Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/287583207

Teknologi Pengolahan Air Sadah

Article · December 2015

CITATIONS READS

0 16,329

1 author:

Frans Hot Dame Tua Siringoringo


Bandung Institute of Technology
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Frans Hot Dame Tua Siringoringo on 21 December 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Teknologi Pengolahan Air Sadah
Frans Hot Dame Tua
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesa No. 10, Bandung, Indonesia
*Corresponding Author: frhodam@students.itb.ac.id

Abstrak

Air banyak dimanfaatkan di dalam setiap aspek kehidupan. Di dalam rumah tangga, air dipakai untuk dikonsumsi
(air minum) dan juga dalam kebersihan. Di dalam industri-industri air dipakai sebagai air pendingin, pembangkit
energi, dan bahkan sebagai bahan baku utama dalam industri tersebut. Air juga dapat dipakai sebagai sumber
pembangkit listrik. Dalam pemanfaatannya, air memiliki berbagai kriteria, dan kriteria-kriteria tersebut sangat
bergantung kepada tempat dan tujuan air tersebut dimanfaatkan. Pada persyaratan-persyaratan kualitas air
untuk konsumsi yang telah disebutkan di atas, ada parameter yang disebut dengan kesadahan. Kesadahan
merupakan istilah yang digunakan pada air yang mengandung kation penyebab kesadahan dalam jumlah yang
tinggi. Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-kation yang bervalensi dua,
seperti Fe, Sr, Mn, Ca, dan Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan Magnesium
(Mg). Dalam mengolah air sadah, dapat dipakai resin penukar ion, membran nanofiltration, dan juga
penambahan bahan kimia untuk pengendapan ion-ion penyebab kesadahan.

Kata kunci : air sadah, penukar ion, nanofiltration, presipitasi ion

1. Pendahuluan mata air 13,92%, air sungai 4,91%, air


hujan 2,62%, dan lainnya 0,8%.
Air banyak dimanfaatkan di dalam Kualitas air tanah maupun air sungai
setiap aspek kehidupan. Di dalam rumah yang digunakan masyarakat kurang
tangga, air dipakai untuk dikonsumsi (air memenuhi syarat sebagai air minum yang
minum) dan juga dalam kebersihan. Di sehat, bahkan di beberapa tempat tidak
dalam industri-industri air dipakai sebagai layak untuk diminum. Menurut
air pendingin, pembangkit energi, dan persyaratan yang dikeluarkan oleh
bahkan sebagai bahan baku utama dalam Kementrian Kesehatan pada Tabel 1, air
industri tersebut. Air juga dapat dipakai yang layak diminum memiliki standar
sebagai sumber pembangkit listrik (air persyaratan tertentu, seperti persyaratan
terjun, ombak, dll.) fisis, kimiawi, dan bakteriologis, dan
Dalam pemanfaatannya, air memiliki syarat tersebut merupakan satu kesatuan,
berbagai kriteria, dan kriteria-kriteria sehingga apabila ada satu parameter yang
tersebut sangat bergantung kepada tempat tidak terpenuhi oleh suatu air, maka air
dan tujuan air tersebut dimanfaatkan. tersebut tidak layak untuk diminum.
Kementrian Kesehatan Republik Penggunaan air di industri juga
Indonesia mengeluarkan peraturan tentang menuntut syarat-syarat yang harus
Persyaratan Kualitas Air Minum yang dipenuhi untuk mencegah terjadinya
diantaranya berisi parameter-parameter kerusakan pada alat-alat di industri.
wajib untuk air minum yang disajikan pada Dalam industri, air biasa dipakai untuk
Tabel 1. umpan boiler. Air dipanaskan sampai
Berdasarkan data statistik 1995, mencapai tekanan tinggi (superheated
persentase rumah tangga dan sumber air steam), kemudian steam dilewatkan ke
minum yang digunakan adalah sebagai turbin untuk menghasilkan kerja yang
berikut: air ledeng 16,08%, air tanah memutar generator. Generator kemudian
dengan pompa 11,61%, air sumur 49,92%, menghasilkan energi.
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 2

Tabel 1 Persyaratan Kualitas Air Minum Menkes


Kadar
maksimum
No. Jenis Parameter Satuan
yang
diperbolehkan
1 Parameter yang berhubungan langsung dengan
kesehatan

a. Parameter Mikrobiologi
1. E. Coli Jumlah per 0
100 ml
sampel
2. Total Bakteri Koliform Jumlah per 0
100 ml
sampel
b. Kimia an-organik
1. Arsen mg/l 0,01
2. Fluorida mg/l 1,5
3. Total Kromium mg/l 0,05
4. Kadmium mg/l 0,003
5. Nitrit, (sebagai NO2-) mg/l 3
6. Nitrat, (sebagai NO3-) mg/l 50
7. Sianida mg/l 0,07
8. Selenium mg/l 0,01

2 Parameter yang tidak langsung berhubungan


dengan kesehatan

a. Parameter Fisik
1. Bau Tidak berbau
2. Warna TCU 15
3. Total zat padat terlarut (TDS) mg/l 500
4. Kekeruhan NTU 5
5. Rasa Tidak berasa
o
6. Suhu C Suhu udara + 3
b. Parameter Kimiawi
1. Aluminium mg/l 0,2
2. Besi mg/l 0,3
3. Kesadahan mg/l 500
4. Klorida mg/l 250
5. Mangan mg/l 0,4
6. pH 6,5-8,5
7. Seng mg/l 3
8. Sulfat mg/l 250
9. Tembaga mg/l 2
10. Amonia mg/l 1,5
Air yang digunakan sebagai umpan boiler membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam
tersebut harus memiliki kemurnian yang tinggi, inilah yang kemudian bereaksi dengan batu
karena jika tidak, air akan menimbulkan banyak kapur atau gamping (CaCO3, MgCO3) menjadi
permasalahan di dalam peralatan boiler, seperti kalsium bikarbonat, Ca(HCO3)2 dan
kerak, dan lain-lain. magnesium bikarbonat, Mg(HCO3)2.
Pada boiler, air akan mengalami proses yang Air yang dipakai untuk umpan boiler harus
disebut blowdown. Proses ini akan bebas daripada kesadahan. Jika memang ada
mengeluarkan sebagian air yang ada di dalam kesadahan, nilainya harus benar-benar kecil.
ketel, untuk selanjutnya dimurnikan dari Syarat kesadahan air ketel lebih ketat jika
mineral-mineral yang terbentuk di dalam ketel. dibandingkan dengan air minum, yaitu
Air dengan kemurnian yang tinggi akan maksimum satu derajat Jerman. Biasanya
mengurangi frekuensi blowdown yang ditulis 1oG (G = Germany) atau D (Deutsch).
diperlukan dan berarti akan menurunkan biaya Satu derajat Jerman setara dengan 10 mg/l CaO
bahan bakar. atau 17,9 mg/l CaCO3.
Berdasarkan komposisi ion-ionnya,
2. Kesadahan Air kesadahan biasanya dibedakan menjadi dua,
yaitu kesadahan sementara (karbonat atau
Pada persyaratan-persyaratan kualitas air temporer) dan kesadahan tetap (non-karbonat
untuk konsumsi yang telah disebutkan di atas, atau permanen). Kesadahan sementara
ada parameter yang disebut dengan kesadahan. disebabkan oleh kation yang bereaksi dengan
Kesadahan merupakan istilah yang anion HCO3- (bikarbonat) dan sensitif terhadap
digunakan pada air yang mengandung kation pemanasan, langsung menimbulkan endapan
penyebab kesadahan dalam jumlah yang tinggi. pada temperatur tinggi. Endapannya ialah
Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh CaCO3 dan Mg(OH)2. Berikutnya, kesadahan
adanya logam-logam atau kation-kation yang tetap, disebabkan oleh anion sulfat, klorida,
bervalensi dua, seperti Fe, Sr, Mn, Ca, dan Mg, nitrat, silikat. Kesadahan ini tidak dapat
tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah dihilangkan dengan pemanasan tetapi harus
kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). direaksikan dengan kapur dan soda.
Berkaitan dengan konsentrasi kation dan
Tabel 2 Anion dan Kation Penyebab anion pembentuk kesadahan, ada dua hal yang
Kesadahan bisa terjadi. Yang pertama, konsentrasi
Kation Anion bikarbonat lebih kecil daripada jumlah
Ca2+ HCO3- konsentrasi kation kalsium dan magnesium. Ini
Mg2+ SO42- bisa ditulis [HCO3-] < ([Ca2+] + [Mg2+]).
Sr 2+
Cl- Akibatnya, di dalam air ada dua jenis
Fe2+ NO3- kesadahan, yaitu kesadahan temporer dan
Mn 2+
SO32- kesadahan tetap. Nilai konsentrasi kesadahan
temporer sama dengan konsentrasi HCO3-
Air merupakan pelarut yang baik dan sedangkan kesadahan tetapnya sama dengan
mineral-mineral tersebut terlarut di dalam air sisa konsentrasi kalsium dan magnesium yang
ketika air itu mengalir melalui tanah dan batuan tidak bereaksi dengan HCO3-. Kesadahan tetap
sampai akhirnya berakhir di persediaan air. ditambah kesadahan sementara menghasilkan
Proses terjadinya air sadah tidak lepas dari kesadahan jumlah atau kesadahan total.
siklus hidrologi. Air hujan yang sampai ke Kemungkinan kedua, konsentrasi
daratan ada yang melimpas (run-off) ada juga bikarbonatnya lebih besar daripada jumlah
yang meresap (infiltrasi) ke dalam tanah lalu konsentrasi kalsium dan magnesium dan
mengalami perkolasi (menyusup) di lapisan ditulis: [HCO3-] > ([Ca2+] + [Mg2+]). Apabila
tanah dalam. Ketika mengalir di lapisan tanah kondisi ini yang terjadi maka di dalam air hanya
atas (top-soil), di dalam air terjadi aktivitas ada kesadahan temporer. Semua kation Ca2+
mikroba yang menghasilkan gas dan Mg2+ habis bereaksi dengan HCO3-
karbondioksida (CO2). Air dan CO2 ini lantas
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 4

sehingga kesadahan temporernya sama dengan


kesadahan total.
Air sadah tidak terlalu mempengaruhi pada
kesehatan. Bahkan, air dengan kesadahan yang
tinggi bisa berkontribusi, meski hanya kecil,
dalam pemenuhan kebutuhan kalsium dan
magnesium. Ada penelitian yang menyatakan
bahwa meminum air sadah dapat menurunkan
resiko serangan jantung. Penurunannya sangat Gambar 1 Skema pertukaran kation dan
kecil dan masih di dalam proses penelitian lebih dalam butiran resin (Rohm and Haas, 2008)
dalam.
Garis-garis gelap menunjukkan kerangka
Tetapi air sadah cukup menjadi masalah di
polimer dari butiran resin: ada pori dan
dalam peralatan-peralatan di rumah tangga. Air
mengandung air. Ion tetap dari resin penukar
sadah dapat menyebabkan jumlah sabun dan
kation ini adalah sulfonat (SO32-) yang
detergen yang dibutuhkan di dalam
tertempel pada resin. Pada gambar ini, ion yang
membersihkan peralatan rumah tangga. Selain
bergerak adalah kation Na+. Resin penukar
itu, pakaian yang dicuci di dalam air sadah bisa
terasa kasar dan tergores-gores. Air sadah dapat kation seperti Amberjet 1200 sering digunakan
dalam bentuk Natrium.
menimbulkan lapisan-lapisan tipis pada kaca
Butiran resin anion memiliki kerangka yang
yang menjadi bahan dalam peralatan-peralatan
di kamar mandi. sangat mirip satu sama lain. Gugus
fungsionalnya adalah kation ammonium
Air sadah juga dapat membuat deposit di
pipa dan shower. Keran dan peralatan-peralatan kuarterner seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1 sebagai N+R3; rumus yang lebih
lain dapat mengalami deposit yang sifatnya
akurat adalah CH2-N+-(CH3)3. Ion yang
permanen sehingga membuat lapisan krom
hancur. bergerak dalam butiran resin anion itu adalah
anion klor (Cl-).
Setiap ion yang masuk ke dalam butiran
resin akan menggantikan ion yang keluar dari
3. Pengolahan Air Sadah dengan Resin
butiran, untuk menetralkan muatan listrik.
Penukar Ion
Fenomena ini disebut penukaran ion. Hanya ion
dengan jenis muatan listrik yang sama yang
Kesadahan air dapat dikurangi dengan resin
akan tergantikan. Resin penukar ion tidak bisa
penukar ion. Resin berupa butiran seperti
dibuat untuk menggantikan kation juga
manik-manik kecil yang terbuat dari plastik
menggantikan anion, karena kation yang tetap
dengan diameter sekitar 0,6 mm. Butiran ini
berpori dan memiliki kelembapan di dalamnya. di dalam butiran resin akan menetralkan anion
tetap dan tidak akan ada pertukaran dengan
Struktur dari resin adalah polimer (seperti
semua plastik) dengan satu sisi berupa ion tetap lingkungan luar yang akan terjadi. Oleh karena
itu, resin penukar kation harus dipisahkan
yang bersifat permanen. Ion ini tidak bisa
dilepaskan atau dipindah, ion tersebut dengan resin penukar anion.
Dalam mengolah air yang memiliki
merupakan bagian dari struktur. Untuk menjaga
kesadahan tinggi, resin penukar kation dapat
muatan listrik pada resin supaya tetap netral,
setiap ion tetap harus di netralisasi dengan ion dipakai. Dapat dipakai resin dengan ion yang
bergerak di dalam resin adalah Na+. Air yang
lawannya. Ion lawan ini dapat berpindah-
memiliki kesadahan yang tinggi dapat
pindah, ke dalam dan keluar butiran resin.
dilewatkkan melalui kolom yang berisi resin
Pergerakan dari ion di dalam resin penukar ion
Natrium. Ion kalsium dan magnesium yang
ditunjukkan pada Gambar 1.
membuat kesadahan di dalam air akan bergerak
menuju butiran resin dan setiap kation bivalen
ini akan digantikan oleh dua ion Natrium yang
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 5

bergerak keluar resin. Reaksi pertukaran dapat Jika semua kation yang terlarut di dalam air
ditulis sebagai: digantikan dengan ion H+ dan semua anion
yang terlarut di dalam air digantikan dengan ion
2 RNa + Ca2+  R2Ca + 2 Na+ (1) OH-, kedua ion tersebut akan bergabung dan
membentuk molekul-molekul air yang baru.
Gambar 2 menjelaskan fenomena yang terjadi Untuk melakukan ini, perlu ada resin penukar
di dalam reaksi di atas. Butiran resin pada kation di dalam bentuk H dan resin penukar
awalnya berisi ion-ion Natrium. Seperti yang anion di dalam bentuk OH.
ditunjukkan secara sistematis, setiap ion Semua kation dan anion akan mengalami
kalsium dan magnesium akan memasuki pertukaran, dan di dalam kasus ini, hasil dari air
butiran resin dan akan dikompensasi oleh dua yang diolah akan menjadi benar-benar
ion Natrium yang meninggalkan resin. Anion penghilangan ion-ion kontaminan.
dari air (tidak ditunjukkan) tidak bisa Reaksi pertukaran kation yang terjadi
memasuki butiran resin karena akan terpantul adalah:
oleh ion tetap sulfonat (SO32-) di dalam butiran.
2 R’H + Ca2+  R2Ca + 2 H+ (2)

R’H + Na+  R’Na + H+ (3)

Pada persamaan di atas, R’ merupakan resin


kation. Fenomena ini ditunjukkan pada Gambar
3. Resin pada awalnya berada di dalam bentuk
hydrogen. Pada gambar tersebut anion di dalam
air tidak ditunjukkan. Satu ion Ca2+ akan
menyebabkan ion H+ meninggalkan resin,
sementara satu kation Na+ mengalami
pertukaran degan satu ion H+.
Gambar 2 Mekanisme pertukaran ion di
dalam butiran resin (Rohm and Haas, 2008)

Pertukaran kation hanya bisa terjadi secara


efisien karena resin memiliki afinitas yang
lebih tinggi kepada ion yang menyebabkan
kesadahan dibandingkan dengan natrium.
Resin lebih memilih kalsium dan magnesium
dibandingkan dengan natrium. Hasil dari proses
ini bukan pengambilan kesadahan dari air,
melainkan penggantian ion-ion penyebab
kesadahan dengan ion natrium. Gambar 3 Dekationisasi (Rohm and Haas,
Salinitas air tidak bisa diubah dengan resin 2008)
penukar ion.
Pertukaran ini bukan tidak terbatas. Ketika Dengan cara yang mirip, resin penukar anion
resin sudah mengambil banyak ion-ion pada awalnya berada di dalam bentuk OH dapat
penyebab kesadahan dari air sehingga tidak ada mengambil semua anion. Reaksi pertukaran
lagi ruang yang tertinggal di dalam resin untuk anion akan seperti berikut:
mengambil ion-ion penyebab kesadahan lagi,
proses akan berhenti. Pada tahap ini, resin akan R’’OH + Cl-  R’’Cl + OH- (4)
digantikan dengan resin yang lebih baru, atau
diperbaharui. 2 R’’OH + SO42-  R’’2SO4 + 2 OH- (5)
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 6

Ion kontaminan sekarang akan berada pada dua


R’’ menggambarkan resin penukar anion. resin (Na dan Ca berada pada resin kation, Cl
Semua anion akan digantikan oleh ion dan SO4 berada pada resin anion) dan air sudah
hidroksida (OH-). benar-benar terdemineralisasi.
Pada akhir proses, butiran resin akan Di dalam laboratorium, seperti pada reaktor
mengambil semua kation dan anion di dalam air di industri, resin penukar ion berada pada
dan melepas ion H+ dan OH-. Butiran resin akan kolom-kolom. Air atau larutan yang akan
jenuh lama kelamaan. diolah dialirkan melalui resin. Pada Gambar 6,
resin yang baru akan semakin lama terisi oleh
ion-ion dari larutan umpan. Ion dari resin yang
tidak ditunjukkan pada gambar terlepas ke
dalam larutan. Pada akhirnya, beberapa ion
berwarna biru lepas dari larutan murni dan
operasi terhenti.

Gambar 4 Resin Hidrogen Jenuh (Rohm Gambar 6 Kolom Operasi (Rohm and Haas,
and Haas, 2008) 2008)

Ketika resin mengalami kejenuhan, resin


bisa dibawa ke dalam keadaan baru dan
memulai proses kembali. Regenerasi dari resin
penukar ion adalah kebalikan dari reaski
pertukaran yang ditunjukkan di atas. Resin sisa
pengolahan air sadah diregenerasi kembali
dengan ion natrium yang disuplai dari larutan
garam (biasanya NaCl. Reaksi regenerasi
adalah sebagai berikut.

R2Ca + 2 NaCl  2 RNa + CaCl2 (7)

Regenerasi hanya bisa dilakukan ketika


konsentrasi regeneran tinggi, biasanya seribu
kali lebih tinggi dari konsentrasi air normal.
Gambar 5 Resin Hidroksida Jenuh (Rohm Pada kasus demineralisasi, asam kuat seperti
and Haas, 2008) HCl atau H2SO4 akan terdisosiasi total dan
menyuplai ion-ion H+ untuk menggantikan
Ion-ion tersebut akan bergabung dan kation yang telah tertukarkan dan menduduki
membentuk molekul air. resin penukar kation di akhir proses jenuh.

H+ + OH-  HOH  H2O (6) R’Na + HCl  R’H + NaCl (8)


Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 7

4. Pengolahan Air Sadah dengan Teknologi membran, proses yang dilakukan lebih ramah
Membran lingkungan.
Orecki, dkk (2004) mempelajari pengolahan
Teknologi membran pada dasarnya air permukaan dengan menggunakan membran
merupakan teknologi penyaringan yang dapat NF. Pada penelitian tersebut, mereka
mencapai tingkat molekuler. Teknologi ini menggunakan membran komposit AFC30,
berkembang mulai tahun 1907 saat Bechold dengan aliran cross-flow dan tekanan
merancang teknik untuk menyiapkan membran transmembrane di antara 10-25 bar di dalam
nitroselulosa dengan ukuran pori bertingkat. percobaannya. Mereka menyimpulkan bahwa
Sebelumnya, telah ditemukan konsep-konsep penggunaan membran NF dalam pengolahan
yang mendukung penemuan teknologi air permukaan dapat menghilangkan seluruh
membran. TOC (Total Organic Carbon) dan menurunkan
Sampai sekarang, membran sudah banyak kandungan sulfat hingga 90-99%, kandungan
digunakan di industri terutama dalam proses- karbonat sekitar 82% dan garam monovalent
proses pemisahan. hingga 40-55%.
Kemampuan membran dalam melakukan Sebuah perusahaan di belanda bernama
pemisahan membuat membran dapat digunakan Pentair merupakan salah satu perusahaan yang
juga pada proses pengolahan air sadah. Pada telah memproduksi membran NF dalam
intinya, pengolahan air sadah adalah pemisahan pengolahan air. Contoh produk yang diproduksi
air dari zat-zat yang membuat air tersebut oleh perusahaan Pentair adalah Gambar 6.
memiliki kesadahan yang tinggi. Oleh karena
itu, dapat dirancang membran yang dapat
menyaring ion-ion penyebab kesadahan dari
air.
Membran memiliki banyak jenis tergantung
sifat-sifat yang dibutuhkan. Salah satu
membran yang dapat digunakan untuk
mengolah air sadah adalah membran
nanofiltration (NF).
Membran NF adalah tipe membran berbasis
tekanan yang memiliki ciri khas di antara
membran ultrafiltration dan reverse osmosis.
Membran NF memiliki keuntungan dalam hal
mengolah air pada fluks yang tinggi dengan Gambar 6 Pentair X-Flow CRP (Sumber:
tekanan operasi rendah dan dapat www.dutchwatersector.com)
mempertahankan laju pemisahan garam-garam
konsentrasi tinggi dan material organik. Proses
NF memiliki keuntungan dalam operasi, 5. Proses Pengendapan dalam Pengolahan
kemungkinan untuk dijalankan, serta konsumsi Air Sadah
energy yang rendah. Selain itu, membran NF
memiliki efisiensi tinggi dalam penyingkiran Pengolahan air sadah juga dapat dilakukan
polutan. dengan penambahan bahan kimia pada air yang
Membran NF telah dipakai di dalam pre- akan diolah. Penambahan bahan kimia ini dapat
treatment unit operasi pada proses desalinasi air membuat zat-zat yang tidak diinginkan di
laut dengan termal dan membran. Hasil dari dalam air mengendap. Bahan kimia yang
pemakaian membran NF ini adalah penurunan ditambahkan biasanya adalah kapur.
pemakaian bahan-bahan kimia di dalam proses Pada pengolahan air sadah dengan
pre-treatment yang juga berpengaruh kepada menggunakan prinsip pengendapan, ion
penurunan konsumsi energy dan biaya produksi kalsium dihilangkan dari air dalam bentuk
air. Oleh karena itu, dengan penggunaan endapan CaCO3 dan ion magnesium
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 8

dihilangkan dalam bentuk endapan Mg(OH)2 stoikiometri menunjukkan bahwa setiap mg/L
(Frederick W. Pontius). Keberadaan magnesium bikarbonat dibutuhkan 2 mg/L
konsentrasi asam karbonat dan permainan pH kapur.
berperan penting di dalam pengendapan kedua Pada setiap magnesium non karbonat,
padatan tersebut. dibutuhkan 1 mg/L kapur untuk proses
Kesadahan yang disebabkan oleh karbonat penghilangan.
dapat diatasi dengan penambahan ion
hidroksida dan peningkatan pH dengan 6. Kesimpulan
mengkonversikan ion bikarobonat menjadi
bentuk karbonat yang mempunyai pH di atas Kesadahan harus diolah dengan baik,
10. Karena peningkatan konsentrasi karbonat, terutama di dalam penggunaan air pada
terjadi pengendapan kalsium karbonat. industri, misalnya boiler karena dapat memicu
Kalsium yang tertinggal tidak dapat terbentuknya kerak pada dinding boiler.
dihilangkan dengan pengaturan pH sederhana. Pengolahan air sadah dapat dilakukan
Oleh karena itu, NaCO3 harus ditambahkan dengan banyak cara. Pada dasarnya,
untuk mengendapkan kalsium yang tertinggal. pengolahan air sadah dilakukan dengan
Magnesium dihilangkan dengan pengendapan menghilangkan ion-ion penyebab kesadahan
magnesium hidroksida. yang terkandung dalam air. Ion yang paling
berperan dalam mempengaruhi kesadahan air
H2CO3 + Ca(OH)2  CaCO3 + 2 H2O (9) adalah ion kalsium dan magnesium.
Ion-ion ini dapat dihilangkan dengan
Persamaan reaksi di atas menunjukkan menggunakan resin penukar ion. Resin ini
reaksi penetralan antara asam karbonik dan berbentuk butiran yang mengandung ion yang
kapur. Persamaan tersebut tidak menghasilkan dapat bertukar tempat dengan ion yang akan
perubahan kesadahan air. Ini juga menunjukkan diambil. Selain itu, ada juga proses pengolahan
bahwa setiap mg/L asam karbonik mewakili air sadah yang dilakukan dengan menggunakan
keberadaan CaCO3, 1 mg/L kapur yang membran nanofiltration (NF). Penggunaan
mewakili CaCO3 adalah kapur yang dibutuhkan membran ini sudah banyak digunakan di
dalam penetralan dengan mengetahui industri-industri. Membran ini berbasis tekanan
perbandingan stoikiometrinya. dan dapat mengolah air sadah tanpa dilakukan
penambahan bahan-bahan kimia. Pengolahan
Ca2+ + 2HCO3- + Ca(OH)2  2CaCO3 + air sadah yang dapat dilakukan juga adalah
2H2O (10) penambahan zat-zat kimia yang mampu
mengendapkan ion-ion penyebab kesadahan.
Persamaan reaksi (10) menunjukkan Penambahan bahan kimia ini menyebabkan
penghilangan kesadahan karena kalsium perubahan konsentrasi dan juga dapat
karbonat. Ini juga menunjukkan bahwa setiap memainkan pH air yang membuat ion-ion
molekul kalsium karbonat menggambarkan mengendap.
kalsium bikarbonat, dua ion karbonat dapat
dibentuk dengan meningkatkan pH. Hal ini juga
menunjukkan bahwa dalam setiap mg/L Daftar Pustaka
kalsium karbonat, 1 mg/L kapur yang
ditunjukkan dalam CaCO3 akan dibutuhkan [1] Al-Mutaz, Ibrahim. S. 2004. Silica Removal
dalam pengolahannya. During Lime Softening in Water Treatment
Pada penghilangan kesadahan karena Plant. Riyadh: King Saud Unniversity
kalsium nonkarbonat, pada setiap mg/l kalsium [2] Beardsley, Scott S., et.al. 1995. Membran
karbonat dibutuhkan 1 mg/L natrium karbonat Softening: An Emerging Technology Helping
untuk proses tersebut. Florida Communities Meet the Increased
Jika magnesium bikarbonat digambarkan Regulations for Quality Potable Water. The
sebagai CaCO3, maka perbandingan Dow Chemical Company
Frans Hot Dame Tua, Teknologi Pengolahan Air Sadah, 2015, 01-09 9

[3] Brastad, Kristen S. 2012. Water Softening


Using Microbial Desalination Cell
Technology. SciVerse Science Direct
[4] Brown, Caitlin., et.al. Treatment Techology
Validation for Water Softening Technology
(2012). Montana Tech
[5] Calgary, Alberta, A New Ion Exchange
Process For Softening High TDS Produced
Water, SPE/Petroleum Society of CIM/CHOA
Paper Number 78941
[6] Dey, D.; Herzog, A.; Srinivasan, A. 2007.
Chemical Precipitation : Water Softening.
Michigan State University
[7] Gede H. Cahyana, Variasi Teknologi
Pengurangan Kesadahan dalam Pengolahan
Air Minum
[8] Heidekamp, Annelies J., dan Ann T.
Lemley, Hard Water, dalam Water Bulletin,
Water Quality Program, College of Human
Ecology, Cornell University
[9] Izadpanah, A.A.; Javidnia, A. 2012. The
Ability of a Nanofiltration Membrane to
Remove Hardness and Ions from Diluted
Seawater. Water Journal (mdpi.com)
[10] Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
[11] Rohm and Haas, Ion Exchange for
Dummies, An Introduction
[12] Skipton, Sharon, et.al. 2008. Drinking
Water Treatment: Water Softening (Ion
Exchange). Lincoln: University of Nebraska
[13] Wahyu Widayat, Teknologi Pengolahan
Air Sadah
[14] Wenten, I.G.; Khoiruddin; Aryanti, P.T.P.;
Hakim A.N. 2010. Pengantar Teknologi
Membran. Teknik Kimia Institut Teknologi
Bandung

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai