Binter Satnon Kowil Revisi Juknis
Binter Satnon Kowil Revisi Juknis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
b. Mengingat pentingnya binter bagi TNI AD, maka seluruh satuan jajaran
TNI AD harus mampu menyelenggarakan pembinaan teritorial secara tepat
dan benar, sehingga tugas pembinaan territorial bukan hanya dilaksanakan
oleh satuan kowil tetapi juga dilaksanakan oleh satuan non kowil, dimana
penanggung jawab utamanya tetap berada pada komando kewilayahan. Agar
satuan non kowil dilapangan, memahami dan mampu mengimplementasikan
tugas-tugas pembinaan territorial, sehingga dapat mengeliminir permasalahan
yang saat ini terjadi akibat adanya pembatasan dalam bentuk radius
pembinaan wilayah oleh sat non kowil, penyebutan terbatas dalam
RAHASIA
2
pembinaan territorial dan tidak adanya pejabat di satuan non kowil yang
menangani khusus pelaksanaan binter, sehingga dalam pelaksanaannya
ditemukan tumpang tindih pelaksana tugas dan wilayah binaan yang
berakibat pada tidak optimalnya pelaksanaan binter satuan Non Kowil.
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
f. Penutup.
4. Pengertian.
l. Upaya Bela Negara. Upaya bela Negara adalah sikap dan prilaku
warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara ke satuan
republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Upaya bela
Negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia,juga kehormatan bagi
setiap warga Negara yang di laksanakan dengan penuh kesadaran,tanggung
5
jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada Negara dan bangsa (UU
No 3 Tahun 2002 tentang pertahan Negara).
BAB II
KETENTUAN UMUM
5. Umum. Binter sebagai salah satu fungsi utama TNI AD mengatur dan
memberikan batas-batas ruang lingkup yang terkait dengan apa yang harus
dilaksanakan oleh satuan Non Kowil dalam melaksanakan binter. Untuk kejelasan
berbagai hal terkait dengan binter, agar pelaksanaannya bias dipahami secara benar
sesuai peraturan perundang-undangan, maka perlu adanya pedoman tentang binter
satuan Non Kowil yang berisi tujuan, sasaran, sifat, pengorganisasian, tugas dan
tanggung jawab, methoda dan teknik, alat peralatan, obyek pembinaan serta faktor-
faktor yang mempengaruhi.
6. Tujuan Binter Satuan Non Kowil. Untuk mewujudkan ruang, alat dan
kondisi juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI-Rakyat di wilayah-wilayah
sekitar pangkalan, daerah latihan, daerah penugasan dan daerah operasi serta
wilayah-wilayah yang ditentukan/dikoordinasikan dengan Satkowil setempat.
7. Sasaran Binter Satuan Non Kowil. Sasaran yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan binter satuan Non Kowil adalah :
6
9. Peranan.
a. Wilayah Pembinaan.
b. Obyek Pembinaan.
1) Geografi.
2) Demografi.
3) Kondisi sosial.
11. Organisasi.
a. Struktur Organisasi.
KASAD
KOTAMA KOTAMAPUS/BALAKPUS/
(KOWIL) LEMDIKPUS (NON KOWIL)
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
- Satkowil : Korem, Kodim, Koramil.
- SatNon Kowil :
- Satpur/Banpur :Brigif/Grup/Resimen, Yonif/Den, Kompi.
- Balak : Direktorat/Dinas/Jawatan.
9
a) Kotamawil : Pangdam.
a) Kotamapus/Balakpus/Lemdikpus : Pang/Dan/Gub/Dir/Ka.
a. Kasad.
b. Pangdam.
c. Pang/Dan/Gub/Dir/Ka.
d. Dansatkowil.
e. Dansatnonkowil.
a. Faktor Internal.
b. Faktor Eksternal.
4) Kondisi alam.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
d. Pengakhiran.
d. Pengakhiran.
20. Bakti TNI. Bakti TNI adalah upaya, pekerjaan, dan kegiatan yang
didelenggrkn oleh Satuan jajaran TNI AD dalm membantu menyelenggarakan
kegiatan bantuan kemanusiaan untuk menangani masalah-masalah sisial ats
permintaan instansi terkait dan / atau inisiatif sendiri dan terkoordinasikan, serta
berbagai hal yang terkait dengan penyiapan wilayah pertahanan didarat dan
kekuatan pendukungnya yang dilaksanakan bik secara berdiri sendiri maupun
bersama-sama dengan instasi terkait dan komponen masyarakat lainnya.
d. Pengakhiran.
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
21. Umum. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan mencapai
hasil yang optimal dalam pelaksanaan kegiatan Binter Satnonkowil perlu
diperhatikan beberapa tindakan guna tercapainya program yang sudah
direncanakan.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
25. Pengawasan.
26. Pengendalian.
BAB VI
PENUTUP
27. Penutup. Demikian Naskah Sekolah (NS) ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman dalam proses belajar mengajar Binter Satnonkowil pada Pendidikan
Bintara Teritorial.
RAHASIA