Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan pemeriksaan postmortem yang telah dilakukan pada daging ayam


diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Pemeriksaan Bagian Luar


 Kulit

 Warna putih pucat


 Tidak ada lecet atau robek

 Dada dan Paha

 Terdapat memar pada persendian kaki


 Bentuk badan simetris
2) Kepala

 Tidak ada abses


 Kondisi mata normal
 Kondisi lidah normal (tidak ada abrasi)

3) Leher

 Tidak ada pembengkakan


4) Organ Dalam

 Paru
 Tidak ada abses
 Warna merah kehitaman, karena lama penyimpanan
 Jantung
 Berwarna cokelat
 Ukurannya normal/ tidak ada pembengkakan
 Konsistensinya kenyal
 Hati
 Berwarna cokelat pucat
 Bentuk lobus simetris
 Terjadi pembengkakan dan haemoragi pada bagian apeks
 Konsistensi kenyal
 Proventrikulus
 Ukurannya normal
 Konsistensinya keras
 Empedu
 Berwarna hijau (normal)
 Usus
 Ukuran usus normal, tidak ada peradangan
 Limpa
 Berwarna merah gelap
 Konsistensinya kenyal

4.2 Pembahasan

Pemeriksaan post mortem sangat penting dilakukan agar kemanan dan kelayakan
daging, karkas dan jeroan yang akan dikonsumsi tersebut tetap terjaga dan terhindar dari
berbagi mikroorgansme yang dapat menyebabkan penyakit serta mencegah penyebaran
penyakit zoonosis.

Berdasarkan hasil pemeriksaan post mortem yang telah diperoleh daging ayam
tersebut masih layak dikonsumsi karena kondisi secara keseluhan daging ayam tersebut
normal. Namun, ada beberapa bagian yang mengalami kelainan seperti: adanya memar
pada bagian persendian kaki ayam, hal ini kemungkinan disebabkan karena perlakuan
yang kasar pada saat sebelum penyembelihan. Kelaianan yang lainnya yaitu adanya
pembengkakan dan haemoragi pada bagian apeks hati. Penyebab kelainana pada hati
ayam ini belum dapat di ketahui dengan pasti dan harus melakukan pemeriksaan lebih
lanjut. Perubahan warna pada paru yang menjadi warna merah kehitaman diduga karena
lamanya penyimpanan ayam sebelum dilakukan pemeriksaan.

Dalam pemeriksaan post mortem apabila organ ditemukan kerusakan atau


kelainan lebih baik diafkir atau dimusnahkan kemudian dikuburkan untuk mencegah
penyebaran penyakit-penyakit berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai