berbagai
macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari
sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari - hari. Hal
ini menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah.

B. HASIL METODE
Sampah yang dihasilkan di Surabaya berasal dari berbagai macam
kegiatan, yaitu kegiatan bazzar, demo, event, penyapuan jalan dan sampah
yang berasal dari rumah tangga. Sampah tersebut terdiri dar sampah organic
dan anorganik.
Surabaya adalah salah satu kota metropolitan yang cukup berhasil
mengelola sampah. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) menunjukkan, pada 2017-2018 sebanyak 2,9 juta penduduk Surabaya
menghasilkan 2.800 ton sampah per hari. Volume sampah asal Surabaya ini,
paling besar jika dibandingkan kota metropolitan lain seperti Jakarta Pusat,
Bandung, Makassar, atau Depok. Daftarnya tampak dalam visualisasi
"Timbulan sampah metropolitan" di atas. Dari 2.800 ton sampah di Surabaya,
rata-rata hanya 1.600 ton yang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Benowo. Proporsi paling besar (43,5 persen) timbulan sampah Surabaya itu
berasal dari rumah tangga. Sampah bisa dikurangi manakala pengelolaan
dilakukan sejak dari asalnya. Prinsip 3R signifikan perannya dalam hal ini. 3R
adalah Reduce, Reuse, Recycle atau 3M dalam bahasa Indonesia: Mengurangi,
Menggunakan kembali, dan Mendaur Ulang.
Rumah tangga harus mengurangi penggunaan barang yang bisa
memproduksi sampah. Lebih baik bila menggunakan barang yang tahan lama,
atau memanfaatkan kembali barang yang sudah dianggap sampah. Bila
memungkinkan, sampah didaur ulang sehingga bermanfaat untuk kebutuhan
lain.
BAB III
KESIMPULAN

Pada rencana optimalisasi sistem pengelolaan sampah, akan


dilakukan upaya penyeragaman wadah sampah di seluruh kawasan. Wadah akan
dibagi menjadi 4 wadah, yaitu wadah sampah organik, wadah sampah kertas,
wadah sampah plastik dan wadah sampah lainnya. Seluruh wilayah diupayakan
menerima layanan pengumpulan sampah agar tidak terjadi kegiatan pembakaran
sampah. Sampah organik yang terkumpul akan diolah menjadi kompos di unit
pengomposan, sedangkan sampah anorganik akan diolah di TPS (Tempat
Pengelolaan Sampah).

DAFTAR PUSTAKA

Wahyono, S., Sahwan, F.L., dan Suryanto, F. 2011. Membuat Pupuk Organik
Granul dari Aneka Limbah, september 2016, Penerbit Agromedia
Wahyono, S., Sahwan, F.L., dan Suryanto, F. 2017b. Teknologi Pengelolaan
Limbah Rumah Pemotongan Hewan, September 2016, BPPT Press.
Waryono,2008,konsepsi penanganan sampah perkotaan secara terpadu
berkelanjutan,kumpulan makalah periode 1987-2008

Anda mungkin juga menyukai