Algoritma Euclid Dan Keterkaitannya Dengan Kombinasi Liniear
Algoritma Euclid Dan Keterkaitannya Dengan Kombinasi Liniear
LINIEAR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan
Dosen Pengampu:
Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd. Lioni Anka Monalisa, S.Pd., M.Pd.
Kelompok 7:
Indah Mahfiroh (220210101048)
Adinda Margaretha Natara (220210101131)
Shevira Dewi Mei Lidyanti (2202101011087)
𝑎 = 𝑞1 𝑏 + 𝑟1 0 ≤ 𝑟1 < 𝑏
Jika terjadi 𝑟1 = 0, maka 𝑏|𝑎 dan 𝑝𝑝𝑡 (𝑎, 𝑏) = 𝑏. Jika 𝑟1 ≠ 0, bagilah b oleh
𝑟1 dan diperoleh 𝑞2 𝑑𝑎𝑛 𝑟2 yang memenuhi
𝑏 = 𝑞2 𝑟1 + 𝑟2 0 ≤ 𝑟2 < 𝑟1
𝑟1 = 𝑞3 𝑟2 + 𝑟3 0 ≤ 𝑟3 < 𝑟2
Proses ini dilanjutkan sampai sisa pembagian nol, Katakanlah pada langkah ke
(𝑛 + 1) yang mana 𝑟𝑛−1 dibagi 𝑟𝑛 dengan 𝑏 > 𝑟1 > 𝑟2 > ⋯ ≥ 0 menghasilkan
sistem persamaan berikut:
𝑎 = 𝑞1 𝑏 + 𝑟1 0 < 𝑟1 < 𝑏,
𝑏 = 𝑞2 𝑟1 + 𝑟2 0 < 𝑟2 < 𝑟1 ,
𝑟1 = 𝑞3 𝑟2 + 𝑟3 0 < 𝑟3 < 𝑟2 ,
⋮
𝑟𝑛−3 = 𝑞𝑛−1 𝑟𝑛−2 + 𝑟𝑛−1 0 < 𝑟𝑛−1 < 𝑟𝑛−2 ,
𝑟𝑛−2 = 𝑞𝑛 𝑟𝑛−1 + 𝑟𝑛 0 < 𝑟𝑛 < 𝑟𝑛−1 ,
𝑟𝑛−1 = 𝑞𝑛+1 𝑟𝑛 + 𝑟𝑛+1 𝑟𝑛+1 = 0
Nilai 𝑟𝑛 , adalah sisa terakhir dari pembagian di atas yang bukan nol dan 𝑟𝑛 =
(𝑎, 𝑏).
Bukti
Karena 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍, 𝑎 > 𝑏 > 0 maka dengan menggunakan Algoritma Euclid
secara berturut turut akan diperoleh:
𝑎 = 𝑞1 𝑏 + 𝑟1 0 < 𝑟1 < 𝑏,
𝑏 = 𝑞2 𝑟1 + 𝑟2 0 < 𝑟2 < 𝑟1 ,
𝑟1 = 𝑞3 𝑟2 + 𝑟3 0 < 𝑟3 < 𝑟2 ,
⋮
𝑟𝑛−3 = 𝑞𝑛−1 𝑟𝑛−2 + 𝑟𝑛−1 0 < 𝑟𝑛−1 < 𝑟𝑛−2 ,
𝑟𝑛−2 = 𝑞𝑛 𝑟𝑛−1 + 𝑟𝑛 0 < 𝑟𝑛 < 𝑟𝑛−1 ,
𝑟𝑛−1 = 𝑞𝑛+1 𝑟𝑛 + 𝑟𝑛+1 𝑟𝑛+1 = 0
Algoritma berhenti ketika diperoleh suatu 𝑟𝑛+1 = 0, hal ini dikarenakan sisa
suatu pembagian terkecil yang mungkin adalah 0, serta fakta bahwa
Contoh:
Dengan menggunakan Algoritma Euclid, tentukan FPB dari 1248 dan 76
Penyelesaian
1248 = 16 . 76 + 32
76 = 2 . 32 + 12
32 = 2 . 12 + 8
12 = 1 . 8 + 4
8 = 2 .4 + 0
Karena 4 merupakan sisa terakhir yang tidak 0, maka (1248,76) = 4.
B. Teorema 2.20 Algoritma Euclides
Dalam kaitannya dengan Algoritma Euclides, jika 𝑑 = (𝑆0, 𝑆1 ) , maka dapat
ditentukan bahwa 𝑑 = 𝑚𝑆0 + 𝑛𝑆1
𝑆𝑛−2 = 𝑆𝑛−1 𝐾𝑛−1 + 𝑆𝑛 , maka 𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−2 −𝑆𝑛−1 𝑘𝑛−1
𝑆𝑛−3 = 𝑆𝑛−2 𝐾𝑛−2 + 𝑆𝑛−1 , maka 𝑆𝑛−1 = 𝑆𝑛−3 −𝑆𝑛−2 𝑘𝑛−2
𝑆𝑛−4 = 𝑆𝑛−3 𝐾𝑛−3 + 𝑆𝑛−3 , maka 𝑆𝑛−2 = 𝑆𝑛−4 −𝑆𝑛−3 𝑘𝑛−3
:
:
𝑆1 = 𝑆2 𝐾2 + 𝑆3 , maka 𝑆3 = 𝑆1 − 𝑆2 𝑘2
𝑆0 = 𝑆1 𝐾1 + 𝑆2 , maka 𝑆2 = 𝑆0 − 𝑆1 𝑘1
Dengan demikian,
𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−2 −𝑆𝑛−1 𝑘𝑛−1
𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−2 − (𝑆𝑛−3 −𝑆𝑛−2 + 𝑘𝑛−2 )𝑘𝑛−1
𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−2 − (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ) − 𝑆𝑛−3
𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−4 − 𝑆𝑛−3 𝑘𝑛−3 (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ) − 𝑆𝑛−3
𝑆𝑛 = 𝑆𝑛−4 (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ) + 𝑆𝑛−3 (𝑘𝑛−3 (1 + 𝑘𝑛−2 𝑘𝑛−1 ))
Jika proses serupa diteruskan dengan sibstitusi berturut-turut:
𝑆𝑛−3 , 𝑆𝑛−4 , … , 𝑆3 , 𝑆2
Maka diperoleh bentuk:
(𝑆0, 𝑆1 )= 𝑆𝑛
(𝑆0, 𝑆1 )= 𝑆0 𝑚 + 𝑆1, 𝑛
Hal tersebut berarti bahwa (𝑆0, 𝑆1 )dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari 𝑆0, 𝑑𝑎𝑛𝑆1
Comtoh:
Nyatakan (205,75) sebagai kombinasi linear dari dan menggunakan aturan
Algoritma Euclid
Jawab:
205 = 2.75 + 55, 55 = 205 − 2.75
75 = 1.55 + 20, 20 = 75 − 1.55
55 = 2.20 + 15, 15 = 55 − 2.20
20 = 1.15 + 5, 5 = 20 − 1.15
15 = 3.5 + 0
(205,75) = 5
(205,75) = 5
(205,75) = 20 − 1.15 = 20 − 1. (55 − 2.20)
(205,75) = 3.20 − 1.55 = 3(75 − 1.55) − 1.55
(205,75) = 3.75 − (4). 55 = 3.75 − 4(205 − 2.75)
(205,75) = 11.75 + (−4). 205
C. Teorema 2.21 Algoritma Euclides
Ditentukan 𝑝, 𝑞 ∈ 𝑁
Maka (𝑝, 𝑞) = 𝑟𝑛 𝑝 + 𝑙𝑛 𝑞 = 0,1,2,3, … yang mana 𝑟𝑛 dan 𝑙𝑛 adalah suku ke-𝑛
dari barisan-barisan yang secara rekursif didefinisikan sebagai :
𝑟0 = 1 𝑙0 = 0
𝑟1 = 0 𝑙1 = 1
Dan
𝑟𝑖 = 𝑟𝑖−2 − 𝑘𝑖−1 𝑟𝑖−1
𝑙𝑖 = 𝑙𝑖−2 − 𝑘𝑖−1 𝑙𝑖−1
Untuk 𝑖 = 2,3, … , 𝑛 dengan 𝑘𝑖 adalah hasil bagi dalam Algoritma Euclide
memperoleh (𝑝, 𝑞)
Bukti :
Berdasarkan langkah-langkah Algoritma Euclide pada Teorema 2.20, dipilih
𝑠0 = 𝑝 dan 𝑠1 = 𝑞.
Kemudian kita gunakan cara pembuktian induksi matematika untuk
membuktikan
(𝑝, 𝑞) = 𝑠0 = 𝑟𝑛 𝑝 + 𝑙𝑛 𝑞
• Untuk 𝑛 = 0
𝑠0 = 𝑟0 𝑝 + 𝑙0 𝑞
𝑠0 = (1)𝑝 + (0)𝑞
𝑠0 = 𝑝 (benar)
• Untuk 𝑛 = 1
𝑠1 = 𝑟1 𝑝 + 𝑙1 𝑞
𝑠1 = (0)𝑝 + (1)𝑞
𝑠1 = 𝑞 (benar)
Sekarang anggaplah bahwa 𝑠1 = 𝑟1 𝑝 + 𝑙1 𝑞, 𝑖 = 1,2, … , 𝑛 − 1 bernilai benar
Sesuai dengan keadaan langkah ke-𝑛 dalam pembuktian Algoritma Euclide
dapat ditunjukkan bahwa :
𝑠𝑛 = 𝑠𝑛−2 − 𝑠𝑛−1 𝑘𝑛−1
Dengan demikian ,sesuai dengan prnsip induksi matematika :
𝑠𝑛 = 𝑠𝑛−2 − 𝑠𝑛−1 𝑘𝑛−1
𝑠𝑛 = (𝑟𝑛−2 𝑝 + 𝑙𝑛−2 𝑞) − (𝑟𝑛−1 𝑝 + 𝑙𝑛−1 𝑞)𝑘𝑛−1
𝑠𝑛 = (𝑟𝑛−2 𝑝 + 𝑙𝑛−2 𝑞) − (𝑟𝑛−1 𝑝)(𝑘𝑛−1 ) − (𝑙𝑛−1 𝑞)(𝑘𝑛−1 )
𝑠𝑛 = 𝑟𝑛−2 𝑝 − (𝑟𝑛−1 𝑝)(𝑘𝑛−1 ) + 𝑙𝑛−2 𝑞 − (𝑙𝑛−1 𝑞)(𝑘𝑛−1 )
𝑠𝑛 = (𝑟𝑛−2 − 𝑟𝑛−1 𝑝(𝑘𝑛−1 ))𝑝 + (𝑙𝑛−2 − (𝑙𝑛−1 )(𝑘𝑛−1 ))𝑞
𝑠𝑛 = 𝑟𝑛 𝑝 + 𝑙𝑛 𝑞
Contoh:
Carilah (205,75) dan nyatakan sbegai kombinasi linear dari 205 dan 75
menggunakan teorema 2.21!
Penyelesaian 1:
205 = 2.75 + 55 𝑘1 = 2
75 = 1.55 + 20 𝑘2 = 1
55 = 2.20 + 15 𝑘3 = 2
20 = 1.15 + 5𝑘4 = 1
15 = 3. 𝟓 + 0
Jadi 5 = (205,75)
𝑟0 = 1
𝑟1 = 0
𝑟2 = 𝑟0 − 𝑘1 𝑟1 = 1 − (2)(0) = 1 − 0 = 1
𝑟3 = 𝑟1 − 𝑘2 𝑟2 = 0 − (1)(1) = 0 − 1 = −1
𝑟4 = 𝑟2 − 𝑘3 𝑟3 = 1 − (2)(−1) = 1 + 2 = 3
𝑟5 = 𝑟3 − 𝑘4 𝑟4 = 1 − (2)(0) = −1 − 3 = −4
𝑙0 = 0
𝑙1 = 1
𝑙2 = 𝑙0 − 𝑘1 𝑙1 = 0 − (2)(1) = 0 − 2 = −2
𝑙3 = 𝑙1 − 𝑘2 𝑙2 = 2 − (1)(−2) = 1 − (−2) = 3
𝑙4 = 𝑙2 − 𝑘3 𝑙3 = −2 − (2)(3) = −2 − 6 = −8
𝑙5 = 𝑙3 − 𝑘4 𝑙4 = 3 − (1)(−8) = 3 − (−8) = 11
Jadi , (205,75) = (−4). 205 + 11.75
Dari penjabaran penyelesaian 1 diatas dapat dilihat bahwa membutuhkan
banyak ruang untuk mngerjakan serta waktu yang panjang. Oleh karena itu,
agar lebih mudah kita dapat mengoperasikannya menggunakan table agar lebih
mudah dan efisien.
Penyelesaian 2 : (𝑝, 𝑞) = 𝑟𝑛 𝑝 + 𝑙𝑛 𝑞 = 0,1,2,3, …
205 = 2.75 + 55 𝑘1 = 2
75 = 1.55 + 20 𝑘2 = 1
55 = 2.20 + 15 𝑘3 = 2
20 = 1.15 + 5𝑘4 = 1
15 = 3. 𝟓 + 0
𝑟0 = 1 𝑙0 = 0
𝑟1 = 0 𝑙1 = 1
Dan
𝑟𝑖 = 𝑟𝑖−2 − 𝑘𝑖−1 𝑟𝑖−1
𝑙𝑖 = 𝑙𝑖−2 − 𝑘𝑖−1 𝑙𝑖−1
𝑛 𝑟 𝑙 𝑘 Mencari 𝑟2 Mencari 𝑟2