URUTAN WALI NIKAH

1. AYAH 12. CUCU PAMAN SEAYAH SEIBU

2. KAKEK 13. CUCU PAMAN SEAYAH
3. BUYUT 14. PAMAN AYAH SEAYAH SEIBU
4. SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH SEIBU 15. PAMAN AYAH SEAYAH
5. SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH 16. ANAK PAMAN AYAH SEAYAH SEIBU
6. ANAK LAKI-LAKI DARI SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH SEIBU 17. ANAK PAMAN SEAYAH SEIBU
7. ANAK LAKI-LAKI DARI SAUDARA LAKI-LAKI SEAYAH 18. PAMAN KAKEK SEAYAH SEIBU
8. PAMAN SEAYAH SEIBU 19. PAMAN KAKEK SEAYAH
9. PAMAN SEAYAH 20. ANAK PAMAN KAKEK SEAYAH SEIBU
10. ANAK PAMAN SEAYAH SEIBU 21. ANAK PAMAN KAKEK SEAYAH
11. ANAK PAMAN SEAYAH 22. WALI HAKIM

Keterangan :
 Wali nasab adalah pria beragama Islam yang berhubungan darah dengan calon mempelai wanita dari pihak ayah menurut hukum Islam
 Wali Hakim adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agama atau Pejabat yang ditunjuk olehnya untuk bertindak sebagai Wali Nikah bagi
calon mempelai wanita yang tidak mempunyai wali.

Wali nasab boleh pindah pada wali hakim apabila :

1. Sudah tidak ada garis wali nasab
2. Walinya mafqud (hilang)
3. Walinya ba’id atau jauh (jarak boleh qasar 92,5 km)
4. Walinya sedang sakit
5. Walinya tidak dapat dihubungi (ditahan)
6. Walinya sedang ihram (haji/umroh)
7. Walinya udzur
8. Walinya adhol/mogok (berdasarkan keputusan Pengadilan Agama)

Dasar Hukum :
1. Peraturan Menteri Agama RI No. 2 Tahun 1987
2. Kompilasi Hukum Islam Indonesia KUA KECAMATAN PAGU