Anda di halaman 1dari 50
R PESERTA DIDIK KELAS TV YAH NEGERI 1 PALU MENGGUNAKAN IN KOOPERATIE TIPE NUMBERED PADA MATA PELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAI ‘MADRASAH IBTIDA) ‘MODEL EMBELAJARAI HEADS TOGETHER MATEMATIKA, OLEH: Maryani, S.Pd.I. Nip, 197101212000032003 KEMENTERIAN AGAMA KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2022 © Dipindai @ Dipindai dengan CamScanner BABL PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Ibiidayah merupakan lembaga pendidikan dasar formal yang disclenggarakan oleh Kementerian Agama RI dengan tyjuan untuk rmengembangkan sikap, karakter, akhlak dan kemampuan dasar di berbagai bidang pengetahuan umum dan Keagamaan sehingga keterampilan dasar yang diperlukan peserta didik di tengah masyarakat dan di masa globalisasi terpenuhi selain itu dinarapkan ke depan agar setiap anak dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan menjadi sorotan utama karens merupakan tempat terbentuknya cikal bakal perkembangan generasi penerus bangsa yang menjadi titik tolak utama dalam proses pembentukan karakter anak negeri ini, Pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui proses belajar. Oleh karena iu pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidiken yang beik manusia dapat membuka wawasannya dan hidup lebih bai. Tolok ukur yang paling penting dari suatu Kualitas pendidikan terdapat dalam proses belajar mengajar dan output dari proses itu sendiri, Pendidikan bisa diperoleh melalui lembaga pendidikan mulsi pendidikan dasar hingga Perguruan ‘Tinggi. Pendidikan di MI sangatlah penting bagi peserta didik karena hal ini merupakan dasar perkembangan pengetahuan dan karakter yang dapat diperoleh peserta didik. Peserta didik merupakan bagian utama dalam pendidikan yang rmemiliki peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Banyak faktor Dipindai dengan CamScanner olan pesera didik, salah satunya adalah faktor yang mempengaruhs bet endotonp/motivass berhas peserta didshKeberhastlan belajaryupa lebih banyak iteniutan olch tenapa pengajamya Hab int disebabkan tenaga pengayar sclain orang yang berpernn sebapat transformasi pengetahuan dan ketrampilan, juga memandu sepenap proses pembelajaran schingea mampu menciptakan situasi imeraktif yang edukawh, yakni interakst antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik, dan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada kelas IV Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu, proses pembelajaran yang berlangsuny menjadi sorotan utama peneliti Karena adanya dampak bagi keberhasilan pembelsjaran yang direncanakan. Terutama pada mata pelajaran matematika, Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar Matematika di Kelas 1V, guru melakukan persiapan yaitumenyusun rencana pelaksanaan_pembelajaran (RPP) dan_menyiapkan betbayai bahan pelajaran yang diperlukan. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran guru sudah menggunakan berbagai metode pembelajaran dengan tujuan pesena didik lebih aktif, kreatif, serta minat yang besar dalam mempelajari ‘materi pelgjaran, sehingga hasil dalam setiap tes memuaskan, Namun pada enyataannya yang dijumpai justru sebaliknya, proses pernbelajaran berjalan tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan yang direncanakan sebelumaya, sehingga asin ada peserta didik yong Kurang aktif dalam kegiatan, tidak berani bertanya,kurang percaya diri dalam menjawab pertanyoan guru, kurang bersemangat dalam mempelajari materi pembelajaran serta hasil tes yang belum Dipindai dengan CamScanner meenpae K Gury Letns juga mempertihathan hal nilar Matemanka selama proses sang telah dijslantannya sepertt ulangan hanan, uytan praktek, penttaran eaktifin maupun eitap, dan juga hasil ujian tengah semester. Penelity memilth Jno ujian tengah semester echagat patokannya arena menjadi gambaran proses Yyany telah berlangeung meskipun sebenarnya juga belum bisa dikatakan mewabsh seluruh nilai yang ads. Dari hast! ujian tengah semester yang. telah beralan di Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu tersebut, nilai dari maten ‘Matematika tergolong rendah dibandingkan dengan materi pelajaran yang lain yaitu schesar 68 Hal terscbut di atas menunjukkan bahia rata-ata nilaisecara keselurukan dari mata pelayaran sudah mencapai KKM, namun jika dibandingkan dengan mata in yang Jain nilsi matematika masih tergolong rendah Rendahnya_nilai pel rata-ata matematika peserta didik kelas 1V disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunys adalah —kurangnya—variasi_—mengajar dalam pembelajaran Selama ini guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di mmatemati Madrasah Ibtidayal Negeri | Palu kelas [V dilakukan secara ceramah, penugasan, ddan belum menggunakan model kooperaif learning terutama pada tipe NHT schingga terkesan monoton, dan peserta didik kurang termotivasi dalam proses belujar_mengajar, kurang mendapatkan kesempatan untuk berfikir kreatif, mengeluarkan pendapat, dan berinteraksi dengan teman sekelasnya dalam rmengerjakan tugas kelompok @ Dipindai dengan CamScanner Peneliti mencoba menerapkan Model Kooperatif’ Mclalui Tipe Numbered Mevds Together karena lebih mengulamakan keaktifan pesertadidik untuk mengembangkan kerjasama pesertadidik,-mendorong peserta_didik ‘menghonstruksi pengetahvannya sendiri serta pengembangkan kegiatan peserta didik dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi sesama peserta didik melalui keegiotan dalam kclompok. Dalam pelaksancanya, twjuan belajar yang utama adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguma dikemudian hari, Hal ini dapat dilakukan dengan cara membantu peserta didik untuk dapat terus belajar dengan cara yang mudah, schingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan, Sesuai arakteristik Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu menurut Siti Partini Suardiman (1996) di antaranya timbul minat pada mata pelajaran Kkhusus, suka membentuk kelompok sebaya, masih ingin tahu dan ingin belajar dan anak memandang nilai sebagai ukuran mengenai hasil belajar di madrasch. Dengan menggunakan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ini, peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok dan setiap peserta didikk ibcrikan nomor yang akan ditaruh di kepalanya. Mereka akan bertanggungjawabs dengan nomor yang mereka dapatkan. Tiap kelompok akan diberikan permasalohan untuk mendiskusiken dan menjawab pertanyaan dari setiap soal- soal yang diberikan. Melalui model pembelajaran ini, diharapkan peserta didik ‘menjadi lebih aktif, bersemangat dan motivasi peserta didik dalam belajar ‘meningkat schingga hasil belajar yang diperoleh juga akan meningkat, peserta didik dapat belajar bersama dan berpartisipasi. aktif selama proses, pembelajaran berlangsung. Dipindai dengan CamScanner uraian i atas maka adapun judul penelitian ini Berdasarkan ur ik Kelas Vv adalah:"Bagaimana meningkatkan hasil belajar Peserta Madrasah Ibtidayah Negeri { Palu menggunakan model pembelajaran tipe Number Head Together pada mata pelajaran matematika?” oopera 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan rumusan masalah dalam peneltian tindakan kelas (PTK) ini adalah 1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika pada peserta didik kelas 1V Madrasah Ibtidayah Negeri | Palu? 2. Berapa besar hasil belajar (prosentase rata-rata daya serap) peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu pada mata _pelajaran rmatematika? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertyjuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu menggunakan model pembelajaran kooperati tipe Number Head Vogether pada mata pelajaran matematika 1.4 Manfaat Peneliti ‘a. Bagi penelitiselanjutnya Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui Model Kooperatif dengan Tipe Numbered Heads Together(NHT) Dipindai dengan CamScanner Jy Raps peserta did 1 Memingtathan hasil belajar-matematka melalui Model Kooperatif eng Type Nrmberced Heals Fogetbert EE) 2 Melatih peserta didhk untuk saling menerima tamannya dari berbayai Jatar elakang ©. Bagi guns J. Menambah pengetahuan, wavasan, dant pengalaman tentang peningkatan hasil belajar sans metaluistrategibelajar aki 2. Gurw dapat berkembang sceara profesional Karena dapat menunjulkkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, membuat gura jadi lebih percaya disi dalam menyampaikan materi pelajaran 4. Bagi Madrasah |. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk pengambilan Kebijaken dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui strategi belajar ak. 2. Hasil penelitian ini dibarapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Kepala sekolah untuk menggunakan model pembelajaran kooperatf tipe ‘numer head together dalam proses pebelajaran . Bagi peneliti |, Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaran tentang peningkatan basil belajarsains melalui penggunaan alat peraga untuk dapat ditularkan kepada guru Sekolah Dasar atau pada peserta didik di’ Madrasah Ibtidayah Dipindai dengan CamScanner BABI LANDASAN PEMIKIRAN 2. KAJIAN TEORI KONSEPTUAL 2b Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil evaluasi belajar yang diperoleh atau dicapai ofeh Peserta didik setclah mengikuti proses pembelajaran dan aktivitas dalam materi simetri dan pencerminan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 1997) hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya, Sedangken menurut Hamdani (2010) mengatakan bbahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Harahap_memberikan batasan bahwa hasil adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan peserta dik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai- nilai yang trdapat dalam kurikulum (Hamdani, 2010), Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2011) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi [5 Fy [3 [Sears dn propane ar | F| 7 35 Dipindai dengan CamScanner [Ea me Oem “em Lempert 3 5 | a sk meno mat PTT 5 s a ean es | J} —}- —— o | a us at a ears [a Hasil dar engamatan dilskukan olch observer atau pengamat yang unk poveiti dalam mengamatiaktvias pesrta didi siklus L,ketika peserta geik mengikuti pelajaran pada siklus T selama pembelajaran berlangsung, Untuk eenpermudah Pengamatan maka penclti menggunakan pedoman observasi jegiatn pengamatan yang dilakukan oleh observer yang telah ditunjuk. Jenis stservasi yang dilakukan adsiah observasi yang tersiuktur dan siap pakai, hingea pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat yang ivediakan Berdasarkan hasil observasi kegiatan peserta dik pada tabel di atas dapat | Moh RY 80 T (4 1 u | Moh. RD Ly | MohRR %0 tT | Muh. AR 7 Tr Ty | wah RO 2 nr 5 | sb. SY a 7 T [2 [oh at " 0 T [1 fon as . | 70 | ajar 0 x ) 3 | Muh HR 38 Dipindai dengan CamScanner | 50 | | — [« fom [am ; Tt [as [NR 0 7 a | Al m7 = 20 | AM o 7 21 | HKH * z 22 | ARR 0 i | 23 | ANR 90 T [74 [RR ‘a a 25 |ksy ” 7 [25 [KD 0 T 27 | NAA 0 T 28 | AB 7” TT 29 | Naz o 1 30 | AP 50 1T at | AIF 70 1 ‘Agar kita dapat mengetahuinilairatasrata yang diperoleh pada siklus I tetap ‘akan memakai atau mempergunakan distribusi frekuensi untuk lebih ‘mepermudahkan analisisa data yang diperoleh di sikius 1. Hasil analisa data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut di bawab in 2 @ Dipindai dengan CamScanner abel46 > Nilai Tes Kemampuan Peseta didik Kelas 1V Madrasa tb Modet pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together, ne Nil: [__Frekuensi | Presentase 16 -| 17 5434% Ww 52.20% 4 12,90% 0 O% | 100 perdacarkan tabel di ata, tampak bahwa terdapat 14 peserta didik yang Jajar (memperolch nilai < 70) dan 17 peserta dik yang tntas asan dari jumlah peserta didik secara bolum tuntas be belajar (nilainya > 70), Prosentase ketun eseluruhan 54,846, Pada tabel tersebut pula dilihatbahwa pesera dik secara asked belum tunts sesuai kritera Ketuntasan minimal (KKM), Namun dar abel tefseut sudah mengalariKenaikan hasilbelajar dri tes awal, Peserta dik yang tainya pada tes aval, pesriadidik yang berhasl hanya 13 peseria didik dengan prsentase 41,94%, sedang pada sikius I dalam pembelajaran penerapan Mode! pembelajran kooperaitipe Number Head Together pada mata peajeran rmatematika di kelas TV Madrasa Tbtidayah Negeri 1 Palu sudah menunjukkan angka 17 orang peserta didik yang berhail mencapai nila krteria ketuntasen sninimal(KKM) dengan presentase sebesar $4,84% meskipun nilai yang diperoleh ‘belum memenuhi kriteria nila’ ketuntasan secara klasial Dalam penentuan nilairta-ata keseluruhan hasil evaluasi sklus I dalam pembelajaran matematika, maka digunakan analisisdistribus fekuensi Hasilaya dapat dlihat pada tabel berikut abel 4.7; ‘Hasil Analisis Data Secara Distribusi Frekuansi Setelah penerapan Model pembelajaran Kooperatif tipe Number Head ‘Together pada Siklus L Dipindai dengan CamScanner —Frekuensi [FX | 7 1360. 10 600 4 200 0 0 aL 60 Pada tobel tersebut di ata dapat dierolch mila rata-ata perserta dik MIN 1 Palu Khususnya Kelas TV pada plaksanaan sklus 1 serara kescluruhan dalam cosesbelajar mengsjar pada mata pelaaran matematika adalah sebagai berikut Mean (u) = 2a = 2S rmelihat nilai rta-ata perolehannya sebeser 69,68% i asil yang belum meneapai smendapat Apabila menunjukkan bahwa peneitian masih menanjukkam hi ana dalam ketuntasan individy dan Klasikal rinimal barus 00 ke atas atau daya serapnya 85% sumpsi target dim atau memperoleh nila ratarata 75, dengan 100% baru dikatakan tuna. SSesudah siklus I dilaksanakan dan menganalisisa hasilnya dilakukan juss pada peserta didik guna memperole tanggapan pencarin data observasi angket ke (respon) mengensi model pembelajaran kooperaif pe Number Head Together dalam pembelajaran matematika Mengacuh pada hasil evaluasi aval sampai ke siklus I sudsh didapatkan asi blajar pesena dik yang menjadt objek peneiian it sebestr 69,6894 etumasan seca Klasikal. Namun peneititrsebut di sts belum memenuhi dan Klasikal sehingga masih perlu dilakukan lagi didik secara ketuntasan target ketuntasan individ peneltanselanjutnya sarpel ial yang diperolehpesert 4 Dipindai dengan CamScanner secara individu dan Klasikal di atas 85%, Dengan alasan tersebut, maka peneliti mmelokukan tindakan lanjutan siklus II dengan terlebih dahulu melakukan diagnosa kembah kepada peserta didik yang perlu mendapatkan bimbingan lebih lanjut Khususnya peserta didik yang nilainya di bawah 75 dalam tugas individunya sedangkan nilai hasl belajar kelompoknya tidak dljadikan dasar keberhasilan nilai belajar tetapi hanya pembanding setelah dilakukan tindakan pengujian secara individu. Hal tersebut dilakukan karena dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dalam pemnbelajaran, peserta didik yang ominan adalah peserta didik yang memiliki kemampuan dalam mengerjekan tugas yang diberikan ke Kelompoknya. Jad, setelah dilakukan pengelompokan hhalchal yang menjadi dasar utama dalam melakukan tindakan larjutan sesuai kebutuhannya, maka peserta didik itu mulai diberikan bimbingan atau pembelajaran guna menuntaskan pelajaran yang belum dipakami baik secara individu maupun secara berkelompok. Dengan adanya pengclompokaa tindakan- tindakan yang perlu dilakukan tersebut diharapkan pada siklus ke I nanti ilai pemerolekan peserta didik sudah dapat meneapai target yang yakni Ketuntasan secara individu dan klasikal sebesar 85% ke atas 1.1.3 Hasit Penelitian Siktus 11 1.1.3.1 Hasil Observasi PBM CObservasi terhadap pelaksenaan Kegiatan proses belajar mengajar di Kelas 1V di MIN 1 Palu dengan menggunakan lembar observasi pada siklus II. Pada silus IL ini dilakukan 2 pertemuan sama halnya dengan siklus 1. Berdasarkan hasil observasi yang didapatican adalah sebagai beriku 2 Dipindai dengan CamScanner _____Tabel 4.8: Hlasil Observasi Abtivitas Pesera dik Siklus I Raw No Aspek yang diamati rata | Peseta didikantsias dalam mengikutipelaan | 2 [32 ler ‘idik diberi nomor urut dalam kelompok [3 | 3 | 3 bajar __ 3 | Nomor yang diberikan kepada seap anggot | 34] 35 ipasang,dikepalapesera dik 4 | Kelompok belajarpesera didik erdindan'd6 | 3) 3 | 3 anggota 3 |Sctiap kelompok terdii dari perempuan dan | 3 | 3 3 Takaki © [Peseta diaik mengagaan on parang | ST STS alan elompok. 7 | Peserta didik melakukan prevents didapan ais] 2 [3 [2 & | Tangcapan yang dikemukakan pase 3 [ 4 | 35 } | sai _berhubungan dengan materi yang dipelajan 3 | Peseria didi menerina reword Tas TO] Pesora ddik menyimpulkan mati peljarn | 3 | 4 | 35 || sein | Juma vw | 34 | sas Persentase (%) 7% | 5% | 76.25% Katesort Baik Dari tabelhasil observasi abtivitas peserta didik pada kegiatan pembelajeran yang diamati oleh observer (peneliti) pada siklus If pertemuan 1 ‘menunjukan bahwa pembelajaran matematika dengan model kooperaiftipe NHT secara umum sudah berhasil dan berjalan dengan baik sesvai yang direncanakan, bahkan mengalami peningkatan dibandingkan dengan sikus I. a Dipindai dengan CamScanner Data Hasil observasi kegiatan peserta didik dapat dikategorikan baik dengan jumlah NR= 76,25%, Hal ini memunjukkan bahwa kegiatan proses ppembelajaran yang diberikan guru matematika berhasil dengan baik, 414 Data Masil Eval Data hasil evaluasi proses belajar mengajar mata peljaran matematika setelah siklus If dilaksnakan dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini Tabel 49: Data Hasil tes pesertadidik kelas IV Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu selelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together pada siklus IL iN. ‘Mama Peserta didi Nilel Ket. [a | soiaD’ 100 T Ty Taz i | 3 | Moh. RY 90 T L 4 | TFQ a 7 T 5 | Moh. RD 80, t fs | 100 T 5 Tx T 8 0 1T 9 | Moh. SY | 100, . 10 | Moh. AT 100 + Fan | Mah ar 0 T [2 [ar 80 aa Dipindai dengan CamScanner it (20 | am oo TT ai | nk 109 T 22 | ARR 100 iu Tas Lane 100 1 | 24 | RR 80 T (as [xy 100 T | 26 [KD 0 T 27 | NAA 100 T 28 | AB 80 T 29 | NAZ 7 1T 30 | AP Ea 31 | AIF 80 T ‘Agar mendapatkan nilai rata-rata perolehan setiap peserta didik masih digunakan distrbusi frekuensi seperti pada tes awal dan atau masih seperti pads 4s Dipindai dengan CamScanner siklus 1. Hal ini dilakukan untuk memudahkan analisisa hasil belajar peserta didik. Nilai belajar peserta didk tersebutdilihat pada tabel berikut di bawah ini Tabel 4.10: Nilai Tes Kemampuan Peserta didik Kelas IV Madrasah Ibtidayah ‘Negeri 1 Palu dalam bentuk Distribusi Frekuensi setelah model pemieiajaran kooperaittipe Number Head 0. inet pada sikius Freee [ Preeni] 1 | 76-10 TIP | 3 a0 0 0 | 470 oO A } Total 31 i 100, J Penjelasan: Pada tabel tersebut di atas, dapat diihatnilai tetinggi ada pada angka interval 7 - 100 yang diperoleh 23 orang peserta didik dengan presentase 74,19%, sedangkan nila terendah terdapat dilihat pads angka interval $6-75 yang diperoleh 8 orang peserta didik dengan presentase 25,812, Nilai rate-rata peserta didik dalam mata pelajaran matematika akan diketahui bila mengeunakan cara analisis distribusifrekuensi, Realisasinya dapat dilhat pada tabel berikut di bawah ini: ‘Tabel 4.11: Realisasi analisis data secara Distribusi Frekuensi setelah Model pemblajran koopa pe ‘Number Head Togetherpeda siklus No[_Nilai Frekuensi ix 1 [76-100 3 2070 2 | 36-75 8 360 +[ 0 0 0 Total 4 2630 ata-rata hitung yang dicapai peserta didik adalah Dipindai dengan CamScanner F.X 2630 we 31 Berdasarkan asi nilai ratatata belajar peserta didik sebesar 84,84 inj berarti dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan siklus II peserta didik dalam ‘emahami materi matematika sudah berhasil Khususnya di Kelas IV. Madrasah Touidayah Negeri 1 Palu pada materi yang menjadi sub pokok bahasan pada Pembahasan penelitian tindakan kelas ini. Melalui model pembelajaran kooperatif| ‘ipe Number Head Together baiksecara Klasial maupun secara individual sit anaisatersebut juga menunjukkan bata keberhasilan dapat dicapat ‘pabila model pembelajaran Kooperaiftipe Number Head Together diterapkan Pada mata pelajaran matematika pada sub pokok bahasan tertenty dalam ‘mempercepat pemahaman materi pelajaran yang akan kita sampaikan kepada Deserta didik. Jad, jelas babwa upaya untuk meningkatkan pemakaman dan hasil belajar peserta dik Kelas [V Madrasah Ibtidayeh Negeri 1 Palw melalui model PPembelajaran kooperatttipe Number Head Together telah bethasil dengan hail belajarpeserta ddikt menunjukkan presentase 84,8496 ketutasan secara Kasia 4.1 Pembahasan Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini yakni dengan menggunakan model pembelsjaran kooperaif tipe Number Head Together ini dapat meningkatkan hail belajarpeserta didik dalam pembelajaran ‘matematika, dan juga dapat menark peratian peserta didik sehingga dapat mempermudah dalam meningkatkan hasil belajar matematika pesra didik, ini terbukti pada hasilbelajar Matematika peserta did pada siklus 1 dan siklus 2 dari aspek kognitif ark secara berkelompok maupun individu yaitu hasil belajar a Dipindai dengan CamScanner Matematika yang dipcrolch dari hasil tes telah melampaui target sklus 1 54,84% Deserta didik yang mendapat nila > 70 dengan nila rata-rata Kelas 69,68 dan pada stklus II menjadi 74,19% peserta didik mendapat lai datas 70 dengan rats-rata Kelas 84,84 asi observasiterhadap proses pembeajaan, bahwa peserta didi telah ‘mengalam) perubahan aktivitas sesuat dengan desain ‘kegiatan yang telah disusun, Semua dessin kegatanteraksana dengan bak walaupun pada siklus I mash ada ‘al-al yang terlewatkan oleh peneiti namun pada siklus I halal trsebut sudah ‘dapat terkurangi dengan kategori atk, AAA Uji Ripotesis Berdasarkan hasil analisis basil belajar peserta didik mulai dari tes awal sampai siklus dalam model pembelajaran Kooperaif tipe Number Head ‘Together diperoteh hail sebagai berikuts (1) Pada tes awal diperoleh rata-ata nilai pesertadidik MIN 1 Pala pada mata Pelajaran matematikamenunjukkan angka 60,26 dan 39.74% yang belum tuntas (2)Pada siklus I setelah model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together diperoleh nila reta-rata peseta didik menunjukkan angka 69,68 dan 30,32% yang belum tuntas dalam pembelajaran matematika. (G) Sedangakan pada pelaksanaan siklus I setelah model pembelajaran kooperaif tipe Number Head Together diperoleh nilai rata-ratapesertadidik ‘menunjukkan angka 84,84 dan ketuntasan secaraklaskal mencapai 85% yang tuntas dalam pembelajaran matematika, @ Dipindai dengan CamScanner (4) Berdasarkan hasil analisis evaluasi mulai dari tes awal sampal siklus kedua ssecara deskniptif hasil evaluasi terscbut dapat dilihat pada tabel berikut: ‘Tabel 4.12: Pencapaian Presentase Daya Serap Rata-Rata Klasikalsetiap ‘Tindakan Peserta didik Kelas IV Madasah Ibtidayah 1 Palu pada Pemiciajaran materi matemaika mei ooperatiftipe Number Head Together. i mode! pemeiajaran ‘Pembelajaran Hasil belajar Raia-rata Kenaikan (%) % Data Awal 60,26 Patia Sinus 1 63.88 542 Pada Siklus IT 84,84 15,16 Total Peningkatan Hasil_belajar 24,58. Jadi, melalui tabel tersebut di atas dapat dilihat dan dibuktikan keberhasilan Pembelajaran matematika pada kelas IV Madrasah Tlbtidayah Negeri 1 Palu melalui pencrapan model pembelajaran kooperatftipe Number Head Together. Berdasarkan hasil terscbut di atas, maka dapatiah disimpulakan bahwa hipotesis penelitiselama ini benar bahwa dengan pembelajaran melalui penerapan ‘model pembelajaran kooperatf tipe Number Head Together dalam materi tertentu peda sub pokok bahasan mata pelajaren matematika dapat meningkatkan hasil ‘belajar peserta didik khususnya kelas IV di Madrasah Ibtidayah Negeri 1 Palu. “9 Dipindai dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA ‘Anikunto, S. 2002. Metodoloyi Peneitian Suatu Pendckatan Proposal. Jakarta: PT. Rincka Cipta Arikunto, 2006 Prosedur P ! cncltian Suatu Pendckatan Prakck, Jakarta: PT. iimcka Cpa ‘Anikunto Suharsimi.2010, Prosedur Peneliian Jakarta: Rineka Cipta ‘Asrori, Mohammad. 2009, Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Wacena Prima ‘Aunurrahman, 2009, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabela ‘Ahmad, Susanto.2012 Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta Keneana Depytikbud, 2001 waluast Pendidikan, Jakarta ‘Dirjendikdasmen, Daryanto, dan Mulyo Rahardjo, 2012. Model Pembelajran Inovatif: Yogyakarta: Gava Media, Depdikbud, 1999, Xurikulum Pendidikan Dasar. Depdikbud; Jakarta. Siregar, Eveline, Dra., M.Pd. dan Nara, Hartini M.Si, 2010. Teori Belajer dan Femoeiajaran, Soyor: Ginaiia indons Siti Partini Suardiman, 1996, Metode Pengembangan Daya Pikir dan Days Cipta untuk Anak Usis Dini, Yogyakarta, FIP UNY. Hamalik, 2011, Proses Belayar Mengajar, Jakarta Bumi aksara: Tarsito Hamdani, (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setis Harahap, Nasrun. 1992, Teknik Penilaian Hast Helajar, Bulan Bintang, Jakarta, Hari Sunaryo, 2002, Sirategi Relayar Mengajar, UMIM Press, Madang, Hadi, Surisno, 1991. Metodologi research. Yogyakarta: Andi Offset Hamanh, dkk. 2014. Variabel Pencltian dalam Pendidikan dan Pembelsjaran Jakarta: PT, [na Publikatam, 52 Dipindai dengan CamScanner Lampiran Lampiran 1 Judul GINTAN SEMINAR ILMIAT Kelas IV Madrasa DAFTAR HADIR KI sningkatan Hasil Belajar Peserta Didik akan Model Pembelajaran Pada Mata ih Negeri 1 Palu Menggun: f Tipe Numbered Meads Together Pelajaran Matematika.” ———_—_—————_,,, 1 “Tanda Tangan Jabalan (Be Nama | Qiloler I sal ra] iste | F q | Tine @ Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai