Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI KOMUNITAS: MODIFIKASI RELAKSASI OTOT PROGRESIF,


MUSIK DAN MASASE PADA AGREGAT DEWASA HIPERTENSI
DI KELURAHAN PRINGSEWU BARAT KAB.PRINGSEWU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
I. Latar Belakang
Hipertensi menjadi penyebab kematian penyakit kardiovaskuler sebesar 45% dan penyakit stroke
51% (Kemenkes, 2014). Bappenas (2014) mengungkapkan hipertensi terjadi pada kelompok usia
65 tahun atau lebih, namun saat ini kelompok usia lebih muda atau usia produktif mengalami
risiko peningkatan. Jumlah penderita hipertensi pada usia dewasa di Kelurahan ….. mencapai
2.250 jiwa dari total usia dewasa 18.647 jiwa (Profil Puskesmas Pringsewu, 2017). Data tersebut
menunjukkan bahwa terdapat 12% usia dewasa menderita hipertensi dan 88% usia dewasa
berisiko mengalami peningkatan tekanan darah. Hasil pengkajian melalui penyebaran angket
diketahui bahwa 54% dewasa hipertensi mempunyai manajemen stres yang kurang, terutama
dalam melakukan teknik rileksasi.

Salah satu bentuk teknik rileksasi adalah rileksasi otot progresif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan rileksasi otot progresif mampu menurunkan tekanan darah (Sheu, Irvin, Lin &
Mar, 2013; Prabu, 2017), mampu menurunkan kecemasan, depresi dan kesehatan mental yang
klien hipertensi (Li, Wang, Tang, Chen, Tan, Wu, Yu & Wang, 2014),menurunkan nyeri,
kelelahan selama kemoterapi (Dekmen & Terzioglu, 2019) dan sangat efektif dalam manajemen
stres hipertensi (Jose & D’Almeida, 2013; Manjuhambika, Prasanna, Vijayaraghavan & Sushama,
2017). Penggunaan rileksasi otot progresif dengan latihan aerobik meliputi pemanasan, latihan inti
dan pendinginan mampu menurunkan tekanan darah 16,5 mmHg selama 2 hari (Gupta, 2014).

Terapi rileksasi lain yang digunakan untuk menurunkan stres pada hipertensi adalah masase. Hasil
penelitian Supa’at, Zakaria, Maskon, Aminuddin dan Mohamed (2013) menunjukkan bahwa
masase masase pada bagian tubuh seperti leher, bahu dan kepala selama 4 kali mampu
menurunkan tekanan darah sistolik 12 mmHg dan tekanan darah diastolik 5 mmHg. Selain itu,
masase menggunakan tangan mampu menurunkan kecemasan (Ahmadzadeh, Rafiei, 2010). Terapi
non-farmakologi lain yang cukup terjangkau, mudah, aman dan tidak invasive yang mampu
menurunkan rerata kecemasan hingga 12, 62 pada klien hipertensi (Jadav & Sharma, 2018) serta
meningkatkan kualitas hidup pada pasien dialisis (Lester, 2018) adalah penggunaan musik dan
minyak aromaterapi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, modifikasi latihan rileksasi otot progresif akan dilakukan selama
praktek residensi sebagai strategi dalam menyelesaikan masalah keperawatan defisiensi kesehatan
komunitas pada kelompok dewasa hipertensi di Kelurahan Pringsewu Barat. Kegiatan dilakukan
sebanyak 4 kali menggunakan musik dengan tahapan peregangan, rileksasi otot progresif dan
masase menggunakan minyak aromaterapi.

II. Tujuan Implementasi


1. Tujuan Umum
Meningkatnya status kenyamanan kelompok dewasa hipertensi di kelurahan Pringsewu
Barat
2. Tujuan Khusus
Setelah 1 atau 2 kali kegiatan, kelompok dewasa:
a. Meningkatkan pengetahuan tentang proses penyakit
b. Mampu mendemontrasikan kembali manajemen nutrisi penderita hipertensi
c. Mempunyai kesejahteraan fisik dan psikologis melalui implementasi keperawatan yang
diajarkan.
d. Mampu mengelola stres

III. Tahap Implementasi


1. Persiapan
a. Lingkungan
1) Jauh dari kebisingan dan terdapat sirkulasi udara
b. Kelompok Dewasa
1) Bersedia mengikuti kegiatan
2) Kooperatif
c. Alat dan Bahan
1) Laptop dan speaker
2) Alas lantai yang cukup tebal
3) Minyak aromaterapi
d. Sasaran
Kelompok dewasa hipertensi di RW 01 Kelurahan Pringsewu Barat Kecamatan
Cimanggis Kota Depok berjumlah 15 orang.
e. Metode
Demonstrasi rileksasi otot progresif, redemonstrasi, masase, mendengarkan musik
f. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Februari 2019
Waktu : 1 x 60 menit mulai pukul 14.00 WIB
Tempat : Rumah ibu Yana

2. Pelaksanaan Intervensi Modifikasi Rileksasi Otot Progresif dengan Musik dan Masase
No Kegiatan Waktu
1 Fase orientasi 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan pembimbing pada kelompok dewasa
c. Melakukan evaluasi validasi
d. Membuat kontrak (waktu, topik)
e. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
f. Mengukur tekanan darah sebelum kegiatan intervensi
2 Fase kerja 40 menit
a. Skrining adanya cedera maupun kondisi lain yang mungkin
menyebabkan cedera pada kelompok dewasa selama kegiatan
b. Menjelaskan perubahan spesifik yang ingin dicapai dengan
pemutaran musik yaitu relaksasi dan konsentrasi
c. Membatasi stimuli eksternal yaitu dengan menganjurkan untuk
merubah mode handphone menjadi silent selama kegiatan
d. Memastikan volume musik adekuat dan tidak terlalu kuat
e. Menginstruksikan kelompok untuk berfokus pada sensasi otot
dan rileks selama melakukan rileksasi otot progresif
f. Menginstruksikan kelompok untuk melakukan latihan rileksasi
otot progresif
g. Membiarkan kelompok melakukan penegangan selama 5-10
detik dan rileks selama 5 detik untuk menghindari kram
h. Menginstruksikan kelompok untuk bernafas dalam dan pelan
serta menghembuskan nafas dan melepaskan ketegangan
i. Mengakhiri sesi rileksasi secara berangsur
j. Menggunakan minyak aromaterapi untuk melakukan usapan
yang halus dan panjang menggunakan telapak tangan, jari-jari
dan jempol pada area leher, bahu dankepala.
k. Mendorong kelompok dewasa untuk melakukan nafas dalam dan
rileks selama pemijatan,
l. Menganjurkan untuk bergerak perlahan-lahan setelah selesai
pemijatan
3 Tahap Terminasi 10 menit
a. Memberi waktu kelompok untuk mengekspresikan perasaan
terkait dengan kegiatan yang telah dilakukan
b. Menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
c. Mengukur tekanan darah setelah kegiatan
d. Menyampaikan rencana tindak lanjut untuk pertemuan
selanjutnya

3. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Laporan pendahuluan kegiatan telah dikonsulkan
2) Waktu dan tempat kegiatan telah disepakati dengan kelompok dewasa
3) Tersedia ruangan yang nyaman, tenang dan aman
4) Tersedia laptop, speaker, alas lantai dan minyak aromaterapi
b. Evaluasi Proses
1) Kegiatan berjalan sistematis sesuai dengan rencana
2) Kelompok dewasa kooperatif saat pelaksanaan kegiatan implementasi
3) Kelompok dewasa dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4) Tidak terdapat hambatan atau kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan
c. Evaluasi Hasil
1) 80% kelompok dewasa mampu mendemonstrasikan gerakan rileksasi otot progresif
dengan benar
2) Rerata nilai DASS-21 turun 12,62 setelah 4 kali kegiatan.
3) Penurunan tekanan darah sistolik 5,5 mmHg dan tekanan darah diastolik 3,5 mmHg
setelah 4 kali kegiatan.

Menyetujui, Bandar Lampung, 06 Maret 2019


Dosen Pembimbing Mahasiswa

( ) ( )
RENCANA KEPERAWATAN

Tabel 3.20 Rencana Asuhan Keperawatan Kelompok Dewasa Hipertensi di Kelurahan Pringsewu Barat
Kecamatan Pringsewu Kab.Pringsewu Tahun 2018

Data Diagnosa NOC NIC


Data Subjektif: Defisiensi Kesehatan PREVENSI PRIMER PREVENSI PRIMER
-Kader menjelaskan Komunitas (00215) Domain IV: Pengetahuan tentang Domain III: Perilaku
terdapat masalah Domain 1: promosi kesehatan dan perilaku Level 2: Pendidikan pasien
hipertensi yang tinggi di kesehatan Level 2: Q-Perilaku Sehat Intervensi : Pendidikan kesehatan;
kelurahan Pringsewu Kelas 2: manajemen Outcome: Perilaku Promosi Kesehatan : Mengembangkan dan menyediakan
Barat kesehatan Tindakan personal untuk instruksi dan pengalaman belajar untuk
-Kader menjelaskan mempertahankan atau meningkatkan memfasilitasi prilaku adaptasi yang
posbindu PTM belum kesejahteraan dipertahankan pada 2 disengaja yang kundusif bagi kesehatan
terlaksana secara ditingkatkan ke 4 individu, keluarga, kelompok dan
maksimal -Menggunakan perilaku yang komunitas.
-Kader mengatakan kader menghindari risiko 1. Targetkan sasaran pada kelompok
Posbindu PTM tergabung -Menggunakan sumber-sumber finansial berisiko tinggi dan rentan usia yang
dengan posbindu lansia untuk meningkatkan kesehatan akan mendapat manfaat besar dari
dan posyandu balita -Menggunakan dukungan sosial untuk pendidikan kesehatan.
-Pada usia dewasa, meningkatkan kesehatan 2. Bantu individu, keluarga, dan
penderita hipertensi -Mendapatkan screening kesehatan yang masyarakat untuk memperjelas
sebagian mengatakan direkomendasikan keyakinan dan nilai-nilai kesehatan.
tidak rutin minum obat -Mengikuti diit sehat 3. Mengembangkan materi pendidikan
karena tidak ada keluhan -Memperoleh pemeriksaan rutin tertulis yang tersedia sesuai audiens.
yang dirasakan -Menggunakan latihan rutin yang efektif 4. Berikan ceramah untuk menyampaikan
-Kader mengatakan masih -Menghindari paparan sisa asap rokok informasi dalam jumlah besar saat yang
sedikit usia dewasa yang -Menghindari penyalahgunaan alcohol tepat.
datang ke posbindu PTM -Menghindari penggunaan tembakau 5. Lakukan demonstrasi ulang partisipasi
-Pada usia dewasa, pembelajaran dan stimulasi bahan
penderita hipertensi Outcome: Perilaku pencarian kesehatan; pembelajaran ketika mengajarkan
sebagian mengatakan Tindakan pribadi untuk mempromosikan keterampilan psikomotor.
jarang melakukan kesejahteraan yang optimal, pemulihan,
pemeriksaan ke posbindu dan rehabilisasi dipertahankan pada 2 Domain III: Perilaku
-Pada usia dewasa, ditingkatkan ke 4. Level 2: Pendidikan pasien
penderita hipertensi tidak -Melakukan screening diri Intervensi : Peningkatan kesadaran
merasakan keluhan yang -Melakukan kegiatan hidup sehari-hari kesehatan; membantu individu yang
dirasakan yang konsisten dan toleransi memiliki kemampuan terbatas untuk
-Dewasa hipertensi -Melakukan perilaku kesehatan dengan memperolehk, mengelola, dan memahami
mengatakan masih suka inisiatif sendiri ingormasi yang berkaitan dengan
makan makanan asin dan -Melakukan prilaku kesehatan yang kesehatan dan penyakit.
makanan berlemak disarankan 1. Sediakan materi informasi kesehatan
seoerti gorengan tertulis yang mudah dipahami.
-Dewasa hipertensi 2. Gunakan strategi untuk meningkatkan
mengatakan jarang pemahaman yaitu: pada pasien-pasien
melakukan aktivitas fisik inti dan ulangi batasi jumlah informasi
karena sibuk bekerja yang disajikan pada satu waktu
gunakan contoh untuk mengilstrasikan
poin penting.
3. Gunakan beberapa alat komunikasi,
misalnya kaset, audio, video, atau
computer.
4. Evaluasi pemahaman pasien dengan
meminta pasien mengulangi kembali
menggunakan kata-kata sendiri atua
memperagakan keterampilan.

PREVENSI SEKUNDER
PREVENSI SEKUNDER Domain IV: Keamanan
Domain IV: Pengetahuan tentang Level 2: V-Managemen Risiko
kesehatan dan prilaku Intervensi : Screening kesehatan;
Level 2: Q-Prilaku Sehat mendeteksi risiko atau masalah kesehatan
Outcome: Perilaku screening kesehatan melalui anamnesis pemeriksaan atau
pribadi; Tindakan pribadi untuk prosedur lainnya.
mendapatkan screening yang 1. Tentukan intervensi target untuk
direkomendasikan untuk mendeteksi pemeriksaan kesehatan
awal terhadap penyakit menular maupun 2. Sediakan akses yang mudah bagi
penyakit yang tidak terdeteksi layanan screening (misanya waktu dan
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4. tempat)
-Mengenali adanya risiko penyakit 3. Gunakan instrument screening yang
-Mengenali kebutuhan untuk screening valid dan terpercaya.
-Mendapatkan screening dini berdasarkan 4. Berikan hasil screening kepada pasien.
riwayat keluarga seperti yang 5. Informasikan pada pasien keterbatasan
direkomendasikan dan nilai kesalahan pada tes screening
-Mendapatkan screening didasarkan tertentu
faktor risiko personal seperti yang
direkomendasikan

Domain V: Kondisi kesehatan yang Domain I: Fisiologis; Dasar


dirasakan Level 2: Peningkatan kenyamanan
Level: 2: Kesehatan dan kualitas hidup Intervensi: Pemijatan (1480)
Outcome: Status Kenyamanan (2008) Stimulasi kulit dan jaringan dasar dengan
dipertahankan pada 3 cukup terganggu, berbagai level tekanan tangan untuk
ditingkatkan ke 5 tidak terganggu menghasilkan rileksasi
-Kesejahteraan fisik 1. Pilih lokasi area tubuh yang akan dipijat
-Kontrol terhadap gejala 2. Tempatkan pada posisi nyaman
-Kesejahteraan psikologis 3. Gunakan minyak atau lotion
-Perawatan sesuai kebutuhan 4. Pijat dengan halus, usapan Panjang
dengan telapak tangan, jari-jari dan
jempol
5. Instruksikan untuk beristirahat saat
dipijat dan bergerak secara perlahan-
lahan setelah selesai pemijatan

Intervensi: Relaksasi Otot Progresif


(1460)
Memfasilitasi peregangan dan pelepasan
otot yang akan menghasilkan perbedaan
sensasi.
1. Pilih lingkungan tenang dan nyaman
2. Skrining terhadap cedera maupun
kerapuhan
3. Instruksikan untuk melakukan latihan
rileksasi selama 5-10 detik kemudian
rileks 5 detik untuk menghindari kram
4. Instruksikan pada klien untuk fokus
pada sensasi otot saat rileks
5. Instruksikan untuk bernafas dalam dan
pelan serta menghembuskan nafas dan
melepaskan ketegangan
6. Akhiri sesi secara berangsur dan
berikan waktu klien untuk
mengekspresikan perasaan terkait
kegiatan
Outcome: Status Kenyamanan:
Psikospiritual (2011) dipertahankan Domain 3: Perilaku
pada 3 sedang, ditingkatkan ke 5 tidak Level 2: Terapi perilaku
ada Intervensi: Terapi Musik (4400)
-Stres Penggunaan musik untuk membantu
-kecemasan perubahan spesifik perasaan.
1. Definisikan perubahan spesifik yang
diinginkan yaitu rileksasi dan
konsentrasi
2. Pilih musik tertentu yang mewakili
musik yang disukai klien
3. Bantu klien dalam posisi nyaman
4. Batasi stimuli eksternal dengan
mengganti mode handphone menjadi
silent selama kegiatan
5. Pastikan peralatan musi dalam kondisi
baik
6. Pastikan bahwa volume music adekuat
dan tidak terlalu keras

PREVENSI TERSIER PREVENSI TERSIER


Domain III: Kesehatan psikososial Domain : 3 Prilaku
Level 2: P-Interaksi Sosial Level 2 : Bantuan Koping
Outcome: Dukungan Sosial; bantuan Intervensi : Dukungan Kelompok (5430)
yang dapat dipercaya dari orang lain Pemanfaatan kelompok dilingkungan
dipertahankan pada 2 sedikit adekuat sekitar untuk memberikan dukungan
ditingkatkan ke 4 sebagian besar emosional dan informasi kesehatan
adekuat kepada semua anggotanya.
-Kemampuan untuk menghubungi orang 1. Kaji tingkat kesesuan dan dukungan
lain untuk meminta bantuan yang telah ada
-Informasi yang disediakan orang lain 2. Tentukan tujuan dan fungsi kelompok
-Dukungan emosi yang disediakan oleh pendukung
orang lain 3. Tentukan tempat pertemuan yang tepat
-Jaringan sosial yang membantu untuk kelompok dukungan

Domain IV: Pengetahuan kesehatan dan Domain 7 : Komunitas


prilaku Kelas 2 : D. Manajemen Resiko
Level 2: Q-Perilaku Kesehatan Komunitas
Outcome: Perilaku screening kesehatan Interveni : Skrining kesehatan (6520)
pribadi; tindakan pribadi untuk Mendeteksi resiko atau masalah kesehatan
mendapatkan screeing yang melalui anamnesis, pemeriksaan dan
direkomendasikan untuk mendeteksi prosedur lainnya
awal terhadap penyakit menular maupun 1. Tentukan populasi target untuk
penyakit yang tidak terdeteksi pemeriksaan kesehatan
dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4. 2. Gunakan instrument skrining yang baik
-Mendapatkan pelayanan perawatan 3. Dapatkan riwayat kesehatan keluarga
kesehatan setelah adanya hasil yang sesuai
screening yang tidak normal 4. Lakukan pengkajian fisik yang sesuai
5. Berikan infrmasi pemeriksaan dini yang
tepat selama skrining
6. Berikan skrining kepada klien
Data Objektif: Defisiensi kesehatan komunitas Domain IV Pengetahuan tentang Domain III Perilaku
-Terdapat 46 % kelompok (00215) Kesehatan & Perilaku Level 2 kelas O. Terapi Perilaku
dewasa hipertensi Level 2 Kelas FF Manajemen Kesehatan level 3 Intervensi modifikasi perilaku
memiliki pengetahuan Level 3 Outcomes Manajemen Diri: (4360)
kurang baik tentang Hipertensi (3107) 1. Tentukan motivasi pasien terhadap
masalah hipertensi -Memantau tekanan darah (310701) perlunya perubahan perilaku
-Terdapat 55% keluarga dipertahankan pada jarang nilai 2 2. Bantu pasien untuk dapat
belum mempunyai ditingkatkan pada sering nilai 4 mengidentifikasi kekuatan dirinya dan
pengetahuan yang baik -Mempertahankan target tekanan darah menguatkannya
dalam mengelola (310704) dipertahankan pada jarang 3. Dukung untuk mengganti kebiasaan
kesehatan anggota nilai 2 ditingkatkan pada se ring nilai yang tidak diinginkan dengan kebiasaan
keluarga dengan 4 yang diinginkan
hipertensi -Berpartisipasi dalam olahraga yang 4. Identifikasi masalah klien terkait
-Terdapat 51 % kelompok direkomendasikan (310710) dengan masalah perilaku
dewasa hipertensi dipertahankan pada jarang nilai 2 5. Kembangkan program perubahan
memiliki pola makan ditingkatkan pada sering nilai 4 perilaku
yang kurang baik yaitu -Mengikuti diet yang direkomendasikan 6. Tetapkan perilaku awal sebelum
masih mengkonsumsi (310713) dipertahankan pada jarang memulai perubahan
makanan asin, nilai 2 ditingkatkan pada sering nilai 4 7. Koordinasikan sistem poin dari
gorengan -Membatasi asupan garam (310714) penguatan untuk perilaku-perilaku yang
-Terdapat 76% dewasa dipertahankan pada jarang nilai 2 kompleks dan bermacam-macam
hipertensi kurang ditingkatkan pada sering nilai 4 8. Dokumentasikan dan komunikasikan
melakukan aktivitas -Membatasi konsumsi kafein (310718) proses modifikasi untuk penanganan
fisik yaitu berolahraga dipertahankan pada jarang nilai 2 tim, sesuai dengan kebutuhan
-Terdapat 60 % dewasa ditingkatkan pada sering nilai 4
hipertensi belum -Berpartisipasi dalam aturan
mampu mengenal mengehentikan rokok (310721)
sumber stresor dan dipertahankan pada jarang nilai 2
mengendalikan stres ditingkatkan pada sering nilai 4
dengan teknik relaksasi. -Menggunakan dukungan sosial (310733)
-Sebagian besar dewasa dipertahankan pada jarang nilai 2
hipertensi merasakan ditingkatkan pada sering nilai 4 Domain VII Komunitas
cemas, khawatir Domain VII Kesehatan Komunitas Level 2 Kelas C. Peningkatan Kesehatan
terhadap penyakit Level 2 kelas CC Perlindungan komunitas
hipertensi yang di Kesehatan komunitas Level 3 intervensi Pengembangan
deritanya (mean 4,38, Level 3 outcomes Kontrol resiko Kesehatan Masyarakat (8500)
min 0, maks 13) komunitas : Penyakit kronik (2801) 1. Identifikasi bersama komunitas
-Sebagian besar dewasa -Penyediaan pendidikan publik tentang mengenai masalah, kekuatan dan
hipertensi kurang patuh penyakit kronis (280101) dipertahankan prioritas kesehatan
dalam mengkonsumsi pada cukup baik nilai 2 ditingkatkan 2. Berikan kesempatan berpartisipasi bagi
obat hipertensi dan pada baik nilai 3 semua segmen komunitas
mengontrol tekanan -Tingkatkan partisipasi populasi target 3. Bantu anggota komunitas untuk
darah di fasilitas dalam pengurangan risiko (280102) meningkatkan kesadaran dan
kesehatan (60%) dipertahankan pada cukup baik nilai 2 memberikan perhatian mengenai
-50% dewasa hipertensi ditingkatkan pada baik nilai 3 masalah kesehatan
belum mengetahui -Ketersediaan program skrinning 4. Lakukan dialog untuk menentukan
batasan garam yang preventif (280103) dipertahankan pada masalah kesehatan komunitas dan
harus digunakan dalam cukup baik nilai 2 ditingkatkan pada mengembangkan rencana tindakan
diet hipertensi baik nilai 3 5. Tingkatkan jaringan mengenai
-50% dewasa hipertensi -Tingkatkan partisipasi populasi target dukungan komunitas
belum mampu dalam program skrinning preventif 6. Identifikasi dan bina pemimpin
menghindari makanan (280104) dipertahankan pada cukup komunitas yang potensial
berlemak seperti baik nilai 2 ditingkatkan pada baik nilai 7. Jaga komunikasi terbuka dengan
gorengan 3 anggota dan lembaga komunitas
-50% yang diketahui tidak -Ketersediaan program pendidikan 8. Siapkan suatu kerangka kerja organisasi
pernah melakukan olah manajemen penyakit kronis sendiri dimana hal tersebut bisa meningkatkan
raga (280106) dipertahankan pada cukup ketrampilan komunikasi dan negosiasi
-70% dewasa hipertensi baik nilai 2 ditingkatkan pada baik nilai orang – orang yang terlibat
menunjukkan gejala 3 9. Satukan anggota komunitas dalam misi
kecemasan seperti -Kebijakan publik yang meningkatkan yang sama
mudah marah, kesehatan (280124) dipertahankan pada
mengkhawatirkan buruk nilai 1 ditingkatkan pada cukup Domain VII komunitas
beberapa hal dan sulit baik nilai 2 Level 2 Kelas C peningkatan Kesehatan
berkonsentrasi -Pengadaan dan alokasi pendanaan untuk Komunitas
-70% dewasa hipertensi program pencegahan penyakit kronis Level 3 Intervensi Pendidikan kesehatan
tidak mengetahui teknik (2801160 dipertahankan pada cukup “S” (5510)
relaksasi hipertensi baik nilai 2 ditingkatkan pada baik nilai 1. Targetkan sasaran pada kelompok
nafas dalam dan teknik 3 berisiko tinggi dan rentang usia yang
membayangkan dalam akan mendapat manfaat besar dari
mengelola stress pendidikan kesehatan
30% dewasa hipertensi 2. Identifikasi faktor internal dan eksternal
mengetahui teknik yang dapat meningkatkan atau
relaksasi nafas dalam, mengurangi motivasi untuk berperilaku
namun tidak sehat
menggunakannya 3. Pertimbangkan riwayat individu dalam
konteks personal dan riwayat sosial
budaya individu, keluarga dan
masyarakat
4. Tentukan pengetahuan kesehatan dan
gaya hidup perilaku saat ini pada
individu, keluarga atau kelompok
sasaran
5. Bantu individu, keluarga dan
masyarakat untuk memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
6. Identifikasi karakteristik populasi target
yang mempengaruhi pemilihan strategi
belajar
7. Tekankan manfaat kesehatan positif
yang langsung atau jangka pendek yang
bisa diterima oleh perilaku gaya hidup
positif daripada manfaat jangka panjang
atau efek negatif dari ketidakpatuhan
8. Kembangkan materi pendidikan tertulis
yang tersedia dan sesuai dengan yang
menjadi sasaran
9. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk menolak perilaku yang tidak
sehat atau berisiko daripada
memberikan saran untuk menghindari
atau mengubah perilaku
10.Berikan diskusi kelompok dan bermain
peran untuk mempengaruhi keyakinan
terhadap kesehatan, sikap dan nilai-nilai
11.Tekankan penyingnya pola makan yang
sehat, tidur, berolahraga dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai