Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : DWIKI ERRYAN KRISNANDI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043831346

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA 4227/ EKONOMI MONETER

Kode/Nama UPBJJ : 71/ UT- SURABAYA

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : ESPA4227/Ekonomi Moneter
Tugas 1

No. Soal
1 Seseorang memegang uang setidaknya dilandasi tiga motif, yaitu motif transaksi,
motif berjaga-jaga, dan motif untuk spekulasi. Tentukan masing-masing 5 (lima)
contoh yang meliputi ketiga motif tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
2 Terdapat dua pandangan mengenai pencetakan uang beredar. Salah satunya
berpendapat bahwa uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter atau bank
sentral. Jelaskan bagaimana uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter!
3 Apakah bank syariah hanya bisa digunakan oleh golongan tertentu saja? Jelaskan
jawaban Anda dan sertakan perbedaan utama bank syariah dengan bank
konvensional lainnya!
4 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi dalam
teori permintaan uang Keynes? Jelaskan dan tunjukkan dengan gambar!
5 Dalam teori klasik, V (velocity) adalah konstan namun dalam persamaan Friedman
nilai V berfluktuasi. Uraikan alasan mengapa dalam teori klasik V adalah konstan.

JAWABAN :

1.) Seseorang memegang uang setidaknya dilandasi tiga motif, yaitu motif transaksi,
motif berjaga-jaga, dan motif untuk spekulasi. Tentukan masing-masing 5 (lima)
contoh yang meliputi ketiga motif tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
Jawaban:

- Motif transaksi, motif ini dorongan orang untuk memegang uang sebagai kebutuhan
transaksi atau pembayaran baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen
ataupun rumah tangga perusahaan. Berikut contoh motif transaksi :
- Pembelian bahan pokok
- Pembelian bensin kendaraan
- Upah bulanan karyawan
- Membayar Listrik bulanan
- Membayar kontrak rumah

- Motif berjaga jaga, motif ini digunakan untuk kebutuhan tak terduga (unexpected
need) (Nelson 2010). Sebagai contoh kebutuhan tak terduga adalah :
- Membayar asuransi kesehatan.
- Berobat apabila sakit.
- Membayar premi asuransi hari tua.
- Perbaikan kendaraan apabila ada kerusakan mendadak.
- Menabung di hari tua.

- Motif Spekulasi, motif ini bertujuan dengan memungsikan uang sebagai asset atau
future, dalam hal ini ekspektasi akan penghasilan masa depan dari berbagai bentuk
asset yang dimiliki, antara lain :
- Membeli emas.
- Membeli saham dengan trend yang baik.
- Deposito bank.
- Membeli tanah sebagai investasi.
- Membeli reksadana

SOURCE : BMP ESPA4227/ Modul 1/ Hal. 1.11- 1.13

2.) Terdapat dua pandangan mengenai pencetakan uang beredar. Salah satunya
berpendapat bahwa uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter atau bank
sentral. Jelaskan bagaimana uang beredar ditentukan oleh otoritas moneter!
Jawaban :
Penciptaan uang beredar oleh otoritas moneter ini berarti bahwa jumlah uang
beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh tingkat pasar uang. Dalam penciptaan uang
oleh otoritas moneter di Indonesia ditunjukan oleh jumlah uang primer dimana
jumlah uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tigkat bunga pasar uang, akan tetapi
jumalh uang primer ini dipengaruhi oleh kebijakan moneter dalam menentukan
instrmen-instrumen dari BI (Bank Indonesia) yang menjadi signal suku bunga
sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena besarnya jumalh uang yang beredar
ditentukan secara otonom oleh otoritas moneter, maka bentuk kurvanya adalah :

Ms

i = tingkat bunga
Ms = Jumlah uang beredar

SOURCE : BMP ESPA 4227/ Modul 1 / Hal 1.20


3.) Apakah bank syariah hanya bisa digunakan oleh golongan tertentu saja? Jelaskan
jawaban Anda dan sertakan perbedaan utama bank syariah dengan bank
konvensional lainnya!
Jawaban :
Bank syariah sendiri tidak membatasi semua golongan untuk menjadi nasabahnya.
Namun semua golongan nasabahan hanya memperbolehkan untuk melakuakan
pembiayaan yang sesuai dengan rukun dan syarat perbankang syariah. Sedangkan
perbedaan utama bank syariah dan bank konvensianal adalah :
- Berdasarkan prinsip :
 Bank konvensionaal, mengacu pada kesepakatan nasioanal maupun
kesekapakatan bank internasional yang berlandaskan formil negara.
 Bank syariah, mengacu pada hukum Islam yang mana diatur dalam fatwa
Majellis Ulama Indonesia (MUI). Sehingga seluruh ativitas perbankang
menggunakan prinsip syariah, yaitu jual beli dan bagi hasil.
- Berdasarkan Tujuan :
 Bank Konvensional, memiliki tujuan untuk mencari keuntungan dengan
sistem bebas nilai atau sesuai dengan prinsip yang dianut oleh masyrakat
umum.
 Bank Syariah, memiliki tujuan tidak hanya keuntungan profit, namun harus
sesuai dengan prinsip syariah, sehingga beberapa produk perbankan
syariah harus berlandaskan kerelaan dari masing-masing pihak, tanpa ada unsur
paksaan, serta tolong-menolong antar sesama nasabahnya. 
- Berdasarkan Sistem operasional
 Bank Konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga dan
perjanjian umum berdasarkan aturan nasional.
 Bank Syariah, Sistem operasional yang digunakan adalah bagi hasil
atau nisbah. Keuntungan yang diberikan kepada nasabah bergantung pada
keuntungan yang diterima oleh bank. Semakin tinggi keuntungan yang diterima
oleh bank, maka akan semakin tinggi pula bagi hasil yang diterima oleh nasabah
dan begitu pula sebaliknya.

SOURCE : https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/simpanan/perbedaan-
bank-syariah-dan-bank-konvensional

4.) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan uang untuk


transaksi dalam teori permintaan uang Keynes? Jelaskan dan tunjukkan
dengan gambar!
Jawaban :

- Motif transaksi, motif permintaan uang ini menurutk kaynes adalah permintaan
uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkaat pendapatan. Semakin tinggi tingkat
pendapatan semakin besar juga keinginna untuk memegangg uang sebagai
transaksi . Ketergantungan permintaan uang dapat digambar sebagai berikut :
Y/P
Ltr

Berdasarkan gambar dijelaskan bahwa tujuan transaksi yang ditunjukan dengan Ltr,
dalam hal ini Keynes mengikuti jejak klasik dimana permintaan untuk transakasi
tergantung dari pendaptan, tetapi dengan perbedaan yang terletak pada penekanan
motif speksulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang
untuk spekulasi.

- Motif untuk berjaga-jaga, mennurut analisis keyner dari permintaan uanb klasik
lebih njauh dari sekedar untuk transaksi, teteapi juga digunakan untuk berjaga-jaga
terhadap kebutuha yang tak terduga. Tersedianya uang ini untuk jaga-jaga
memberikan rasa aman menghadapi rekenig yang tidak terduga. Misalnya sebagai
pengobatan karena sakit, Perbaikan kendaraan bermotor, dsb. Sehingga transaksi ini
dilakukan dilaur transaksi yang normal atau transaksi yang dilakukan pada setiap
harinya.

- Motif permintaan uang untuk spekulasi, permintaan ini dilakukan oleh masyrakat
dikarenakan bertujuan dengan memungsikan uang sebagai asset atau future, dalam
hal ini ekspektasi akan penghasilan masa depan dari berbagai bentuk asset yang
dimiliki. Uang kas disimpan difungsikan sebagai store of value atau penimbun
kekayaan. Permintaan uang dikarena spekulasi dipengaruhi oleh tingkat bunga.
Ketergantungan orang akan uang kas untuk spekulasi terhadap tingkat bunga
ditunjukan pleh pada gambar berikut :

r r

L2 L2

L2

L1
L2 L2

Gambar 1 Gambar 2

Pada gambar 1 menunjukan bahwa hubungan negative ditunjukan antara tingkat bunga
(r) dengan permintaan uang tujuan spekulasi. Kemudian gambar 2 menunjukan adanya
daerah Liquidity trap bagian hhorisontal dari permintaan pada tingkat bunga r. Liquidiity
trap menggambarkan bahwa tingkat bunga rendah maka elastisitas permintaan uang kas
menjadi tidak terhingga besarnya, sehingga masyarakat memperkirakan keuntungan dari
memegang suarat berharga pada tingkat bunga rL lebih rendah daripada kerugian yang
rimbul karena kenaikan tingkat bunga di masa akan dating

SOURCE : BMP ESPA4227/ Modul 3/ Hal 3.8 – 3.11

5.) Dalam teori klasik, V (velocity) adalah konstan namun dalam persamaan Friedman
nilai V berfluktuasi. Uraikan alasan mengapa dalam teori klasik V adalah konstan
Jawaban :
Dalam teori klasik, V (velocity) dianggap sebagai konstan karena diasumsikan bahwa jumlah
uang yang beredar di dalam suatu perekonomian dan jumlah transaksi yang terjadi di dalam
perekonomian saling berkaitan secara proporsional. Dengan kata lain, kenaikan jumlah uang
yang beredar secara proporsional akan menyebabkan kenaikan jumlah transaksi yang terjadi
secara proporsional pula, tanpa mempengaruhi kecepatan perputaran uang. Dalam teori
persamaan friedman mengumukakan bahwa perubahan V dapat terjadi akbiat dar peubhana
perilaku atau prefersensi dari masing-masing individu. Maka dalam persamaan friedman,
nilai V dapat bervariasi seiring dengan perubhana faktor-faktor yang mempengaruhi.

SOURCE : BMP ESPA4227/ Modul 3/ Hal 3.5

Anda mungkin juga menyukai