Makalah Sejarah Gowa Tallo k5
Makalah Sejarah Gowa Tallo k5
KELOMPOK 5
Anisa Ramadhani Putri
Alfahri Ramadandi
Dimas Anugrah Zulfa
L.H Ratu Maharani
Rino Adreadil
Viena Eka Kurniawati
KELAS X.1
SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN
T.P 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat serta hidayah nya tuhan YANG MAHA ESA yang telah
memperkenankan saya untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya ucapkan
terima kasih juga atas bantuan dan juga dukungan yang telah diberikan kepada kami
selama pembuatan makalah penelitian sosiologi kelas X ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 kelas X dari Ibu
Wike Silfa pada bidang studi sejarah. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang upaya yang dimlakukan para guru smansa
dalam mengatasi siswa yang kesulitan memahami pelajaran.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Wike Silfa selaku guru mata
pelajaran sejarah. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan berkaitan
dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Terima kasih.
Teluk Kuantan, 20 Maret 2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar sukses yang terdapat di
daerah Sulawesi Selatan. Rakyatnya berasal dari suku Makassar yang terdapat
diujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada
dibawah Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya yang dalam bingkai
negarakesatuan RI dimekarkan menjadi Kota Madya Makassar dan kabupaten
lainnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan
Hasanuddin, yang saat itu melakukan perperangan yang dikenal dengan Perang
Makassar (1666-1669) terhadap Belanda yang dibantu oleh kerajaan Bone yang
berasal dari Suku Bugis dengan rajanya Arung Palaka. Perang Makassar ini adalah
perang terbesar Belanda yang pernah dilakukan di abad itu. Pada awalnya
didaerah Gowa terdapat 9 komunitas yang dikenal dengan nama Bate Kalapang (9
bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tembolo, Lakiung,
Prang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui
berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk
membentuk Kerajaan Gowa. Masing-masing kerajaan tersebut membentuk
persekutuan sesuai dengan pilihan masing-masing. Salah satunya adalah Kerajaan
Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga melahirkan
suatu kerajaan yang lebih dikenal dengan Kerajaan Makassar. Nama Makassar
sebenarnya adalah ibukota dari Kerajaan Gowa dan sekarang masih digunakan
4
sebagai nama ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis daerah
Sulawesi Selatan memiliki provinsi yang sangat strategis karena berada dijalur
pelayaran (perdagangan) nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat
persinggahan para pedagang baik yang berasal dari bagian Indonesia bagian
Timur maupun yang berasal dari Indonesia bagian Barat. Dengan posisi strategis
tersebut, maka Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan
berkuasa atas jalur perdagangan nusantara
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Karena posisinya yang strategis diantara wilayah barat (Malaka) dan timur
nusantara (Maluku), Makassar menjadi bandar pertama untuk memasuki
Indonesia Timur yang kaya rempah-rempah. Kerajaan ini memiliki pelaut-pelaut
tangguh yang memperkuat barisan pertahanan Laut Makassar
Sumber asing tertulis pertama dari catatan Tome Pires. Dalam catatannya
dia melukiskan kemampuan pelayaran dan perdagangan orang-orang
Makassar.Pires menulis : “Orang-orang Makassar telah berdagang sampai ke
Malaka, Jawa, Borneo, Negeri Siam dan juga semua tempat yang terdapat antara
Pahang dan Siam. “(Swang: 2005,72)”
6
luar, antara lain jenis pakaian dari cambay, bengal, dan keling. Dan penemuan
banyak jenis keramik dari asal Dinasti Sung dan Ming di daerah Sulawesi Selatan
juga membuktikan kerajaan ini telah menjalin hubungan dagang dengan Cina
Pada awalnya, Kerajaan Gowa – Tallo yang lebih dikenal sebagai Kerajaan
Makassar terdiri dari beberapa kerajaan yang bercorak Hindu, antara lain, Gowa,
Tallo, Wajo, Bone, Soppeng, dan Luwu. Dengan adanya dakwah dari Dato'ri
Bandang dan Dato' Sulaiman, Sultan Alauddin (Raja Gowa) masuk Islam. Setelah
raja memeluk Islam, rakyat pun segera ikut memeluk Islam.
Kerajaan Gowa dan Tallo kemudian menjadi satu dan lebih dikenal dengan nama
Kerajaan Makassar dengan pemerintahannya yang terkenal adalah Sultan
Hasanuddin (1653 – 1669). Ia berhasil memperluas pengaruh Kerajaan Makassar
sampai ke Matos, Bulukamba, Mondar, Sulawesi Utara, Luwu, Butan, Selayar,
Sumbawa, dan Lombok. Hasanuddin juga berhasil mengembangkan pelabuhannya
dan menjadi bandar transito di Indonesia bagian timur pada waktu itu. Hasanuddin
mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur. Karena keberaniannya dan semangat
perjuangannya, Makassar menjadi kerajaan besar dan berpengaruh terhadap
kerajaan di sekitarnya.
7
1.2.3 Bagaimana kondisi sosial-politik, ekonomi dan sosial budaya Kerajaan
Gowa Tallo?
Pada awal abad ke 16, datanglah Dato’ ri Bandang, Ulama Islam dari
Sumatera Barat. Ia menyebarkan ajaran Islam di makassar. Raja Makassar, Daeng
Manrabia memeluk agama Islam, dan namanya diubah menjadi Sultan Alauddin.
Dibawah pemerintahannya ( Pemerintah 1591-1638) Kesultanan Makassar
berkembang menjadi Negara Maritim yang kuat. Pada masa ini pula orang mulai
mengenal jenis perahu layar Lambo dan Pinisi
2.3 Kerajaan Gowa Tallo dari segi Ekonomi dan Sosial Budaya
8
peran penting dalam perdagangan di Nusantara, meski akhirnya untuk itu harus
terlibt perang dengan VOC. Sementara itu, untuk menjamin dan mengatur
perdagangan dan pelayaran di wilayahnya, Makassar mengeluarkan UU dan
hukum perdagangan yang disebut Ade Allopiloping Bacanna Pabalue, yang
dimuat dalam buku Lontana Amanna Coppa.
9
Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah
benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai
sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545
oleh Raja Gowa ke- 9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung
Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa
pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi
batu padas yang bersumber dari Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng
Ujung Pandang ini berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke
lautan. Dari segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat
hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan
maupun di lautan. Nama asli benteng in i adalah Benteng Ujung Pandang.
2. Mesjid Katangka
Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami
beberapa kali pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut dilakukan oleh Sultan Mahmud (1818),
Kadi Ibrahim (1921), Haji Mansur Daeng Limpo, Kadi Gowa (1948), dan Andi Baso,
Pabbicarabutta Gowa (1962) sangat sulit mengidentifikasi bagian paling awal (asli) bangunan
mesjid tertua Kerajaan Gowa ini.
10
Komplek makam raja-raja tallo adalah sebuah kompleks makam kuno yang dipakai sejak
abad XVII sampai dengan abad XIX Maschi. Letaknya di RK 4 Lingkungan Tallo. Kecamatan
Tallo, Kota Madya Ujungpandang. Lokasi makam terletak di pinggir barat muara sungai Tallo
atau pada sudut timur laut dalam wilayah benteng Tallo. Berdasarkan basil penggalian
(excavation) yang dilakukan oleh Suaka Peninggalan sejarah dan Purbakala (1976-1982)
ditemukan gejala bah wa komplek makam ber struktur tumpang-tindih. Sejumlah makam terletak
di atas pondasi bangunan, dan kadang-kadang ditemukan fondasi di atas bangunan makam.
Kompleks makam raja-raja Tallo ini sebagian ditempat kan di dalam bangunan kubah, jirat semu
dan sebagian tanpa bangunan pelindung: Jirat semu dibuat dan balok balok ham pasir. Bangunan
kubah yang berasal dari kuran waktu yang lebih kemudian dibuat dari batu bata. Penempatan
balok batu pasir itu semula tanpa memper gunakan perekat. Perekat digunakan Proyek
Pemugaran. Bentuk bangunan jirat dan kubah pada kompleks ini kurang lebih serupa dengan
bangunan jirat dan kubah dari kompleks makam Tamalate, Aru Pallaka dan Katangka. Pada
kompleks ini bentuk makam dominan berciri abad XII Masehi
11
2.5 Runtuhnya Kerajaan Gowa Tallo
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesultanan Gowa atau kadang ditulis goa adalah salah satu kerajaan besar
dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi selatan. Rakyat dari kerajaan
ini berasal dari suku makassar yang berdiam diujung selatan dan pesisir barat
Sulawesi. Sejak Gowa Tallo sebagai pusat perdagangan laut, kerajaan ini menjalin
hubungan dengan ternate yang sudah menerima islam dari gresik. Raja ternate
yakni baabullah mengajak Raja Gowa Tallo untuk masuk islam, tapi gagal. Baru
pada masa raja datu ri bandang datang kekerajaan gowa tallo, agama islam mulai
masuk ke kerajaan ini.
13
republik Indonesia yang bersatu, berubah bentuk dari kerajaan menjadi daerah
tingkat II otonom. Sehingga dengan perubahan tersebut, andi itjo pun tercatat
dalam sejarah sebagai raja gowa terakhir dan sekaligus bupati gowa pertama.
3.2 Saran
Saran yang bersifat membangun dari para guru, pembaca dan teman-teman
lainnya kami harapkan demi perbaikan makalah tentang Kerajaan Gowa Tallo ini.
Kami pun mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan dan kata-kata.
Sekian dan Terimakasih
14
3.3 Daftar Pustaka
15