Kontrak Rushia
Kontrak Rushia
Dari hololive
Perusahaan induk dari agensi virtual YouTuber hololive, mengumumkan bahwa salah
satu talent mereka, Uruha Rushia, telah resmi dipecat.
Terkait hal ini, pihak COVER melakukan investigasi dan menemukan adanya beberapa
pelanggaran dari top earner hololive yang bisa meraup untung mencapai Rp 50 miliar
dari superchat ini. Atas penemuan inilah akhirnya COVER mengambil keputusan untuk
memecat Rushia.
Rushia yang merupakan anggota hololive generasi ketiga ini kemudian rehat dari media
sosial dan aktivitas streaming. hololive dalam pernyataan awalnya menghargai privasi
Rushia di masa-masa sulit tersebut. Namun kali ini nampaknya hololive mengambil
kedudukan berbeda setelah melakukan investigasi internal.
Pihak COVER juga menambahkan bahwa tindakan ini menyebabkan kerugian besar
bagi perusahaan. “Hasilnya, kami sebagai perusahaan menyimpulkan bahwa sudah
sulit untuk melanjutkan kerja sama dengannya sehingga kami memilih untuk mengambil
keputusan ini (pemecatan),” sambung COVER.
Uruha Rushia merupakan talenta generasi ketiga hololive Production yang debut pada tanggal
18 Juli 2019. Yasuyuki merupakan ilustrator yang bertanggung jawab di balik desain karakter
ini.
Di waktu debutnya, fan
mark yang digunakan oleh talent tersebut selain dari kupu-kupu
untuk menggambarkan para fandead adalah simbol tengkorak yang kini digunakan oleh
Calliope Mori dari hololive English dan zombi perempuan, yang kini digunakan oleh Kureiji Ollie
dari hololive Indonesia.
3. Berakhir di Maret 2022
Cover juga mengkonfirmasi bahwa talenta tersebut telah terlibat dalam tindakan yang
melanggar kontraknya dengan membocorkan informasi yang ia terima dari
perusahaan tersebut, juga komunikasi melalui media sosial, yang di mana keduanya
merupakan tanggung jawab yang wajib ia lindungi dan menyebabkan perusahaan
bersangkutan menderita kerugian reputasi, seperti mempublikasikan kabar-kabar
palsu ke berbagai pihak terkait.