Soil Investigation Report Benowo (II)

N
�
[
Cll
...I
._
LO <.O
OC>
..- ..-
..-
.....
I
......
I
(") I'--I C\I LO ........ (") 0 s;f"
...... <.O eo
I
...... ...... N co "-I" I.!) <.O cr> ........ ...-- ,...... ........
0
z
•
.c Cll
cu
L..
c >,
'i=
:ac
c: Cll
E
fl) 0
cu Cll
ro '€
Q) fl)
c
I- Q) -0
Q)
0. �
�
L.. Q) 0
::, L.. ..... ro
c: z
c:r:
E
fl)
fl)
fl) :a
c
0. fl)
Cll
cu �
::::>
e
::,
·c:
Q)
.....
>
E
0 � -0
L..
�
fl) Q)
·-
0. Q)
::::> � 5 0 0 E 'iii .a
....
fl)
c
-
........
.a c
Q)
c al � cc 0 0 Cll
-·
::::>
"C .!: � � .!a ...--.. :::::-
I :;:::; 0 L..
�
-
0 0) Cll <.O Q) Q)
z ::::> .a ..._, ccI :2 � c c Q)
a, c:r: � '- co .c .c .c (!) Cll
� �
>.
c:
c
z
c:r:
"'i � !ca
..c:
co
c:
_J
c co
co ..c: .....
c: co co
c L..
co co
I- .....
co
O>
c
Cll
O>
c
OC> 0 'o..
cc cfl) -0
Cll
8 0�
0.
c
co
2: O>
....0 :;:::;Cllc
::c O c:r:
z � Q co � co co Q) Q) -0 E c
a, ; c :::> I- I- Cll co ;§.
:§ c: Cf) .a
-
I- fl) Cll
w !:: co
� co L.. co co 0. > ro -0
a.. :::, al �
�
c
ro co
::, �
c:
� �
c:
<ti � � <t:
Q) Q) .... .....
L..
< cc .E
0 fl)
0 .S
::,, -0 fl)
c
O>
� 2 Q
:;:::; Q)
w
Q. ...,.J ....:
a. 'S co "O
c II) Q)
a. a.
I
a. cr> :.J
Cll Ol
c
c: ..c: :§ Q)
co E
a.. >,
Q) >,
:::> :::>I cc
L..
::, 'iii :::> ::,
...cu c ::J -0
co :::> -0
co Q)
ch
I
.... ·5
Ol .x:
a.. d>
Q)
co ::, (!) (X) :::, :i co
�
>,
"O
c: c: 'ii)
co
II)
... c
fl)
0
fl)
0
fl)
0
cc
c .a �
>
(!)
-0 ..c 'iii
co co co
>,
�
- <a:
Q) c l;:::
0 Q) Q) Q)
zs
co
-
Cll
w iii �
:iii::
a. a.. I 0::: 0::: .c co c3 c3 co Q) co >, I- ::c Cl
.c
Q.
cu s
� 0 �
w
� c E
co
co
...I <ti .ci (.)
fl)
:E <( o
L.. Cll
Cl
Cl)
.c ..- ........
..J Q. ..J 0
- - - > > e ........ N (") � i.n � N
-e--
(") �
�
�
0
.g
�
c-i
�
0
c:
�
C\i �
g.
.
Ct:
'lte
�i
�
N <( ...
en• ::I
NO
� <( ==• li:a.,
,..._ Cl) I- .!::
i� enc
Ew
� a.
0 <(
z I-
� <(
roO
>, C'O
CJ')
c,
o
� ec:
ii
::, C'O
Cl) Cl)
:5
,..._
::,
c
�
t
,..._
1c
Cl]
..c
Cl]
c:
'O Cl]
,..._ ...... ....
0 .....
,..._ .::: Q)
'iii
.0 ::, U)
.::,:. 0) '6 .0 Q) ctJ
c c "O
E
"';'
'C: 0
(/)
.....
Cl]
Cl
s: ·o
.::,:.
:E;
.8 .::,:.
U)
Q) 0
.::,:.
U)
c: 'iii
Cl]
I+= .0 0 0 ......
roc ii= e
Cl]
,..._
0)
'iii
::,
.::,:.
:� :S'
Q)
.::,:. c:
'r- I
E
� ii=
.::,:. .0
I+= ·c: ::,
...... ·u; 'ti) .::,:.
0
� c,
e Cl]
,..._ (/)
o i:5 ::c ::c 0
ctJ ti] 0
cti .ci
..... N
I. Pendahuluan
a. Nama Proyek : Penyelidikan tanah PERUMAHAN dan INDUSTRI

b. Lokasi : Benowo, Surabaya
c. Klien : PT Mitrakarya Multiguna
d. Kontrak : SPK No. 020/SPKB/MM-SBY/BENOWO/VIII/22, 8 Agustus 2022
e. Lingkup kerja : Pekerjaan lapangan
Jumlah borehole 3 titik
Panjang pengeboran 120 m
Jumlah SPT 60 buah
Jumlah sondir 26 titik
Tujuan utama dari penyelidikan tanah ini adalah untuk mendapatkan parameter kekuatan tanah
yang dibutuhkan untuk pekerjaan desain substructure pada proyek ini. Laporan penyelidikan tanah
ini adalah laporan yang kedua setelah sebelumnya diberikan Laporan no: 135/Lap/V/22.
Di masa lalu pernah dilakukan penyelidikan tanah dengan 20 borehole. Tujuan utamanya adalah
sebagai referensi bagi pembuatan embankment test untuk mengetahui kompresibilitas serta upaya
untuk stabilisasi tanahnya. Penyelidikan tersebut telah dilaporkan dalam Laporan no: 17/Lap/I/11
tertanggal 17 Januari 2011.
Secara umum, lahan yang akan ditest dan titik-titik penyelidikan tanahnya dapat dilihat pada
Gambar 1.
Secara detail, posisi titik-titik penyelidikan tanah dapat dilihat di Gambar 1.a sampai dengan Gambar
1.c. Penomoran titik-titik penyelidikan tanah didasarkan atas urutan yang dikerjakan.
Gambar posisi titik-titik tersebut didasarkan atas GPS (global positioning system) yang koordinatnya
terlampir di Lampiran 1.
Laporan kedua ini meliput hasil penyelidikan tanah di B8 sampai dengan B10. Sedangkan untuk
sondir telah dilaksanakan sebanyak 26 titik sondir. Pada laporan ini hanya ditampilkan posisi titik-
titik penyelidikan tanah yang dilakukan pada penyelidikan tanah tahap kedua.
1
Gambar 1. Lahan Penyelidikan Tanah
2
Gambar 1.a. Close-Up Titik-Titik Penyelidikan Area Utara
3
Gambar 1.b. Close-Up Titik-Titik Penyelidikan Area Tengah
4
Gambar 1.c. Close-Up Titik-Titik Penyelidikan Area Selatan
5
II. Penyelidikan Tanah
2.1. Umum
Tanah yang ada merupakan bekas rawa, sebagian masih berair, dan didominasi endapan lempung. Di
bagian utara telah ada pengurugan yang mungkin dilakukan untuk uji pembebanan di masa lalu.
Tak ada atau belum ada pengukuran topografi dalam pekerjaan ini. Beda elevasi antar titik
penyelidikan ditaksir tak lebih dari 1 m. Sementara ini bisa dianggap permukaan tanahnya relatif
rata.
Hasil penyelidikan boring dan sondir menyatakan kondisi tanah dasarnya sangat lunak dan
kompresibel.
2.1. Boring
Dari posisi titik-titik bor yang ditentukan dari koordinat GPS (Gambar 1) ternyata titik-titik bor
membentuk suatu irisan yang hampir lurus.
Hasil boring dengan SPT serta ringkasan hasil uji laboratorium dilampirkan di Lampiran 2.a.
Pada laporan ini digambarkan kondisi tanah di satu irisan, yakni irisan yang melalui B8-B9-B10. Irisan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Kondisi tanah di irisan tersebut trend-nya ternyata paling
mirip dengan irisan yang melalui B4-B3-B7 yang sudah dilaporkan pada laporan pertama.
Gambar 2. Irisan yang melalui B8-B9-B10
6
2.2. Sondir (CPT)
Pekerjaan sondir dilakukan sesuai dengan ASTM D-3441. Sondir-ringan dioperasikan secara manual
dengan memakai penetrometer type Gouda yang berkapasitas tekan 2½ ton.
Sondir ini dilengkapi dengan bikonus Begemann yang mempunyai luas penampang konus 10cm² dan
selubung gesek 110cm² untuk mengukur tahanan konus qc dan hambatan lekat fs. Kecepatan
penetrasi sondir diatur ±2cm/detik, dan pembacaan qc dan fs setiap interval 20cm.
Hasil sondir berupa tahanan konus qc, hambatan gesek/lekat fs, jumlah hambatan lekat, dan rasio
gesekan terhadap tahanan konus, digambarkan dalam grafik masing-masing untuk setiap titik sondir
di Lampiran 2.b.
Dari hasil sondir hanya ditemukan satu pola sondir, yakni pola sondir yang penetrasinya terhenti
oleh jumlah hambatan lekat yang tinggi.
Tabel 2.1 di halaman ini menunjukkan pola serta kedalaman yang diperoleh dari sondir yang telah
dilaksanakan.
Kedalaman yang mampu dicapai penetrasi sondir dinotasikan dengan D, dan kedalaman di mana
hambatan lekat tanah mulai melebihi 1 kg/cm² diberi notasi d.
Tabel 2.1. Tabulasi kedalaman penetrasi sondir dan hambatan lekat yang signifikan
No D (m) d (m) No D (m) d (m)

5 14.0 11 48 10.60 7
6 15.6 12 49 12.80 9
7 18.0 15 50 13.80 10
10 12.0 9 51 22.60 19
11 11.2 8 52 19.20 16
16 10.0 7 53 22.20 19
17 21.0 18 54 21.00 18
25 19.0 16 55 21.60 20
26 20.8 17 56 22.00 19
44 16.0 13 57 21.20 18
45 17.2 14 58 18.20 15
46 17.0 14 59 19.00 16
47 16.0 13 60 19.20 16
Dari hasil Tabel 2.1 di atas dapat disimpulkan bahwa titik-titik sondir penyelidikan tanah yang kedua
ini diduga akan menjadi dominan friction pile apabila kelak dilakukan pemancangan atau instalasi
tiang tekan. Hambatan lekat (fs) dari sondir menunjukkan besarnya friction resistance tiap-tiap
lapisan tanah.
7
III. Hasil Penyelidikan Laboratorium
3.1. Index properties

Atas contoh-contoh tanah undisturbed dilakukan pengujian yang meliputi:
• Batas-batas Attenberg (plastic limit & liquid limit), sesuai ASTM D4318-83
• Kadar air (moisture content), sesuai ASTM D-2216
• Berat isi (unit weight), sesuai ASTM D-2937
Unit weight adalah berat dari tanah per unit volume. Unit weight dari tanah dapat dilihat
pada Lampiran 2.a. Secara umum, unit weight yang didapatkan pada penyelidikan tanah kali
ini masih merupakan tipikal dari unit weight soft clay yang berada dalam kondisi jenuh (14 –
17 kN/m3)
• Berat jenis (specific gravity), sesuai ASTM D-854
Specific gravity adalah perbandingan dari unit weight butir tanah dengan unit weight dari air.
Terlihat dari Lampiran 2.a bahwa specific gravity dari sample tanah yang diambil adalah
sekitar 2.7. Angka ini masih berada dalam kisaran specific gravity dari clayey dan silty soils
yang berkisar antara 2.6 sampai 2.9.
• Analisa ayakan dan hydrometer (grainsize distribution & hydrometer), sesuai ASTM D-421
dan D-422
Dari hasil analisa ayakan dan hydrometer yang ditampilkan pada Lampiran 3, terlihat dengan
jelas bahwa contoh tanah yang diambil merupakan tanah berbutir halus (50% atau lebih
lolos ayakan no. 200). Tanah berbutir halus yang didapatkan pada penyelidikan tanah ini
merupakan lanau dan lempung yang memiliki liquid limit lebih dari 50%, sehingga
diklasifikasikan sebagai CH (fat clay) dan MH (elastic silt).
Tanah adalah endapan lempung muda dengan kadar air mendekati batas cairnya (LL = liquid limit)
yang mengindikasikan tanah yang lunak.
Kompilasi nilai-nilai batas cair LL, batas plastis PL, serta kadar air lapangan dari sample tanah di
ketiga irisan diperlihatkan pada Gambar 3.
8
Gambar 3. Atterberg Limits pada B8-B9-B10
Dari konsistensi tanah seperti digambarkan oleh Gambar 3 kadar air tanah mendekati batas cairnya,
sehingga tanah lempung termasuk sangat lunak.
3.2. Kokoh geser tanah
Kokoh geser tanah yang sangat lunak diuji dengan vane atau uji baling-baling di lab. Pengujian ini
berdasarkan standard ASTM D-2845. Hasil pengujian ini (berupa su_vane), langsung tertulis di profil
boring (Lampiran 2.a). Uji kokoh geser tanah secara laboratoris dilakukan dengan triaxial UU
(undrained unconsolidated test). Uji triaxial UU dikerjakan mengikuti standard ASTM D2850. Hasil uji
triaxial UU selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 4.
Daya dukung tanah terhadap pondasi dangkal sementara ini ditentukan secara total stress analysis
dengan kokoh geser undrained su ≈ 6kPa yang merupakan kokoh geser undrained terendah yang
didapat.
Hasil kokoh geser tanah baik dengan vane maupun triaxial UU dirangkumkan pada Tabel 3.1 di
bawah ini:
9
Tabel 3.1. Rangkuman hasil UU dan torvane beserta properties tanah
cu (kg/cm2)
Boring log Depth (m) Jenis tanah LL PL PI e0
UU Torvane
1.5 - 2.0 92 45 47 1.83 0.17
3.5 - 4.0 122 46 76 3.21 0.12
5.5 - 6.0 122 40 82 3.40 0.10
B8 Lempung
7.5 - 8.0 121 44 77 3.41 0.09
9.5 - 10.0 111 45 66 3.28 0.09
11.5 - 12.0 107 44 63 2.94 0.08
3.5 - 4.0 100 37 63 2.99 0.10
5.0 - 5.5 111 41 70 3.04 0.08
7.5 - 8.0 107 39 68 3.31 0.10
B9 Lempung
9.0 - 9.5 102 43 59 3.37 0.08
11.0 - 11.5 95 41 54 3.34 0.07
13.0 - 13.5 102 41 61 3.28 0.08
1.5 - 2.0 117 39 78 2.71 0.09
3.0 - 3.5 91 37 54 2.68 0.06
4.5 - 5.0 80 35 45 2.23 0.06
B10 Lempung
6.5 - 7.0 83 35 48 2.87 0.07
9.5 - 10.0 91 37 54 3 0.06
11.5 - 12.0 105 43 62 2.84 0.06
Keterangan:
cu = su = undrained shear strength dari lempung (φ = 0°)
e0 = initial void ratio
LL = liquid limit
PL = plastic limit
PI = LL – PL = plasticity index
3.3. Kompresibilitas tanah

Hasil uji konsolidasi yang dilakukan secara standard ASTM D2435, disajikan berupa hubungan void
ratio dengan pemberian beban serta besarnya koefisien konsolidasi dengan beban tersebut. Grafik-
grafik hubungan e – log p serta log cv – log p terlampir di Lampiran 5.
Kompresibilitas tanah dapat dipelajari dari rangkuman e – log p sebagaimana digambarkan oleh
Gambar 4. Gambar tersebut memperlihatkan keragaman kompresibilitas tanah yang diuji.
10
Gambar 4. Grafik void ratio vs consolidation pressure
Gambar 4 menunjukkan bahwa tanah yang asli sangat longgar dengan void ratio tertinggi sekitar emax
66
≈ 3.4 dengan index kompresi tertinggi Cc ≈ 1.35. Menurut teori Terzaghi, koefisien pemampatannya
Cc/(1 + e) ≈ 0.31 (>0.30) yang menyimpulkan kemampuan mampat yang tinggi (highly compressible).
Waktu untuk menyelesaikan pemampatan didapat dari koefisien konsolidasi cv, sebagai hasil dari uji
konsolidasi. Dari koefisien ini bisa dihitung berapa waktu yang diperlukan suatu lapisan tanah untuk
mencapai sesuatu derajat pemampatan tertentu. Pemampatan dalam hal ini terjadi karena lolosnya
tekanan air ke arah vertiKal. William Lambe menyebutkan bahwa untuk koefisien konsolidasi dapat
0.197 𝐻 2
dihitung dengan persamaan: 𝑐𝑣 = 𝑡50
Dari hasil uji konsolidasi dapat ditentukan nilai koefisien konsolidasi untuk tanah di lokasi ini secara
keseluruhan. Besarnya sekitar 3x10-4 cm²/s atau sekitar 1 m² per tahun.
11
IV. Rekayasa Tanah
4.1. Analisis penurunan

• Lahan yang luas memerlukan banyak penimbunan untuk meratakan elevasi, dan terutama
untuk menaikkan daya dukung tanahnya. Hal ini akan menimbulkan penurunan permukaan
akibat mampatnya tanah dasar.
• Dari kokoh geser undrained yang terendah, ditaksir timbunan tanah yang diurug dan
padatkan di atas tanah asli tak bisa melebihi 2 m tanpa mengakibatkan kerusakan atau
keruntuhan.
Tebal lapisan tanah yang akan mengalami pemampatan dapat ditaksir menurut Tabel 2.1
dari hasil sondir.
Rata-rata tebal tanah yang akan mengalami pemampatan sekitar 10 – 12 m, tergantung luas
dan besarnya beban merata timbunan. Tebal tanah yang akan mampat ditunjukkan dari hasil
sondir di mana tahanan konus qc yang sangat rendah mengindikasikan lapisan tanah yang
lunak / kompresibel.
Tebal tanah yang mengalami pemampatan juga tergantung dari luas yang dibebani selain
dari besarnya intensitas beban.
• Lamanya proses pemampatan (konsolidasi) tergantung sekali dari koefisien konsolidasi cv

serta tebal tanah yang akan mampat. Semakin tebal lapisan tanah yang akan mampat,
semakin lama proses konsolidasi tercapai.
4.2. Daya dukung tanah

• Berdasarkan kokoh gesernya, maka pengurugan harus dibangun secara bertahap sambil
menanti peningkatan kokoh gesernya untuk tebal penimbunan berikutnya.
Untuk mencapai pemampatan tersebut secara penuh dibutuhkan waktu yang sangat lama.
Berdasarkan cv ≈ 1m²/tahun, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 80 tahun. Hal ini sesuai
dengan teori konsolidasi yang dinyatakan oleh Terzaghi. Untuk mempercepat pemampatan
maka perlu diupayakan pemasangan vertical drains (VD) agar lintas pematusan air pori
diperpendek.
• Besarnya koefisien konsolidasi untuk pematusan ke arah horizontal untuk sementara ini bisa
ditaksir sebesar ch ≈ (1 – 2) x cv atau antara 1 – 2 m²/tahun. Besaran ini berdasarkan
pengalaman dalam penyelidikan beberapa proyek VD.
Kecepatan waktu pemampatan ini ditentukan oleh besarnya ch dan spasi dari VD yang
dipasang.
12
4.3. Pondasi dalam
• Tergantung dari posisi zona bangunan-bangunan rencana, serta beban struktural yang harus
didukung, pondasi dalam bisa berupa:
1) tiang pracetak yang tertahan di lapisan pendukung dengan tahanan ujung tinggi,
2) atau tiang pracetak yang mengandalkan hambatan lekat tanah
• Kedalaman yang harus dicapai bisa ditentukan dari Tabel 2.1 dan dari Gambar 2.
• Karena lapisan atas tanah dasar berupa lempung yang lunak dan kompresibel, maka
penentuan daya dukung pondasi tiang harus memperhitungkan kemungkinan beban
tambahan akibat negative skin friction.
• Daya dukung ijin bored pile diameter 600 mm berdasarkan boring log untuk B8, B9, dan B10
dirangkum pada Gambar 5 di bawah ini.
Daya dukung ijin vs kedalaman

Daya dukung ijin bored pile 600 mm (kN)
550 650 750 850 950 1050 1150
30
32
Kedalaman (m)
34
36
38
40
42
B8 B9 B10
Gambar 5. Daya dukung ijin bored pile 600 mm vs kedalaman
Keterangan:
• Negative skin friction (NSF) belum diperhitungkan. NSF harus diperhitungkan apabila
beban struktur atas sudah diketahui.
• Safety factor untuk bored pile diambil sebesar 2.5.
• Apabila hendak digunakan tiang tekan berukuran mini (20x20, 25x25, dan 30x30), hasil
sondir lebih akurat digunakan sebagai dasar perhitungan daya dukung ijinnya. Daya dukung
ijin tiang tekan mini beserta kedalaman yang harus dicapai ditabelkan pada Tabel 4.1 di
bawah ini:
13
Tabel 4.1. Daya dukung ijin tiang tekan berdasarkan sondir
Qall (ton)
No sondir Depth (m)
20x20 25x25 30x30
5 14 20 28 36
6 16 24 33 42
7 18 20 28 36
10 12 20 28 36
11 11 22 31 41
16 10 22 31 41
17 21 20 28 36
25 19 22 31 41
26 21 25 38 50
44 16 22 31 41
45 17 22 31 41
46 17 22 31 41
47 16 22 31 41
48 11 25 38 50
49 13 25 38 50
50 14 25 36 47
51 23 25 38 50
52 19 22 31 41
53 22 20 28 36
54 21 20 28 36
55 22 16 23 30
56 22 20 28 36
57 21 22 31 41
58 18 20 28 36
59 19 20 28 36
60 19 24 34 45
Keterangan:
• Negative skin friction (NSF) belum diperhitungkan. NSF harus diperhitungkan apabila
beban struktur atas sudah diketahui.
• Safety factor untuk tiang tekan diambil sebesar 2.
• Kuat tekan ijin material tiang tekan diasumsikan sebesar 25 ton untuk 20x20, 38 ton untuk
25x25, dan 50 ton untuk 30x30.
4.4. Pondasi dangkal

• Tanpa perbaikan tanah yang baik, pondasi dangkal tidak dapat diandalkan sebagai pondasi
struktural yang mantap, kecuali untuk bangunan yang sangat ringan dan tidak peka terhadap
penurunan.
• Berdasarkan tahanan konus sondir (qc) pada kedalaman 1 m dan hasil triaxial test serta vane
test yang dilakukan pada kedalaman sekitar 1 m dapat ditaksir besarnya undrained shear
strength (cu) pada kedalaman tersebut.
14
• Besarnya cu ditaksir hanya sekitar 6 – 10 kPa saja di kedalaman 1 m. Akibatnya, daya dukung
ijin pondasi dangkal pada kedalaman 1 m dibatasi sekitar 1 – 1.7 t/m2 saja. Lebih dari itu,
tanah akan mengalami keruntuhan (penurunan secara tiba-tiba dan signifikan).
V. Resume dan Saran
5.1. Kondisi tanah

• Menjelang DED (DETAILED ENGINEERING DESIGN) posisi titik-titik penyelidikan perlu dikonversikan
ke pengukuran geodetik. Beberapa titik tetap perlu ditentukan sebagai benchmark.
• Setelah zonasi ditetapkan, perlu penyelidikan tanah lanjutan yang lebih intensif. Ini sangat
diperlukan untuk analisis penurunan di residential areas di mana tak diperlukan pondasi
dalam, dan juga di Commercial CBD dan Business Park yang mungkin membutuhkan rekayasa
pondasi dalam.
• Pada lahan yang sangat luas ini banyak ketidakseragaman stratigrafi dan engineering
properties tanahnya.
• Kondisi tanah dasar di lahan proyek ini umumnya sangat lunak di lapisan atas dan kokoh di
lapisan bawah. Batas lapisan bawah dan atas berada sekitar kedalaman 12 – 15 m dari
permukaan setempat.
5.2. Index properties

• Tanah dasar di lokasi proyek ini umumnya mempunyai kadar air mendekati batas cair (liquid
limit) sehingga kokoh gesernya rendah dan kompresibitasnya tinggi.
5.3. Kokoh geser tanah

• Kokoh geser tanah asli yang dominan di lapisan atas didapat sekitar su = 6 – 10 kPa sebelum
mengalami perbaikan tanah.
• Perbaikan tanah yang mungkin dilakukan dalam skala besar bisa berupa pre-loading atau
pembebanan dini untuk memampatkan tanah lebih dulu.
5.4. Konsolidasi tanah

• Pengurugan lahan sementara ini, guna persiapan konstruksi dan menaikkan elevasi, bisa
berupa timbunan tanah padat yang tebalnya tak lebih dari 2 m. Pengurugan ini bisa dianggap
sebagai pembebanan dini, sehingga perlu diadakan monitoring penurunan permukaan
tanahnya untuk dipelajari sifat konsolidasi tanahnya.
15
• Pemberian beban selanjutnya, untuk mencapai elevasi rencana, harus menunggu agar
pemampatan telah berjalan 70-80% dan terjadi peningkatan kokoh geser tanahnya.
• Agar proses pemampatan cepat terjadi diperlukan pemasangan drainase vertikal (vertical
drains, VD) yang harus direncanakan kedalaman dan spasi antaranya.
• Perbaikan tanah bisa juga dilakukan secara vacuum preloading yang memanfaatkan tekanan
atmosfir sebagai pengganti beban timbunan. Hanya dalam hal ini bebannya terbatas sekitar
80% tekanan atmosfir.
5.5. Pondasi dalam

• Pondasi dalam diperlukan untuk bangunan-bangunan berat dan menara. Pondasi dalam bisa
berupa tiang-tiang beton pracetak yang ditekan atau dipancang masuk ke kedalaman yang
direncanakan.
• Kedalaman yang harus dicapai pondasi tiang bisa ditentukan dari Gambar 2. Berdasarkan
hasil sondir, tiang-tiang pondasi harus mengandalkan hambatan lekat tanah yang tinggi
(friction pile).
• Dalam penentuan daya dukung pondasi dalam perlu diperhitungkan / diantisipasi tambahan
beban akibat recovery lapisan tanah lunak setelah proses pemancangan dan oleh konsolidasi
berlanjut akibat beban urugan yang ditambahkan.

Penafian:
Laporan penyelidikan tanah ini merupakan laporan pendahuluan guna menggambarkan kondisi tanah secara garis besar.
Data penyelidikan tanah ini hanya bisa dipakai untuk pra-desain dan kelayakan, dan harus dilengkap-sempurnakan bila
akan dipakai dalam DED.
16
Lampiran 1
Koordinat titik-titik bor dan sondir menurut GPS
Titik koordinat Titik koordinat
Titik sondir Titik bor
X Y X Y
S5 -7.202645 112.633038 B8 -7.203768 112.632710
S6 -7.203821 112.634219 B9 -7.227411 112.646144
S7 -7.204965 112.635352 B10 -7.234258 112.646463
S10 -7.201538 112.631338
S11 -7.200529 112.629652
S16 -7.198868 112.629335
S17 -7.225981 112.643848
S25 -7.230197 112.645375
S26 -7.226453 112.647406
S44 -7.232815 112.647240
S45 -7.233018 112.649789
S46 -7.234090 112.650533
S47 -7.234783 112.648897
S48 -7.244319 112.648916
S49 -7.242976 112.648427
S50 -7.244011 112.650034
S51 -7.227569 112.647089
S52 -7.231396 112.648167
S53 -7.226335 112.645047
S54 -7.229126 112.645948
S55 -7.229002 112.645089
S56 -7.228666 112.645709
S57 -7.226664 112.646615
S58 -7.226002 112.647113
S59 -7.231684 112.646335
S60 -7.232018 112.649461
Lampiran 2a
Profil-profil boring
LOCATION : Benowo, Surabaya Ground Water level: 1.10 m Depth: 40 m
PROJECT : Perumahan Sta /Ch : -7203768,112.632710 Ground Surface level :
Depth Standard Penetration Test VANE SHEAR TEST STRENGTH TEST Atterberg Limits
(m) SOIL DESCRIPTION 'Y Gs eo
10 20 30 40 50 60 7( 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c cp Qu 20 40 60 80 101
uu 0.17 0 1.65 2.71 1.83

p,.s
I I
I I uu 0.12 0 �6 I 1 ?, 1.57 2.72 .�

'"
I I I
I
I
• Cl2.7
IJ. ,o 1 ?, 1.42 2.71 3.4

Very soft, Grey, Clay
II
,� uu 0.09 0 4 I
I 1 s.1 1.52 2.73 3.41
10.2
uu 0.09 0
I5 1 1 1.5 2.72 3.28
In
01.3
\
[\
uu 0.08 0 1 )_: 1.52 2.72 2.94
Stiff to very stiff,

Brown, Clay
"
' ._I I
i
Very stiff, Grey, Clay
11
I
I I I ' I
I11I
I I
I
II
I I
11 I I
Dilanjutkan dihalaman I II
i 11 i 11 Berikutnya I I I
SPT = Standard Penetration Test (Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2) o = wn = moisture content(%) BOREHOLE No
U)
z + = Undisturbed Vane Shear Strength (kg/cm2) <p = Angle of internal friction • = wp = plastic limit(%)
s
0
0
z
x
qu
St
= Remolded Vane Shear Strength (kg/cm2)
= Unconfined Compressive Strength (kg/cm2)
= Sensitivity
UU = Unconsolidated Undrained
CU = Consolidated Undrained
CD = Consolidated Drained
• = wl = liquid limit (%)
Y = bulk density (glee)
Gs = specific gravity
88
DS = Direct Shear e o = void ratio
rJ -THIN WALLED l2J -S.P.T IJI -CORING

LOCATION : Benowo, Surabaya Ground Water Level: 1.10 m Depth: 40 m
PROJECT : Perumahan Sta I Ch : -7.203768,112.632710 Ground Surface Level :
SOIL DESCRIPTION eo
(m) 'Y
10 20 30 40 50 60 7( 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c cp Qu 20 40 60 80 10!
,"' I J I
I
Very stiff, Greyish
brown, Clay
l
01 II I
I
I
II I
I I II I
I11I,11
I I
r.
I I I I
I I
1.., I
� �c==��!,JL�,�Af!�.,-,�
more than
I
SPT = Standard Penetration Test {Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2} o = wn = moisture content {%} BOREHOLE No
(/)
z + = Undisturbed Vane Shear Strength (kg/cm2) cp = Angle of internal friction • = wp = plastic limit(%}
0 � = wl = liquid limit (%)
�
0
z
x
qu
St
= Sensttivity
Y = bulk density (glee)
G5 = specific gravity
88
� -THIN WALLED 0 -S.P.T III -CORING

LOCATION : Benowo, Surabaya Ground Water Level : 1.00 m Depth: 40 m
PROJECT : Perumahan Sta/Ch : -7227411,112.646144 Ground Surface Level :
Standard Penetration Test VANE SHEAR TEST STRENGTH TEST Atterberg limits
Depth
(m) SOIL DESCRIPTION 'Y Gs eo
10 20 30 40 50 60 7( 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c <p Qu 20 40 60 80 101
�1 -
2 -
-
tz
�
�
�--
� I
II I
I
i I
�� I
3 -
� I
4 -
l1.!�
l'.%'00
I
i
I b, I
I
I� I ob 1.45 2.71 2.99
� ! 9 .,
5 - �
I I I .O!l I
I
!'.
I
1 1 1.44 2.71 3.04
-
��
I I '1
-
6-
8-
- tz
7 -
[2'. �
, /'.I�/
Very soft, Grey, Clay
I
I
< I
I
I
b.
I
I
'9 I
I
9r
!07
1p
,-
1.41 2.72 3.31
9
� ( .0-
?'/0;
-� �
h 2 1.41 2.72 3.37
10- I I III I
3
�
95.
t2 �
11
!!""'. ; z;:�
�
I I 00
I.J i I 9�. 1.41 2.71 3.34
II
r-e-
12-
IZ �
-0'/,'. I
I
I I [2
13- �-,�
\ c.o
'1 I 1.41 2.73 3.28
14-
- I!'.". ,0'0 1
97.$
- tz � \ I
15-
��. ;,;:;, I I I
:r91 Stiff, Grey, \ I
tz � ·,.,
16- ,. Sandy clay I
17-
-
[tj ,
::-: I I
I
I
- 0· � I
�@.
�
18- ;.: ;¥: j
[2'. 111
.:.1:r!f \
I I I
�;rn
19-
- \ 111
I 1
I
'
I
I
20-
21-
- tz g��g h
I
11
I I
I I
II I
I II
I I
I
I I
22-
tz I. I
I I
11
I
I' I I I
23-
24-
-
t2 Very stiff, Grey.
J 11
I I II
1
l
I
I
! I
I I
25- Sandy silt I I
26-
-
[2
I
I
I
i
I
I I I
I
I
I
I
I
! I
I I
I
I
I
I
27-
jgrn I I
I
I
I, I
I I
! I
28-
-
g�}l{
- IZ �;:-�:;:
I 1.-,h I I I
11 I
I I II
29- I�
Very stiff, Brown,
! I I I
Clay I
30-
tz � r
11
� I
31-
I I 11
Dilanjutkan dihalaman
I 111 Berikutnya II 11
SPT = Standard Penetration Test (Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2) o = wn = moisture content(%) BOREHOLE No
Cf)
z + = Undisturbed Vane Shear Strength (kg/cm2) <p = Angle of internal friction • = wp = plastic limit(%)
0 x = Remolded Vane Shear Strength (kg/cm2) UU = Unconsolidated Undrained -" = wl = liquid limit (%)
j:::
<t
I-
0
z
qu
St
= Sensitivity
'Y = bulk density (glee)
Gs= specific gravity
89
OS = Direct Shear eo= void ratio
ti -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill -CORING

LOCATION : Benowo, Surabaya Ground Water Level : 1.00 m Depth : 40 m
PROJECT : Perumahan Sta / Ch : -7.227411,112.646144 Ground Surface Level :
(m) SOIL DESCRIPTION γ Gs eo
10 20 30 40 50 60 70 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c ϕ qu 20 40 60 80 100
32 23
33
34 22
Very stiff, Greyish
35 brown, Clay
36 20
37
38 22
39 ........
........
........
........ Very stiff, Grey,
........
........
40 ........
........ Sandy silt
........ 24
........
SPT = Standard Penetration Test (Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2) = wn = moisture content (%) BOREHOLE No
NOTATIONS
+ = Undisturbed Vane Shear Strength (kg/cm2) ϕ = Angle of internal friction = wp = plastic limit (%)
x
qu
St
= Sensitivity
= wl = liquid limit (%)
γ = bulk density (g/cc)
Gs = specific gravity
B9
-THIN WALLED -S.P.T -CORING

PROJECT : Perumahan Sta I Ch : • 7 234258, 112.646463 Ground Surface Level :
SOIL DESCRIPTION Gs eo
(m) 'Y
10 20 30 40 50 60 70 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c cp Qu 20 40 60 80 101
-¥- -
I I
11
1 -
� I
2 --
-
� �0 I uu
f--
0.09 0 ,9
8j7.�
1h 1.58 2.72 2.71
!!"" � I �171
3 - O.P6
I II
l1 1.46 2.73 2.68
%@
1�i
4 - 8,.'
5 -��
- 111 p.06 I 3,,_ �o 1.56 2.72 2.23
-
�
I 83
6 - ;�
I I
7 -�
:t./i
Very soft, Grey, Clay 11
I
00
I
3, I 8 1.45 2.71 2.87
�
I
I
I 31.8
8 -
z� I I I ,I
9 - I I
II I
J
10-
11-
-
� I
�
11
I
0.)6
I
I
�1
ml
1.45 2.72 3
I 0.)6
� I I 3 1')! 1.45 2.72 2.84
12-
� w�
�- \
I
a: .2
13-
14-
- .......
·······
tz .......
\
\ 7 I
I
I I I II
.......
....... I\
15-
16-
-
-
.......
.......
.......
.......
tz .......
.......
.......
Medium dense, Brown,
JI I I I
I II II I.
I
17- .......
.......
·····-·
.......
Fine sand \ I I I
-
18-
z .......
.......
\I 1,,, I I
II I
19-
....... I I I I
I I
Ill
- I
20- I
·- I I I
'
-2 I
21-
I I I I I
22- I I I I
Ii
tz Very stiff, Grey,
•C
II
23- Sandy silt II II I
- I
24-
- tz
'" I I I
I I I
25-
II I
I
- � II I
26-
IZ �-
/�
c I I I I
I
I
I I
I I
L II
27-
�- II
28-
-
- z �;/1
� Very stiff, Brown,
I I I
'
I 11
I I
�/.
29-
·;,�
Clay
I I
30-
-
z� I l'J, I I I I
I I I
31- � I I I I I 11
I II
I Di/anjutl<an dihalaman
I I II I Berikutnya
I
SPT = Standard Penetration Test (Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2) = wn = moisture content(%)
o BOREHOLE No
so
2 + = Undisturbed Vane Shear Strength (kg/cm2) cp = Angle of internal friction • = wp = plastic limit(%)
810
0 x = Remolded Vane Shear Strength (kg/cm2) UU = Unconsolidated Undrained • = wl = liquid limit(%)
�
I- Qu = Unconfined Compressive Strength (kg/cm2) CU = Consolidated Undrained 'Y = bulk density (glee)
0 St = Sensitivity CD = Consolidated Drained Gs= specific gravity
2
PJ -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill ·CORING

PROJECT : Perumahan Sta/Ch :-7.234258,112.646463 Ground Surface Level :
SOIL DESCRIPTION Gs ea
(m)
10 20 30 40 50 60 7( 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 St Type c qu 20 40 60 80 101
'Y
<j)
I
17
Very stiff, Greyish

brown, Clay
\
I
'I I
\ I
I
I .,
mo,eth�
�@ \\f ®®J@
I
i SARAHA
l,
OF GEOtEOII fC/<L C<r.lSULJA/,'l'.:Y & FCU1l0Allotl EKGINEEJllt.G
SPT = Standard Penetration Test {Blows/30cm) c = Cohesion (kg/cm2) o = wn = moisture content(%) BOREHOLE No
CF)
:z + = Undisturbed Vane Shear Strength {kg/cm2) (j) = Angle of internal friction • = wp = plastic limit (%)
0
�
0
x
qu
St
= Aemolded Vane Shear Strength {kg/cm2)
= Unconfined Compressive Strength {kg/cm2)
= Sensitivity
A = WI = liquid limit(%)
'Y = bulk density (glee)
Gs= specific gravity
810
z
t'.i -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill -CORING

Lampiran 2b
Grafik-grafik sondir
LOCATION : Benowo, Surabaya Depth : 14 m
PROJECT : Perumahan Sounding No: S5
Sta/Ch : -7.202645,112.633038 Ground Surface Level :
Depth CONE RESISTANCE (qc) FR = fs/qc x 100% Depth
50 100 150 200 250 300 350
(m) LOCAL FRICTION (fs) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 kg/cm2 3,5 7 6 5 4 3 2 1 (m)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

TOTAL CUMULATIVE FRICTION (jhp) kg/cm
LOCATION : Benowo, Surabaya Depth : 15.6 m
50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

50 100 150 200 250 300 350
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Lampiran 3
Distribusi besar butir tanah
Grainsize Distribution
Proyek : Perumahan
Lokasi : Benowo, Surabaya
_,._ 88 (1.50-2.00) -- 88 (3.40-4.00) -- 88 (5.30-6.00)

--+--88 (7.20-8.00) --+-- 88 (9.20-10.00) --88 (11.30-12.00)
f��=---v�Tll1ITII:::=
:.c" - ·- �� , �� F-I��
100 1-
:
. - . / I_
+1=A ---- -
lll1TI ---=-----=.-::-=- -t:=$ �
-l--1 --1
; : ��:.v
90
.. v-- -:-'.�"'"- - I
so
j I
J-
11
I
1 .. - -, - -.
11
,- ' I j
f:I Vv
vr· - - - - r-
30 -- - -
I . .I I . .
,- ---,
.
_I
I
_J --·- ---·-
I
·---+-1 - - - -----
i - :
l I I - - -
r· ·- -- - · - - -
Q. 20 - ·1 - . ..
10
-··i-·r· ·1- - -1·--- ·- ---1- --
0 .J-�--J--+-l-...+-1--+-iH+�...-J�+-+-l-+-IH++--�-+---+-+--f--1c--H�+�--+�-+--!--l--+-!-H-I
0.001 0.01 0.1 10
Diameter of grain (mm)
Proyek : Perumahan
_,._ 89 (3.50-4.00) -- 89 (5.00-5.60) --89 (7.20-8.00)

-- 89 (9.00-9.60) --s9 (11.00-11.50) --+-- 89 (13.00-13.50)
0.001 0.01 0.1 10

Proyek : Perumahan
--810 (1.50-2.00) -- 810 (3.00-3.50) -+-810 (4.50-5.00)

-- 810 (6.50-7.00) --s10 (9.50-10.00) --+- 810 (11.50-12.00)
0.01 0.1 10
Lampiran 4
Hasil uji kokoh geser
TRIAXIAL TEST RESULT UU
Proyek : Perumahan Bore hole : B8
Lokasi : Benowo, Surabaya Depth (m) : 1.50-2.00
Sample description : Very soft, Grey, Clay
2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2
Deviator stress (σ1−σ3) kg/cm
Consolidation Press kg/cm2
Lateral Press kg/cm2 0.25 0.50

1,0
Deviator Stress kg/cm2 0.26 0.41
Volume Change %
0,5 Strain at Failure % 7.14 4.11
Bulk Density gr/cm3 1.61 1.70
Intial void ratio 1.86 1.86
0 5 10 15 20 Intial water content % 68.59

Axial Strain %
Saturation %
Specific gravity Gs 2.71
Cohesion kg/cm2 0.17
Angle of internal friction φ 0

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
Shear stress, τ kg/cm
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

Normal Stress σn kg/cm2
2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2
Lateral Press kg/cm2 0.25 0.50 1.00

1,0
Deviator Stress kg/cm2 0.19 0.24 0.29
Volume Change %
0,5 Strain at Failure % 5.32 6.00 6.45
Bulk Density gr/cm3 1.57 1.57 1.58
Intial void ratio 2.80 2.80 2.80

Axial Strain %
Saturation %

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2

1,0
Volume Change %

Axial Strain %
Saturation %

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2

1,0
Volume Change %

Axial Strain %
Saturation %

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2

1,0
Volume Change %

Axial Strain %
Saturation %

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

2,0
Sample No. 1 2 3
1,5
Legend
2

1,0
Volume Change %

Axial Strain %
Saturation %

1,0
∆v / v %
0 5 10 15 20
Axial Strain %
1,00
0,75
2
0,50
0,25
0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 1,25 1,50 1,75 2,00

Lampiran 5
Hasil Uji konsolidasi
Consolidation test result
Perumahan
Benowo, Surabaya
2.00
I
I
' I I
I
I
1.75 ......
� >..,.
-."
i,..� I I
Q)
I ��
.Q- I I
ro..... 1.50 I
�,
"O
'6
>
1.25
11 0... ...... ,....
.... ......I '(:I.... ""
� ),,,,,,,,,.,.
\�
'
I"--< >,... .... ��
i,,..i,.i)
I
I -0-88 1.50-2.00m
I I I
1.00
0.1 10 100
Consolidation pressure, tonf/m2
100
c
0
� hl10
I
= en
0 --
en
c E"'
0 (.) i
(.) s;t-
'+-
0 <
0
I
,.............. I
c x
T""
i ........... -...
Q)
� [> 1
I !'I-..
-
Q) '
8
I
I I II
0.1
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.25 I I
3.00 �
��
I ��
2.75 I
I I'll�
I
I
'\,,
I
2.50
I
I I
Q)
.Q-
ro.... 2.25 I I
"O
"6
>
I
i I
I
2.00
I
I\ \.
1.75
I
I I
0... .....
1-- .....
""'"" � '(�
>,,.._._
,,
� r-,,. !'oo •.D
1.50
I
"
I -0-88 3.40-4.00m
I I I
1.25
0.1 1 10 100
100 -
'
I I
c
0
� Q)urn
I I I
"O
=
0
1/)
;;;--
E
-- I
!/)
§ () """
'- I
"_
o '<;)" "-
'+- I
<0
.... ... io ...
0
c
Q)x
T""
I . � ��
� i:, 1
Q) '
I
8
!
I
0.1 I .. I I
I
I
I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
!\......... I I
3.25
-- ""'O,.,
3.00
2.75
I ' �
\.� I I .
Q)
.Q-
ro'-
"O
2.50
2.25 I I I
I
'' '
'6 2.00 �
>
'\
1.75
1.50 I -,
1.25
1.00
I -0-88 5.30-6.00m
I I
0...
- -r""
""- "("l....._
\ '-
""" ��,
0.1 10 100
100 -
'
I
c
0
I \. I
� �10
= If)
0 ;::;-
E '
If)
'
§ o
o "<:)' "'\..
'-
0 <
I
I \ i
c 0.x. .
Q)
·a > I �"- I
:f: o ' I
(I)
I
8 I
I I.. I II
0.1
0.1 10 100
Consolidation pressure, tonf/m 2
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
6-.__ I
I
3.25
3.00
�-
I --" --......... ""O... I
2.75 I
I I ' \'\ I I
I I I
Q)
.Q
ro
2.50
II I
' '\
C-
'O
'6
>
2.25
2.00
r-,
1.75
1.50
o..�
" ' -,.,
\.
1.25
----, �
.- -"'""",_,...,
I -0-BB 7.20-8.00m
I I I I I I
1.00
0.1 1 10 100
100
'
I
c
0
� 010
'O Q)
= (/)
ON""
cn E u
§ t)
I "'
o
'-
0 <
0
c ..-x
"Q"
I
I "" � ' I
Ql
I
<, ...... I
;g
Q)
[> 1 '
0
o �
-
I II
0.1 ''
I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
I
3.25
t'\..... I
-u......._ I
3.00
��
2.75 I \ I
I l"'ii'
I � i
CD
6
:g<--
2.50
I -, I
-0
·a
2.25
2.00
I -,
·"- "' -
> I I
1.75
I 0... I""-,.
1.50
r--. ......... �
... .-....
---- � ;,,..,
" �� 'I,
1.25
1
-o-sa 9.20-10.aam
I
1.00
0.1 10 100
100 -
'
c
0
:g
-0
U1Q
(1)
I
=
0
en
;;;--
en E u
§ u '-
......
I
o -.;;t" I
" -
'- I
0 < !
0
c T""
><
� .....
(1)
·c3 > I �,o .. I
ii= u '
(1)
0
o
0.1
I
I ! I II I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.00
I
--
llo........
I 'I
2.75
�
r-,
2.50 �}. I
I
""' 1'�l I i
6
Q)
� 2.00
L..
2.25
-, �
-0
"6
> 1.75
I -,
I I \�
1.50
-
�")
I"
I
-i-
"""- I
1.25 I
I
I -o-sa 11.30-12.oom
1.00 I I I. I '
0.1 10 100
100
c
0
I
� CJ1Q
-a (!)
= Cl)
0 -- I
Cl) "'
c E
0 (J
(J '<:!" o,
'+- ,
0 < .......... 1'
c ...-0x I
I
"""" """'
(!)
;g [> 1
. I """"' -........... I
Q) '
0
(J
l
I
0.1 I I I I I I
I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
2. 75
----------
3.00 n:::--ir---..---i---r-r-,�rr----r---,---,r--r--r-.....-r..,...,-.---,--.,---,---r-r-r-r-r,
� ... ""'"" .. .......___ ___

-i------<--+----+--+----+-<---+-l·
/ '�,
I
I
I
a,
2.50 +----+----+--+-+---+-+-++ !
"Tll' -�-+-�+-i� -+----+---+------+--+-+-++-+-1
2.25 +------+---+---+--+-+-1-+-l 1-!----+----+-----4--+--l---+-+--,-----lf---f--+----l---+-+·-I-I-I
\
++\l'-k---+-\-+--t--t--t---t-+-+-1
i- 2.00
+-----+---J-+--1--+-+-++-i-------t--t--t--+--+---,-+ i
--+--+-t-- i
1 . 75 ---+--o..--t l
--t---t-;---+-l-+-t----t--.....-,-e-i\---+--1--+-+-+-+-t
+----+----t----+---<1-t---il
��..
l
....
� ....
1 .50 +----,f---!--+-t-+-f-+-t+---+---'f=-lo,;;;;;f-t-+-t-t+---+---t--�.t-H-+-H
"'1"'PO...... I""
[ �89 3.50-4.00m / .,..-----�- �
1 .25 I
I__L_L.L.j__--1.._....L_-1...-1.....!.......!..-L.l.-l----L-----'-__l.--1..--1.:==.L.l
+----'---L--1.._.L.....!
��-�)
0.1 10 100
100
c
0
� U1Q
i I
-0
= --
0 "'
Q)
U)
.....
-
U)
c E
O
u""""
u
'. .....
'+- I
<,
�-
0 < I
c .0x. . --A
Q)
·u > I
I
I.
.........
"-
tE o
Q)
0
u
0.1 I I I
0.1 10 100

Perumahan
Benowo, Surabaya
3.25
I !
3.00
n.....
...............
I
I I
2.75
i""'-,,..
........ ...... � l I
-............ r""O..
I
I
2.50
I """'
I ,. _�
'
Q)
6 2.25 - ... ,...,

�
I
I I I ��
....
'
"l
"Cl 2.00
'6
>
1.75
r-,
1.50 .....
-- i,... .... ..........
-,
I".,
I
...,,.
1.25 -
I -0-89 5.00-5.60m
I I
1.00
0.1 10 100
100
c
0
� urn I
"Cl Q)
= Cf)
0 ;;;--
I
I
Cf) E
§ u
i I
o "<t"
'+-
0 <0' !
1:�
Q) x
·u >
ti= u
Q)
'
.,,........... .............
� - A
'--0......
8
I
I II
0.1 I I .. I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
I
(� 11
I
3.25
----... ...... .... I
. ...
"""' --L I
3.00
-"'-0... I
I
<I>
6 2.50
2.75
I ' "'�, "I'
I
� I
._
'�
,�
""CJ 2.25 I
·a I
> I
2.00 �� I
1.75 �
11
I
1.50 I n.... ��
I �89 7.20-8.00m ",

-
1.25 - I
0.1 10 100
100
I
�
c
0
I
I
� �10
I
= en
0 ;.-
en E
§ o
o '<t"
�
--
'+- I
o<
c ..-0>< r--,..... -...c
QJ
;g (> 1 '
I - - .--.. �
I
<I>
0
o .,
I
0.1 ! I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
,,.__
-- I
I
- -""' ... _
-----
3.25
I
3.00 --0... I
,,.�
2.75
I
�
2.50 "'"' � I
<,
Q)
I
6
�
..... 2.25
I
"t
-0
·5 -,
,,
> 2.00
1.75
' -,
1.50 I
o.._
-- - I �
"'�,
--
1.25
I -0-89 9.00-9.60m
I I I I
1.00
0.1 10 100
100
'
i I
c
0 I II
� �10
=
O
rn
N'
rnE
§ o
o "'1" A
._ <
00 <, I I
c ...-x
"""""' � ...........
Q) I
T5 >
:i= o
I I I -A.
I
Q)
8
I
- "'" ....
I II
0.1 I.. I I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
I
>-----... I
3.25
3.00
--""� "1----
- r-, I
I
I
�
2.75
I I
I
,� I\.. .I I
(I) 2.50
6 I ��
�
.... 2.25
!'I
"O
"6
> 2.00
i I
<,
1.75 " \.
1.50
"� .
0- i'-
1.25 I 'i,_,...,
°"I. r,
I -<>-B911.00-11.50m
1.00 I I I i I
0.1 10 100
100
I
c
0
I I
I
� U1Q
"O (I) '
=0 rn
;;;-
rn E u.
§u u
"q" ..........
'+-
0 <0
I
r-,
c . x. .
;g �
Q)
Q)
1 I
I
11
j
"' r-,... I"-, .... ..,
I
-
'
0
o �
I
I
0.1 I I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.50
3.25
t'\.... I
II
-- r-o,
I
I
,,
3.00 I I
I\
2.75
I
\ I
2.50 I
Q)
""' ��
1,
6 I 'h
1i5'- 2.25
"O
'6
> 2.00
i <,
I
1.75
1.50
1.25
I 0...
- - -� ... )....__
!\�
� >-...... ,_ ........ �
",
:-
/ -o-sg 13.00-13.50m I
1.00 I I I I I I
0.1 10 100
100
c I
I
0
'§ U10 II
"O Q) '
= rJ)
0 --
(J)"'
c E ""
O u
"
o 'St'
4-
0
I
<0 "'" I
c .x. .
Q)
� 6 1 '
i
I -, - I
Q)
0 I
""
u
I
I I
I
0.1 I I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
2.75
�"'I
(>---..._
- ... . ..___
2.50 I
��
2.25
", I
I \t
-,
Q) I
2.00
6 11
�
.....
-0
1.75 i i
·5
>
1.50
I
I ,\
o,
r-,....
1.25
I
i
I"'-- ....
�""'"'
� >-........
1" ��
1
�s10 1.50-2.oom """"'< ;>,,,... .... '\
1.00 - I I '"'-?
0.1 10 100
100
I
'
c
0
� �10 I I
=
0
rn
;;.-
rnE
§ ()
o '<;j" I
'I- I
0 <0 I
c ..-x
Q)
T5 > !
� ......._ ,� I
ti= o
Q) -
0
o -
! I
i
0.1 I I I I I I I
0.1 10 100
Perumahan
Benowo, Surabaya
3.00
I
fl....... I
2.75
ro,..
2.50
2.25
' " 'lo. � I
!
Q)
��
�
6
2.00
I \ I I
\l.,
'-- 11
-0
·c5
> 1.75 I
I
n... �
1.50
--- ...... � i-"" i,,.�
' \....
� ),,.....__ � ...
1.25
l-o-s10 11.50-12.00m
I
I
I
- ""i,,I)
1.00
0.1 10 100
100
I I I
' !
c
0
� U10
u Q) '
= en
0 --
Vl"'
c E
O u �
o 'Sf"
'+- I
"""'-........
0 <
0 '- ...... '
c .x. . I � IA
�
Q)
-
;g e
Q)
1
I I
0
u
I
I
I
0.1 I I I
0.1 10 100
Lampiran 6
Dokumentasi
fl
88 I
89
810
826
825
844 845
S46 S47
S49
S51
S52
S53 S54
S56
S55
S57 S58
S59 S60
Core Box
B8 (0.00-5.00m)
Core Box
B8 (5.00-10.00m)
Core Box
B8 (10.00-15.00m)
Core Box
B8 (15.00-20.00m)
Core Box
B8 (20.00-25.00m)
Core Box
B8 (25.00-30.00m)
Core Box
B8 (30.00-35.00m)
Core Box
B8 (35.00-40.00m)

Soil Investigation Report Benowo (II)

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Soil Investigation Report Benowo (II)

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

N

a. Nama Proyek : Penyelidikan tanah PERUMAHAN dan INDUSTRI

Gambar 2. Irisan yang melalui B8-B9-B10

No D (m) d (m) No D (m) d (m)

3.1. Index properties

3.2. Kokoh geser tanah

3.3. Kompresibilitas tanah

4.1. Analisis penurunan

• Lamanya proses pemampatan (konsolidasi) tergantung sekali dari koefisien konsolidasi cv

4.2. Daya dukung tanah

Daya dukung ijin vs kedalaman

Gambar 5. Daya dukung ijin bored pile 600 mm vs kedalaman

4.4. Pondasi dangkal

V. Resume dan Saran

5.1. Kondisi tanah

5.2. Index properties

5.3. Kokoh geser tanah

5.4. Konsolidasi tanah

5.5. Pondasi dalam

uu 0.17 0 1.65 2.71 1.83

I I uu 0.12 0 �6 I 1 ?, 1.57 2.72 .�

IJ. ,o 1 ?, 1.42 2.71 3.4

Stiff to very stiff,

rJ -THIN WALLED l2J -S.P.T IJI -CORING

� -THIN WALLED 0 -S.P.T III -CORING

ti -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill -CORING

-THIN WALLED -S.P.T -CORING

PJ -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill ·CORING

Very stiff, Greyish

t'.i -THIN WALLED 0 -S.P.T Ill -CORING

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Lokasi : Benowo, Surabaya

_,._ 88 (1.50-2.00) -- 88 (3.40-4.00) -- 88 (5.30-6.00)

Lokasi : Benowo, Surabaya

_,._ 89 (3.50-4.00) -- 89 (5.00-5.60) --89 (7.20-8.00)

0.001 0.01 0.1 10

Lokasi : Benowo, Surabaya

--810 (1.50-2.00) -- 810 (3.00-3.50) -+-810 (4.50-5.00)

Proyek : Perumahan Bore hole : B8