Anda di halaman 1dari 4

Silviyati, Hima (2018) Pengembangan modul fisika berbasis integrasi sains dan Islam

materi besaran dan satuan, suhu dan kalor, dan wujud zat kelas VII SMP/MTs.
Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

1.3.1 Mistar
Penggaris atau mistar mempunyai
batas ukur sampai 1 meter. Mistar
memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus
terhadap skala ketika membaca skala
mistar. Hal ini untuk menghindari
kesalahan pembacaan hasil pengukuran
akibat beda sudut kemiringan dalam
melihat. Untuk lebih memahami
perhatikan gambar di samping ini:

Tentukan panjang karet penghapus A dan B ?


Jawab :
Panjang karet penghapus A: Ujung depan dititik 0 dan ujung belakang di 2 cm
lebih 3 mm. Jadi panjangnya 2,3 cm.
Panjang karet penghapus B: Ujung depan di titik 3 cm dan ujung belakang di
4 cm lebih 7 mm. Jadi panjang karet penghapus B 4,7 cm – 3 cm = 1,7 cm

Karet penghapus B

1.3.2. Jangka Sorong


Jangka sorong merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur panjang,
diameter, dan kedalaman suatu benda. Bentuknya mirip dengan kunci inggris yang
rahangnya dapat digeser. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap dan rahang geser. Rahang
tetap dan geser ada yang di atas dan di bawah. Dalam jangka sorong terdapat 2 skala. Skala
utama pada rahang tetap dan skala nonius pada rahang gesernya. Skala utama memiliki
skala dalam satuan cm dan mm sedangkan skala pada nonius memiliki panjang 9 mm yang
dibagi menjadi 10 skala yang sama. Pembagian ini mengakibatkan beda satu skala nonius
dan satu skala utama sebesar 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian, ketelitian jangka
sorong sebesar 0,1 mm.
Fungsi jangka sorong adalah:
a. Jangka sorong berfungsi mengukur panjang
suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1
mm.
b. Rahang tetap dan rahang geser atas bisa
digunakan untuk mengukur diameter benda
yang cukup kecil seperti cincin, pipa, dll.
c. Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi
untuk mengukur kedalaman seperti Sumber: www.artikelsiana.com
Gambar 1.6. Jangka Sorong
kedalaman tabung.

Pengukuran menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar 1.7. Diperoleh


hasil pengukuran sebagai berikut:
Skala utama : 1,2 cm
Skala nonius : 0,085 cm
+
pembacaan jangka sorong = 1.285 cm

Sumber: http://yohan46.blogspot.co.id
Gambar 1.7 Pengukuran Jangka Sorong

1.3.3. Mikrometer Sekrup


Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur panjang
dan tebal suatu benda yang tipis misalnya kertas, seng. Mikrometer sekrup memiliki
ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Bagian-bagian dari mikrometer antara lain rahang putar,
skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala utama terbagi dalam satuan
millimeter (mm). Skala putar (skala nonius) terdapat pada besi penutup laras yang dapat
diputar dan digeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi menjadi skala 50 skala atau
bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser 0,5
mm. Jadi, satu skala pada skala putar mempunyai
ukuran 1/50 x 0,5 mm = 0,01 mm sekrup.
Cara menggunakan mikrometer skrup adalah
pastikan pengunci dalam keadaan terbuka untuk
mempermudah memutar skala putar. Buka rahang
dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk pada rahang. Letakkan benda
yang diukur ketebalannya pada rahang dan putar
kembali sampai tepat. Putar pengunci sampai skala
putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi
klik pada mikrometer skrup.

Sumber: fisikawanhijau.
blogspot.co.id
Gambar 1.8 Mikrometer Skrup

Cara membaca skala mikrometer skrup perhatikan gambar 1.9. Langkah pertama
skala utama yang berhimpitan dengan tepi selubung luar yaitu 5,5 mm. Garis
selubung luar yag berimpit tegak lurus dengan skala utama adalah garis 15 mm.
Mengingat tingkat ketelitian mikrometer skrup adalah 0,01 mm maka nilai lebih
adalah 15 x 0,01 mm = 0,15 mm. Jadi bacaan
mikrometer skrup adalah :
skala utama : 5,5 mm
skala nonius : 0,15mm
Sumber: www.fisika.id
Gambar 1.9 Hasil Pengukuran
Mikrometer skrup.
Pembacaan : 5,65 mm+

1.3.4. Neraca
Neraca merupakan alat ukur besaran massa. Neraca berfungsi
untuk menimbang massa benda seperti cabai, gula dan kebutuhan
pokok lainnya. Neraca yang sering digunakan antara lain neraca dua
lengan, neraca ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital.
Sumber: http://
farihatunnaili.
blogspot.co.id
Gambar 1.10
Timbangan dacin
a. Neraca Dua Lengan
Neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda,
misalnya: emas, batu, kristal dan lain-lain. Batas ketelitian
neraca dua lengan adalah 0,1 gram. Sebelum menggunakan
skrup neraca diputar sehingga jarum menunjukkan skala nol.
Kemudian meletakkan benda yang akan ditimbang di salah satu
lengan dan anak timbangan di lengan lainnya.
Sumber:
www.timbanganbudi.
c
om
Gambar 1.11
Timbangan gantung
b. Neraca Ohauss
Neraca digunakan untuk mengukur massa benda dalam
labolatorium. Batas ketelitian neraca ohauss yaitu 0,1 gram.
Prinsip neraca ohauss adalah keseimbangan antara massa
benda yang diukur dengan anak timbangan. Kesetimbangan
dapat dilakukan dengan cara mengeser anting pada tiap lengan.
Bagian lengan neraca ohauss adalah:
1) Lengan depan memiliki skala 0 - 10 gr, tiap skala minimal
1 gr.
2) Lengan tengah memiliki skala 0 - 100 gr, tiap skala
sebesar 10 gr.
3) Lengan belakang memiliki skala 0 - 500 gr, tiap skala
sebesar 100 gr.
Sumber: http://
keywordteam.net
Gambar 1.12
Timbangan ohous
c. Neraca Lengan Gantung
Neraca lengan gantung biasanya digunakan oleh para
pedagang. Cara penggunaannya dengan menempatkan benda
yang akan diukur pada tempat penyimpanan beban. Kemudian
geser beban pemberat di sepanjang batang skala sampai
setimbang. Kemudian baca skala pada batang skala tersebut.
d. Neraca Digital
Neraca digital (neraca elektronik) cara penggunaanya sangat praktis karena
besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya.
Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.

Anda mungkin juga menyukai