Ppp. Pledoi
Ppp. Pledoi
NOTA PEMBELAAN
Atas diri Para Terdakwa
Aldhi, Andika Febrian, Anisa Welas Asih, Surya dan Arsy Saefatullah
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang kami Muliakan,
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami Hormati
Para Hadirin di Persidangan yang Kami Hormati
Selanjutnya, surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum dengan Nomor : DAK-
123/20/II/2019 Tanggal 10 Februari 2019, menyebutkan :
- Bahwa pada hari rabu tanggal 19 Desember 2018 sekitar pukul 14.00
WIB diadakan pertemuan antara Terdakwa IV Surya dengan
Terdakwa lainnya berturut-turut Aldhi, Arsy Saefatullah, Andika
Febrian, dan Anisa Welas Asih bertempat dikediaman korban Farid
Amir.
- Bahwa dalam pertemuan tersebut untuk memebicarakan rencana yang
akan dilaksanakan keesokan harinya guna melancarkan rencana
perampokan di rumah korban Farid Amir.
- Bahwa pada tanggal 20 Desember 2018 sekitar pukul 14.00 WIB
terlihat dalam CCTV Halaman depan rumah korban, terlihat anak
korban Farid Amir yaitu Aliffira Sekarningrum sedang menyiram
tanaman di teras depan, lalu datanglah Terdakwa Anisa Welas Asih
menghampiri korban Aliffia Sekarningrum dan berbicara dengannya
lalu pergi beberapa menit setelahnya.
- Bahwa sekitar pukul 14.20 WIB, Terdakwa Surya yang bekerja
sebagai supir dirumah korban Farid Amir datang dengan mobil merk
Toyota Alphard nomor plat DR 7777 CG yang didalamnya terdapat
korban Farid Amir beserta istrinya Rosalinda kemudian memasukkan
mobil ke dalam garasi.
- Bahwa setelah korban memasuki rumah, terlihat dalam CCTV depan
rumah korban, terdakwa Surya menuju keluar gerbang dan berbicara
dengan seseorang yang berada di dalam mobil Avanza nomor polisi
DR 1215 BF sekitar 10 menit.
- Bahwa sekitar 14.40 WIB, Para Terdakwa yaitu Aldhi, Arsy
Saefatullah, Andika Febrian, Surya dan Anisa Welas Asih memasuki
rumah korban yang tidak terkunci dan terdakwa Aldhi sebagai
ketuanya melakukan pembagian tugas guna perampokan dirumah
korban Farid Amir.
- Bahwa terdakwa Aldhi, Arsy Saefatullah, Andika Febrian dan Anisa
Welas Asih mulai memasuki rumah korban sementara terdakwa Surya
bertugas mengawasi kondiri lingkungan di luar rumah.
- Bahwa Terdakwa Aldhi bertugas memimpin kelompok dan juga
bertugas mengamankan orang seisi rumah bersama dengan terdakwa
Andika Febrian, diketahui terdapat 11 orang di dalam rumah
diantaranya Farid Amir, Rosalinda, 3 orang anak dari korban Farid
Amir yaitu Mutia Kartika, Aliffira Sekarningrum dan Sheila Adelia,
Kamila Sari, 4 orang asisten rumah tangga diantaranya Eka Dahlia,
Aufa Rishanda, Kamila Sari dan Zahra Hanafi, 1 orang tukang kebun
yakni Binsar Panjaitan dan 1 orang supir yaitu Reviza Pratama.
- Bahwa terdakwa Arsy Saefatullah bertugas untuk menjarah barang
berharga yang terdapat pada lantai 1, yang dimana dalam lantai 1
bagian depan tersebut terdapat 6 ruangan yaitu kamar Farid Amir ,
ruang tamu, ruang keluarga dan Kamar salah satu anak korban yaitu
Sheila Adelia, Kamar mandi tamu dan juga dapur. Di lantai 1 bagian
belakang rumah terdapat 3 Ruangan yaitu 2 Kamar untuk ART dan 1
Kamar mandi untuk ART.
- Bahwa terdakwa Arsy Saefatullah menodong korban dengan air
sofgun dan golok yang kemudian dikumpulkan di ruang keluarga
dengan tangan dan kaki terikat yang dibantu oleh terdakwa Andika
Febrian sementara terdakwa Arsy Saefatullah menjarah barang
berharga di lantai 1 diantaranya Uang Tunai sejumlah Rp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), 2 Unit televisi merk LG
98”inch, 3 buah emas batangan seberat masing-masing 1kg, 3 Jam
merk Rolex berwarna silver, 1 buah lukisan karya Affandi , 2 Unit
Ponsel merk Iphone 11 Pro, dan 4 Unit Ponsel Merk Samsung.
- Bahwa terdakwa Anisa Welas Asih bertugas menjarah barang dilantai
2 dengan membawa senjata tajam berupa celurit yang dibantu oleh
Aldhi yang mengamankan orang-orang yang berada di lantai 2 yang
kemudian dikumpulkan di ruang keluarga dengan tangan terikat,
sementara terdakwa Anisa Welas Asih menjarah barang-barang
berharga seperti 2 Unit tas branded dengan merk Gucci dan Hermes, 3
Unit Iphone 11 pro, 1 Unit brankas berukuran sedang dengan
berisikan pehiasan kalung, cincin dan gelang 24 karat dengan total
berat 100 gram, dan 3 unit Laptop merk Apple (Macbook Air).
- Bahwa setelah semua orang terkumpul di ruang keluarga, kemudian
terdakwa Aldhi bersama terdakwa Andika Febrian memasukkan satu
persatu orang ke dalam Kamar mandi belakang yaitu kamar mandi
khusus untuk ART dengan luas sekitar 1 meter x 1,5 meter persegi
dengan posisi seluruh orang tangannya terikat dan pintu dikunci oleh
terdakwa Aldhi.
- Bahwa setelah selesai memasukkan seluruh anggota rumah ke dalam
kamar mandi ART sejumlah 10 orang, para terdakwa kemudian
menjarah kembali barang-barang berharga yang ada di dalam rumah
diantaranya membawa 1 Unit motor Honda CBR yang dikendarai
Arsy Saefatullah, 1 Unit Mobil Toyota Camry yang dikendarai oleh
terdakwa Andika Febrian, dan 1 Unit Mobil Alphard yang dikendarai
oleh Surya sementara terdakwa Aldhi bersama terdakwa Anisa Welas
Asih pergi meninggalkan rumah korban dengan mobil rental merk
Avanza setelah para terdakwa lainnya keluar dari rumah korban.
- Bahwa sehari setelah hari perampokan yang dilakukan oleh para
terdakwa, rumah korban tampak sepi sampai ketika salah satu
tetangga korban yang bernama Adam Ferdinand berkunjung kerumah
korban namun terdapat kecurigaan terkait gerbang dan pintu depan
rumah yang tidak terkunci dan tampak sepi.
- Bahwa Adam Ferdinand memasuki rumah korban dan terlihat kondisi
rumah yang berantakan dan berserakan serta saksi Adam Ferdinand
mendengan suara pukulan pintu dan rintihan suara dari kamar mandi
belakang.
- Bahwa saksi Adam Ferdinand menghampiri kamar mandi belakang
dan menelfon polisi untuk memeriksa ruangan/ kamar mandi tersebut.
- Bahwa polisi membobol pintu kamar mandi dan menemukan 10
orang di dalamnya dengan kondisi 7 orang meninggal dunia dan 3
orang lainnya dalam keadaan kritis.
- Bahwa polisi menemukan salah satu anak korban yaitu Sheila Adelia
di dalam kamarnya dengan kondisi tangan dan kaki terikat serta
diperoleh informasi bahwa korban adalah salah satu pasien
tunawicara.
- Bahwa setelah dibawa kerumah sakit umum kota mataram, dilakukan
visum Et Repertum terhadap 7 orang yang meninggal dunia dan 4
korban dalam kondisi kritis segera mendapatkan perawatan intensif
termasuk anak korban yakni Sheila Adelia.
- Bahwa berdasarkan hasil visum Et Repertum dari kepolisian Negara
RI Daerah NTB bidang kedokteran dan kesehatan nomor:
T/47/XII/2018 Bid.Dokkes tanggal 24 Desember 2018 yang ditangani
oleh Dr.Yura,Sp.F.DF menyimpulkan bahwa dari hasil pemeriksaan
luar dan dalam ditemukan tanda-tanda luka memar dan
kehabisan/kesulitan bernafas menjadi penyebab kematian dari para
korban.
- -------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam pasal 340
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentang Pembunuhan
Berencana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana tentang
Penyertaan-------------------------------------------------------------------
----------------------------------ATAU SUBSIDAIR-------------------------
------------------Bahwa ia Terdakwa Aldhi, Andika Febrian, Anisa Welas
Asih, Surya, dan Arsy Saefatullah bertindak atas nama dirinya sendiri atau
bersama-sama pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi dalam
kurun waktu antara 20 Desember 2019 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
pada tahun bulan desember tahun 2019, telah melakukan beberapa
perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri
yang diancam dengan pidana pokok sejenis, bertempat di Rumah Korban
(Farid Amir) yang beralamat di Jalan Hibrida Jaya Nomor 18 Perumahan
Villa Citra, Antasari, Mataram atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain
yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Mataram, telah
melakukan,menyuruh melakukan atau turut serta melakukan pencurian yang
didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang, dengan maksud menyiapkan atau memudahkan pencurian
itu atau jika tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya sendiri
atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan melarikan diri
atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri yang perbuatan tersebut
mengakibatkan luka berat atau kematian yang dilakukan para terdakwa
dengan cara-cara sebagai berikut : Mohon dianggap telah dibacakan (sesuai
dengan dakwaan primair)
-------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam Pidana dalam pasal 365 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana tentang Penyertaan-------------------------
- Ahli pidana
MEMUTUSKAN
Hormat Kami,