Desmonta 1B
Desmonta 1B
Modus penipuan dengan mengatasnamakan pihak perbankan masih beredar di masyarakat. Salah satunya adalah
beredarnya pesan singkat berisi informasi perubahan tarif transaksi menjadi Rp 150.000 per bulan serta link
pengisian data pribadi.Adapun pesan singkat dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut
mengatasnamakan BRI.Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto memastikan bahwa informasi tersebut tidak
benar dan berasal dari sumber tidak resmi. Dia mengimbau nasabah BRI untuk waspada serta tidak melakukan
memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi tersebut.
Menurut dia, langkah itu dapat mencegah terjadinya pencurian data pribadi dan penyalahgunaan data perbankan
nasabah."BRI mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social
engineering. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada
pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," ungkap Aestika dikutip dari siaran pers, Senin
(12/9/2022).Di samping itu, Aestika menegaskan untuk tidak mengakses link yang dikirimkan oleh pelaku tindak
kejahatan tersebut. Nasabah juga diimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila
pelaku social engineering melancarkan aksinya melalui saluran telepon.Seperti diketahui, social engineering
merupakan tindak kejahatan yang memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data
transaksi perbankan korban. Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam, mulai dari
telepon, SMS, e-mail, media sosial, dan lainnya.Adapun data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah meliputi
nomor rekening, nomor kartu, PIN, username & password digital banking, OTP, dan sebagainya.
"Apabila mendapat notifikasi melalui sms/email atas transaksi yang tidak dilakukan, nasabah agar segera
menghubungi Contact BRI 14017/1500017 untuk melakukan disable/pemblokiran kartu ATM," tambahnya.Lebih
lanjut, Aestika mengungkapkan BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi
resmi (verified/centang biru) yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter
bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center
BRI 14017/1500017."Di samping itu, BRI juga terus mendukung, berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat
penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan social engineering," kata dia.
Jawab : Membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. Dalam kebingungan,
masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan, dan bahkan salah.
Jawab: Media masa berupa WhatsApp ,Koran,majalah,dan situs situs yang sering muncul dalam layar hp bahkan
computer.
Jawab : apabila masyarakat mempercaya dengan berita hoax di atas maka kesejahteraan masyarakat akan turun dan
bisa akan terjadi kurang percaya nya masyarakat dengan BNK BRI . Akibat berita yang di sebarkan oleh yang tidak
bertanggung jawab demi mendapatkan uang dari hasil peniouan yang dilakukannya.
5. Apa jerat hukum yang dapat diterapkan pada pembuat dan penyebaran hoax di atas?
Jawab : Penebar hoax akan dikenakan KUHP, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE), Undang-Undang No.40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta
tindakan ketika ujaran kebencian telah menyebabkan terjadinya konflik sosial.